Obsesi Sang Casanova
Kota Stockholm, Negara Swedia 2024
“Vy, jangan lupa kau sewa hotel President Suit untuk teman berkuda nanti malam!” tegas pria bernetra biru terang yang memancarkan aura dominan, dengan suara berat yang mampu membuat kaum wanita meleleh mendengar suaranya.
“ Baik Tuan, saya hubungi pihak hotel setelah ini,” jawab wanita bersurai coklat tua itu datar, seraya mencatat rangkuman dan jadwal sang bos di iPad.
“Wine juga harus ada, jangan sampai ketinggalan,” lanjut pria itu menjentikan jarinya, sambil menatap wanita yang selalu berwajah dingin dan entah mengapa itu sangat menjengkelkan menurutnya.
“Saya tidak akan lupa Tuan, kali ini teman berkuda anda bernama Sophia Lamer,” jelas Ivy Lionel, sekretaris yang terpaksa merangkap sebagai asisten pribadi seorang Ezra France, CEO dan putra salah satu Konglomerat ternama di negara ini. Wanita yang sudah bekerja selama dua tahun di perusahaan France ini, sudah hafal betul kelakuan bosnya yang sering bergonta-ganti pacar atau mereka menyebutnya Sang Cassanova.Dan yang dimaksud teman berkuda di sini yaitu teman berhubungan secara dewasa. Hal yang membuat Ivy heran, sosok Ezra bukanya malah dibenci tetapi semakin dipuja-puja oleh kaum wanita. Lebih tepatnya wanita bodoh, yang hanya berpikir tidak masalah memiliki perilaku brengsek asalkan wajah tampan dan rupawan. Sekali lagi harus tampan, dan semuanya akan aman. Ditambah lagi Ezra adalah keluarga konglomerat. Sungguh privilege yang tidak adil sekali.
“Tentu kau harus ingat wanita yang akan bermain kuda bersamaku,” Ezra menautkan alisnya menatap wanita berusia 27 tahun ini intens, apalagi setiap hari penampilannya yang selalu Old Money disaat jaman sekarang wanita berlomba-lomba untuk berpenampilan menawan dan sexy untuk menarik lawan jenis. Namun, sepertinya itu semua tidak berlaku untuk Ivy.
“Jam makan siang anda dengan nona Sophie, di restoran Italia sudah saya reservasikan barusan,” Ivy menatap datar Ezra seraya membenarkan kacamata beningnya.
Sedangkan Ezra masih menatap intens Ivy, dan pelan-pelan pria berbalut jas mahal abu-abu buatan Kiton K-50 seharga 5.284.656 kronor atau setara 800 juta rupiah itu berdiri dari tempat duduk kebesarannya, lalu menghampiri sekretarisnya hingga berdiri tepat di hadapan Ivy. Tinggi tubuh mereka jauh berbeda, sehingga Ivy terlihat seperti liliput jika berhadapan dengan Ezra yang memiliki tinggi 190 cm.
“Ada yang salah tuan?” tanya Ivy yang masih bersikap tenang.
“Apa kau memiliki kekasih?” entah kenapa Ezra tiba-tiba saja penasaran dengan kehidupan Ivy, setelah dua tahun bekerja bersama.
Ivy sendiri agak terkejut mendengar pertanyaan random sang bos, Apa dia baik\-baik saja? batinya menatap netra biru itu datar.
“Saya rasa, itu sebuah pertanyaan yang tidak etis tuan. Karena itu ranah pribadi saya,” jawab Ivy tenang yang tersirat nada tegas.
*Ezra menautkan alisnya, lalu smirk tipis terlihat di sudut bibirnya. “Apakah aku salah jika sedikit tahu tentang dirimu?” n*etra birunya masih menatap intens sosok wanita berbalut kemeja putih dirangkap knit sweater cardigan hitam yang dikancing rapih. Dan seperti biasa rambut cokelat panjang yang selalu dikuncir kuda.
“Anda tidak perlu mengetahui hal yang tidak penting tuan. Sebaiknya kita fokus untuk rapat dengan direksi nanti, setelah makan siang,” Ivy berujar dengan nada sarkas meskipun tatapannya selalu tenang. Mendadak dia tidak nyaman dengan situasi ini.
Bibir Ezra berkedut-kedut tampak merengut mendengar jawaban wanita ini. Satu hal yang Ezra ketahui tentang Ivy, ternyata sekretarisnya sangat tertutup dan itu membuatnya kesal. “Jangan memusingkan soal rapat, kau tahu jika aku selalu bisa diandalkan untuk kemajuan perusahaan ini Vy,” pria berambut cokelat itu berkata dengan jumawa. Faktanya, memang Ezra adalah sosok CEO yang memiliki kinerja mengelola yang bagus hingga menjadi, perusahaan yang sukses di masa seperti sekarang, meskipun pria itu memiliki kelakuan brengsek karena sering mempermainkan wanita.
“Saya tahu, jika kinerja anda menjadi pemimpin di sini tidak diragukan lagi Tuan. Namun, tiba-tiba saja anda menanyakan hal yang menurut saya tidak penting bagi anda yang harus memikirkan hal yang lebih penting,” sekali lagi Ivy sebisa mungkin menghindari pertanyaan tidak penting dari bosnya.
Ezra seakan tidak mau menyerah untuk mendesak Ivy, lalu ide jahilnya muncul untuk mengerjai Ivy. Tiba-tiba saja tangan besarnya, dengan kurang ajar membuka pelan kacamata Ivy, sehingga sukses membuat wanita itu terkejut.
“Tuan, apa yang anda-”
“Wow, aku baru tahu kau memiliki bola mata cokelat madu,” komentar Ezra mendekatkan wajahnya dengan sedikit menunduk, menatap lebih lekat Ivy hingga dia bisa mencium aroma manis vanilla dari tubuh Ivy. Wanita berkacamata itu, otomatis mundur lalu mengambil kacamatanya pelan dari tangan Ezra.
“Maaf tuan, anda tidak sopan. Dan ini sudah jam makan siang. Bukankah anda ada janji dengan nona Sophie,” ucap Ivy mencoba memberi peringatan kepada Ezra.
Pria berkumis tipis itu terkekeh melihat ekspresi tegang sekretarisnya, rupanya dia berhasil menjahili Ivy.
“Suruh Tobias menjemputnya di salon, dan untuk tagihannya jangan lupa bayarkan!” tukas Ezra menatap datar Ivy, lalu keluar meninggalkan ruangan.
Sedangkan Ivy hanya mengangguk pelan, merasa lega karena Ezra akhirnya keluar dari ruangannya.
***
Ezra menatap wanita bersurai merah bata dengan lipstik merah yang menghiasi bibir tebalnya dengan lekat. Sophia Lamer salah satu model pakaian dalam yang sedang naik daun saat ini. Ezra dan Sophia berkencan selama dua minggu, karena sejak pertama kali bertemu di paraga busana. Sophia selalu gencar mengejar Ezra, mulai dari rajin mendatangi Ezra di kantor, sampai setiap hari mengirimi pesan menggoda. Ezra sendiri tidak akan melewatkan kesempatan ini, dan inilah yang terjadi mereka akhirnya memutuskan untuk berkencan dan semua itu hanya untuk hiburan saja.
“Aku senang sekali Baby, kau memberiku tas Dior edisi terbatas,” ungkap Sophia dengan riang, menatap pria tampan yang menjadi idaman wanita. Dan Sophia sangat beruntung bisa berkencan dengan Ezra, ditambah lagi pria bernetra biru ini begitu loyal kepadanya. Rasanya seperti mendapat jackpot yang luar biasa.
“Kau pantas mendapatkannya Manis,” puji Ezra seraya memotong salmon panggang yang dia pesan di restaurant ini. Ezra tersenyum tipis, melihat wanita berbalut gaun ketat hitam tanpa lengan, hingga menunjukkan punggung mulusnya, bola padat yang sedikit mencuat dan pastinya itu tidak asli.
Lihatlah wanita ini, hanya dengan hadiah mewah dan kata-kata manis, dengan sendirinya mereka akan terus memujamu seakan kau adalah pusat dunia.
Sophia terkikik girang mendengar suara Ezra, lalu dia mengelus lengan Ezra menggoda. “Terima kasih baby, aku mencintaimu. Tidak sabar menghabiskan malam panas nanti denganmu,” kata Sophie dengan nada sensual.
Ezra mengusap bibirnya dengan jari. “Benarkah, aku juga tidak sabar merobek gaunmu, hanya untuk melihat keindahan di balik gaun manismu.”
Sophie tersipu malu mendengar mulut manis Ezra, dan jujur dia menyukainya. Tidak peduli reputasi Ezra seorang Casanova, namun ini adalah kesempatan emas Sophie untuk berkencan dengan Ezra apalagi sampai di tahap berhubungan lebih dalam.
Sedangkan Ezra hanya menatap wanita itu sambil tersenyum, karena begitu mudahnya terjerat mulut manis yang dia lontarkan sehingga rela memberikan kepuasaan biologisnya. Akan tetapi Ezra tiba-tiba saja dia teringat netra cokelat madu Ivy yang menatapnya dingin. Haruskah aku membuat wanita kuno itu jatuh cinta padaku?
----
Semoga suka
Note: Cerita hanya fiktif kecuali nama Negara dan merek sumbernya dari Google
Visual
Ezra France
Ivy Lionel
Sumber gambar: pinterest
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Anita Jenius
Suka ceritanya
2024-04-08
1
Yani Cuhayanih
Aku suka....aku suka....
2024-03-03
1
yella xarim
hmm.. mm.. Casanova man.. like always bad boy selalu menggoda
2024-02-08
1