13. Melihatnya

Di sisi jalan yang berlawanan, Bernardo melebarkan kedua matanya saat menangkap sosok yang ia kenal. Tanpa pikir panjang, ia segera berlari secepat yang ia bisa, namun orang yang ia kejar bergerak lebih cepat masuk ke dalam mobil jeep dan meninggalkan tempat itu.

"Ren,,,? Apakah itu sungguh kamu?" desis Bernardo menatap jeep yang telah menjauh.

Namun ia segera menepisnya ketika mengingat orang yang ia lihat naik ke sisi pengemudi. Hal yang menurutnya tidak mungkin bagi seorang Cyrene mengemudikan mobil Jeep Gladiator.

Terlebih dirinya juga bisa tau jeep yang tadi ia lihat merupakan jeep yang telah sepenuhnya di modifikasi, baik dari segi mesin ataupun bodynya.

"Tidak,,, Tidak mungkin itu, Ren," gumam Bernardo pelan.

"Dia tidak mungkin mengemudikan Jeep Gladiator yang sudah di modifikasi sepenuhnya," imbuhnya.

Bernardo memilih untuk berbalik dan pergi, berusaha mengalihkan pikirannya sendiri. Sementara seorang teman yang bersamanya menatap heran pada Bernardo yang tiba-tiba berlari menghampiri seseorang yang tidak ia lihat.

"Apakah kau merasa baru saja melihat dia lagi?" tanyanya.

"Kurasa," jawab Bernardo tersenyum getir.

"Ini sudah tujuh tahun, Bernardo. Apa kau pikir dia sungguh akan kembali? Bahkan setelah kau yang pergi meninggalkannya?" tanyanya.

"Aku_,,,"

Bernardo seolah mendapatkan tamparan telak mendengar sarkasme dari temannya sendiri. Ia tidak menyangkalnya bahwa orang yang dia cintai pergi karena dirinyalah yang pergi lebih dulu meninggalkan wanita itu.

"Aku tau kau sangat mencintainya, tapi jika kau terus seperti ini, hanya akan membuat mereka kembali melacak dimana dia saat ini," tuturnya.

"Aku tau itu, Theo," jawab Bernardo.

"Maka, berhentilah bersikap seperti ini atau mereka akan mencurigaimu lagi," ujar Theo.

"Jangan sampai mereka kembali mengwasimu seperti sebelumnya," imbuhnya.

Theo menatap sahabatnya dengan tatapan prihatin. Ia sendiri sadar tidak bisa banyak membantu dalam hal ini. Ruang gerak yang terbatas membuat Theo tidak bisa mencari tau lebih jauh dimana keberadaan wanita yang di cintai sahabatnya.

'Pertama kalinya aku melihatnya rapuh adalah saat Cyrene pergi meninggalkan kota. Dan itu sudah tujuh tahun yang lalu,'

'Dia yang selalu di takuti karena wajah garangnya, sekarang justru terlihat menyedihkan karena wanita,' ' batin Theo.

"Jika kamu memang merasa melihatnya, aku akan mencoba untuk mencarinya," ucap Theo.

"Akan lebih aman jika aku yang bergerak," imbuhnya.

"Terima kasih," sambut Bernardo.

Bernardo menghela nafas panjang sebelum ia naik ke mobilnya bersama Theo yang duduk di sampingnya meninggalkan tempat dimana ia sempat mengira melihat sosok yang ia cintai.

...%%%%%%%%%...

Disis lain, Glen melihat Cyrene tengah mengikat rambut panjangnya di depan sebelas orang yang menatap kesal padanya. Pesan Cyrene yang memintanya untuk tetap berada di dalam mobil terus mengusik dirinya. Hingga ia akhirnya memutuskan untuk menghubungi satu-satunya orang yang lebih memahami tentang Cyrene dibandingkan dengan dirinya. 'Carlo'

📞📞📞📞

"Ya,,,?"

(suara Carlo terdengar setelah beberapa saat Glen menunggu)

"Apakah kalian terlibat masalah?"

"Ren di kepung sebelas orang, tapi memintaku untuk tetap di mobil. Bisakah kau datang untuk membantu?" papar Glen sedikit panik.

"Hanya sebelas? Dan kau sepanik ini? Konyol!" sambut Carlo tertawa.

"Aku sedang tidak bercanda!" tukas Glen kesal.

"Aku akan tanya satu hal," ucap Carlo tanpa rasa khawatir.

"Apa?" sambut Glen.

"Apakah Cyrene mengikat rambutnya atau membiarkan rambutnya tergerai?" tanya Carlo.

"Kenapa kau memberiku pertayaan aneh?" sambut Glen.

"Jawab saja!" sahut Carlo.

"Dia mengikat rambutnya," ucap Glen.

"Kalau begitu, kau bisa tenang. Cyrene bahkan tidak terlalu serius menghadapi mereka, itu artinya mereka hanya amatir,"

"Aku berasumsi tidak satupun dari memiliki postur tubuh seperti Barny atau Kenzo," ucap Carlo.

"Memang tidak, mereka hanya tinggi, namun rata-rata memiliki postur tubuh standar sepertiku," jawab Glen.

"Tapi bukan berarti bisa di anggap remeh bukan?"

"Punggungnya juga masih terluka, dan itu bisa terbuka lagi," imbuhnya.

"Duduk saja dan lihatlah,"

"Percaya saja padanya,"

"Kau tidak tahu latihan apa saja yang dia jalani bukan? Dia bahkan hampir mengimbangiku," ungkap Carlo.

"Dan dia juga bisa mengetahui kemampuan lawan hanya dengan melihat saja,"

"Jika kau membantunya, itu hanya akan membuat fokusnya terbagi karena dia memikirkan untuk melindungimu juga," tuturnya.

"Tapi_,,,,"

"Aku tahu kau khawatir karena dia masih belum pulih, tapi percayalah padanya," potong Carlo.

📞📞📞📞

Tepat setelah Carlo selesai mengatakannya, Glen melihat dengan matanya sendiri bagaimana cara Cyrene menghadapi sebelas orang yang mengepung dirinya.

Cyrene memanfaatkan pukulan mereka untuk mengenai rekan mereka sendiri. Menghindar dan membalas dengan memanfaatkan tubuh kecilnya hingga membuat lawannya saling melukai satu sama lain.

Namun hal mengejutkannya adalah satu pukulan Cyrene bisa membuat mereka yang terkena pukulan terkapar begitu saja.

"Bagaimana bisa,,,,?" desis Glen membelalakan kedua matanya.

"Cyrene mahir menggunakan pukulan yang mengenai titik lemah lawan,"

"Kau yang seorang dokter tentu tahu di mana saja tujuh titik lemah yang di miliki manusia, itu adalah hal dasar,"

"Dia memanfaatkan titik lemah lawan untuk menghemat tenaganya, dan membuat pukulannya bisa mendarat sempurna di titik lemah lawan,"

"Untuk mereka yang tidak terlatih, mereka akan langsung pingsan, tapi untuk mereka yang terlatih bisa membuat mereka kehilangan keseimbangan selama beberapa saat dan itu menjadi peluang bagi dia untuk menjatuhkan lawan," terang Carlo.

"Aku sudah pernah mengujinya,"

"Barny, Kenzo, Brandon dan dua orang lagi yang memiliki tubuh dua kali lipat lebih besar darinya, mereka juga terlatih,"

"Mereka semua di kalahkan dalam waktu singkat,"

"Dia juga pandai memanfaatkan berat tubuhnya sendiri untuk memperkuat pukulannya," tutur Carlo.

"Tapi, kenapa tadi kau mengatakan bahwa dia belum serius?" tanya Glen.

"Awalnya aku juga tidak begitu memperhatikan ini,"

"Itu adalah kebiasaan yang dia lakukan," ungkap Carlo.

"Ketika dia berhadapan dengan lawan dan dia mengikat rambutnya, itu artinya lawannya berada di bawahnya, dan dia tidak akan menghadapi mereka dengan serius,"

"Akan tetapi, ketika dia menggerai rambutnya, itu pertanda dia akan melawan dengan serius karena kemampuan lawan berada di atasnya,"

"Yang artinya lawan lebih kuat dari segi apa pun, apakah itu fisik ataupun kemampuan bela diri," papar Carlo.

"Satu hal yang pasti adalah, dia berusaha agar lawannya tidak terbunuh," imbuhnya.

"Setelah ini, kembali ke Camp. Katakan padanya aku tidak mau mendengar alasan apa pun," perintah Carlo

"Aku yakin luka di bahunya terbuka lagi," tambahnya.

"Aku mengerti," sahut Glen.

📞📞📞📞📞

Panggilan pun berakhir. Glen masih terus memperhatikan Cyrene yang masih melawan dua orang yang tersisa.

"Andai saat itu aku tidak keras kepala ingin membantunya, apakah Ren tidak akan terluka?" gumam Glen pelan.

Cyrene berhasil menjatuhkan semua lawannya dan mendekati salah satu dari mereka yang masih sadar, namun tidak bisa melarikan diri.

"Kembalikan dompet temanku!" pinta Cyrene dengan intonasi datar.

"B-Baik,,," jawabnya tergagap.

"I-Ini,,," ujarnya lagi membuka kantong kulit yang berisi hasil rampokan mereka.

"Ambilkan dompet kulit coklat!" perintah Cyrene lagi setelah melihat isinya.

"A-ambil sendiri," jawabnya.

Cyrene hanya bergeming dengan tangan terulur, tetap menunggu dompet yang ia sebutkan di berikan padanya. Hingga pria itu tidak memiliki pilihan lain selain menurutinya.

Cyrene meninggalkan mereka begitu saja setelah mendapatkan kembali apa yang dia inginkan dan kembali ke mobilnya sendiri.

"Milikmu," ujar Cyrene melemparkan dompet pada pemiliknya setelah ia masuk ke dalam mobil.

"Kenapa kamu meminta dia yang mengambilnya dan bukan kamu yang mengambilnya sendiri?" tanya Glen bingung.

"Dan membiarkan sidik jariku tertinggal di barang hasil rampokan mereka?" sambut Cyrene.

"Tidak akan!" imbuhnya.

Glen mengangguk mengerti. Ia bakan hampir melupakan hal penting itu.

"Ren, luka di punggungmu_,,,"

"Terbuka lagi, aku tau itu," potong Cyrene cepat sembari menarik tuas transmisi dan mencabut disk yang ia hubungkan ke mobil.

"Tapi, kita harus segera pergi sebelum polisi tiba,"

"Aku tidak ingin terlibat hal merepotkan," imbuhnya.

Dengan gerakan cepat, ia memutar mobil dan pergi meninggalkan tempat itu.

"Bagaimana kamu bisa tahu mereka akan kemari?" tanya Glen.

"Ada tiga alasan," jawab Cyrene.

"Perama, mereka hanya perampok amatir yang baru saja memulai aksinya,"

"Siapa pemimpinnya, kita bisa menyelidikinya nanti, dalam hal ini kita perlu campur tangan kak Carlo,"

"Kedua, senjata yang mereka gunakan tidaklah asli. Itu hanyalah pistol tiruan, tapi tetap berbahaya karena bisa meninggalkan luka bakar jika mengenai kulit, namun tidak cukup untuk bisa menghilangkan nyawa seseorang,"

"Dan ketiga, cara berpikir seorang amatir, mereka membutuhkan tempat sepi untuk membagikan hasil jarahan mereka, dan satu-satunya tempat teraman dan bisa kabur dengan mudah adalah hutan yang ada ujung jalan setelah melewati ngarai," papar Cyrene.

"Kamu bisa memikirkan sedetail itu?"sambut Glen melebarkan kedua matanya.

"Kamu juga bisa melakukannya jika kamu sering berhadapan dengan sejenis mereka," jawab Cyrene di akhiri dengan mendesah panjang.

"Haaahh,,,"

"Malam ini akan menjadi malam yang panjang," sambungnya mengeluh.

Glen menoleh cepat ke arah Cyrene dengan alis berkerut. Namun, sebelum ia sempat bertanya tentang apa maksud dari perkataan Cyrene, wanita itu melanjutkan ucapannya lebih cepat.

"Karena kau menghubungi kak Carlo, dan aku harus mendengar ceramahnya malam ini setelah kau mengobati lukaku,"

"Bukankah dia memintaku untuk segera kembali ke Camp?" imbuhnya bertanya.

Glen terdiam selama beberapa saat, terus menatap wanita di sampingnya yang masih fokus mengemudi, lalu memalingkan wajahnya.

"Pernahkah sekali saja kamu merasakan takut akan kematian, Ren?"

"...."

......%%%%%%%%......

. . . . . .

. . . . .

To be continued,,,,

NOTE....

-Ngarai

Adalah sebuah lembah dalam bersisi terjal yang terbentuk akibat erosi aliran air sungai. Ngarai juga bisa disebut lembah dalam yang sempit dengan lereng yang sangat curam.

Terpopuler

Comments

Vincar

Vincar

Ternyata Edo yang ninggalin si Ren😭👊

2024-06-25

0

Vincar

Vincar

Kejar Edo!!!!

2024-06-25

0

Birru

Birru

baru sempat mampir lagi kak.. ren sangat berbeda dengan 7tahun lalu sm bersama bern

2024-06-15

1

lihat semua
Episodes
1 1. Camp
2 2.Peduli
3 3.Pertemuan
4 4.Rasa Takut
5 5. Datang ke Cafe
6 6. Bahaya!
7 7. Di Ganggu.
8 8. Tiba-tiba
9 9. Pindah,,,?!?
10 10. Masa kini
11 11. Hadiah
12 12. Kejadian
13 13. Melihatnya
14 14. Sikap abai
15 15. Misi Ringan
16 16. Sepakat (Masa lalu 1)
17 17. Rasa Khawatir (Masa lalu 2)
18 18. Keributan pagi hari (Masa lalu 3)
19 19. Pertama kali berkumpul (Masa lalu 4)
20 20. Mengenal lebih dekat (Masa lalu 5)
21 21. Kemunculan Das (Masa lalu 6)
22 22. Khawatir (Masa lalu 7)
23 23. Cemburu (Masa lalu 8)
24 24.Perasaan yang berubah (Masa lalu 9)
25 25. Menjebak (Masa lalu 10)
26 26. Hampir (Masa lalu 11)
27 27. Aku Mencintaimu (Masa lalu 12)
28 28. Tidak Mengingat (Masa lalu 13)
29 29. Terjalin (Masa lalu 14)
30 30. Kencan sesungguhnya. (Masa lalu 15)
31 31. Rencana (Masa lalu 16)
32 32. Cincin (Masa lalu 17)
33 33. Lamaran (Masa lalu 18)
34 34. (Masa lalu 19)
35 35. (Masa lalu 20)
36 36 (Masa lalu 21)
37 37. ( Masa lalu 22)
38 38. (Masa lalu 23)
39 39. (Masa lalu 24)
40 40. (Masa lalu 25)
41 41. (Masa lalu 26)
42 42. (Masa lalu 27)
43 43. (Masa Lalu 28)
44 44. (Masa Lalu 29)
45 45. (Masa Lalu 30 )
46 46. ( Masa Lalu 31 )
47 47. ( Masa Lalu 32 )
48 48. ( Masa Lalu 33 )
49 49. ( Masa Lalu 34 )
50 50. ( Masa Lalu 35 )
51 51. ( Masa Lalu 36 )
52 52. ( Masa Lalu 37 )
53 53. ( Masa Lalu 38 )
54 54. ( Masa Lalu 39 )
55 55. ( Masa Lalu 40 )
56 56. ( Masa Lalu 41)
57 57. ( Masa Lalu 42 )
58 58. ( Masa Lalu 43 )
59 59. ( Masa Lalu 44 )
60 60. ( Masa Lalu 45 )
61 61. ( Masa Lalu 46 )
62 62. ( Masa Lalu 47 )
63 63. ( Masa Lalu 48 )
64 64. ( Masa Lalu 49 end )
65 65. Masa Kini1 SB
66 66. Masa Kini2 SB
67 67. Masa Kini3 SB
68 68. Masa Kini4 SB
69 69. Masa Kini5 SB
70 70. Masa Kini6 SB
71 71. Masa Kini7 SB
72 72. Masa Kini8 SB
73 73. Masa Kini9 SB
74 74. Masa Kini10 SB
75 75. Masa Kini11 SB
76 76. Masa Kini12 SB
77 77. Masa Kini13 SB
78 78. Masa Kini14 SB
79 79. Masa Kini15 SB
80 80. Masa Kini16 SB
81 81. Masa Kini17 SB
82 82. Masa Kini18 SB
83 83. Masa Kini19 SB
84 84. Masa Kini20 SB
85 85. Masa Kini21 SB
86 86. Masa Kini22 SB
87 87. Masa Kini23 SB
88 88. Masa Kini24 SB
89 89. Masa Kini25 SB
90 90. Masa Kini26 SB
91 91. Masa Kini27 SB
92 92. Masa Kini28 SB
93 93. Masa Kini29 SB
94 94. Masa Kini30 SB
95 95. Masa Kini31 SB
96 96. Masa Kini32 SB
97 97. Masa Kini33 SB
98 98. Masa Kini34 SB.
99 99. Masa Kini35 SB
100 100. Masa Kini36 SB
101 101. Masa Kini37 SB.
102 102. Masa Kini38 SB
103 103. Masa Kini39 SB
104 104. Masa Kini40 SB
105 105. Masa Kini41 SB
106 106. Masa Kini42 SB
107 107. Masa Kini43 SB
108 108. Masa Kini44 SB
109 109. Masa Kini45 SB
110 110. Masa Kini46 SB
111 111. Masa Kini47 SB
112 112. Masa Kini48 SB
113 113. Masa Kini49 SB
114 114. Masa Kini50 SB
115 115. Masa Kini51 SB
116 116. Masa Kini52 SB
117 117. Masa Kini53 SB
118 118. Masa Kini54 SB
119 119. Masa Kini55 SB
120 120. Masa Kini56 SB
121 121. Masa Kini57 SB
122 122. Masa Kini58 SB
123 123. Masa Kini59 SB
124 124. Masa Kini60 SB
125 125 Masa Kini61 SB.
126 126. Masa Kini62 SB
127 127. Masa Kini63 SB
128 128. Masa Kini64 SB
129 129. Masa Kini65 SB
130 130. Masa Kini66 SB
131 131. Masa Kini67 SB
132 132. Masa Kini68 SB
133 133. Masa Kini69 SB
134 134. Masa Kini70 SB
135 135. Masa Kini71 SB
136 136. Masa Kini72 SB
137 137. Masa Kini73 SB
138 138. Masa Kini74 SB
139 139. Masa Kini75 SB
140 140. Masa Kini76 SB
141 141. Masa Kini78 SB
142 Karya baru
Episodes

Updated 142 Episodes

1
1. Camp
2
2.Peduli
3
3.Pertemuan
4
4.Rasa Takut
5
5. Datang ke Cafe
6
6. Bahaya!
7
7. Di Ganggu.
8
8. Tiba-tiba
9
9. Pindah,,,?!?
10
10. Masa kini
11
11. Hadiah
12
12. Kejadian
13
13. Melihatnya
14
14. Sikap abai
15
15. Misi Ringan
16
16. Sepakat (Masa lalu 1)
17
17. Rasa Khawatir (Masa lalu 2)
18
18. Keributan pagi hari (Masa lalu 3)
19
19. Pertama kali berkumpul (Masa lalu 4)
20
20. Mengenal lebih dekat (Masa lalu 5)
21
21. Kemunculan Das (Masa lalu 6)
22
22. Khawatir (Masa lalu 7)
23
23. Cemburu (Masa lalu 8)
24
24.Perasaan yang berubah (Masa lalu 9)
25
25. Menjebak (Masa lalu 10)
26
26. Hampir (Masa lalu 11)
27
27. Aku Mencintaimu (Masa lalu 12)
28
28. Tidak Mengingat (Masa lalu 13)
29
29. Terjalin (Masa lalu 14)
30
30. Kencan sesungguhnya. (Masa lalu 15)
31
31. Rencana (Masa lalu 16)
32
32. Cincin (Masa lalu 17)
33
33. Lamaran (Masa lalu 18)
34
34. (Masa lalu 19)
35
35. (Masa lalu 20)
36
36 (Masa lalu 21)
37
37. ( Masa lalu 22)
38
38. (Masa lalu 23)
39
39. (Masa lalu 24)
40
40. (Masa lalu 25)
41
41. (Masa lalu 26)
42
42. (Masa lalu 27)
43
43. (Masa Lalu 28)
44
44. (Masa Lalu 29)
45
45. (Masa Lalu 30 )
46
46. ( Masa Lalu 31 )
47
47. ( Masa Lalu 32 )
48
48. ( Masa Lalu 33 )
49
49. ( Masa Lalu 34 )
50
50. ( Masa Lalu 35 )
51
51. ( Masa Lalu 36 )
52
52. ( Masa Lalu 37 )
53
53. ( Masa Lalu 38 )
54
54. ( Masa Lalu 39 )
55
55. ( Masa Lalu 40 )
56
56. ( Masa Lalu 41)
57
57. ( Masa Lalu 42 )
58
58. ( Masa Lalu 43 )
59
59. ( Masa Lalu 44 )
60
60. ( Masa Lalu 45 )
61
61. ( Masa Lalu 46 )
62
62. ( Masa Lalu 47 )
63
63. ( Masa Lalu 48 )
64
64. ( Masa Lalu 49 end )
65
65. Masa Kini1 SB
66
66. Masa Kini2 SB
67
67. Masa Kini3 SB
68
68. Masa Kini4 SB
69
69. Masa Kini5 SB
70
70. Masa Kini6 SB
71
71. Masa Kini7 SB
72
72. Masa Kini8 SB
73
73. Masa Kini9 SB
74
74. Masa Kini10 SB
75
75. Masa Kini11 SB
76
76. Masa Kini12 SB
77
77. Masa Kini13 SB
78
78. Masa Kini14 SB
79
79. Masa Kini15 SB
80
80. Masa Kini16 SB
81
81. Masa Kini17 SB
82
82. Masa Kini18 SB
83
83. Masa Kini19 SB
84
84. Masa Kini20 SB
85
85. Masa Kini21 SB
86
86. Masa Kini22 SB
87
87. Masa Kini23 SB
88
88. Masa Kini24 SB
89
89. Masa Kini25 SB
90
90. Masa Kini26 SB
91
91. Masa Kini27 SB
92
92. Masa Kini28 SB
93
93. Masa Kini29 SB
94
94. Masa Kini30 SB
95
95. Masa Kini31 SB
96
96. Masa Kini32 SB
97
97. Masa Kini33 SB
98
98. Masa Kini34 SB.
99
99. Masa Kini35 SB
100
100. Masa Kini36 SB
101
101. Masa Kini37 SB.
102
102. Masa Kini38 SB
103
103. Masa Kini39 SB
104
104. Masa Kini40 SB
105
105. Masa Kini41 SB
106
106. Masa Kini42 SB
107
107. Masa Kini43 SB
108
108. Masa Kini44 SB
109
109. Masa Kini45 SB
110
110. Masa Kini46 SB
111
111. Masa Kini47 SB
112
112. Masa Kini48 SB
113
113. Masa Kini49 SB
114
114. Masa Kini50 SB
115
115. Masa Kini51 SB
116
116. Masa Kini52 SB
117
117. Masa Kini53 SB
118
118. Masa Kini54 SB
119
119. Masa Kini55 SB
120
120. Masa Kini56 SB
121
121. Masa Kini57 SB
122
122. Masa Kini58 SB
123
123. Masa Kini59 SB
124
124. Masa Kini60 SB
125
125 Masa Kini61 SB.
126
126. Masa Kini62 SB
127
127. Masa Kini63 SB
128
128. Masa Kini64 SB
129
129. Masa Kini65 SB
130
130. Masa Kini66 SB
131
131. Masa Kini67 SB
132
132. Masa Kini68 SB
133
133. Masa Kini69 SB
134
134. Masa Kini70 SB
135
135. Masa Kini71 SB
136
136. Masa Kini72 SB
137
137. Masa Kini73 SB
138
138. Masa Kini74 SB
139
139. Masa Kini75 SB
140
140. Masa Kini76 SB
141
141. Masa Kini78 SB
142
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!