"Tapi, karena aku mencintaimu," ungkap Bernardo.
Cyrene melebarkan kedua matanya, terkejut dengan pernyataan Bernardo yang tiba-tiba.
"Kenapa tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu?" tanya Cyrene.
"Jika ini lelucon, ini adalah lelucon terburuk yang pernah aku dengar," sambungnya.
"Aku hanya mengatakan hal yang sebenarnya, mengatakan apa yang aku rasakan," jawab Bernardo.
"Dan maaf, aku tidak tau bagaimana cara untuk bersikap romantis, aku hanya tau aku mengatakan apa yang memang aku rasakan," imbuhnya.
"Caramu menjawab justru terdengar seperti kamu menganggap cinta adalah hal yang sangat mudah kamu ucapkan," sambut Cyrene.
Bernardo membungkukkan badannya, menyamakan tingginya dengan tinggi wanita di depannya untuk menatap wajahnya.
"Aku bahkan memerlukan waktu sangat lama untuk melakukan apa yang aku lakukan sekarang,"
"Dan saat kamu berada di depanku, semua yang aku tahan selama ini keluar begitu saja," jawab Bernardo.
"T-t-tapi, bagaimana mungkin? Kita bahkan hanya mengetahui nama satu sama lain, tidak lebih dari itu, dan itu baru dalam hitungan hari," sanggah Cyrene.
"Itu berlaku untukmu, tapi tidak untukku," sambut Bernardo kembali menegakkan badannya.
" Apa maksudmu?" tanya Cyrene tak mengerti.
"Di sini bukan tempat yang tepat untuk mengobrol, Ren. Bukankah begitu?" balas Bernardo sembari membuka pintu mobil taksi yang dipesannya.
Cyrene menurut masuk diikuti Bernardo yang duduk di sampingnya. Tak lupa, Bernardo menyebutkan detail alamat yang akan dituju kepada sopir yang tersenyum ramah dan mengangguk mengerti.
Keheningan panjang menemani perjalanan mereka bahkan sampai taksi itu berhenti setelah sampai di tujuan. Bernardo turun lebih dulu, menahan pintu taksi untuk menunggu Cyrene turun.
"Masuklah, dan segeralah beristirahat. Hari ini adalah hari yang melelahkan untukmu," pinta Bernardo setelah Cyrene turun.
"Aku akan datang lagi ke cafe besok untuk membantumu," imbuhnya.
"Tunggu,,,!" cegah Cyrene seraya menahan tangan Bernardo saat dia akan pergi.
"Kamu harus menjelaskan arti ucapanmu hari ini," pinta Cyrene.
"Apakah kau yakin ingin mendengarnya setelah apa yang terjadi hari ini?" tanya Bernardo memastikan.
"Ya. Aku ingin mendengarnya. Dan aku juga ingin mendengar semuanya," jawab Cyrene.
"Alasanmu mengatakan kejadian di cafe berhubungan denganmu, Theo yang seolah telah mengenalku, dan apa sebenarnya yang mereka inginkan dariku," paparnya.
"Baiklah, aku akan ceritakan semuanya, tapi tidak menjelaskan semuanya hari ini," jawab Bernardo tenang.
"Setidaknya aku mendapatkan penjelasan tentang apa yang sedang terjadi," sambut Cyrene.
Bernardo mengangguk pelan, seolah ada keraguan untuk mengatakan semuanya pada Cyrene. Namun ia juga tau bahwa dirinya juga tidak memiliki pilihan karena Cyrene sudah terlibat di dalamnya.
Cyrene meminta Bernardo duduk di sofa saat mereka tiba di lantai apartemennya dan menyiapkan secangkir kopi untuk Bernardo juga untuk dirinya sendiri.
"Gavin mengatakan padaku, saat kalian tiba, pintu cafe terbuka dan rusak pada bagian lubang kunci pintu. Itu adalah bukti kasar bahwa mereka yang melakukannya," jelas Bernardo memulai ceritanya.
Cyrene duduk di karpet bulu dan bersandar di sofa dengan kedua kali terlipat, memilih duduk di lantai daripada di sofa. Sedangkan Bernardo duduk di sampingnya dengan satu kaki terlipat dan tangan bertumpu di lututnya sendiri.
"Biasanya mereka tidak akan seceroboh ini, dan membuatku berpikir ini bukan ulah mereka. Tapi, entah kenapa aku sangat yakin ini perbuatan mereka. Satu hal yang membuatku sangat yakin adalah, tidak ada benda berharga yang hilang dari cafe mu," tutur Bernardo.
"Tapi kenapa? Apa yang mereka cari? Aku sungguh tidak mengerti," sambut Cyrene.
"Mereka berpikir kamu tau sesuatu, sepertinya ada yang memata mataiku dan melihat aku bersamamu," tutur Bernardo.
"Apa yang aku tau?" tanya Cyrene bingung.
"Tidak ada," jawab Bernardo.
"Mereka hanya berpikir kamu tau sesuatu dan mereka khawatir kamu akan membuat laporan ke kepolisian," imbuhnya.
"Itu tidak masuk akal!" sanggah Cyrene.
"Bagaimana mungkin aku membuat laporan jika aku sendiri tidak pernah melihat mereka atau bertemu mereka?"
"Kenapa mereka bertindak begitu impulsif?" lanjutnya.
"Mereka tidak ingin orang luar mengetahui apa yang mereka lakukan hingga membuat posisi mereka tidak aman," jawab Bernardo.
"Dan ini semua adalah kesalahanku karena akulah yang mendekatimu," imbuhnya dengan kepala tertunduk.
"Aku akan menenemui mereka dan meminta mereka untuk melepaskanmu, menjelaskan pada mereka bahwa kamu bukanlah ancaman bagi mereka," tambahnya seraya mengangkat wajahnya lagi.
"Apakah itu akan aman untukmu?" tanya Cyrene khawatir.
"Tidak!" jawab Bernardo singkat.
"Jika begitu, kamu tidak perlu melakukannya!" ucap Cyrene.
"Aku tidak bisa membiarkan mereka terus menganggumu, Ren," sanggah Bernardo.
"Kenapa kau harus membahayakan dirimu sendiri untuk orang asing sepertiku?" sergah Cyrene.
"Jangan melakukan hal sia-sia!"
"Bagaimana bisa kau menjawab dengan sesantai itu ketika kau tau itu berbahaya untukmu?" sambungnya.
"Aku sudah bilang kalau aku mencintaimu bukan?" balas Berardo.
"Satu alasan cukup bagiku untuk melakukannya," imbuhnya.
"Mustahil," sanggah Cyrene.
"Jika di hitung dengan benar, setelah pertemuan pertama kita, itu tidak sampai seminggu, bagaimana perasaan itu bisa tumbuh hanya dalam waktu seminggu?" sambungnya.
Bernardo tersenyum lembut dan menatap lekat manik mata Cyrene agar terkunci padanya.
"Lima tahun lalu, kamu membantu seorang pria yang tertabrak mobil dan mengambil resiko di jadikan tersangka jika pria itu tidak sadar. Kau merawatnya di rumah sakit hingga keadaannya membaik dan pergi saat dia benar-benar pulih," papar Bernardo.
"Bagaimana kamu bisa tau cerita itu?" sambut Cyrene terkejut.
'Itu adalah saat dimana aku belum memiliki cafe sendiri dan hanya bisa membuka kedai kecil saat aku tidak bisa melanjutkan pendidikanku, tapi bagaimana dia bisa tau?' batin Cyrene.
"Aku tertarik padamu sejak saat itu, namun di saat yang sama aku juga ragu untuk mendekat. Dan rasa tertarikku berubah lebih dalam saat aku lebih mengenalmu dari cerita orang lain. Namun, aku hanya bisa mencintaimu dari jauh. Ketika aku melihat fotomu di aplikasi kencan, aku gagal menahan diriku untuk tidak kembali menyapamu," ungkap Bernardo.
"Mekipun saat itu bukan kamu yang aku ajak bicara melalui aplikasi kencan itu, namun pada akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi," tambahnya
"J-J-Jadi,,, kamu,,,, dia,,,, orang itu,,,," Cyrene gagal menyusun kalimat yang akan ia ucapkan karena keterkejutan yang ia rasakan. Bahkan ia tidak begitu mengingat akan kejadian itu sebelum Bernardo membahasnya.
"Aku tau kamu tidak akan mengingatnya jika aku tidak mengatakannya. Tapi, aku tidak akan bisa melupakanmu begitu saja," tutur Bernardo.
"Tapi,,, aku,,,!" Cyrene menggantung kalimatnya, bingung akan apa yang harus dia katakan.
"Kamu tidak perlu membalasnya, Ren! Aku hanya ingin kamu mengetahui perasaanku," ungkap Bernardo.
"Aku,,," Cyrene mengigit bibirnya merasa tidak enak dengan kebaikan Bernardo padanya.
"Haruskah aku berhenti menceritakannya?" tanya Bernardo mengalihkan perhatian Cyrene.
"Tidak, tolong lanjutkan. Aku ingin tau semuanya," pinta Cyrene.
Hembusan nafas pelan terdengar dari mulut Bernardo mengisi jeda keheningan yang muncul di antara mereka.
"Mereka adalah kelompok yang merampas mobil-mobil mewah milik orang lain. Mungkin lebih tepat jika menyebutnya mencuri mobil mereka karena kami lebih sering mengambil mobil mereka disaat mereka lengah. Lalu kami akan memodifikasi mobil itu dan kembali menjualnya dengan harga tinggi," ungkap Bernardo.
"Bukankah itu ilegal?" sambut Cyrene tidak percaya.
"Semua hal yang kami lakukan tidak satupun di antaranya bisnis resmi, tapi kami melakukan hal ini selama bertahun-tahun," terang Bernardo.
"Senjata api ilegal, minuman keras yang tidak resmi dan obat-obatan lain juga menjadi bisnis sampingan kami," imbuhnya.
"Dan kamu selalu terlibat?" tebak Cyrene.
"Akulah yang memodifikasi semua mobil itu, dan aku juga yang mencari targetnya, hanya saja bukan aku yang menjual semua mobil," ungkap Bernardo.
"Namun, aku tidak pernah terlibat jika itu berhubungan dengan senjata ataupun obat-obatan," sambungnya.
"Tapi, kenapa kamu mau melakukannya? Kamu tau itu adalah salah bukan?" sambut Cyrene tidak rela.
"Karena aku hanyalah boneka bagi mereka. Hal itu juga yang membuatku memilih target hanya orang-orang kaya yang tidak peduli dengan sekitar mereka," jawab Bernardo.
"Namun hal itu tetaplah salah, Edo! Terlepas dari semua alasannya, adakah di dasar hatimu sebuah keinginan untuk berhenti?" tanya Cyrene khawatir.
Bernardo tersenyum lembut mendengar apa yang di katakan wanita di sampingnya. Untuk pertama kali baginya, hatinya menghangat atas tindakan seseorang yang di tujukan dengan tulus padanya. Walaupun Cyrene tidak mencintainya, namun hatinya bertekad akan tetap melindunginya.
"Ada, segera setelah semua hutangku pada mereka terbayar, aku akan segera keluar dari organisasi itu," jawab Benardo.
"Kamu sudah merencanakan itu?" tanya Cyrene.
"Yah,,, aku menyimpan sebagian uangku, jadi ketika aku berhenti berkerja dengan mereka, aku ingin sekali pergi dari kota ini, dan menjalani kehidupan baruku," terang Bernardo.
"Itu ide yang sangat bagus," sambut Cyrene.
"Kuharap, semua berjalan sesuai dengan rencanamu," lanjutnya.
"Aku pun mengharapkan hal yang sama," balas Bernardo.
"Apakah kamu memiliki gambaran apa yang akan kamu lakukan di kota baru nanti?" tanya Cyrene penasaran.
"Aku selalu memikirkan tentang bengkel mobil sendiri. Dimana orang-orang bukan hanya untuk memperbaiki mobil rusak mereka, namun juga bisa memodifikasi mobil mereka," ungkap Bernardo.
"Itu mengesankan, dan sangat cocok untukmu," sambut Cyrene.
"Aku hanya berharap, tidak ada sesuatu yang buruk akan terjadi," harap Bernardo.
"Kalaupun ada hal yang terjadi, aku yakin kamu bisa mengatasinya," ucap Cyrene.
Bernardo kembali tersenyum, merasakan rasa sesak di hatinya berkurang hanya dengan melihat Cyrene tersenyum dan mendengar suaranya.
Malam itu, Bernardo kembali menjaga Cyrene di apartemennya. Kembali menginap di sana, dan ingin memastikan wanita itu tetap aman.
...%%%%%%%%...
## Keesokan harinya.....
. . . . . .
. . . . . .
To be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Vincar
saya kira Bernando mengajak si Ren ke tempat romantis, wkwkwk
2024-06-13
1
Birru
bern mempunyai kisah trgis 🥺
2024-06-01
0
Jumli
kasian juga bernado🥺
2024-04-23
0