8. Tiba-tiba

"Tapi, karena aku mencintaimu," ungkap Bernardo.

Cyrene melebarkan kedua matanya, terkejut dengan pernyataan Bernardo yang tiba-tiba.

"Kenapa tiba-tiba kamu mengatakan hal seperti itu?" tanya Cyrene.

"Jika ini lelucon, ini adalah lelucon terburuk yang pernah aku dengar," sambungnya.

"Aku hanya mengatakan hal yang sebenarnya, mengatakan apa yang aku rasakan," jawab Bernardo.

"Dan maaf, aku tidak tau bagaimana cara untuk bersikap romantis, aku hanya tau aku mengatakan apa yang memang aku rasakan," imbuhnya.

"Caramu menjawab justru terdengar seperti kamu menganggap cinta adalah hal yang sangat mudah kamu ucapkan," sambut Cyrene.

Bernardo membungkukkan badannya, menyamakan tingginya dengan tinggi wanita di depannya untuk menatap wajahnya.

"Aku bahkan memerlukan waktu sangat lama untuk melakukan apa yang aku lakukan sekarang,"

"Dan saat kamu berada di depanku, semua yang aku tahan selama ini keluar begitu saja," jawab Bernardo.

"T-t-tapi, bagaimana mungkin? Kita bahkan hanya mengetahui nama satu sama lain, tidak lebih dari itu, dan itu baru dalam hitungan hari," sanggah Cyrene.

"Itu berlaku untukmu, tapi tidak untukku," sambut Bernardo kembali menegakkan badannya.

" Apa maksudmu?" tanya Cyrene tak mengerti.

"Di sini bukan tempat yang tepat untuk mengobrol, Ren. Bukankah begitu?" balas Bernardo sembari membuka pintu mobil taksi yang dipesannya.

Cyrene menurut masuk diikuti Bernardo yang duduk di sampingnya. Tak lupa, Bernardo menyebutkan detail alamat yang akan dituju kepada sopir yang tersenyum ramah dan mengangguk mengerti.

Keheningan panjang menemani perjalanan mereka bahkan sampai taksi itu berhenti setelah sampai di tujuan. Bernardo turun lebih dulu, menahan pintu taksi untuk menunggu Cyrene turun.

"Masuklah, dan segeralah beristirahat. Hari ini adalah hari yang melelahkan untukmu," pinta Bernardo setelah Cyrene turun.

"Aku akan datang lagi ke cafe besok untuk membantumu," imbuhnya.

"Tunggu,,,!" cegah Cyrene seraya menahan tangan Bernardo saat dia akan pergi.

"Kamu harus menjelaskan arti ucapanmu hari ini," pinta Cyrene.

"Apakah kau yakin ingin mendengarnya setelah apa yang terjadi hari ini?" tanya Bernardo memastikan.

"Ya. Aku ingin mendengarnya. Dan aku juga ingin mendengar semuanya," jawab Cyrene.

"Alasanmu mengatakan kejadian di cafe berhubungan denganmu, Theo yang seolah telah mengenalku, dan apa sebenarnya yang mereka inginkan dariku," paparnya.

"Baiklah, aku akan ceritakan semuanya, tapi tidak menjelaskan semuanya hari ini," jawab Bernardo tenang.

"Setidaknya aku mendapatkan penjelasan tentang apa yang sedang terjadi," sambut Cyrene.

Bernardo mengangguk pelan, seolah ada keraguan untuk mengatakan semuanya pada Cyrene. Namun ia juga tau bahwa dirinya juga tidak memiliki pilihan karena Cyrene sudah terlibat di dalamnya.

Cyrene meminta Bernardo duduk di sofa saat mereka tiba di lantai apartemennya dan menyiapkan secangkir kopi untuk Bernardo juga untuk dirinya sendiri.

"Gavin mengatakan padaku, saat kalian tiba, pintu cafe terbuka dan rusak pada bagian lubang kunci pintu. Itu adalah bukti kasar bahwa mereka yang melakukannya," jelas Bernardo memulai ceritanya.

Cyrene duduk di karpet bulu dan bersandar di sofa dengan kedua kali terlipat, memilih duduk di lantai daripada di sofa. Sedangkan Bernardo duduk di sampingnya dengan satu kaki terlipat dan tangan bertumpu di lututnya sendiri.

"Biasanya mereka tidak akan seceroboh ini, dan membuatku berpikir ini bukan ulah mereka. Tapi, entah kenapa aku sangat yakin ini perbuatan mereka. Satu hal yang membuatku sangat yakin adalah, tidak ada benda berharga yang hilang dari cafe mu," tutur Bernardo.

"Tapi kenapa? Apa yang mereka cari? Aku sungguh tidak mengerti," sambut Cyrene.

"Mereka berpikir kamu tau sesuatu, sepertinya ada yang memata mataiku dan melihat aku bersamamu," tutur Bernardo.

"Apa yang aku tau?" tanya Cyrene bingung.

"Tidak ada," jawab Bernardo.

"Mereka hanya berpikir kamu tau sesuatu dan mereka khawatir kamu akan membuat laporan ke kepolisian," imbuhnya.

"Itu tidak masuk akal!" sanggah Cyrene.

"Bagaimana mungkin aku membuat laporan jika aku sendiri tidak pernah melihat mereka atau bertemu mereka?"

"Kenapa mereka bertindak begitu impulsif?" lanjutnya.

"Mereka tidak ingin orang luar mengetahui apa yang mereka lakukan hingga membuat posisi mereka tidak aman," jawab Bernardo.

"Dan ini semua adalah kesalahanku karena akulah yang mendekatimu," imbuhnya dengan kepala tertunduk.

"Aku akan menenemui mereka dan meminta mereka untuk melepaskanmu, menjelaskan pada mereka bahwa kamu bukanlah ancaman bagi mereka," tambahnya seraya mengangkat wajahnya lagi.

"Apakah itu akan aman untukmu?" tanya Cyrene khawatir.

"Tidak!" jawab Bernardo singkat.

"Jika begitu, kamu tidak perlu melakukannya!" ucap Cyrene.

"Aku tidak bisa membiarkan mereka terus menganggumu, Ren," sanggah Bernardo.

"Kenapa kau harus membahayakan dirimu sendiri untuk orang asing sepertiku?" sergah Cyrene.

"Jangan melakukan hal sia-sia!"

"Bagaimana bisa kau menjawab dengan sesantai itu ketika kau tau itu berbahaya untukmu?" sambungnya.

"Aku sudah bilang kalau aku mencintaimu bukan?" balas Berardo.

"Satu alasan cukup bagiku untuk melakukannya," imbuhnya.

"Mustahil," sanggah Cyrene.

"Jika di hitung dengan benar, setelah pertemuan pertama kita, itu tidak sampai seminggu, bagaimana perasaan itu bisa tumbuh hanya dalam waktu seminggu?" sambungnya.

Bernardo tersenyum lembut dan menatap lekat manik mata Cyrene agar terkunci padanya.

"Lima tahun lalu, kamu membantu seorang pria yang tertabrak mobil dan mengambil resiko di jadikan tersangka jika pria itu tidak sadar. Kau merawatnya di rumah sakit hingga keadaannya membaik dan pergi saat dia benar-benar pulih," papar Bernardo.

"Bagaimana kamu bisa tau cerita itu?" sambut Cyrene terkejut.

'Itu adalah saat dimana aku belum memiliki cafe sendiri dan hanya bisa membuka kedai kecil saat aku tidak bisa melanjutkan pendidikanku, tapi bagaimana dia bisa tau?' batin Cyrene.

"Aku tertarik padamu sejak saat itu, namun di saat yang sama aku juga ragu untuk mendekat. Dan rasa tertarikku berubah lebih dalam saat aku lebih mengenalmu dari cerita orang lain. Namun, aku hanya bisa mencintaimu dari jauh. Ketika aku melihat fotomu di aplikasi kencan, aku gagal menahan diriku untuk tidak kembali menyapamu," ungkap Bernardo.

"Mekipun saat itu bukan kamu yang aku ajak bicara melalui aplikasi kencan itu, namun pada akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi," tambahnya

"J-J-Jadi,,, kamu,,,, dia,,,, orang itu,,,," Cyrene gagal menyusun kalimat yang akan ia ucapkan karena keterkejutan yang ia rasakan. Bahkan ia tidak begitu mengingat akan kejadian itu sebelum Bernardo membahasnya.

"Aku tau kamu tidak akan mengingatnya jika aku tidak mengatakannya. Tapi, aku tidak akan bisa melupakanmu begitu saja," tutur Bernardo.

"Tapi,,, aku,,,!" Cyrene menggantung kalimatnya, bingung akan apa yang harus dia katakan.

"Kamu tidak perlu membalasnya, Ren! Aku hanya ingin kamu mengetahui perasaanku," ungkap Bernardo.

"Aku,,," Cyrene mengigit bibirnya merasa tidak enak dengan kebaikan Bernardo padanya.

"Haruskah aku berhenti menceritakannya?" tanya Bernardo mengalihkan perhatian Cyrene.

"Tidak, tolong lanjutkan. Aku ingin tau semuanya," pinta Cyrene.

Hembusan nafas pelan terdengar dari mulut Bernardo mengisi jeda keheningan yang muncul di antara mereka.

"Mereka adalah kelompok yang merampas mobil-mobil mewah milik orang lain. Mungkin lebih tepat jika menyebutnya mencuri mobil mereka karena kami lebih sering mengambil mobil mereka disaat mereka lengah. Lalu kami akan memodifikasi mobil itu dan kembali menjualnya dengan harga tinggi," ungkap Bernardo.

"Bukankah itu ilegal?" sambut Cyrene tidak percaya.

"Semua hal yang kami lakukan tidak satupun di antaranya bisnis resmi, tapi kami melakukan hal ini selama bertahun-tahun," terang Bernardo.

"Senjata api ilegal, minuman keras yang tidak resmi dan obat-obatan lain juga menjadi bisnis sampingan kami," imbuhnya.

"Dan kamu selalu terlibat?" tebak Cyrene.

"Akulah yang memodifikasi semua mobil itu, dan aku juga yang mencari targetnya, hanya saja bukan aku yang menjual semua mobil," ungkap Bernardo.

"Namun, aku tidak pernah terlibat jika itu berhubungan dengan senjata ataupun obat-obatan," sambungnya.

"Tapi, kenapa kamu mau melakukannya? Kamu tau itu adalah salah bukan?" sambut Cyrene tidak rela.

"Karena aku hanyalah boneka bagi mereka. Hal itu juga yang membuatku memilih target hanya orang-orang kaya yang tidak peduli dengan sekitar mereka," jawab Bernardo.

"Namun hal itu tetaplah salah, Edo! Terlepas dari semua alasannya, adakah di dasar hatimu sebuah keinginan untuk berhenti?" tanya Cyrene khawatir.

Bernardo tersenyum lembut mendengar apa yang di katakan wanita di sampingnya. Untuk pertama kali baginya, hatinya menghangat atas tindakan seseorang yang di tujukan dengan tulus padanya. Walaupun Cyrene tidak mencintainya, namun hatinya bertekad akan tetap melindunginya.

"Ada, segera setelah semua hutangku pada mereka terbayar, aku akan segera keluar dari organisasi itu," jawab Benardo.

"Kamu sudah merencanakan itu?" tanya Cyrene.

"Yah,,, aku menyimpan sebagian uangku, jadi ketika aku berhenti berkerja dengan mereka, aku ingin sekali pergi dari kota ini, dan menjalani kehidupan baruku," terang Bernardo.

"Itu ide yang sangat bagus," sambut Cyrene.

"Kuharap, semua berjalan sesuai dengan rencanamu," lanjutnya.

"Aku pun mengharapkan hal yang sama," balas Bernardo.

"Apakah kamu memiliki gambaran apa yang akan kamu lakukan di kota baru nanti?" tanya Cyrene penasaran.

"Aku selalu memikirkan tentang bengkel mobil sendiri. Dimana orang-orang bukan hanya untuk memperbaiki mobil rusak mereka, namun juga bisa memodifikasi mobil mereka," ungkap Bernardo.

"Itu mengesankan, dan sangat cocok untukmu," sambut Cyrene.

"Aku hanya berharap, tidak ada sesuatu yang buruk akan terjadi," harap Bernardo.

"Kalaupun ada hal yang terjadi, aku yakin kamu bisa mengatasinya," ucap Cyrene.

Bernardo kembali tersenyum, merasakan rasa sesak di hatinya berkurang hanya dengan melihat Cyrene tersenyum dan mendengar suaranya.

Malam itu, Bernardo kembali menjaga Cyrene di apartemennya. Kembali menginap di sana, dan ingin memastikan wanita itu tetap aman.

...%%%%%%%%...

## Keesokan harinya.....

. . . . . .

. . . . . .

To be continued

Terpopuler

Comments

Vincar

Vincar

saya kira Bernando mengajak si Ren ke tempat romantis, wkwkwk

2024-06-13

1

Birru

Birru

bern mempunyai kisah trgis 🥺

2024-06-01

0

Jumli

Jumli

kasian juga bernado🥺

2024-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 1. Camp
2 2.Peduli
3 3.Pertemuan
4 4.Rasa Takut
5 5. Datang ke Cafe
6 6. Bahaya!
7 7. Di Ganggu.
8 8. Tiba-tiba
9 9. Pindah,,,?!?
10 10. Masa kini
11 11. Hadiah
12 12. Kejadian
13 13. Melihatnya
14 14. Sikap abai
15 15. Misi Ringan
16 16. Sepakat (Masa lalu 1)
17 17. Rasa Khawatir (Masa lalu 2)
18 18. Keributan pagi hari (Masa lalu 3)
19 19. Pertama kali berkumpul (Masa lalu 4)
20 20. Mengenal lebih dekat (Masa lalu 5)
21 21. Kemunculan Das (Masa lalu 6)
22 22. Khawatir (Masa lalu 7)
23 23. Cemburu (Masa lalu 8)
24 24.Perasaan yang berubah (Masa lalu 9)
25 25. Menjebak (Masa lalu 10)
26 26. Hampir (Masa lalu 11)
27 27. Aku Mencintaimu (Masa lalu 12)
28 28. Tidak Mengingat (Masa lalu 13)
29 29. Terjalin (Masa lalu 14)
30 30. Kencan sesungguhnya. (Masa lalu 15)
31 31. Rencana (Masa lalu 16)
32 32. Cincin (Masa lalu 17)
33 33. Lamaran (Masa lalu 18)
34 34. (Masa lalu 19)
35 35. (Masa lalu 20)
36 36 (Masa lalu 21)
37 37. ( Masa lalu 22)
38 38. (Masa lalu 23)
39 39. (Masa lalu 24)
40 40. (Masa lalu 25)
41 41. (Masa lalu 26)
42 42. (Masa lalu 27)
43 43. (Masa Lalu 28)
44 44. (Masa Lalu 29)
45 45. (Masa Lalu 30 )
46 46. ( Masa Lalu 31 )
47 47. ( Masa Lalu 32 )
48 48. ( Masa Lalu 33 )
49 49. ( Masa Lalu 34 )
50 50. ( Masa Lalu 35 )
51 51. ( Masa Lalu 36 )
52 52. ( Masa Lalu 37 )
53 53. ( Masa Lalu 38 )
54 54. ( Masa Lalu 39 )
55 55. ( Masa Lalu 40 )
56 56. ( Masa Lalu 41)
57 57. ( Masa Lalu 42 )
58 58. ( Masa Lalu 43 )
59 59. ( Masa Lalu 44 )
60 60. ( Masa Lalu 45 )
61 61. ( Masa Lalu 46 )
62 62. ( Masa Lalu 47 )
63 63. ( Masa Lalu 48 )
64 64. ( Masa Lalu 49 end )
65 65. Masa Kini1 SB
66 66. Masa Kini2 SB
67 67. Masa Kini3 SB
68 68. Masa Kini4 SB
69 69. Masa Kini5 SB
70 70. Masa Kini6 SB
71 71. Masa Kini7 SB
72 72. Masa Kini8 SB
73 73. Masa Kini9 SB
74 74. Masa Kini10 SB
75 75. Masa Kini11 SB
76 76. Masa Kini12 SB
77 77. Masa Kini13 SB
78 78. Masa Kini14 SB
79 79. Masa Kini15 SB
80 80. Masa Kini16 SB
81 81. Masa Kini17 SB
82 82. Masa Kini18 SB
83 83. Masa Kini19 SB
84 84. Masa Kini20 SB
85 85. Masa Kini21 SB
86 86. Masa Kini22 SB
87 87. Masa Kini23 SB
88 88. Masa Kini24 SB
89 89. Masa Kini25 SB
90 90. Masa Kini26 SB
91 91. Masa Kini27 SB
92 92. Masa Kini28 SB
93 93. Masa Kini29 SB
94 94. Masa Kini30 SB
95 95. Masa Kini31 SB
96 96. Masa Kini32 SB
97 97. Masa Kini33 SB
98 98. Masa Kini34 SB.
99 99. Masa Kini35 SB
100 100. Masa Kini36 SB
101 101. Masa Kini37 SB.
102 102. Masa Kini38 SB
103 103. Masa Kini39 SB
104 104. Masa Kini40 SB
105 105. Masa Kini41 SB
106 106. Masa Kini42 SB
107 107. Masa Kini43 SB
108 108. Masa Kini44 SB
109 109. Masa Kini45 SB
110 110. Masa Kini46 SB
111 111. Masa Kini47 SB
112 112. Masa Kini48 SB
113 113. Masa Kini49 SB
114 114. Masa Kini50 SB
115 115. Masa Kini51 SB
116 116. Masa Kini52 SB
117 117. Masa Kini53 SB
118 118. Masa Kini54 SB
119 119. Masa Kini55 SB
120 120. Masa Kini56 SB
121 121. Masa Kini57 SB
122 122. Masa Kini58 SB
123 123. Masa Kini59 SB
124 124. Masa Kini60 SB
125 125 Masa Kini61 SB.
126 126. Masa Kini62 SB
127 127. Masa Kini63 SB
128 128. Masa Kini64 SB
129 129. Masa Kini65 SB
130 130. Masa Kini66 SB
131 131. Masa Kini67 SB
132 132. Masa Kini68 SB
133 133. Masa Kini69 SB
134 134. Masa Kini70 SB
135 135. Masa Kini71 SB
136 136. Masa Kini72 SB
137 137. Masa Kini73 SB
138 138. Masa Kini74 SB
139 139. Masa Kini75 SB
140 140. Masa Kini76 SB
141 141. Masa Kini78 SB
142 Karya baru
Episodes

Updated 142 Episodes

1
1. Camp
2
2.Peduli
3
3.Pertemuan
4
4.Rasa Takut
5
5. Datang ke Cafe
6
6. Bahaya!
7
7. Di Ganggu.
8
8. Tiba-tiba
9
9. Pindah,,,?!?
10
10. Masa kini
11
11. Hadiah
12
12. Kejadian
13
13. Melihatnya
14
14. Sikap abai
15
15. Misi Ringan
16
16. Sepakat (Masa lalu 1)
17
17. Rasa Khawatir (Masa lalu 2)
18
18. Keributan pagi hari (Masa lalu 3)
19
19. Pertama kali berkumpul (Masa lalu 4)
20
20. Mengenal lebih dekat (Masa lalu 5)
21
21. Kemunculan Das (Masa lalu 6)
22
22. Khawatir (Masa lalu 7)
23
23. Cemburu (Masa lalu 8)
24
24.Perasaan yang berubah (Masa lalu 9)
25
25. Menjebak (Masa lalu 10)
26
26. Hampir (Masa lalu 11)
27
27. Aku Mencintaimu (Masa lalu 12)
28
28. Tidak Mengingat (Masa lalu 13)
29
29. Terjalin (Masa lalu 14)
30
30. Kencan sesungguhnya. (Masa lalu 15)
31
31. Rencana (Masa lalu 16)
32
32. Cincin (Masa lalu 17)
33
33. Lamaran (Masa lalu 18)
34
34. (Masa lalu 19)
35
35. (Masa lalu 20)
36
36 (Masa lalu 21)
37
37. ( Masa lalu 22)
38
38. (Masa lalu 23)
39
39. (Masa lalu 24)
40
40. (Masa lalu 25)
41
41. (Masa lalu 26)
42
42. (Masa lalu 27)
43
43. (Masa Lalu 28)
44
44. (Masa Lalu 29)
45
45. (Masa Lalu 30 )
46
46. ( Masa Lalu 31 )
47
47. ( Masa Lalu 32 )
48
48. ( Masa Lalu 33 )
49
49. ( Masa Lalu 34 )
50
50. ( Masa Lalu 35 )
51
51. ( Masa Lalu 36 )
52
52. ( Masa Lalu 37 )
53
53. ( Masa Lalu 38 )
54
54. ( Masa Lalu 39 )
55
55. ( Masa Lalu 40 )
56
56. ( Masa Lalu 41)
57
57. ( Masa Lalu 42 )
58
58. ( Masa Lalu 43 )
59
59. ( Masa Lalu 44 )
60
60. ( Masa Lalu 45 )
61
61. ( Masa Lalu 46 )
62
62. ( Masa Lalu 47 )
63
63. ( Masa Lalu 48 )
64
64. ( Masa Lalu 49 end )
65
65. Masa Kini1 SB
66
66. Masa Kini2 SB
67
67. Masa Kini3 SB
68
68. Masa Kini4 SB
69
69. Masa Kini5 SB
70
70. Masa Kini6 SB
71
71. Masa Kini7 SB
72
72. Masa Kini8 SB
73
73. Masa Kini9 SB
74
74. Masa Kini10 SB
75
75. Masa Kini11 SB
76
76. Masa Kini12 SB
77
77. Masa Kini13 SB
78
78. Masa Kini14 SB
79
79. Masa Kini15 SB
80
80. Masa Kini16 SB
81
81. Masa Kini17 SB
82
82. Masa Kini18 SB
83
83. Masa Kini19 SB
84
84. Masa Kini20 SB
85
85. Masa Kini21 SB
86
86. Masa Kini22 SB
87
87. Masa Kini23 SB
88
88. Masa Kini24 SB
89
89. Masa Kini25 SB
90
90. Masa Kini26 SB
91
91. Masa Kini27 SB
92
92. Masa Kini28 SB
93
93. Masa Kini29 SB
94
94. Masa Kini30 SB
95
95. Masa Kini31 SB
96
96. Masa Kini32 SB
97
97. Masa Kini33 SB
98
98. Masa Kini34 SB.
99
99. Masa Kini35 SB
100
100. Masa Kini36 SB
101
101. Masa Kini37 SB.
102
102. Masa Kini38 SB
103
103. Masa Kini39 SB
104
104. Masa Kini40 SB
105
105. Masa Kini41 SB
106
106. Masa Kini42 SB
107
107. Masa Kini43 SB
108
108. Masa Kini44 SB
109
109. Masa Kini45 SB
110
110. Masa Kini46 SB
111
111. Masa Kini47 SB
112
112. Masa Kini48 SB
113
113. Masa Kini49 SB
114
114. Masa Kini50 SB
115
115. Masa Kini51 SB
116
116. Masa Kini52 SB
117
117. Masa Kini53 SB
118
118. Masa Kini54 SB
119
119. Masa Kini55 SB
120
120. Masa Kini56 SB
121
121. Masa Kini57 SB
122
122. Masa Kini58 SB
123
123. Masa Kini59 SB
124
124. Masa Kini60 SB
125
125 Masa Kini61 SB.
126
126. Masa Kini62 SB
127
127. Masa Kini63 SB
128
128. Masa Kini64 SB
129
129. Masa Kini65 SB
130
130. Masa Kini66 SB
131
131. Masa Kini67 SB
132
132. Masa Kini68 SB
133
133. Masa Kini69 SB
134
134. Masa Kini70 SB
135
135. Masa Kini71 SB
136
136. Masa Kini72 SB
137
137. Masa Kini73 SB
138
138. Masa Kini74 SB
139
139. Masa Kini75 SB
140
140. Masa Kini76 SB
141
141. Masa Kini78 SB
142
Karya baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!