Penerimaan Dalam Diri Rama

Suasana gelap dan hujan membuat Rama berusaha meraih handphone di sakunya dengan susah payah akibat pelukan erat dari Dian. Dirinya tidak tahu dimana letak senter atau lilin di rumah ini, bahkan penghuni rumah inipun tidak bisa Ia jadikan tempat bertanya dimana letaknya. 

"Sebentar Mbak, saya hidupkan senter handphone dulu," ujar Rama dengan lembut. 

Dian menggelengkan kepalanya di dada Rama, dirinya tanpa sadar tidak ingin melepaskan pelukan nyaman di depanya. Rama menghela nafasnya, Ia dengan susah payah menghidupkan senter di handphonenya untuk menerangi ruangan. Dirinya tidak mau membuat para tetangga Mbak Dian salah paham dengan gelap-gelapan seperti ini. 

Dalam hati Rama berdoa bahwa dirinya hanya berniat baik dan tidak lebih.

Rama dapat merasakan bajunya basah dikarenakan air mata Dian. Ia juga takut Dian bisa sakit karena memeluk badanya  dengan bajunya yang masih basah terkena hujan. 

"Engga Mas, Dian sendiri, Dian sudah tidak ada siapapun. Semua orang pergi meninggalkan Dian" lirih Dian 

Rama tersentak pelan mendengar lirihan dari wanita di pelukanya. Hatinya merasa perih mendengar lirihan pilu dari Dian. Dian sama terpuruknya, wanita itu sendiri dan semua keluarga sudah meninggalkan dirinya termasuk Mas Darma, suaminya. 

Rama menatap lurus ke depan melihat figura foto pernikahan Mas Darma dengan Mbak Dian yang tampak bahagia dengan bantuan senter handphonenya yang menerangi ruangan. Ia menunduk, melihat Dian masih menangis lirih. 

Pasti Mbak Dian sangat merasa kesepian dan terpuruk kehilangan Mas Darma. Pria yang Ia cintai dan satu-satunya keluarga yang Ia miliki. Wanita di depanya tampak terlihat sangat rapuh dan butuh dilindungi. Jika dirinya sudah terbiasa sedari kecil dengan kesendirian maka Dian berbeda, wanita itu sedari kecil penuh dengan kasih sayang berlimpah dan kehilangan orang yang Ia cintai pasti penderitaan bagi dirinya. Batin Rama

Rama menatap foto Mas Darma yang tersenyum di dinding itu, bahkan abangnya itu terlihat sangat tampan sekali di sana. Ia jadi iri dengan pria itu, memiliki Ibu yang sangat sayang sekali kepada dirinya dan memiliki wanita yang sangat mencintainya. 

Mas Darma selama ini selalu membela dirinya dan menganggap dirinya sebagai adik sendiri walau tahu fakta bahwa dia bukan adik kandung pria itu bahkan juga alasan salah satu hubungan Ibu dan Bapak menjadi tidak harmonis. Walau dirinyalah yang membuat hubungan keluarga hancur tapi Mas Darma tetap masih bersikap baik dan menganggap dirinya sodara kandung tanpa membedakan. Membela dirinya ketika Ibu sangat kesal atau marah kepada dirinya atau melainkan membelikan dirinya barang ketika Ibu tidak memberikannya uang jajan.

"Jangan tinggalkan Dian sendiri" lirih Dian 

Rama menganggukan kepalanya, dirinya masih fokus melihat ke foto Mas Darma dan bergantian ke arah Dian yang masih memeluknya dengan erat. 

"Iya ini semua demi Mas Darma" gumam Rama kepada Dian. 

Ia membelai pelan kepala Dian yang tertutupi dengan jilbab, Dian adalah wanita pertama yang dekat memeluk dirinya se-erat ini. Tidak masalah dirinya tidak dianggap dan menyebutkan nama Mas Darma. Ia akan membalaskan semua perbuatan baik yang telah dilakukan Mas Darma kepada dirinya melalui Dian. Membalas semua hutang budi itu.

"Memang saya bukan Mas Darma tapi saya akan menamani Mbak dan membuat Mbak bahagia" gumam Rama dengan pelan bahkan sangat pelan yang hanya terdengar oleh dirinya sendiri. 

"Saya akan menemani Mbak sampai tidak sendirian. Tidak masalah Mbak mencintai Mas Darma, selagi saya hidup maka semua saya dedikasikan kepada Mbak" gumam Rama dengan tekad kuatnya Ia akan menjalankan wasiat itu. 

Tidak masalah dirinya tidak dicintai, bukankah selama ini dirinya sudah terbiasa? Setidaknya dalam hidupnya Ia melakukan hal yang diinginkan oleh orang yang selama ini sudah membantunya. Ia akan menemani Dian dengan sukarela walau bukan dirinya yang Ia inginkan. 

"Saya janji akan menemani Mbak" janji Rama kepada Dian yang masih memeluk dadanya dengan erat. 

Ia akan menjalankan wasiat itu dan meminta restu kepada Ibu dan Bapak setelah ini. 

Terpopuler

Comments

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

Sesuai amanah rama akan melaksanakan amanah itu menikah dgn dian
..

2024-04-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!