Who are You??

Axelle baru saja menyelesaikan jadwalnya hari itu, ia kini tengah duduk di kantin seorang diri dengan headphone di telinganya. Ia tengah menunggu Bryan yang tengah menyelesaikan jadwal terakhirnya, rencananya mereka bakal pulang bareng. Tapi Axelle gak betah lama-lama menunggu, pasalnya ada beberapa gadis yang caper padanya.

"Lama amat si Bryan!!" Ujar Axelle, tiba-tiba seorang gadis menghampirinya. Axelle menatap gadis itu, tanpa melepas earphone yang ada di telinganya. "Ada apa?"

"Hai, namaku Auryn, panggil aja Ryn, nih buat kamu!!" Ujar gadis itu, malu-malu, di tangannya terdapat kado yang ia sodorkan pada Axelle.

Axelle menatap gadis itu, tanpa minat. "Maaf, saya bukan kating, lagian event-nya kan udah kemarin." Ujarnya, datar.

"Ha?"

Axelle beranjak dari duduknya, ia tampak tak peduli dengan gadis yang masih mematung di sana. Gadis cantik yang terlihat tak terima dengan penolakan Axelle itu tiba-tiba...

Plak!!

"Ahh!! Hei!!"

Axelle merasakan kepalanya dilempar sesuatu, ia menatap tak mengerti gadis mungil yang wajahnya memerah seluruhnya itu. "Hei!! Loe pikir, apa yang loe lakuin?" Teriaknya, tak terima kepalanya harus menjadi tempat mendarat sepatu gadis itu.

"Apa yang loe lakuin? Ha!! Sok jual mahal banget loe jadi cowok!!" Ujar gadis itu, marah.

Axelle menatap sepatu yang tergeletak tak jauh darinya, ia mengambil sepatu itu. Tadinya ia ingin membuang sepatu itu di tempat sampah, tapi tak jadi. "Hati-hati sama sepatu loe, jangan sampe lepas lagi." Ujarnya datar, lalu ia melempar sepatunya kearah Ryn. Ia terlalu jengah menghadapi gadis seperti Ryn itu, sudah kesekian kalinya gadis yang seperti itu ia hadapi. Mungkin mereka pikir, dia seperti kebanyakan cowok dalam drama kali. Ah, sudahlah, Axelle lebih baik menyusul Bryan ke kelasnya. Tanpa rasa bersalah sedikit pun, Axelle meninggalkan Ryn yang masih menatapnya penuh dendam.

"Eh, kenapa loe ninggalin dia?" Tanya Irene, tiba-tiba muncul di hadapan Axelle, yang tentu saja membuat pria itu kaget. "Hei!! Loe gak denger gw?"

Axelle menaikkan alisnya, ia menatap Irene dengan wajah datarnya. "Loe ngomong sama gw?"

Irene menatap Axelle bingung, tapi kemudian ia memasang wajah datarnya kembali. "Loe Axelle, kan?"

"Loe tau nama gw? Bukan main, cewek zaman sekarang serem-serem." Ujar Axelle, sinis.

"Loe tau gw, kan?"

Axelle menatap gadis itu dari atas ke bawah, lalu menghela nafas. "Nggak tuh!! minggir, gw mau lewat!!" Ujarnya sambil berjalan, meninggalkan Irene yang menatapnya kaget, bahkan seluruh warga kampus tercengang melihat Irene dijutekin cowok untuk pertama kalinya.

Axelle tersenyum diam-diam, saat ia bisa merasakan ledakan amarah dari gadis itu. "Manisnya..." Gumamnya sambil berlalu, tak memperdulikan berbagai bisikan yang menghiasi seluruh kantin karna sikapnya.

Irene hanya bisa diam, menatap tajam pria itu. Dia manusia bukan, sih? Masa gak punya hati sama sekali? Bahkan... Dia gak kenal gw?

***

"Loe kenapa, Al?" Tanya Bryan, saat Axelle terus memegang kepalanya seperti ada sesuatu yang nempel.

"Gw kena timpuk orang." Jawab Axelle, membuat Bryan tertawa mendengar ucapan polosnya. "Lha, ketawa, gw gak lagi ngelucu!!" Ujarnya, sebal.

"Udah gw bilang kan, gak bakal ada yang suka sama loe. Mampus loe, kehidupan kampus loe bakal suram." Ujar Bryan, tanpa ada niatan untuk menghentikan tawanya.

"Apa hubungannya? Lagian tuh cewek ada-ada aja, gw kan bukan kating, main ngasih bingkisan aja." Ujar Axelle, membuat Bryan menatapnya.

"Siapa yang ngasih bingkisan?" Tanya Bryan, penasaran.

"Cewek, gw lupa namanya siapa. Dia ngasih gw bingkisan yang kayak kemarin itu lho, gw kan bukan kating."

Plak!!

"Bryan, napa suka banget ngegeplak orang sih?" Pekik Axelle, spontan. "Gw udah kena timpuk nih..."

"Loe emang pantes kena timpuk, rasain!!" Ujar Bryan, sebal. Sampai kapan sih, Axelle bakal terus menutup hatinya kayak gitu? Kan Bryan yang sebel, dia ketularan jomblo juga jadinya.

"Tega bener sama temen sendiri." Gerutu Axelle, sebal.

"Loe bukan temen gw, sono pergi!!" Ujar Bryan, membuat Axelle menatapnya tak terima.

"Oke, gw per-gi..."

Axelle hampir saja bertabrakan dengan cewek yang ternyata Ryn yang baru saja belok di pertigaan itu, Axelle spontan menjauhi gadis itu.

"Kenapa loe ngalangin jalan gw?" Tanya Ryn, galak.

Apaan sih nih cewek gak jelas? Orang mau lewat juga dibilang ngalangin jalan, cewek aneh.

"Ada masalah apa, ya?" Tanya Bryan, sedikit tebar pesona.

"Kandangin temen loe tuh, biar gak ngehalangin jalan." Ujar Auryn sambil mendelik kearah Bryan, lalu gadis itu pergi dengan langkah angkuh.

"Siapa dia?" Tanya Bryan, sebal. Baru aja mau ngeluarin jurus andalan, eh udah dijudesin duluan_-

"Dia cewek yang nimpuk gw di kantin, jadi galak gara-gara gw tolak kali ya?" Ujar Axelle, tersenyum aneh.

"Apa? Dia ditolak? Manis begitu loe tolak, gimana sih? Gw makin yakin dah loe gak normal, jangan-jangan loe suka gw lagi?" Ujar Bryan, memeluk tubuhnya sendiri.

"Sembarangan!!" Ujar Axelle, lalu ia pergi meninggalkan Bryan sendiri.

"Ya terus? Loe kan gak pernah suka cewek, Al? Al?" Teriak Bryan, pria itu berlari menyusul Axelle.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!