Cery

"Sebelumnya maaf ya, waktu kita jadi terbuang banyak. Apa kita akan lanjut belajar bersama?" tanya Yura, merasa tidak enak

Sedangkan Felicia sudah pulang terlenih dahulu, setelah meminta maaf pada Yura dan Langit. Ia yang awalnya tak percaya dengan kata persahabatan, rasa kasih sayang. Kini ia bisa merasakannya, saat Yura menyentuhnya. Selama ini yang ia tau adalah, apapun yang ia inginkan selalu ia dapatkan, memiliki teman karena ia memiliki uang. Orang tuanya tak pernah mengajarkan Feli, tentang apa itu kasih sayang pada sesama, empati, dan tanggung jawab.

Mereka hanya memenuhi kebutuhan dan keinginan Felicia, semuanya selesai dengan UANG. Tanpa ada waktu berkumpul untuk sang putri, hanya mementingkan mencari materi yang banyak. Sehingga membuat Felicia angkuh dan yakin bila bisa mendapatkan Langit, dengan kecantikan dan kekayaannya.

"Justru kami yang meminta maaf, kita belajar besok lagi saja. Sepertinya banyak luka pada tangan, kaki dan tempat lainnya. Sebaiknya kamu ke rumah sakit dulu, obati luka-lukanya." ucap Evi dan di angguki oleh tiga orang lainnya.

"Tidak apa-apa, percaya atau tidak. Luka ini akan cepat sembuh, ayo!! Kita belajar hari ini saja, iyakan kak?" Langit mengangguk dan mengusap sayang kepala Yura

"Ayo om, kita pulang." ajak Yura

"Baik neng Yura" jawab BG tersebut

.

.

"Ra, boleh tanya sesuatu ga?" tanya Cery berbisik, kini mereka sudah di mansion milik Ros.

"Apa?" tanya Yura balik, membuat Evi penasaran

"Jangan marah ya..." ucap Cery lagi, Yura mengangguk dan tersenyum

"Aduuhh...senyumanmu itu Ra, bikin aku meleleh. Kalo aku cowok, udah aku kejar-kejar. Baku hantam kayanya aku ma kak Langit, hahaha" celetuk Evi dan tertawa, sehingga membuat Evi dan Yura ikut tertawa.

"Konyol, tapi iya sih. Ra, kamu itu sadar ga sih waktu tadi kamu marah sama kak Felicia? Kamu... kaya punya kepribadian ganda, aku ga pernah liat kamu kaya tadi. Ngeri-ngeri sedep gimana gitu, tapi malah bikin aku makin suka temenan ma kamu. Keren banget lah kamu tuh, lembut di luar tapi kriuk di dalem." ucap Evi, Yura terdiam dan menyandarkan punggungnya di di sandaran sofa.

"Kalian ga takut sama aku?" Cery dan Evi saling tatap dan menggelengkan kepala

"Aku malah pengen kaya kamu Ra, ga mudah di tindas. Terus tadi, apa yang kamu lakukan padanya. Sampe dia nangis sesenggukan kaya gitu, kaya ada energi lain dalam diri kamu.?" ucap Cery, Yura tersenyum lagi.

Ia memegang tangan Cery dan menutup mata, Cery tersentak kaget. Refleks ia menarik tangannya, jantungnya berdebar kencang. Air matanya, tiba-tiba menetes.

"Kamu kenapa Cer?" tanya Evi, Cery menatap Evi. Dia memegang pipinya, Cery terkejut dengan pipinya yang basah.

"A-apa yang kamu lakukan Ra?" tanya Evi

"Lukamu tidak akan hilang, bila kamu sendiri terus merasa bersalah. Lepaskan dan ikhlaskan, benar kata orang tuamu, kejadian itu tidak di sengaja dan sudah takdir Allah. Bukan salahmu..." ucap Yura, Cery menoleh pada Yura. Yura menatap dalam, mata Cery.

"Ada apa sebenarnya dengan kalian, kenapa hanya aku yang tidak tau." gerutu Evi kesal

Yura mengalihkan tatapannya pada Evi, ia tak bisa menjawabnya. Hanya Cery yang bisa menceritakan, luka yang ia sembunyikan selama ini.

Yura memeluk Cery, pecahlah tangisan Cery. Walau Evi tidak tau, apa yang membuat salah satu sahabatnya itu menangis. Ia pun ikut meneteskan air matanya, Evi memilih diam menunggu.

Sedangkan Langit dan kedua sahabatnya, yang berada di ruangan lain. Terkejut mendengar tangisan tersebut, begitu juga dengan Hana dan Senja. Saat melihat Cery yang menangis di pelukan Yura, Langit, Senja dan Hana pun menghembuskan nafas lega. Berbeda dengan Kalingga dan Narendra, mereka bingung.

"Kalian penasaran?" tanya Langit, keduanya mengangguk

Langit mengajak mereka bergabung di sana dan menyuruh mereka untuk diam, Yura melerai pelukannya. Yura mengusap air mata, yang membanjiri pipi Cery. Hana dan Senja memilih kembali ke dapur, menyiapkan makan malam.

"Percayalah, adikmu pasti tidak akan senang melihat kakaknya terus-terusan seperti ini. Ia juga ingin bahagia dan tenang di sana, ikhlaskan. Ini bukan salahmu, Allah sudah menulis takdir setiap orang. Dan takdir adikmu... Allah sudah menulisnya seperti itu, jadi sekali lagi ini bukan salahmu." ucap Yura

"Tapi, kecelakaan itu terjadi karena aku yang tidak benar menjaga adik. Seandainya aku tidak meninggalkannya, untuk membeli es yang ia minta. Adik pasti masih ada di sini, ia masih berkumpul dengan kami." ucap Cery yang masih sesenggukan

"Waktu itu, adikku meminta es yang ada di luar taman. Aku memintanya untuk menunggu, aku tidak tau kalau ia mengejar bola ke tengah jalan. Aku ceroboh, benar-benar ceroboh. Aku tidak tau, sungguh.. aku tidak tau bila adikku berlari begitu saja ke tengah jalan... hiks. Dan saat bersamaan, ada mobil melaju dengan sangat kencang. Lalu... lalu adikku... adikku... huwaaaaaaa." tangisan Cery kembali pecah

DEG

Evi, Kalingga dan Narendra terkejut. Mereka menatap sendu pada Cery, pasti setelah kejadian itu. Cery tidak pernah bisa tidur nyenyak, karena rasa bersalahnya.

"Ini salahku, kenapa aku tidak mengajak dan memegang tangannya saja? Kenapa aku malah meninggalkannya dan menyuruh untuk menunggu ku? Kejadian itu.. tepat di depan mata ku, adikku terlempar beberapa meter ke tengah jalan. hiks.." Yura menggenggam erat tangan Cery

"Kamu tau Ra, kalimat terakhir yang ia ucapkan apa? Kakak, kakak adalah kakak terbaik yang Chris punya. Banyak yang iri, karena kakak Chris begitu cantik dan baik. Jadi, Chris mohon berbahagialah. Rasanya sangat sesak, di sini. Aku... kenapa? Kenapa dia harus meninggalkan aku ,bila ia bilang aku yang paling baik." Yura kembali memeluknya, tangisan Cery memang kembali pecah. Namun, lambat laun hatinya merasa lebih tenang.

Tak terasa, Cery pun terlelap.

"Kak, tolong ini berat." ucap Yura berbisik, Langit terdiam. Kalingga menggelengkan kepalanya, anak SMP bisa sebucin ini.

"Biar aku saja" ucapnya, Kalingga pun bangun dan mendekati Cery yang ada di pelukan Yura

Kalingga mengangkat dan menggendong Cery.

"Aku bawa kemana ini?" tanya Kalingga

"Aku antar" ucap Langit, Langit bangun dari duduknya dan menunjukkan kamar pada Kalingga. Langit pun membukakan pintu kamar tersebut, ia hanya menunggu di depan kamar dan melihat Kalingga. Yang merebahkan tubuh Cery, di atas ranjang.

"Sebucin itu lo, sampe ga mau nyentuh cewe lain. Gue do'ain, kalian berjodoh sampai saatnya lo mengucapkan ijab qabul nanti."

'Aamiin' ucap Langit dalam hati, namun wajahnya tetap datar.

Mereka kembali bergabung dengan yang lainnya, Evi terlihat masih sesenggukan.

"Sudah menangisnya, Cery akan lebih baik saat bangun nanti." ucap Yura

"Aku hanya tidak habis pikir, bagaimana bisa dia bisa menyembunyikan hal ini. Selama ini, ia terlihat baik-baik saja. Saat pemakaman adiknya pun, aku tidak melihat ia menangis." ucap Evi

"Apa yang kamu lihat, belum tentu sebenarnya. Seperti yang kamu bilang tadi, ia pandai menyembunyikan perasaannya. Itu artinya, ia tidak suka menangis di depan banyak orang." ucap Narendra, Evi terdiam dan menatap Narendra

"Kakak benar, ia pasti menangis di kamarnya." ucap Evi menghembuskan nafasnya pelan

...****************...

Jangan lupa like, komen, gift dan vote nya🥰🥰

...Happy Reading all💓💓💓💓...

Terpopuler

Comments

Zahra

Zahra

cery kenapa ya,jadi penasaran

2024-03-13

3

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

ternyata ada kisah menyedihkan yang dialami teman Yura yah,,,

2024-03-07

1

Miasell Tea

Miasell Tea

jadi penasaran sama Yura deh mak ko dia bisa tau masa lalu orang setiap kali nyentuh orang yg punya masalah tapi di pendam sendiri dan merasa bahwa dia adalah penyebab nya

2024-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Senior Belagu
3 Senior yang Ngeyel
4 Lost Contact
5 Kondisi Ezra dan Ros
6 Pindah Rumah Sakit
7 Hukuman
8 Amarah Naina
9 Kabar Baik
10 Kabar Baik Lagi
11 Hadiah untuk 3 Dokter
12 Felicia
13 Cery
14 Hadeeehhhh
15 Kekesalan Langit
16 Tak berkutik
17 Murid Baru
18 Pertemuan Tak Terduga
19 Kepala Sekolah Berulah
20 Adu Mulut
21 Keterkejutan Tania dan Ara
22 Akhir dari Tania dan Arabella
23 Perlombaan di Mulai
24 Perlombaan
25 Netan, Setan, Necan
26 Key Marah
27 Kondisi Nenek
28 Guntur namanya
29 Keterkejutan Baskoro
30 DUKA
31 Berita Kematian
32 Duka yang Mendalam
33 Keributan
34 Keturunan Reinhard
35 Tranding topik
36 Baskoro dan Dina 1
37 Baskoro dan Dina 2
38 Cieeee.... Charlie Angel!!!
39 Jalan-jalan ke mall
40 Judulin sendiri, ok!!
41 Kedatangan Ayah Satria
42 Akhir dari Damar dan Sakti
43 Naomi.... Naomi....
44 Penyerangan
45 Ada Apa Dengan Hari ini?
46 Salah Cari Lawan
47 Part 47
48 Hari Bercocok tanam bersama NomNom
49 Lamaran Dadakan
50 Pernikahan Baskoro dan Hana
51 Nggak Level
52 Chat an
53 Mulai Bergerak
54 Pertarungan
55 Yura Terluka
56 Kondisi Yura
57 Pembalasan
58 Yura Bangun
59 Yura dan Ros
60 Happy Birthday Love
61 Danu
62 Danu 2
63 Operasi Berjalan Lancar
64 Part 64
65 Feli
66 Part 66
67 Ibu Danu Siuman
68 Rita calon Masalah
69 Fitnah
70 Waaahhhh
71 Part 71
72 Masa Lalu Menyakitkan
73 Cerita Cery
74 Masih tentang Cery dan Kalingga
75 Dinar dalam Bahaya
76 Amarah Yura
77 Kepanikan Langit
78 Dinar Koma
79 Hukuman yang Pantas
80 Kondisi Ibu Kandung Dinar
81 Operasi
82 Dinar Siuman
83 Kepulangan Danu dan Arum
84 Tentang Dela
85 Dinar kembali drop
86 Tentang Aylin
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Awal Mula
2
Senior Belagu
3
Senior yang Ngeyel
4
Lost Contact
5
Kondisi Ezra dan Ros
6
Pindah Rumah Sakit
7
Hukuman
8
Amarah Naina
9
Kabar Baik
10
Kabar Baik Lagi
11
Hadiah untuk 3 Dokter
12
Felicia
13
Cery
14
Hadeeehhhh
15
Kekesalan Langit
16
Tak berkutik
17
Murid Baru
18
Pertemuan Tak Terduga
19
Kepala Sekolah Berulah
20
Adu Mulut
21
Keterkejutan Tania dan Ara
22
Akhir dari Tania dan Arabella
23
Perlombaan di Mulai
24
Perlombaan
25
Netan, Setan, Necan
26
Key Marah
27
Kondisi Nenek
28
Guntur namanya
29
Keterkejutan Baskoro
30
DUKA
31
Berita Kematian
32
Duka yang Mendalam
33
Keributan
34
Keturunan Reinhard
35
Tranding topik
36
Baskoro dan Dina 1
37
Baskoro dan Dina 2
38
Cieeee.... Charlie Angel!!!
39
Jalan-jalan ke mall
40
Judulin sendiri, ok!!
41
Kedatangan Ayah Satria
42
Akhir dari Damar dan Sakti
43
Naomi.... Naomi....
44
Penyerangan
45
Ada Apa Dengan Hari ini?
46
Salah Cari Lawan
47
Part 47
48
Hari Bercocok tanam bersama NomNom
49
Lamaran Dadakan
50
Pernikahan Baskoro dan Hana
51
Nggak Level
52
Chat an
53
Mulai Bergerak
54
Pertarungan
55
Yura Terluka
56
Kondisi Yura
57
Pembalasan
58
Yura Bangun
59
Yura dan Ros
60
Happy Birthday Love
61
Danu
62
Danu 2
63
Operasi Berjalan Lancar
64
Part 64
65
Feli
66
Part 66
67
Ibu Danu Siuman
68
Rita calon Masalah
69
Fitnah
70
Waaahhhh
71
Part 71
72
Masa Lalu Menyakitkan
73
Cerita Cery
74
Masih tentang Cery dan Kalingga
75
Dinar dalam Bahaya
76
Amarah Yura
77
Kepanikan Langit
78
Dinar Koma
79
Hukuman yang Pantas
80
Kondisi Ibu Kandung Dinar
81
Operasi
82
Dinar Siuman
83
Kepulangan Danu dan Arum
84
Tentang Dela
85
Dinar kembali drop
86
Tentang Aylin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!