Bab 3: Menemukan Mesin Ketik Usang

Tenda, tenda telah berdiri tegak berjajaran di pinggir laut yang asri tanpa jamahan manusia itu.

Setelah tiba di Pulau Sempu dan menempuh perjalanan yang panjang, lelah para anggota Komunitas telah terupah dengan suguhan pemandangan yang tampak indah dan asri di sana.

Laut yang tampak biru bersama dengan desiran angin dan ombak. Tak luput juga sebuah kicauan burung yang saling bersahutan.

Siapa pun yang menginjakkan kakinya di sana, akan menikmati sensasi yang telah menyatu dengan alam.

"Indahnya,,, " gumam salah satu anggota Komunitas.

Di sana setiap tenda berisi 4 orang anggota. Kebetulan tenda Budi bersama Irwan dan 2 rekan anggota lainnya yang bernama Teo dan Tino. Setelah para anggota mendirikan tenda masing-masing.

Tak lupa beberapa anggota berpose untuk mengabadikan moment saat itu bersama pemandangan yang indah di sana. Dan ada beberapa orang yang memutuskan langsung beristirahat.

"Hei Wan, ayo fotokan Aku di sini!" perintah Budi.

Irwan yang telah menyepakati perjanjian tentang traktiran makan dari Budi padanya, memilih untuk tidak menolak perintahnya. Hitung-hitung Irwan juga membalas jasa Budi selama ini. Budi sering meminjaminya uang saat Dia tersudut tidak memiliki uang. Bahkan kadang Budi juga sering mentraktir Irwan dengan syarat melakukan satu permintaan Budi seperti yang terjadi hari ini.

Cekreekkk, cekreekkk, cekreekkkk,

Budi tampak semangat sekali hari itu. Hingga Dia tidak ingin melewatkan satu sudut pun yang tidak terfoto di sekitarnya berdiri.

"Di sini Wan, foto Aku" kata Budi.

Cekreeeek,

"ah, ayo di sana juga" kata Budi.

Cekreeeeek,

"Nah, di depan laut juga tentunya bersama matahari" kata Budi.

Cekreeeeek,

"Hei, setelah perjalanan jauh apa dirimu tidak lelah?" tanya Irwan.

"Tidak sama sekali, lelahku terbayar dengan pemandangan yang sangat indah ini" kata Budi.

"Haaaaahhh!!" Irwan menghela nafas.

"Iya, iya, ayo Kita istirahat dulu di dalam tenda!" kata Budi peka melihat temannya yang merasa lelah.

...****************...

Waktu menunjukkan jam 2 sore, sudah sejak 2 jam istirahat dimulai.

Saat itu ketua komunitas memberikan perintah pertamanya.

"Untuk semua anggota, sebentar lagi akan memasuki hari malam. Jadi, Saya perintahkan tenda yang berwarna merah mengumpulkan kayu bakar dari hutan sebelah. Dan dicari dengan cara berkelompok. Jangan sampai ada yang terpisah satu orang. Mengerti!" perintah Ketua Komunitas.

"Mengerti" jawab anggota serentak.

"Untuk anggota yang lainnya, siapkan bahan-bahan untuk memasak, Kita jangan sampai membiarkan perut Kita sampai kelaparan" kata Ketua Komunitas.

"Yaaaa" jawab serentak komunitas.

...****************...

Anggota tenda Irwan, Budi dan 2 orang lainnya mendapatkan tugas mengumpulkan kayu bakar dari hutan.

Tentu saja Irwan dan Budi selalu saja bersama. Mereka memilah-milah kayu yang tergeletak, mana yang kering atau yang masih basah.

Jika masih basah, kayu tidak akan dikumpulkan. Sedangkan kayu yang kering dikumpulkan di area pencarian terdekat terlebih dahulu. Nanti jika sudah merasa cukup, Mereka akan mengambil kayu yang terkumpul menjadi satu.

Begitu juga dengan anggota lain yang mendapat tugas yang sama.

Membungkukkan badan, membuka rumput dan daun-daun yang lebar. Mata Mereka tertuju di satu arah yaitu tanah.

Tak lama kemudian, saat Irwan focus mencari kayu bakar. Dia melihat benda berwarna kecokelatan yang remang-remang terlihat dari atas tanah.

Irwan penasaran dengan benda itu, akhirnya Dia membersihkan tanah yang remang-remang menutupi benda itu.

Saat disingkirkannya tanah di atasnya. Benda itu terlihat seperti kotak kuno.

"Jangan-jangan ini harta karun?" gumam Irwan.

Memikirkan kotak itu adalah harta karun, membuat Irwan bersemangat menggalinya.

Saat benda itu sudah bisa diambil dari tanah. Awalnya Irwan kecewa setelah melihat apa yang baru Dia dapat.

"Hah, ternyata hanya alat mesin ketik kuno yang sudah usang" gumam Irwan.

"Hei, Wan, apa yang sedang Kamu lakukan?" tanya Budi menghampiri.

"Saya menemukan alat ini" kata Irwan.

"Mesin ketik kuno? Kenapa bisa ada di tempat seperti ini?" kata Budi.

"Entahlah, mungkin mesin ini dipakai oleh penjajah dulu dan terkubur di sini" kata Irwan.

"Buang saja, ayo Kita kembali. Sepertinya kayu bakarnya sudah cukup" kata Budi.

"Aku akan membawanya" kata Irwan.

"Apa? Maksudmu barang rosokan seperti itu?" kata Budi.

"Ya,,, Kamu tahu sendiri Aku suka menulis. Mungkin saja mesin ini masih bisa berfungsi jika ada perbaikan dan perawatan" kata Irwan.

"Ya terserah Kamu dah, yang penting jangan lupa untuk mengangkat kayu yang sudah terkumpul ke perkemahan" kata Budi.

"Iya, iya bos cerewet. Aku akan meletakkan ini ke sana dan kembali lagi ke sini" kata Irwan.

"Cepat ya? Jangan jadikan alasan untuk tidak kembali loh!" kata Budi.

"Iya, iya. Cerewet amat sih! Benar-benar seperti bos saja" kata Irwan.

"ha, ha, ha, ha, Kita kan belahan jiwa yang tidak terpisahkan Irwan" goda Budi.

"Hih, najis Saya" jawab Irwan.

Setelah meletakkan mesin ketik yang sudah usang itu, Irwan kembali untuk mengangkat kayu bakar seperti perkataannya tadi.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Rose Yura🌹

Rose Yura🌹

wah. nemu barang antik tuh 🤭

2024-04-30

0

𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🍁🦂⃟τᷤяᷤιᷫαꪶꫝ𝓐𝔂⃝❥❣️

𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ🍁🦂⃟τᷤяᷤιᷫαꪶꫝ𝓐𝔂⃝❥❣️

q harap mesin ketik kuno itu membawa keberuntungan buat loe Wan...

2024-04-03

2

Lee

Lee

Budi Narsisnya minta ampun ngalahin ciwi..

2024-04-03

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!