Bab 20: Hidup yang Bergairah

"Irwan, selamat ya sudah berhasil membangun rumah hingga setinggi itu" sapa atasan Irwan.

"Kamu itu masih muda, memang seharusnya selagi masih muda Kita tidak boleh malas dan harus semangat bekerja. Bagaimana pun umur manusia produktif saat Dia beranjak remaja. Bagus untukmu Irwan. Kamu menempuh langkah yang benar" puji atasan Irwan.

"uhuk, uhuk iya terimakasih pak, Bapak sangat berlebihan" jawab Irwan.

Selama Irwan hidup, untuk satu kali ini Dia merasa hidupnya memiliki arti. Ibu Irwan yang merasa bangga padanya. Orang yang tidak ragu memuji hasil kerja kerasnya.

Benar-benar membuat Irwan seketika merasa semangat untuk menjalani hidup.

Yang tadinya lontang-lantung tidak memiliki tujuan hidup karena putus asa dengan kegagalannya yang berkali-kali dimakannya.

Kini Irwan memiliki kebanggaan sendiri atas dirinya. Karena sebuah pengakuan orang lain atas dirinya.

Hari ini, mendadak Irwan sangat bergairah dan semangat menjalani hari-harinya.

Ada sosok yang Dia tunggu dari pagi. Yaitu kemunculan Ringkit.

Banyak sekali pertanyaan yang ingin dilontarkan oleh Irwan kepadanya. Termasuk bagaimana bisa keajaiban itu tiba-tiba terjadi begitu saja seperti mimpi yang nyata sedang berjalan dalam hidup Irwan.

Untuk pertama kalinya Irwan, menunggu kedatangan Ringkit pada hidupnya.

...****************...

Malam telah tiba, Irwan mencoba memanggil Ringkit lagi di kamarnya.

"Ringkit, bisakah Kamu keluar? Banyak pertanyaan yang ingin Aku tanyakan padamu" kata Irwan dengan setengah berbisik. Takut jika anggota keluarga lainnya mendengarnya.

Wooosshhh

Ringkit muncul saat jam malam hari.

"akhirnya, Kamu darimana saja? Dari tadi pagi Aku memanggilmu berkali-kali. Tapi kenapa baru muncul sekarang?" kata Irwan.

"maaf Tuan, waktu kemunculanku hanya bisa di waktu malam hari" jawab Ringkit.

"begitukah? Kenapa baru bilang?" kata Irwan.

"karena Tuan tidak pernah bertanya" jawab Ringkit.

"sudahlah. Aku ingin penjelasan dengan apa yang terjadi saat ini" kata Irwan.

"penjelasan yang mana Tuan?" tanya Ringkit.

"pertama, bagaimana bisa rumahku tiba-tiba menjadi seperti ini. Lalu, kenapa semua orang berfikir jika Aku yang membangun dan Aku yang bekerja keras?" kata Irwan.

"itulah kehebatan mesin ketik itu Tuan, mesin ketik yang telah diberkati oleh Ibuku. Mampu mengabulkan semua permintaan pemiliknya" jawab Ringkit.

"lalu apakah semua ini akan bertahan selamanya? Atau ada ketentuan batas waktu?" tanya Irwan.

"semua akan bertahan selama tulisan itu tidak terhapus Tuan" jawab Ringkit.

"maksudmu tulisan yang Saya ketik dari mesin ini?" tanya Irwan dengan memegang kertas yang berisi pesan.

"Aku ingin rumah 3 lantai" itu.

Ringkit menganggukkan kepala.

"Tuan sudah melihat keajaiban yang terjadi dengan mesin ketik kuno itu. melihat ini semua, apakah Tuan sudah percaya jika kemenangan peperangan ini kuncinya adalah pada Tuan?" kata Ringkit.

"Saya faham maksudmu. Tapi Ringkit. Jujur saja, Saya masih bingung memulai darimana dulu untuk membantumu" kata Irwan.

"semua butuh proses Tuan. Saya percaya Tuan adalah manusia pilihan yang mampu atas ini" jawab Ringkit.

"kalau begitu, hal apa yang pertama harus Aku lakukan untuk perang ini?" tanya Irwan.

"pertama, Tuan harus mengenal mesin ketik itu terlebih dahulu" jawab Ringkit.

"bagaimana caranya?" tanya Irwan.

Merasakan jika akan ada seseorang yang datang ke kamar Irwan.

Tanpa ada jawaban, Ringkit tiba-tiba menghilang.

"Ringkit" panggil Irwan.

Tak lama Ibu Irwan membuka pintu kamar Irwan.

"Irwan, siapa yang Kamu panggil?" tanya Ibu tak sengaja mendengar Irwan memanggil, Ibu Irwan jadi penasaran.

"ah, itu bu. Ring, ring bola basket Irwan lama tidak terlihat. Dimana ya? Lama tidak memakainya, jadi sepertinya tertimbun entah dimana" jawab Irwan asal.

"Irwan, cepat tidur ini sudah malam. Besok Kamu kuliah. Jadi jangan sampai Kamu kecapekan ya nak" kata Ibu Irwan.

"baik bu" jawab Irwan mendadak senang merasakan kelembutan atas sikap Ibunya yang saat dewasa tidak pernah Ibu Irwan tunjukkan selama ini.

Boro-boro perhatian sama Irwan, melihat Irwan yang mondar-mandir di rumah saja membuat Ibunya mengomel terus karena belum bisa menghasilkan uang. Dan saat semua telah seperti memiliki hasil di depan mata. Mendadak Ibu Irwan bersikap lembut padanya dan perhatian kepadanya.

Irwan merasa senang, tapi kesenangan Irwan masih semu. Karena Irwan takut kebahagiaan ini tiba-tiba akan menghilang besok hari. Karena Irwan sadar jika semua ini bukanlah hasil dari jerih payahnya, melainkan keajaiban yang dilakukan dari mesin ketik kunonya.

Akhirnya Irwan menurut ucapan Ibunya. Irwan tidur malam itu juga. Tak lupa Ibu Irwan mematikan lampu kamar Irwan saat Irwan telah siap tidur dengan buntalan selimutnya itu seperti roti lapis.

Setelah Irwan terlelap di alam mimpinya. Ringkit muncul kembali dan menatap Irwan lekat-lekat seperti hal yang Dia lakukan selama ini.

Menjaga keselamatan Tuannya.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Dewi Payang

Dewi Payang

5 iklan buat kak author

2024-03-20

0

Dewi Payang

Dewi Payang

Di pres Irwan, aman, ga bakal pudar😁

2024-03-20

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!