Bab 13: Cerita Sejarah

"Kita bicara di luar saja" kata Irwan.

Dengan sekuat tenaga Irwan menarik Budi untuk keluar.

Saat keluar, Budi juga sempat melihat ranjang Irwan yang terlihat bentuk aneh. Serta ada noda merah di beberapa bagian selimut.

"Kenapa harus di luar?" tanya Budi menyelidik.

"Sudah Aku katakan kan, bahwa kamarku sedang berantakan. Jadi tidak akan terasa nyaman kalau Kita mengobrol di dalam" jawab Irwan.

"Sekarang ada apa Kamu mencariku?" tanya Irwan.

"Aku hanya merindukanmu" jawab Budi.

"Hah, dasar bedebah. Aku kira penting" kata Irwan gemas.

Irwan langsung masuk kembali meninggalkan Budi di luar. Tak lupa Dia menutup kamarnya kembali rapat-rapat.

Melihat sikap temannya yang tidak seperti biasanya. Ditambah dengan penampakan bercak darah yang terlihat di beberapa bagian selimut. Membuat Budi merasa semakin curiga.

****************

Irwan yang terlihat setia duduk berjaga di sebelah nona. Sedang menunggu kesadaran nona gadis itu.

Tak lama gadis itu membuka mata. Dia bangun tanpa menggerakkan kedua kakinya. Seperti sosok yang telah profesional dalam hal menguasai gerak tubuhnya.

Irwan melihat gadis itu dan langsung melontarkan pertanyaan yang sedari tadi dia tanyakan tapi belum bisa terkeluarkan satu kata dari mulutnya.

"sebenarnya apa yang telah terjadi padamu?" tanya Irwan.

"penjajah itu hendak menghabisi semua penumpang kapal ini. Termasuk Tuan" jawab gadis itu.

"penjajah siapa maksudmu?" tanya Irwan.

"apa Tuan benar-benar ingin tahu siapa Mereka?" tanya gadis itu.

"Iya" jawab Irwan.

"Baiklah dengarkan cerita Saya" kata gadis itu.

...****************...

*Flash Back*

Dahulu kala,,,, ada sebuah negara yang telah maju dengan peralatan senjata canggihnya. Negara itu sudah memiliki wilayah luas. Namun, karena watak keserakahan manusia. Mereka merasa wilayah yang Mereka miliki saat itu kurang cukup.

Akhirnya, negara maju itu membentuk aliansi abdi negara besar-besaran dan memperkuat kekuatan Mereka.

Mereka berencana untuk menguasai dunia.

Setelah aliansi negara telah siap dengan segala pelatihan kerasnya selama bertahun-tahun. Mereka diberangkatkan untuk mencari target wilayah.

Kebetulan wilayah yang Mereka tuju saat itu adalah Indonesia.

Awalnya Mereka pendatang yang disambut ramah oleh penduduk asli.

Setelah beberapa tahun kemudian, Mereka menguasai wilayah satu persatu. Salah satunya wilayah itu adalah Pulau Sempu Malang.

Penduduk asli dijadikan kerja paksa rodi tanpa upah. Hasil panen diberikan kepada penjajah.

Dengan pasukan yang terlatih dan senjata yang canggih.

Ini membuat penduduk asli yang tidak memiliki ilmu untuk berperang terpaksa harus menuruti perintah penjajah. Meski Mereka sadar jika Mereka adalah pihak yang sangat dirugikan.

Melihat banyaknya penindasan, kekejaman dan derita yang sangat menohok hati dari Mereka.

Pada akhirnya, di tahun 1942. Ada beberapa pemuda penduduk asli membentuk kelompok rahasia kemerdekaan.

Mereka berjuang berperang melawan penjajah demi kemerdekaan tanpa takut mati.

Dan terjadilah perang besar di sana.

Darah menggenang dan bercecer dimana-mana.

Suara Pistol saling bersahutan.

Hingga memakan banyak kurban nyawa.

Kurban nyawa itu, termasuk adalah istri dari ketua pasukan penjajah itu.

Sebut saja Istri ketua pasukan penjajah itu adalah meme.

Meme adalah wanita yang suka sekali menulis di rumah. Dia selalu menyayangi Mesin ketik yang digunakan untuk menulis sesuatu.

Saat itu Meme juga sedang mengandung.

Di tempat duduknya, Meme mengelus-elus perutnya yang buncit itu.

"Ibu rasa Kamu adalah anak perempuan" kata Meme.

"Ringkit" kata Meme.

"Itu adalah namamu" ungkapnya dengan tersenyum.

Dor

Dor

Dor

Tak lama, ada sebuah penyerangan di rumah ketua yang sedang di tempati oleh Meme.

"Nyonya, Kita harus segera pergi dari rumah ini. Ada penyerangan di depan pintu. Ayo cepat nyonya!!!" ungkap salah satu pelayan Perna di sana.

Suasana di sana sangat panas dan penuh dengan suara tembakan.

Deg

Deg

Deg

Meme beranjak pergi, sebelum itu,,,, Dia menyempatkan diri untuk mengambil mesin ketik kesayangannya.

Lalu Mereka lari secepatnya.

Hoz

Hoz

Hoz

"Ayo nyonya, nyonya harus kuat. Ini demi nyonya dan anak dalam kandungan nyonya" kata pelayan perna itu menyemangati.

Meme yang keadaannya sedang mengandung, tentu ini membuat Dia merasa cepat lelah.

Dengan keringat yang deras menetes.

Hingga Meme pada puncak batas kemampuannya.

Brakkk

"nyonya!" kata pelayan perna.

"Saya tahu, betapa bencinya Mereka kepada Suami Saya. Saya sudah tidak sanggup lari Perna. Larilah tinggalkan Saya!" kata Meme.

"Tidak Nyonya, Saya tidak akan meninggalkan Nyonya. Ayo nyonya" kata Perna dengan menarik-narik tangan Meme tanpa ada gerakan.

"Perna, ini perintah. Pergilah!" kata meme.

"Tapi,,,," kata pelayan perna dengan menangis.

"Maafkan Saya nyonya" kata perna dengan menahan kesedihan meninggalkan atasannya.

Perna pun berlari dengan terpaksa dan sesak.

Sedangkan Meme duduk dengan memeluk erat mesin ketik kesayangannya. Dengan rasa takut dan pasrah.

Tak lama beberapa kelompok prajurit kemerdekaan menemukannya.

Awalnya Meme mengira Dia akan mati saat itu.

Namun, ternyata prajurit kemerdekaan itu berniat membawanya. Sebagai tawanan saja.

Belum sampai Mereka memindahkan istri ketua penjajah itu.

Anggota penjajah lain mengepung Mereka.

Terjadilah peperangan.

Setiap orang sibuk menyelamatkan diri sendiri.

Meme yang sedang dalam keadaan lemah pada batasnya.

Tak bisa melindungi dirinya.

Salah satu anggota penjajah, berniat menembak tim prajurit kemerdekaan yang masih berlari mencari persembunyian.

Tim itu kebetulan berlari di depan Meme.

Sasaran peluru itu sebenarnya ditujukan untuk tim prajurit, namun meleset terkena Meme. Tepat diperutnya.

Dor!!!

Ahkkkkkhhhhhh meme kesakitan.

Darah mengalir keluar dan melumuri seluruh mesin ketik yang dirangkulnya erat-erat.

"Anakku, padahal Ibu harap Kamu bisa melihat dunia" gumamnya di ujung nyawanya.

Melihat hal yang terjadi, Ketua penjajah marah besar.

Dia kecewa yang menembak istrinya adalah sekutunya sendiri.

Dalam kemarahannya, Dia menggunakan pistolnya dengan brutal dan ini membuat semua merasa dalam bahaya.

Akhirnya ketua tewas tertembak oleh tim kemerdekaan.

Dan kebetulan Dia mati di sebelah istrinya. Darah ketua juga masuk pada mesin kuno, beserta darah satu pengawal lain.

Dan saat itu, meme yang berharap anaknya dapat diberi kesempatan melihat dunia. Dikabulkan oleh Tuhan.

Jiwa bayi Meme yang masih bersih masuk ke dalam mesin ketik itu. Beserta ayahnya, dan pengawalnya.

Namun, meski demikian, jiwa dari anak dan Ayah itu ada di jalan yang saling berseberangan.

...****************...

"Ceritamu sangat sedih dan fantasi sekali? Tapi apa hubungannya ceritamu dengan penjajah itu?" tanya Irwan.

"Penjajah itu adalah Ketua yang ada dicerita Saya tadi Tuan. Sekaligus, Dia adalah Ayah Saya dan musuh Saya" kata gadis itu.

"Jadi maksudmu Kamu adalah anak dari Meme yang saat dikandungan diberi nama Ringkit?" tanya Irwan.

"Benar" jawab gadis itu.

"Ha, ha, ha, ha, mungkin ada sesuatu yang pernah terbentur di kepalamu. Jadi, lebih baik Kamu Istirahatlah dulu!" kata Irwan.

Irwan cukup terkejut atas ceritanya yang tidak secara langsung gadis itu akui bahwa Dia bukanlah manusia.

Dengan bulu yang bergidik, Irwan keluar pelan-pelan dari kamarnya.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

ohh bgitu ceritanya...
jdi Ringkit tdi brantem sma prajurit bpaknya? dan bpaknya diem aja gk tau apa klo Ringkit itu anknya, nyeselin bgt🙄

2024-04-24

1

Lee

Lee

astaga q kok ngakak sih tor, knpa namanya Meme? 🤣

2024-04-24

1

Dewi Payang

Dewi Payang

5🌹buat kak author

2024-03-12

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!