Bab 9: Dikira telah Gol

Setelah sampai di perkemahan, Budi langsung menuju tenda dan berniat untuk tidur di sana. Setelah menempuh perjalanan, badannya terasa lelah dan lemas saat itu.

Hingga tidak ada hitungan sampai 1 menit, Budi sekilas langsung tidur pulas setelah membaringkan badannya di dalam tenda layaknya orang yang sudah sangat kelelahan.

Sedangkan Irwan masih melanjutkan menumpuk kayu untuk menyalakan api unggun dengan beberapa tim kayu lainnya. Saat Dia menyalakan api unggun, Dia juga menyaksikan aktifitas para tim masakan sedang menyiapkan bahan memasak untuk makan malam.

Tidak sengaja Irwan teringat dengan gadis kemarin malam yang memanggilnya dengan sebutan Tuan.

Pandangan Irwan menelusuri diantara kerumunan manusia di sana, namun Dia tidak menemukannya.

"apa kata-kataku terlalu kasar bicara dengannya tadi malam?" batin Irwan.

"ah, masa bodoh. Ngapain juga memikirkan gadis aneh sepertinya" batin Irwan.

Tak ada kehadiran Budi di dalam Tim, membuat Teo mempertanyakan keberadaan Budi. Teo menghampiri Irwan dan memecahkan lamunannya.

"Wan, dimana Budi?" tanya Teo.

"oh, Budi tadi kelelahan. Jadi Dia izin tidak bisa ikut melakukan tugas Tim" jawab Irwan.

"Hah, ya,,, Saya maklumi Budi adalah anak orang kaya. Pastinya Dia tidak pernah melakukan hal-hal berat pada tubuhnya. Mungkin ya, Dalam kesehariannya, Dia hanya duduk di ruang ber AC dengan pikiran yang berputar wk, wk, wk, wk," kata Teo.

"Setiap manusia memang memiliki kelebihan masing-masing. Belum tentu orang sepertiku juga mampu di tempat duduk yang ber AC seperti Budi bukan?" kata Irwan.

"entahlah, apa Kamu pernah mencobanya?" tanya Teo.

"belum, tapi pasti mampu membuat kepala terasa pusing" jawab Irwan dengan wajah yang masih memandang api di depannya.

"Hoi, api unggunnya sudah siap!!!" teriak Teo memberitahu tim memasak.

"oke siap" jawab salah satu tim memasak.

"Aku akan ke sana membantu tim memasak" kata Teo memberitahu Irwan.

Kebetulan Teo ini adalah laki-laki yang suka dalam hal permasakan.

Irwan mengangguk-anggukkan kepalanya menggambarkan jawaban iya.

Saat Teo baru saja bergabung kepada Tim masakan, ada satu gadis yang bertanya kepadanya dengan cara berbisik.

"siapa laki-laki yang tadi mengobrol denganmu?" bisik gadis itu salah satu penulis yang sudah terkenal dengan salah satu Novelnya dan sudah di film kan hingga manca negara. Namanya adalah mayga.

"oh, namanya Irwan" jawab Teo.

"Saya baru mendengar nama itu di Komunitas ini" kata gadis itu.

"Iya, hanya Dia penulis yang belum terkenal di komunitas ini. Dengar-dengar sih, karena Dia harus bekerja dan kuliah. Membuat Dia tidak bisa focus dengan satu topik. Dan tidak bisa secara konsisten menghadiri pertemuan Komunitas. Karena ibunya sendiri tidak mendukungnya di bidang ini" bisik Teo.

"emmmh begitu" kata gadis itu merasa simpati dengan keadaan Irwan.

Tak lama, tim masakan sudah siap. Tim segera membawa bahan pangan dan peralatan yang sudah siap tadi ke dekat api unggun.

Melihat tim yang berbondong-bondong akan menghampiri api unggun, membuat Irwan memutuskan untuk pergi dari sana. Kemudian kembali ke tenda.

Gadis penulis yang terkenal tadi, memperhatikan gerak-gerik Irwan. Dia mulai tertarik kepada Irwan karena perawakan Irwan yang pendiam dan rendah hati yang selalu terpancar kepada auranya.

Irwan memutuskan untuk mengotak-atik mesin ketik kunonya kembali. Daripada Dia tidak memiliki kegiatan dan teman bicara selama Budi tidur.

Irwan, mulai membersihkan bagian dalamnya mesin ketik. Meski berkarat, Irwan berharap mesin ini bisa di modifikasi dan dijadikan mesin ketiknya saat menulis. Karena Irwan masih tidak memiliki uang untuk membeli laptop. Dan selama ini Dia hanya menulis melalui ponselnya saja.

...****************...

"Apakah masakannya sudah matang?" disela-sela kegiatan Irwan yang sedang membersihkan mesin ketik kunonya, Budi terbangun dari tidurnya yang pulas tadi.

"Sepertinya Mereka baru mulai mengolahnya" jawab Irwan.

"Hah ,,,, rumayan, dengan istirahat 1 jam, badanku terasa agak enteng" kata Budi bersemangat.

"Aku ke sana dulu. Mau lihat Mereka masak apa sih!" kata Budi.

"Iya" jawab Irwan.

Saat di tenda sendirian, setelah Irwan membersihkan mesin ketik kunonya, entah kenapa tiba-tiba Dia merasa kantuk yang berat. Membuat Irwan memutuskan untuk membaringkan badannya sebentar.

"Hoooooaaammmm" Irwan menguap.

"15 menit cukup kan?" gumam Irwan.

Dalam sekejap Irwan terlelap.

Hingga mentari mulai hilang dari permukaan langit.

Dalam keadaan mata yang terpejam. Irwan tidak menyadari jika mesin ketik kunonya memancarkan cahaya remang-remang sekilas lagi.

Bersamaan dengan cahaya remang-remang yang menghilang.

Gadis yang berpakaian putih dengan model kuno kini muncul tepat di sebelah Irwan tidur.

Gadis itu mengikuti pose dari Irwan yang tidur memiringkan badannya.

Irwan tidur menghadap kanan, sedangkan gadis itu menghadap kiri. Membuat Mereka saling berhadapan.

Gadis itu menatap Irwan yang masih terlelap pulas tanpa mengedipkan matanya.

...****************...

Di saat yang sama, Budi menghampiri kepada Tim masakan. Dengan gaya playboynya seperti biasa, Budi mengajak ngobrol salah satu gadis yang menurutnya paling cantik di sana.

Hingga waktu tidak terasa sudah menjelang malam. Akhirnya masakannya telah matang.

Tanpa membantu apapun dan hanya bersaku suara yang terus mengoceh, di sana Budi memiliki ke pede an tingkat dewa dengan sikapnya yang sok ganteng. Ini adalah andalan yang Dia banggakan setiap di depan gadis.

"Bud, Irwan mana?" tanya Teo yang sudah selesai makan.

"Oh tadi Dia di tenda" jawab Budi yang sedang melahap makanannya.

"Aku akan memanggilnya, keburu makanannya habis" kata Teo.

Setiap masakan matang, semua anggota selalu berebut makanan saat makan. Kadang juga ada yang tidak kebagian dan terpaksa masak mie instan sendiri. Karena memang langkanya makanan di sana, membuat makan di sana juga terasa lebih enak bersama dengan nuansa alam.

Teo yang sedang berjalan menuju tenda, sengaja tidak memanggil Irwan dari jauh. Teo lebih memilih untuk memanggilnya jika sudah terlihat mata.

Deg.

Betapa terkejut saat Teo melihat pemandangan yang Dia lihat saat itu.

2 orang manusia yang berlawanan jenis kini sedang tidur di dalam tenda yang sama.

Teo membelalak.

Sedangkan gadis itu hanya melirik Teo tanpa bersuara apa pun.

Melihat pemandangan demikian, Teo langsung menutup tirai tendanya dan kembali tanpa bersuara.

Teo kembali ke tempat api unggun tanpa sempat membangunkan Irwan.

Budi yang sudah selesai melahap makanannya. Melihat Teo yang kembali sendirian membuat Dia ingin bertanya.

"Dimana Irwan?" tanya Budi.

"Syuuutttt!!! Irwan kelelahan telah berhasil gol" bisik Teo.

"Apa'an sih maksudmu?" kata Budi tidak mengerti.

"Kamu ingat dengan nona yang kemarin malam?" bisik Teo.

"Kenapa dengan nona itu?" tanya Budi.

"astaga, Kamu benar-benar tidak peka banget sih Bud. Mereka sedang tidur bersama sekarang" bisik Teo.

"APAAAAA???" teriak Budi syok mendengar hal ini.

Mendengar berita ini, membuat Budi ingin memastikan perkataan Teo secara langsung.

Sedangkan yang lainnya kaget dengan teriakan Budi tadi. Membuat Mereka bertanya-tanya.

"Apa yang terjadi?"

"ada apa?"

Dengan ragu Teo menjawab, mau tidak menjawab tapi keadaan semua sedang berkumpul dan sangat penasaran.

"It, itu,,, Irwan sudah punya pacar. Dan Mereka sekarang tidur di tenda bersama" kata Teo.

"Ayo kita lihat"

"ayo!!!"

Dan berita ini dengan cepat menyebar hingga sampai di telinga Pak ketua.

...****************...

Irwan yang mendengar banyak suara yang bising saat Dia tidur membuat Irwan terbangun dari tidurnya.

Sedangkan nona gadis itu masih saja menatap Irwan dengan dalam.

"ada apa? Kenapa ramai sekali?" tanya Irwan masih setengah sadar.

"Aku benar-benar tidak menyangka Irwan. Kamu yang terlihat polos bisa-bisanya menjadi buas seperti ini" kata Budi.

"yah,,, bagaimana lagi kalau sudah nafsu melambai-lambai. Bener nggak?" sahut salah satu anggota di sana.

"Wah, pasti nikmat sekali ya Irwan melakukannya di tempat yang sepi" imbuh lainnya lagi.

"tu, tunggu,,, sebenarnya apa yang kalian semua katakan?" tanya Irwan masih belum menyadari kehadiran nona gadis yang sejak tadi berada di sebelahnya.

...----------------...

Terpopuler

Comments

Lee

Lee

Haduh..kasian Irwan mlah kna fitnah ..

2024-04-13

2

Dewi Payang

Dewi Payang

5 iklan buat kak author

2024-03-02

2

Dewi Payang

Dewi Payang

Kebayang wajah Irwan bingung trus syok kemudian😄

2024-03-02

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!