Bab 12

Ckiitt

BRAK

Kashafa dan Salsabila jatuh setelah Shafa mengerem dadakan hingga motor ambruk ke aspal. Beruntung keduanya baik-baik saja. Shafa bisa melindungi Salsabila agar tak tertindih motor. Namun dia harus merelakan kakinya yang menahan motor hingga memar.

Ada beberapa pengendara yang berhenti lalu membantu mengangkat motornya. Membawa ke tepi jalan kemudian membantu Saka dan juga Salsabila yang masih syok untuk beristirahat di trotoar.

"Terima kasih, Pak."

"Iya, lain kali hati-hati ya!"

"Iya Pak," sahut Kashafa. Mereka pun kembali melanjutkan perjalanan dan meninggalkan keduanya yang sudah aman.

"Abang nggak apa-apa? Abang kakinya sakit?" tanya Salsabila yang mendekati. Dia menoleh ke arah kucing yang melangkah menjauh setelah tadi sempat melenggang santai di jalanan hingga Shafa yang melamun dibuat terkejut.

"Kamu kalau lewat bisa nggak sich permisi dulu atau tunggu lampu merah? Kenapa juga main jalan aja," tegur Salsabila pada kucing tersebut yang hanya diam tak menggubris.

Mendengar ucapan Salsabila, Kashafa yang sedang memijit kakinya pun hanya menggelengkan kepala. Dia segera beranjak lalu mengajak Salsabila meneruskan perjalanan mereka.

"Ayo jalan lagi! Kalau loe ngomong sama kucing itu sama aja loe ngomong sama pohon yang bergoyang."

"Dari pada ngomong sama Abang dicuekin," sahut Sabil lalu beranjak melangkah mendekati Kashafa yang sudah menanyakan motonya lagi.

"Nggak ada yang nyuekin, cuma lagi ngerasain nyeri. Loe nggak ngerti amat jadi cewek."

"Ya sudah sini Hachie pijitin dulu. Istirahat nanti jalan lagi." Salsabila menunduk mengecek kaki Shafa. Dia menaikkan celana Shafa untuk melihat kaki pria itu yang memar tetapi tak diperbolehkan oleh si empunya.

"Nanti aja di rumah, udah ayo balik! Keburu ujan nanti. Mendung gini." Shafa melihat ke arah atas. Langit mulai gelap membuat Shafa buru-buru ingin pulang.

Shafa tersenyum tipis melihat tangan Salsabila yang melingkar di perutnya. Terlihat lucu karena Salsabila wanita pertama yang Kashafa ajak naik motor.

"Abang kalau Hachie udah ingat jalan pulang. Hachie masih boleh nggak bonceng Abang?" seru Salsabila merapatkan diri.

"Munduran, Neng! Jangan nempel-nempel!Ntar nyaman malah repot! Gue susah lupain rasanya!" teriak Shafa di balik helmnya.

Salsabila pun sedikit berjarak tetapi tak melepaskan pegangannya. "Takut Abang nggak denger, tapi kalau mundur-mundur takut jatuh, Bang!"

"Ya makanya yang sedang-sedang aja! Jangan berlebihan! Loe bikin otak gue berselancar bebas tau nggak?" sahut Shafa frustasi. Sebenernya senang saat kedua tangan gadis itu melingkar di perutnya. Namun tubuh yang terlalu dekat dan menempel membuat Shafa tak mampu berkonsentrasi. Tambah runyam pikirannya.

"Nggak Abang. Gimana, Bang?"

"Boleh, tapi nggak boleh sering."

"Kenapa, Bang? Abang mau pacaran ya sama cewek sexy itu?" tanya Salsabila kembali dengan suara yang sedikit berteriak.

"Kalau malah loe yang udah punya pacar gimana? Apa malah suami? Apa nggak bahaya ta?"

Salsabila terdiam, dia mencoba kembali mengingat tetapi tak ada yang bisa ia ingat satu pun. Hingga diamnya membuat Shafa melirik dari spion. Memastikan kondisi Salsabila saat ini.

Terlihat gadis itu baik-baik saja. Pegangannya pun masih kuat. Shafa tak lagi mengajak bicara. Sampai dimana keduanya kini sudah memasuki halaman keluarga Regantara.

Salsabila segera turun setelah motor berhenti. Begitupun dengan Khasafa yang mengikuti. Pria itu menoleh ke arah Salsabila yang ingin melangkah masuk rumah. Namun baru saja Salsabila berbalik badan. Shafa sudah lebih dulu mencekal tangannya.

"Loe udah punya pacar?" tanya Kashafa dengan tatapan penuh selidik. "Atau tunangan? Calon suami? Suami? Apa jangan-jangan udah punya anak?" cecar Shafa membuat Salsabila mengerutnya keningnya.

"Abang kenapa?" tanya Salsabila heran.

"Nggak ada, cuma nanya dan ingin tau aja. Emang salah?" tanya Shafa balik. Entah mengapa hal ini menjadi penting, karena jika memang Salsabila sudah memiliki pasangan sudah pasti dia pun harus menghargai akan status Salsabila.

"Nggak ada memori apapun, Bang."

Kashafa mengangguk mengerti kemudian melepaskan cekalan di tangan Salsabila tetapi tangan gadis itu dengan cepat melingkar di lengannya.

"Ayo masuk, Bang!" ajak Salsabila teringat akan kaki Shafa yang sakit.

"Hhhmm..."

Keduanya melangkah masuk. Shafa sedikit meringis saat kakinya menapak.Terlihat rumah sepi tetapi tak lama Mamah Kaira keluar dari kamar menuju halaman belakang untuk melihat jemuran karena Bibi yang sedang keluar membeli stok makanan yang habis.

"Assalamualaikum, Mah."

"Waallaikumsalam..." Langkah Mamah Kaira terhenti saat melihat keduanya sudah pulang. "Bentar Mamah mau angkat jemuran. Takut kehujanan." Mamah kembali melangkah menuju halaman belakang. Sementara keduanya duduk di sofa.

"Tunggu sebentar ya, Bang. Aku ambilkan air hangat untuk mengompres." Salsabila melangkah menuju dapur setelah membantu Shafa duduk.

"Air dingin, Neng!"

"Eh salah ya, Bang. Oke," sahut Salsabila membuat Kashafa menggeleng gemas.

Gadis itu pun menyiapkan wadah dan mengisinya dengan air es. Tak lupa dia mengambil lap untuk mengompres.

"Luruskan kakinya, Bang! Biar Hachie kompres dulu." Salsabila menekuk kakinya di lantai. Dia menarik celana Shafa kemudian mengompres kaki Shafa yang terlihat memar dan mulai membiru.

Terlihat Salsabila begitu telaten membuat Kashafa terdiam memperhatikan. Sampai dimana tatapan keduanya bertemu.

"Makasih udah buat gue berani naik si Panji lagi."

"Siapa Panji, Bang?" tanya Salsabila penasaran.

"Motor gue namanya Panji. Udah lama nganggur karena suatu hal dan hari ini loe berhasil buat gue kembali membawanya pergi." Kashafa mengacak gemas rambut Salsabila lalu menyandarkan tubuhnya di sofa.

"Abang pernah jatuh sebelumnya?"

"Lebih dari itu." Shafa memejamkan kedua matanya agar Salsabila tak lagi bertanya. Benar saja setelah melihat Kashafa yang terlihat tidur. Salsabila pun diam tak lagi bertanya. Dia kembali mengompres dengan menambahkan es batu di dalam kain lap.

"Terimakasih ya, Bang. Abang sudah melindungi Hachie tadi. Jadi gini dech, maaf." Lirih tapi masih terdengar di telinga Shafa. Kedua mata Shafa sedikit terbuka melihat Salsabila di bawah sana diam memperhatikan kakinya.

"Abang kenapa, Neng?" tanya Mamah setelah mengangkat jemuran. Beliau membuyarkan lamunan Hachie.

"Eh Tante... Ini Abang tadi jatuh. Kakinya memar makanya Hachie kompres." Salsabila beranjak dari bawah sana lalu berdiri menatap Mamak Kaira.

" Jatuh dari motor?" tanya beliau yang segera mendekat dan memperhatikan putranya.

"Kok bisa jatuh? Tapi kamu baik-baik saja kan, Nak?" tanya Mamah Kaira dan diangguki oleh Salsabila.

"Aku baik-baik saja, Tante. Tadi Abang menghindari kucing yang lewat. Eh ngerem mendadak. Jatuh dech, terus Abang menahan motornya agar tidak menindih kakiku, Tante."

Mamah Kaira menganggukkan kepalanya. Beliau mendekati wajah putranya dengan kepala yang masih mengangguk.

"Paham, jadi tadi tuh ada orang yang menjadi pahlawan kesiangan gitu, Sayang?" tanya Mamah Kaira pada Salsabila. Beliau melirik putranya yang kedapatan mengintip.

"Melindungi kalau kebablasan jadinya mencintai loh" lanjut Mamah Kaira sengaja. Namun sukses membuat Salsabila bungkam sedangkan Shafa membuka mata menegur sang Mamah.

"Mah!"

Terpopuler

Comments

Heryta Herman

Heryta Herman

bener banget mah..nti mreka akan jadi saling nyaman...

2024-05-07

0

Tri Handayani

Tri Handayani

bner mama kaira,klu sering melindungi lama"jd nyaman dn saling ketergantungan,satu pngin sllu melindungi yg satu sll pngn d lindungi,jd jatuh cinta dech.

2024-01-31

1

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈

weh ada sorot lampu ijo tuh dr sang mama knp g di lnjut lg sama sabil bang. pepet trus jgn kendor puusin tuh cwek blm jd istri aja dah cretnya minta ampun klo kethuan boroknua yg jhg pasti lgsg di buan sama babang saf.. ayo kk thor d tgu klnjutnya

2024-01-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!