Bab 06

Pagi yang membuat mood Kashafa berantakan. Perkara kolor Spongebob yang memiliki tongkat sakti membuat Salsabila menjerit. Pria itu sejak tadi diam tak menegur Sabil yang diam memperhatikan. Sampai dimana suara wanita datang membuat Kashafa dan Salsabila menoleh ke arah pintu utama.

"Assalamualaikum..."

"Waallaikumsalam..."

Wanita cantik berambut panjang datang membawakan tentengan lalu mendekati Mamah Kaira yang baru saja keluar dari kamar sedang Papah sudah berangkat kerja setelah sarapan.

"Wa'allaikumsalam, eh ada Ratu. Baru sampai, Nak?" tanya Mamah Kaira pada wanita yang ia tau adalah pacar dari Safha.

"Iya Tante, mau bertemu dengan Kashafa. Owh iya Tante, ini ada makanan untuk Tante." Ratu memberikannya pada Mamh Kaira makanan yang ia beli saat perjalanan tadi.

"Itu orangnya lagi makan. Sudah sarapan belum? Gabung Shafa sekalian. Tante ada acara mau keluar. Makasih ya makanannya. Repot-repot sekali kamu tuh," sahut Mamah Kaira.

"Iya Tante, terimakasih. Ratu sudah sarapan tadi. Nggak repot kok Tante." Ratu dengan ramah menunduk lalu melangkah mendekati Shafa yang diam memperhatikan. Begitupun dengan Mamah Kaira yang mendekati meja makan lalu meletakkan makanan yang Ratu bawa di sana.

"Kashafa Mamah mau ada acara di sekolah. Kamu kalau tidak ada pemotretan bisa datang kesana juga. Siapa tau hati kamu berpaling nanti," ucap Mamah Kaira pamit. Beliau berharap jika tak ingin menjadi pengusaha. Putra bungsunya bisa sekali mengajar di sekolah yang dibangun oleh suaminya.

"Lain kali saja, Mah. Lihat saja aku dikelilingi oleh dua peri begini," ucap Shafa dengan pedenya.

"Jangan macam-macam kamu! Mamah pergi dulu," sahut Mamah mengingatkan lalu melangkah mendekati Salsabila.

"Sayang Tante mau pergi ke sekolah dulu ya. Kalau ada apa-apa bisa hubungi Tante pakai telepon rumah itu. Ada nomor Tante di catatan dekat sana." Tunjuk Mamah Kaira pada meja di dekat sofa ruang tengah.

"Iya Tante."

"Ya sudah, Tante pergi. Baik-baik di rumah ya, Nak!" Mamah Kaira mengulurkan tangannya dan disalami dengan takjim oleh Salsabila. Entah mengapa melihat Sabil membuat Mamah Kaira langsung sayang. Beliau bahkan menganggap gadis itu seperti anak perempuannya sendiri. Apalagi beliau yang hanya memiliki anak laki-laki.

"Shafa, Ratu, berangkat dulu ya. Assalamualaikum..."

"Waallaikumsalam," jawab mereka berbarengan.

Ratu menoleh ke arah Shafa lalu melirik Salsabila yang anteng di sebelah pacarnya.

"Sayang itu siapa? Aku kok baru lihat." Meskipun mereka baru satu bulan jadian tetapi Ratu sering main ke rumah bersama sahabat Kashafa yang lain. Tak heran dia tau siapa saja yang tinggal di rumah itu.

"Hachie namanya," jawab Shafa lalu meraih minum.

"Hachie? Kok lucu, tapi bukan itu. Maksud aku siapa dia di rumah ini? Saudara kamu atau.."

"Orang hilang. Sudah jangan banyak tanya. Lebih baik kenalan jika memang ingin tau banyak. Paling juga nggak dijawab," sahut Shafa lalu menatap Ratu yang tampak merengut.

" Jadi kami seminggu nggak hubungi aku karena dia?" tanya Ratu lalu menatap Salsabila dengan tatapan tidak suka.

"Nggak gitu juga. Datang mau apa?" tanya Shafa santai tetapi terkesan tak senang hati membuat Ratu mendengus kesal.

"Kok gitu sich, Sayang? Nggak romantis banget. Aku mau minta kamu antarkan aku ke studio. Hari ini ada pemotretan di di sana. Revan yang ambil gambar. Aku pikir kamu eh ternyata dia yang menerima job dari produser. Itu semua karena kamu nggak bisa dihubungi seminggu ini."

"Ya udah ayo aku antar! Udah nggak usah nyalahin orang." Shafa tau Ratu menyalahkan Sabil. Dia pun segera beranjak kemudian diikuti oleh Ratu yang melingkarkan tangannya di lengan Saka. Keduanya hendak berjalan tetapi tangan Shafa tiba-tiba digenggam oleh Sabil yang kini berdiri di belakangnya.

Shafa menghentikan langkah kemudian menoleh ke belakang. Dia melihat Sabil diam memperhatikan dengan tatapan melas.

"Gue mau antar doi dulu. Eh iya, kenalin dia cewek gue," ucap Shafa pada Sabil membuat Ratu tersenyum mendengarnya.

Seakan tak perduli Sabil hanya fokus pada Shafa. "Ikut, Bang!" pintanya.

Ratu tercengang mendengarnya. Dia meraih tangan Shafa yang digenggam oleh Sabil dengan hati semakin tak suka. Begitu cemburu karena tau Sabil ternyata orang lain.

"CK, kenapa sih? Kamu tuh mau apa? Ikut-ikutan," ucap Ratu sewot. Namun Shafa meraih tangan Salsabila dan melepaskannya.

"Di rumah dulu ya, Neng! Abang cuma sebentar. Jangan manja! Berasa punya adik beneran gue. Ngikut mulu kayak kutu. Di rumah dulu nanti Abang pulang. Ada Bibi nanti kalau ada apa-apa bisa minta tolong sama beliau." Shafa berusaha memberi pengertian agar Salsabila mau ditinggal. Pria itu pun kembali melangkah. Ratu pun tersenyum senang dan kembali merangkul tangan Shafa.

Namun saat di ambang pintu Shafa menghentikan langkahnya lalu menoleh ke belakang. Dia melihat Sabil terdiam di meja makan dengan wajah muram merebahkan wajahnya di meja.

"CK, malah kayak bocah ditinggal Bapaknya." Shafa melangkah mendekati membuat Ratu mengerutkan keningnya.

"Sayang kok masuk lagi? Mau kemana?"

"Tunggu aku di mobil!" titah Kashafa membuat Ratu mendengus kesal. Dia tau jika Shafa akan mendekati Salsabila lagi.

"Awas aja kalau sampai diajak," gumam Ratu lalu melangkah lebih dul sedang kashafa menemui Salsabila lagi.

"Ayo mau ikut nggak?" tanya Shafa membuat Salsa tersenyum lalu menatap pria itu. Dia bergegas berangkat dari duduknya dan melingkarkan tangannya di lengan Shafa.

"Kok begini?" tanya Shafa pada Salsabila. Pria itu melihat lengannya dan wajah Salsa bergantian.

"Seperti cewek tadi."

"Itu pacar gue," sahut Kashafa yang ada nanti loe dual sama dia kalau begini pegangnya.

"Ya udah kalau gitu aku pacar Bang Shafa juga."

"Hah? Wah ngajarin selingkuh loe. Nggak takut cinta beneran sama gue?" tanya Shafa pada Salsabila yang sejak pagi sudah membuatnya pusing.

"Emang Abang takut?" tanya Salsa balik yang akhirnya tak digubris oleh Kashafa.

"Terserah loe dech, ayo cepetan!" Kashafa melepaskan tangan Salsabila lalu meraih tangan gadis itu. Dia lebih memilih menggandengnya dari pada membiarkan Salsabila memeluk lengannya.

"Naik mobil ya!" ucap Kashafa pada Salsabila. Namun langkah gadis itu terhenti saat melihat kendaraan beroda empat yang ada dihadapannya. Bahkan keringat dingin seketika keluar dan bibirnya bergetar.

Shafa pun menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Salsa yang terlihat ketakutan.

"Hachie! Neng? Hai... Kenapa? Ingat sesuatu?" tanya Shafa tetapi dijawab dengan gelengan kepala. Setelahnya gadis itu melepaskan genggaman tangan Shafa lalu berlari masuk ke rumah.

"Hachi! Hachi! Lie Kenapa?" Kashafa berlari mengikuti sedang Ratu terlihat kesal melihat adegan di depan matanya.

"Siapa sich dia? Masa' iya beneran orang hilang? Caper gitu. Awas aja kalau sampai ganggu hubungan aku sama Kashafa. Dapetinnya aja susah mau main ganggu," gumam Ratu lalu membuang muka dengan bersedekap tangan .

Terpopuler

Comments

💗AR Althafunisa💗

💗AR Althafunisa💗

Trauma banget dia si Salsa 😰

2024-04-21

0

Rini Musrini

Rini Musrini

gangguin aja hachie si ratu biar gk jadi sm shafa. sepertinya ratu bukan orang yg baik dan tulus.

2024-03-09

2

Enisensi Klara

Enisensi Klara

Hachie ganggu aja deh 🤣🤣🤣bisr putus sama kamu 🙄🙄

2024-01-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!