Kamila dan keluarganya begitu optimis akan menang melawan Hendra dalam proses perceraian itu, selain karena mereka memakai jasa pengacara tentu saja karna mereka juga memiliki bukti yang kuat atas kasus itu.
"bagaimana pak, kira-kira berapa persen kemenangan kita atas perceraian ini. saya ingin anak saya cepat terbebas dari keluarga toxic seperti itu"kata pak Agus pada pengacara keluarganya.
"bapak tenang saja, saya yakin seratus persen jika kita anak menang melawan calon mantan suami non Sarah. melihat ia yang berkelakuan sangat arogan saat disidang tadi, itu sudah sangat membuktikan seperti apa karakter Hendra didepan hakim pak" jawab pengacara pak Agus, pak Lukman.
"syukurlah kalau begitu, setidaknya anak saya aman dalam hal ini. apalagi sepertinya mereka termasuk orang yang licik, saya yakin mereka gak akan diam aja atas kekalahan ini. saya ingin pastikan dia ngga akan melakukan hal yang merugikan untuk kita" kata pak Agus diangguki oleh pak Lukman.
"iyaa pak, asal jangan sampai semua itu justru merugikan kita. karna itu pasti akan menghambat proses perceraian yang kita inginkan" jawab pak Lukman.
"untuk itu tenang aja pak, saya sudah memikirkan nya. ngga akan mempengaruhi proses perceraian antara anak saya dan juga Hendra, sudah saya bilang kan jika saya justru ingin lebih cepat proses perceraian itu" jawab pak agus membuat pak Lukman menganggukkan kepala.
"iyaa pak, lagian menurut saya kita pasti menang. itu juga karna kita sudah punya bukti dan juga saksi yang sangat memberatkan" jawab pak Lukman membuat pak Agus tersenyum lega.
"kalau gitu saya pamit kembali kekantor dulu pak, jika ada bukti tambahan bisa bapak kirim kan pada saya" kata pak Lukman lagi diangguki oleh pak Agus, Bu Endang dan juga Kamila.
pak Lukman pun pergi meninggalkan rumah megah itu, sementara keluarga Kamila pun tersenyum lega mendengar penjelasan dari pak Lukman yang membuat mereka semakin optimis menang dari Hendra.
"gimana rencana kita selanjutnya pah?" tanya Kamila pada pak Agus.
"papah belum bisa mulai nak, belum menemukan perempuan yang pas dengan selera Hendra. kamu apa ada kenalan yang mungkin pas dengan selera Hendra?" tanya pak Agus pada Kamila.
Kamila pun berfikir, tentu saja dia memiliki banyak teman yang sesuai selera Hendra. karna selain cantik, pintar, yang pasti itu harus kaya dan royal. tapi yang dipikiran Kamila, mau kah temannya itu membantu nya membalaskan perbuatan Hendra pada Kamila atau justru nantinya akan benar-benar jatuh pada buaian Hendra.
"ada sih pah beberapa temen Kamila, tapi apa mereka mau membantu kita" jawab Kamila membuat pak Agus terkekeh kecil.
"jaman sekarang apa sih yang mau orang kerjakan demi uang, papah yakin dengan uang mereka pasti dengan senang hati membantu kita. kamu gak perlu khawatir soal itu" jawab pak Agus membuat Kamila menggaruk tengkuk nya yg tak gatal.
"ngga bukan itu pah maksud Kamila, kita bisa aja memang membayar mereka dengan bayaran yang mereka inginkan. tapi bukan itu yang Kamila maksud, jaman sekarang jarang banget orang bisa dipercaya pah. bahkan tergolong susah mencari orang jujur, kita Gak tau jika nanti perempuan itu menghianati kita karna jatuh cinta pada Hendra. iyakan?" kata Kamila membuat pak Agus menganggukkan kepala.
"iyaa kamu bener juga, lantas menurut kamu baiknya gimana. apa kita cari orang lain aja yang bisa kita mintai tolong untuk mendekati Hendra dan keluarganya?" tanya pak Agus.
"kenapa gak orang terdekat kita aja pah, misal kaya sepupu Kamila kan banyak tuh dikota ini. kita bisa minta tolong dengan dia dan menceritakan alasannya" kata Bu Endang yang sedari tadi diam mendengarkan perkataan anak dan suaminya.
"iyaa benar juga kamu mah, mamah ini sekalinya bicara pasti selalu memberikan ide yang sangat luar biasa. gak salah papah emang semakin hari semakin mencintai mamah" kata pak Agus memuji Bu Endang.
yang dipuji pun memutar bola mata malas, ia memberikan ide itu juga karna harus mengontrol apa yang dilakukan oleh anak dan suaminya. karna jika orang lain pasti ia akan susah mengontrolnya.
"papah deh suka banget bikin mamah malu, udah ah mendingan mamah masuk kamar" jawab Bu Endang yang langsung meninggalkan ayah dan anak itu.
"tuh lihat mamah mu, walaupun udah tua begitu tapi kalo lagi malu itu bener-bener lucu" kata pak Agus pada Kamila yang justru terkekeh mendengar perkataan pak Agus.
"yaa abis papah gombalnya begitu, bukan malu kali pah malahan kesel hahaha" jawab Kamila tertawa kencang.
"just mana mungkin mamah kamu cuka dibilang kaya gitu aja sampai kesel, kayanya gak mungkin deh. selama ini juga mamah gak pernah kalo cuma bercanda sampai kesel begitu" jawab pak Agus.
" yaa papah aja kali yang gak ngerasa mamah gak ngerajuk, tapi sebetulnya hati mamah pasti dongkol sama papah hahaha" jawab Kamila kembali menggoda papahnya.
"Ahk kamu ini bikin papah khawatir aja, mana mungkin sih. ngga lah" jawab pak Agus.
"yaa terserah papah aja kalo gitu, udah ah mendingan Kamila juga masuk kamar ikutin mamah. beybey papah" kata kamila yang sudah berlari menjauh dari pak Agus.
"huh emang nya anak sama emak pasti selalu sama, suka nya mojokin papahnya. mentang-mentang paling ganteng, jadi diledek terus" gumam pak Agus menyisir rambutnya kebelakang menggunakan tangan.
"aahh yaa, mending ku hubungi pak Andra memastikan kerjaan Hendra yang aku acak-acak" pikirnya.
Tut,Tut,Tut
"assalamualaikum" terdengar jawaban seseorang diserang telpon.
"waalaikumsalam pak Andra, gimana dengan misi kita?" tanya pak Agus.
"aahh ya pak Agus, berjalan sesuai dengan kemauan pak Agus. tapi maaf mungkin hanya bisa membantu seperti itu tidak bisa lebih, bukankah kita juga harus profesional" jawab pak Andra membuat pak Agus terkekeh.
"iyaa tentu saja pak, tapi jika dia mengelak tak ada salahnya jika diturunkan lagi jabatannya. toh saya lihat dia juga tidak begitu kompeten dalam bidangnya" Jawab pak Agus.
"iyaa tapi itu masih dalam tahapan pak, selama ini dia begitu bagus pekerjaannya hampir tidak ada cacat. walaupun kadang ada telat, tapi masih bisa ditolerir" jawab pak Andra membuat pak Agus menganggukkan kepala.
"baiklah, terimakasih pak sudah bersedia membantu. assalamualaikum" kata pak Agus mengakhiri telponnya dengan pak Andra.
"nah ini sudah bagus, tinggal mencari orang aja untuk mendekati Hendra. aku akan mengacak-acak semuanya, mulai dari kerjaan dan sekarang aku akan mengacak-acak hidupnya dengan menghadirkan seorang wanita matre yang akan menghabiskan seluruh uang Hendra hahahaha" gumam pak Agus.
sakit hati merubah semuanya, pak Agus yang tadinya baik dan menyayangi Hendra seperti anak sendiri pun kini begitu membenci Hendra karna perlakuannya pada putri kesayangannya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments