Episode 9.

Keesokan harinya, ini lah hari yang sangat sangat mendebarkan untuk hendra. Dimana semua laporan pemasaran diharuskan masuk pada hari ini, dan itu semua dipantau langsung oleh direktur utama perusahaan tempat dimana hendra bekerja.

"kamu kenapa sih hen pagi-pagi kok udah lesu aja?" tanya bi ratih.

"gimana gak lesu mah, hari ini hendra harus nyiapin laporan terbaru ke direktur. hendra jadi was-was takut salah lagi seperti kemarin" jawab hendra.

"kok bisa salah kerjaan kamu, kan biasanya kami selalu mengerjakan kerjaan itu dengan benar?" tanya bu ratih dengan menyeritkan kening.

"yaa itu dia mah, kayanya kerjaan hendra ada yang sabotase. Kayanya ada yang suka dengan hendra yang mendapatkan jabatan jadi manager akhir-akhir ini" jawab hendra memijit pelipisnya.

"kok bisa begitu ya, bertepatan banget sama kamila yang keluar dari rumah ini. Eh tapi gak mungkin juga kan kamila yang merencanakan semua ini, secara dia kan gak kerja disana apalagi kenal sama orang sana" jawab bu ratih.

"iyaa sih, hendra tadi nya juga mikir kalo ini semua ulah kamila karna sebetulnya disana ada sahabat kamila juga kerja disana. Yaa kerjaannya sih dibawah aku, cuma kayanya gak mungkin deh karna beda divisi" jawab hendra diangguki oleh bu ratih.

"tapi bisa juga kali mas, kita kan gak tau. Siapa tau kamila minta tolong sama temannya buat ngacak-ngacak kerjaan mas hendra, dan temannya kamila itu minta salah satu staff divisi mas buat ngelakuinnya. Bisa jadi kan?" kata sarah membuat bu ratih dan juga hendra membelalakan mata.

"yaa kali, mana mungkin lah sar. Secara itu kan beresiko, kalo sampe ketauan berarti kan bukan mas mu yang bermasalah melainkan dia. Masa iya dia mau mempertaruhkan kerjaannya cuma demi persahabatan" jawab bu ratih.

Hendra pun dalam hati mempertimbangkan perkataan keduanya, semuanya masuk akal. Makan hendra akan menyelidiki semuanya, tanpa hendra tau jika semua itu justru langsung dari atasan dan pemilik perusahaan itu sendiri.

"oiyaa hen, nanti setelah kamu gajian lebihkan ya uang buat mamah. Atm milik kamila udah gak ada saldonya" kata bu ratih mengerucutkan bibir.

"kok tumben mah? Bukannya biasanya ada isi di atm itu" tanya hendra masih asik memakan sarapannya.

"yaa mana mamah tau. Mungkin kamila udah ngadu kali sama orangtua nya kalo dia udah gak tinggal disini lagi" jawab bu ratih dengan santai.

Hendra pun langsung tersendak makanan yang masih dikunyahnya.

"minum dulu mas" kata sarah memberikan segelas air putih.

"mamah yang bener aja, kalo beneran orangtua kamila udah tau kalo anaknya gak dirumah ini lagi bisa habis aku mah. Jangan ngada-ngada lah mah" jawab hendra setelah tenggorokannya terasa bebas.

"habis gimana maksud kamu, emang apa yang bakalan mereka lakuin kalo emang kamila udah gak dirumah ini. Mereka kan cuma petani dikampung" jawab bu ratih dengan santainya.

"yaa iyaa sih mah, cuma kan...."

"alaaahh, udah lah biarin aja. Toh gak mungkin juga kan mereka datang kerumah ini, mana mungkin mereka punya ongkos untuk bisa sampai disini" jawab bu ratih sekena nya.

Hendra pun terdiam mendengar perkataan sang mamah, logika nya membenarkan tapi hatinya entah mengapa merasa gelisah.

"udah cepetan abisin makanan kamu terus berangkat kerja sana" lanjut bu ratih, hendra pun memakan habis menu sarapan didepannya.

Setelah selesai dan hendra sudah berangkat kekantor, bu ratih dan juga sarah pun duduk bersantai menonton tv.

"mamah gak khawatir gitu mah kalo tiba-tiba orangtuanya kamila datang kerumah ini terus nyari anaknya yang ternyata udah gak ada disini?" tanya sarah dengan rasa penasaran.

"nggalah ngapain, biarin aja ngapain kita ngurusin mereka. Bagus lah kalo mereka datang kesini terus anaknya ternyata udah gak ada kan ya, jadi mereka kan lontang lantung gak jelas dikota ini" jawab bu ratih dengan ketus.

"yaa iyaa juga sih, tapi kan mah. Buktinya bulan ini orangtuanya kamila gak transfer duit ke rekening kamila kan mah. Kemungkinannya cuma dua, kamila yang dirumah orangtuanya atau orangnya kamila yang akan datang kesini dan ngasih sendiri buat kamila. Iya gak sih mah?" tanya sarah membuat bu ratih menatap anak perempuannya itu dan menganggukan kepala.

"iyaaiyaa bener juga kamu, terus kalo mereka kesini gak nemuin kamila berarti mereka gak jadi ngasih uang itu dong. Iyakan?" jawab bu ratih yang langsung diangguki oleh sarah.

"yaaudah sih biarin juga, lagian kan mas mu sendiri yang udah bikin kamila keluar dari rumah ini. Mamah tuh masih kesel sama si kamila yang sok itu, masa cuma mau kabur dari rumah aja pakai pesen taksi online mewah begitu. Sok banget kan dia" jawab bu ratih yang justru membuat sarah terdiam.

"tapi menurut sarah kayanya itu bukan taksi online deh mah, kayanya mobil pribadi. Mamah liatkan supirnya aja rapih banget kalo taksi online mana mungkin serapih itu mah" jawab sarah.

"aaahh gak tau deh pusing mamah, udah lah gak usah ngurusin soal itu. Pening kepala mamah" jawab bu ratih membuat sarah mengerucutkan bibir.

Tok,,,tok,,,tok

"siapa?" tanya sarah. Keduanya pun saling pandang dan menggelengkan kepala, kemudian sarah pun berdiri berjalan untuk membuka pintu rumah.

"maaf apa benar ini rumah mas hendra?" tanya seseorang didepan pintu itu.

"iyaa benar, bapak siapa ya?" tanya sarah.

"saya kurir dari pengadilan agama mbak, saya hanya mau memberikan surat ini. Silahkan diterima" jawab si kurir membuat sarah memandang bu ratih dengan bertanya-tanya.

"oh iyaa, makasih ya mas" jawab sarah dengan sedikit senyum.

"sama-sam mbak, permisi" jawabnya yang langsung meninggalkan halamab rumah itu.

Sarah pun langsung menghampiri mamahnya, keduanya saling berpandangan menatap amplop coklat ditangan sarah.

"coba kita buka mah, mas hendra kali yang ngajuin cerai buat kamila. Dan ini surat panggilannya" kata sarah yang juga dibenarkan oleh bu ratih.

sarah pun membuka amplop coklat itu dan membacanya, mata membulat ketika membaca tergugatnya ada hendra dan kamila sebagai penggugat.

"ka-kamila mah yang ngajuin gugatan cerai buat mas hendra" jawab sarah dengan ekspresi kaget.

"yang bener kamu? Jangan bercanda. Gak lucu tau, mana mungkin. Dapat uang darimana dia buat menggugat mas mu, lagian baru beberapa hari ini dia keluar dari rumah. Mana mungkin langsung dapat uang sebanyak itu buat menggugat mas mu" jawab bu ratih yang tidak percaya dengan perkataan sarah.

"yaa mamah baca aja sendiri nih, sarah mau foto dulu buat tunjukin ke mas hendra kalo kamila menggugat cerai dia" jawab sarah memberikan surat itu pada bu ratih.

Bu ratih yang membaca surat itu pun membelalakan mata, wajahnya memerah menahan amarah karna menurutnya kamila telah lancang menceraikan suaminya sendiri.

Terpopuler

Comments

Frando Kanan

Frando Kanan

ckckck 😏....lancang? idiot 😏....jgn klian kira Kamila di jdikn budak seumur hidup krn keinginam busuk lo dsr wanita tua bangka busuk 😡💢

2024-02-15

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1.
2 Episode 2.
3 Episode 3.
4 Episode 4.
5 Episode 5.
6 Episode 6.
7 Episode 7.
8 Episode 8.
9 Episode 9.
10 Episode 10.
11 Episode 11.
12 Episode 12.
13 Episode 13.
14 Episode 14.
15 Episode 15.
16 Episode 16.
17 Episode 17.
18 Episode 18.
19 Episode 19.
20 Episode 20.
21 Episode 21.
22 Episode 22.
23 Episode 23.
24 Episode 24.
25 Episode 25.
26 Episode 26.
27 Episode 27.
28 Episode 28.
29 Episode 29.
30 Episode 30.
31 Episode 31.
32 Episode 32.
33 Episode 33.
34 Episode 34.
35 Episode 35.
36 Episode 36.
37 Episode 37.
38 Episode 38.
39 Episode 39.
40 Episode 40.
41 Episode 41.
42 Episode 42.
43 Episode 43.
44 Episode 44.
45 Episode 45.
46 Episode 46.
47 Episode 47.
48 Episode 48.
49 Episode 49.
50 Episode 50.
51 Episode 51.
52 Episode 52.
53 Episode 53.
54 Episode 54.
55 Episode 55.
56 Episode 56.
57 Episode 57.
58 Episode 58.
59 Episode 59.
60 Episode 60.
61 Episode 61.
62 Episode 62.
63 Episode 63.
64 Episode 64.
65 Episode 65.
66 Episode 66.
67 Episode 67.
68 Episode 68.
69 Episode 69.
70 Episode 70.
71 Episode 71.
72 Episode 72.
73 Episode 73.
74 Episode 74
75 Episode 75.
76 Episode 76.
77 Episode 77.
78 Episode 78.
79 Episode 79.
80 Episode 80.
81 Episode 81.
82 Episode 82.
83 Episode 83
84 Episode 84.
85 Episode 85.
86 Episode 86.
87 Episode 87.
88 Episode 88.
89 Episode 89.
90 Episode 90.
91 Episode 91.
92 Episode 92.
93 Episode 93.
94 penjelasan
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Episode 1.
2
Episode 2.
3
Episode 3.
4
Episode 4.
5
Episode 5.
6
Episode 6.
7
Episode 7.
8
Episode 8.
9
Episode 9.
10
Episode 10.
11
Episode 11.
12
Episode 12.
13
Episode 13.
14
Episode 14.
15
Episode 15.
16
Episode 16.
17
Episode 17.
18
Episode 18.
19
Episode 19.
20
Episode 20.
21
Episode 21.
22
Episode 22.
23
Episode 23.
24
Episode 24.
25
Episode 25.
26
Episode 26.
27
Episode 27.
28
Episode 28.
29
Episode 29.
30
Episode 30.
31
Episode 31.
32
Episode 32.
33
Episode 33.
34
Episode 34.
35
Episode 35.
36
Episode 36.
37
Episode 37.
38
Episode 38.
39
Episode 39.
40
Episode 40.
41
Episode 41.
42
Episode 42.
43
Episode 43.
44
Episode 44.
45
Episode 45.
46
Episode 46.
47
Episode 47.
48
Episode 48.
49
Episode 49.
50
Episode 50.
51
Episode 51.
52
Episode 52.
53
Episode 53.
54
Episode 54.
55
Episode 55.
56
Episode 56.
57
Episode 57.
58
Episode 58.
59
Episode 59.
60
Episode 60.
61
Episode 61.
62
Episode 62.
63
Episode 63.
64
Episode 64.
65
Episode 65.
66
Episode 66.
67
Episode 67.
68
Episode 68.
69
Episode 69.
70
Episode 70.
71
Episode 71.
72
Episode 72.
73
Episode 73.
74
Episode 74
75
Episode 75.
76
Episode 76.
77
Episode 77.
78
Episode 78.
79
Episode 79.
80
Episode 80.
81
Episode 81.
82
Episode 82.
83
Episode 83
84
Episode 84.
85
Episode 85.
86
Episode 86.
87
Episode 87.
88
Episode 88.
89
Episode 89.
90
Episode 90.
91
Episode 91.
92
Episode 92.
93
Episode 93.
94
penjelasan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!