"maaahh, paaahh" teriak kamila ketika masuk kedalam rumah setelah menerima amplop dari seorang kurir yang datang kerumahnya.
"ada apa sih kamila teriak-teriak terus kaya begitu?" tanya bu endang yang keluar dari kamarnya bersama pak agus.
"ini mah, pah lihat. Kamila dapat surat dari pengadilan agama, kayanya mas hendra udah menceraikan aku deh" jawab kamila dengan santai.
"yaa bagus dong kalai gitu, kenapa memangnya? Kamu ngga terima kalo hendra menceraikan kamu?" tanya pak agus pada anak perempuannya.
" yaa bukan begitu pah, tapi kan kamila belum membalas semua perlakuan mereka masa udah cerai aja sih" jawab kamila dengan nada sedikit kesal.
"yaa gapapa lah kalo harus begitu, justru malah lebih bagus. Dengan begitu ketika mereka tau siapa kamu, kan mereka gak bisa nuntut macem-macem lagi." jawab pak agus.
"bener apa yang papah kamu bilang mil, lagian nanti setelah semuanya selesai kamu bisa langsung membuka jati diri kamu diperusahaan terutama diperusahaan tempat hendra bekerja. Iya gak pah?" kata bu endang yang juga dibenarkan oleh pak agus.
"dih mamah ini gimana sih mah, kemarin aja gak setuju kalo kamila sama papah ngasih pelajaran buat hendra dan keluarganya. Sekarang aja mamah malah dukung papah" jawab kamila dengan mengerucutkan bibirnya.
"yaa gak gitu maksud mamah mil, udah mendingan sekarang kamu buka dulu tuh amplop coklatnya dan baca dengan benar" jawab pak agus yanh diangguki oleh bu endang.
kamila pun membuka amplop coklat itu dengan hati-hati, ia pun membaca dengan teliti setiap bait yang tertera dalam tulisan tersebut.
Matanya membulat ketika namanya berada dalam kolom penggugat.
"in-ini....."
"iyaaa itu kamu yang menggugat cerai, sengaja papah suruh pengacara yang mengurus semuanya biar kamu gak harus bolak balik kepengadilan agama sendiri." jawab pak agus.
"tapi, kapan papah ngurusnya bukannya selama ini kita dirumah terus dan papah juga kalo pergi sama aku dan juga mamah." tanya kamila penasaran.
"papah hanya dengan telpon menghubungi pengacara, terus ketemu dimall waktu itu sama mamah. Iyakan mah?" jawab pak agus menatap istrinya.
"iyaa kamila, kita melakukan ini juga untuk kamu. Supaya kamu cepat berstatus jelas, gak seperti ini" jawab bu endang memandang kamila dengan mata berkaca-kaca.
"maafin kami ya nak, andai dulu kami menentang pernikahan kamu dan juga hendra pasti kamu gak akan seperti ini" kata endang lagi.
"mamah ngomong apa sih mah, harusnya kamila yang minta maaf sama mamah sama papah karna kamila udah salah pilih suami. Maaf ya mah" jawab kamila membuat keduanya tersenyum haru.
"sudahlah gapapa, yang penting sekarang kamu harus kuat. Kamu harus bangkit buat ngebales semua yang mereka lakuin sama kamu, ingat ada mamah dah juga papah kamu disini" jawab pak agus yang langsung mendapat anggukan dari kamila.
"oiyaa besok mamah sama papah pulang dulu ya kekampung. Mamah mau mengambil beberapa barang disana, kamu mau ikut atau ngga? Udah lama loh kamu gak kekampung" kata bu endang membuat kamila tersenyum dengan mata berbinar.
"mau lah mah, besok kamila ikut ya. Udah lama banget gak ngerasain suasana bandung, kamila kangeeenn banget" jawab kamila.
"kalo gitu kita beli oleh-oleh buat sepupu-sepupu kamu disana yuk, mamah pengen nyari apa gitu yang bagus buat mereka" kata bu endang.
"sebentar mah, ini jadwal sidangnya seminggu lagi mah. Berarti kamila gak bisa lama dong ya dikampung?" tanya kamila.
Bu endang pun menatap sang suami yang justru terkekeh mendengar pertanyaan kamila.
"gak usahlah, gak perlu. Kalo kamu mau serahkan aja semuanya sama pengacara" jawab pak agus dengan santai.
"emang bisa begitu pah? Bukannya kalo penggugatnya gak hadir bisa digagalkan gugatannya?" tanya bu endang.
"ngga gitu lah mah, yang penting kamila memberikan kuasa pada pengacaranya dengan cacatan dan alasan yang jelas kenapa kamila gak bisa datang memenuhi panggilan pengadilan" jawab pak agus lagi.
"oohh gituu, tapi kayanya kamila pengen dateng deh pas sidang nanti. Jadi palingan kamila harus pulang kesini kamis depan" jawab kamila yang langsung diangguki oleh pak agus.
"kamu yakin mil? Kamu gak takut kalo nanti hendra dan keluarganya justru buat masalah?" tanya bu endang.
"yaa kalo dia buat masalah juga gapapa mah, kan dia sendiri yang akan malu. Lagian kamila pengen liat wajah-wajah itu kalo kamila dateng kesidang perceraian itu" jawab kamila.
"iyaa bener banget apa kata kamila, kamila harus dateng buat sidang nanti dan tunjukan sama mereka kalo kamu gak sengsara hidup dengan mereka. Sebelumnya, kamu harus rajin perawatan sebelum nanti ketemu mereka mil, biar mereka melihat kamu makin kinclong seteleh kaluar dari rumah mereka" jawab pak agus membuat kamila terkekeh kecil.
"papah jangan ngada-ngada deh pah, apa hubungannya juga sidang perceraian sama kamila yang harus sering ke salon" jawab kamila yang masih belum nyambung dengan perkataan pak agus.
"loh kamu ini gimana sih mil, ya jelas lah berhubungan. Biar mereka ngeliat kamu yang versi cantik, bersih, modis bukan kamu yang dekil, kusam" jawab pak agus. Kamila pun menganggukan kepala membenarkan.
"terus kamu datang pakai mobil kamu yang sport itu, pakai kaca mata dan barang branded kamu yang lain. Waaaahh apa ngga takjub mereka nanti melihat kamu yang seperti itu" jawab bu endang yang langsung dibenarkan oleh pak agus.
"apa harus sampai seperti itu mah? Apa ngga berlebihan banget kalo kaya gitu?" tanya kamila yanh nampaknya masih ragu.
"yaa nggalah, ngga ada yang berlebihan. Semua itu buat ngebales semua perbuatan mereka sama kamu, makanya kamu harus menampar mereka dengan mengubah semuanya" jawab pak agus yang dibenarkan bu endang.
"hmm, yaa yaa okelah mah, pah. Jadi gimana, kita akan rutin kesalon dan perawatan buat aku atau pulang kekampung?" tanya kamila.
"yaa perawatan kamu dulu dong ke klinik kecantikan, terus kesalon. Ayok, hari ini mamah temani besok baru kita pulang kekampung. Papah dirumah aja, oke? Kami pasti lama" kata bu endang pada pak agus.
"yaa ya terserah mamah aja, papah akan dirumah aja hari ini" jawab pak agus membuat kedua wanita itu tertawa kecil.
Bu endang dan kamila pun mempersiapkan diri mereka didalam kamar, kamila berpikir jika dia akan membuat hendra menyesal telah memandang rendah dirinya sebagai istri pada saat itu. Dia akan tunjukan pada hendra dan keluarganya jika dia bukan kamila yang lemah, dia adalah kamila yang cantik, pintar, kaya, dan modis. Itulah yang ada difikiran kamila saat ini.
"tunggulan aku versi terbaru mas" gumam kamila dalam hatinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments