Pembalasan Orangtua Ku
"sial, kenapa mereka setega itu pada anakku!!" bentak pak agus mulyanto pada kedua orang suruhannya.
"mereka berfikir jika non kamila itu orang miskin pak, makanya pantas mendapatkan perlakuan semua itu" jawab satu dari kedua anak buah apk agus dengan takut-takut.
"kurang ajar!!!" teriaknya membuat sang istri berlari ke arah lelaki paru baya itu.
"ada apa pah? Kenapa?" tanya istrinya, endang soraya dengan suara panik.
"lihat ini mah, kurang ajar keluarga tidak tau diri itu. Sudah ku biarkan anak lelaki nya menduduki jabatan bagus diperusahaan kota yang dipegang orang kepercayaan papah, tapi dengan teganya mereka menjadikan anak kesayangan kita pembantu dirumah nya yang kecil itu!!" kata pak agus pada istrinya yang langsung menutup mulut tak percaya.
Bu endang langsung membuka semua hasil pemantauan yang diberikan anak buah suaminya itu.
"i-ini anak kita pah?" tanya bu endang yang melihat foto sang putri berjualan keliling memakai pakaian lusuh didalam foto tersebut.
"yaa, anak kesayangan kita mah. Kurang ajar sekali bukan, meskipun kita hidup dikampung seperti ini bukan berarti kita hidup susah. Tapi, lihat anak kita diperlakukan seperti itu oleh keluarga suaminya dan mamah tau bahkan si hendra si keparat itu hanya diam aja istrinya dijadikan budak oleh ibu dan juga adik-adiknya. Benar-benar keterlaluan anak itu!!" kata pak agus dengan suara lantang.
"mamah sebetulnya juga sudah memiliki firasat yang tidak enak sejak anak kita itu meminta dinikahkan oleh hendra pah, kelihatan sekali jika dia dan keluarganya tidak tulus menyayangi anak kita. Lalu, bagaimana dengan uang bulanan yang selama ini kita kirim kan ke rekening anak kita pah?" tanya bu endang pada sang suami.
"semuaya dirampas habis mah, dirampas oleh keluarga benalu itu. Untungnya papah tidak pernah memberikan uang itu banyak banyak, hanya lima ratus ribu sebulan. Andai semua papah berikan melalui rekening anak kita, papah yakin mereka akan memanfaat kan anak kita mah" jawab pak agus yang juga diangguki oleh sang istri.
"kalian berdua, awasi terus keluarga mereka. Cari tau seluruh aset dan kekayaan mereka sampai mereka dengan tega memperlakukan anakku seperti itu, lihat saja aku akan memberikan pembalasan yang setimpal atas apa yang mereka lakukan pada anakku" kata pak agus menatap kedua orang suruhannya itu dengan tatapan tajam.
"baik pak, siap!!" jawab keduanya dengan lantang. Mereka pun langsung meninggalkan pasangan suami istri itu.
Pak agus pun menghampiri sang istri kemudian memeluknya, memberikan ketenangan untuk istrinya.
"sudah mah, papah akan memberikan pelajaran pada mereka. Lihat saja nanti!!" kata pak agus memeluk istrinya yang masih sesenggukkan.
"iyaa pah, kita harus memberikan pembalasan atas apa yang mereka lakukan pada putri kita. Mamah gak rela pah, sumpah!! Apa karna mereka tau nya kita berdua hanya lah petani pah, makanya mereka memperlakukan anak kita kamila seperti itu. Andai mereka tau jika kamila adalah pewaris semua kekayaan kita pasti kamila tidak akan diperlakukan seperti itu pah" kata bu endang menatap sang suami dengan mata berkaca-kaca.
"tidak mah! Begini jauh lebih baik, jadi kita pun tau manusia seperti apa yang berada didekat anak kita. Andai mereka tau jika kamila ada lah pewaris seluruh dari kekayaan kita, papah yakin mereka justru memanfaatkan kamila lebih dari ini" jawab pak agus dengan tatapan kosong.
Sementara jauh disebrang sana, kamila anak seorang pengusaha sekaligus petani yang memiliki beberapa hektar sawah itu sedang menjalani nasibnya dirumah sang mertua.
"kamilaaaaaaaaaaaa" teriakan dari adik iparnya sudah menjadi makanan sehari-hari bagi kamila selama beberapa tahun ini.
Dengan terseok-seok kamila pun berlari menuju tempat adik iparnya berada.
"ada apa sarah, kenapa kamu memanggil ku dengan berteriak seperti itu. Sudah ku bilang, jangan memanggilku seperti itu. Aku bukan pembantumu!!!" jawab kamila membuat sarah sang adik ipar tertawa.
"heh bodoh, kalo kamu mengaku bukan pembantu dirumah ini. Kenapa kamu datang ketika aku teriak, bodoh!!!" katanya dengan nada mengejek.
"karna teriakanmu membuat telingaku sakit, lagi pula jika aku tidak datang aku yakin kamu pasti akan mengadu kan yang tidak-tidak pada ibu dan juga mas hendra. Aku sudah hafal sifat licikmu sarah!!" jawab kamila.
"jadi sekarang ceritanya kamu menantang aku, hah?! Berani sudah kamu sama aku?" kata sarah dengab wajah bengis nya.
"buat apa aku takut? Kamu bukan siapa-siapa dalam hidupku, kamu dan keluargamu bukan apa-apa bagiku. Bahkan mas hendra sekalipun" jawab kamila dengan berani.
"kurang ajar!! Jangan terlalu pede kamu mila. Kamu lihat, mas hendra seorang manager pemasaran dikantor. Kamu tau kan itu? Gajinya besar, bahkan untuk mencari pengganti kamu pun mas hendra mampu!!" jawab sarah membuat kamila tertawa dalam hati.
"kalian semua saja yang tidak tau jika perusahaan itu milik papah. Aku pewarisnya, dengan mudahnya aku bisa membuat mas hendra kehilangan perkerjaan dengan atau tanpa alasan. Mari kita bermain-main, karna aku yakin papah pasti sudah tau semua perlakuan kalian padaku." kata kamila dalam hatinya.
"kenapa kamu diam, kamu pasti lagi sangat takut kan jika mas hendra betul-betul meninggalkan kamu? Hahaha makanya sadar diri, sudah bagus disini kamu dikasih makan diberi tempat tinggal. Tidak usah banyak protes, lakukan tugasmu dengan baik!!" katanya dengan mata melotot.
"aku? Takut ditinggalkan mas hendra, tidak sama sekali sarah! Hahaha, harusnya kalian lah yang takut kehilangan ku!" kata kamila membuat sarah tertawa kencang.
"tak ada gunanya takut kehilanganmu, apalagi jika istri baru mas hendra nanti lebih baik dan kaya. Gak seperti kamu dekil, miskin hahaha memalukan!!!" jawab sarah membuat hati kamila meradang.
"jelas, jika tak ada aku. Siapa lagi yang akan menjadi budak kalian, istri baru mas hendra? Belum tentu bisa dijadikan budak. Ingat sarah, wanita pintar tidak akan dengan mudah dibodohi. Hanya wanita bodoh seperti ku ini yang bodoh karna termakan rayuan kata cinta, hahahaha" jawab kamila membuat senyum dibibir sarah menghilang seketika.
"tapi, aku tidak akan sebodoh itu lagi. Mulai saat ini, aku tidak akan melakukan seperti yang biasa aku lakukan. Jika kamu mau pakaianmu dan keluargamu bersih, maka cuci sendiri. Makan, masak sendiri. Piring, cuci sendiri. Dan pekerjaan rumah, silahkan lakukan sendiri. Bukannya sebelum ada aku pun kalian melakukan semuanya sendiri?" jawab kamila membuat sarah membelalakan mata.
Tanpa perduli dengan jawaban sarah, kamila pun kembali masuk kedalam kamar suaminya. Ia yakin, nanti malam pasti akan ada lagi keributan seperti biasa ketika dia menolak perintah salah satu dari penghuni rumah itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
Yuan Li
Mantap.....baru Nemu cerita yg berbeda.
2024-05-24
0
Cicih Sophiana
hadir mau nemenin Kamila melawan kluarga suaminya thor...
2024-03-20
0
Farel Galindra
lawan jangan jadi istri bodoh
2024-02-10
0