Episode 8.

"aahhhhhkk sial sial sial!!!!" teriak hendra ketika baru saja masuk kedalam rumah, membuat bu ratih dan juga sarah yang berada didalam kamarnya berjingkat kaget.

"ada apa sih hen, kenapa kamu pulang-pulang malah teriak teriak kaya gitu?" tanya bu ratih yang akhirnya keluar dari kamar.

"tau nih mas hendra, berisik aja. Ada apa sih" tanya sarah.

"kacau, kacau semua kacau kerjaan aku. Sial semuaaanya!!" kata hendra menggusak rambutnya dengan kasar.

"kenapa bisa kacau, apa ada masalah dikantor kamu?" tanya bu ratih dengan lembut.

"masalah mah, tentu saja. Kalo ngga kenapa aku sampai sekacau ini" jawab hendra dengan nada kesal.

"yaa tapi kenapa? Apa alasannya, kalo kamu aja gak ngasih tau mamah kenapa bisa kacau kaya gitu ya mamah nama tau, kamu ini aneh deh" jawab bu ratih yang juga diangguki oleh sarah.

"entahlah sepertinya ada orang yang sengaja menyabotase kerjaan aku, yang awalnya baik-baik sekarang jadi kacau begini. pusing aku mah, mana waktu perbaikannya tingga besok. Aahhkk" ucap hendra frustasi.

"menyabotase gimana maksud kamu?" tanya bu ratih yang masih tidak mengerti.

"mamah gak akan ngerti, udah lah mendingan mamah siapin makanan. Aku udah laper banget" jawan hendra meninggalkan bu ratih dan juga sarah diruangan itu.

"mas mu tuh aneh banget deh, belum juga mamah selesai ngomong udah main kabur aja. Padahalkan mamah mau minta mas mu buat beliin makanan diluar, kenapa malah diminta masak" kata bu ratih pada sarah.

"yaudah si mah mendingan kita pesen aja lewat online, kan gampang. Nanti uangnya tinggal minta sama mas hendra, selesai deh" jawab sarah memberikan solusi.

Dengan mata berbinar bu ratih pun memesan makanan melalui online sesuai apa yang dikatakan oleh sarah, ia memesan tiga menu yang berbeda untuk ketiganya makan malam.

"waaahh bakalan makan enak malam ini kita mah." kata sarah yang juga diangguki oleh bu ratih.

"iyaa, kamu minta duit gih sama mas mu sana. Bilang aja mamah yang minta" kata bu ratih, sarah pun langsung melakukan apa yang mamahnya suruh.

Tok,,,tok,,,tok

"mas hendra, sarah mau minta uang nih buat bayar pesanan mamah" kata sarah dari luar kamar hendra.

"pesanan apaan? Emang mamah beli apa?" tanya hendra ketika pintu sudah dibuka.

"pesanan makanan lah, mamah tuh katanya capek makanya gak masak. Sekarang aku disuruh mamah buat minta uang sama mas hendra buat bayar makanannya, mana sini cepetan tiga ratus ribu" jawab sarah membuat hendra membelalakan mata.

"hah tiga ratus ribu, makanan apaan sampau tiga ratus ribu tagihannya. Emang kamu beli sebanyak apa?" tanya hendra dengan wajah kaget.

"yaa banyak lah mas, gak cuma makan beratnya kan. Ada makanan pembukanya juga, makanan penutupnya juga, minumannya, udah deh mana cepetan sini uangnya" kata sarah dengan sedikit memaksa.

dengan terpaksa hendra pun memberikan uang yang diminta sang adik, sementara sarah nampak tersenyum puas melihat hendra yang percaya dengan perkataannya.

"nih, besok-besok mamah suruh masak aja kalo begini. Sekali makan aja aku harus keluar tiga ratus ribu, gimana kalo tiga kali makan. Coba kalo ada si kamila itu, uang tiga ratus ribu ini bisa untuk satu minggu" kata hendra dengan ketus pada adiknya.

"nyatanya sekarang kan udah gak ada kamila, mas hendra juga belum memberikan mamah asisten rumah tangga. Jadi wajarlah kalo mamah kecepekan setelah dari pagi sampai sore bebenah rumah, cuma segini aja pakai ngomel sih mas" jawab sarah menerima uang yang diberikan oleh hendra.

"suruh siapa kamu gak bantuin mamah, sesekali cobalah bantu mamah jangan bisanya cuma makan aja sama jajan. Kuliah gak jadi, kerja ngga bisanya cuma ngabisin duit doang" jawab hendra dengan ketus sambil menutup pintu kamarnya.

Sarah yang mendengar perkataan hendra pun menjadi sangat kesal, dia pergi dri tempat itu dengan menghentakkan kaki.

Hingga tiba dibawah bu ratih pub menatap sang anak dengan penuh tanda tanya.

"kok lama banget sih cuma minta uang aja? Mana, dikasih kan sama mas mu?" tanya bu ratih.

"dikasih sih, cuma pakai ngomel dulu karna mahal banget biaya sekali makan pesan online. Pake nyuruh lagi besok-besok buat masak aja, huh nyebelin banget mas hendra emang" jawab sarah dengan terus menggerutu.

"makanya kamu tuh bantuin mamah selama belum ada asisten rumah tangga dirumah ini, kalo mamah sendiri yang ngerjain semuanya ya mamah gak kuat lah. Capek tau gak, dari pagi udah ngerjain kerjaan rumah ditambah masak. Ini aja mamah besok mau ngeloundry pakaian biar gak terlali banyak kerjaan rumah, yaa palingan cuma nyapu ngepel aja sama ngelapin yang kotor. Udah mulai besok kita bagi kerjaan rumah" jawab bu ratih membuat sarah mengerucutkan bibir.

"males banget deh, lagian kenapa sih kamila harus keluar dri rumah ini. Jadi repotkan sendiri kan kita dirumah ini, pengeluaran juga jadi membengkak" jawab sarah, membuat bu ratih berfikir membenarkan perkataan anaknya.

"iyaa juga ya, padahal waktu ada kamila kita sangat bisa menghemat pengeluaran rumah. Mulai dri belanjaan, pakaian yang gak harus loundry, badan mamah juga gak harus kecapekan tiap hari kaya gini kalo ada kamila" jawab bu ratih setelah mendengar perkataan sarah.

"iyaa makanya itu, coba deh mamah bayangin berala tiap bulan yang harus kita keluarin untuk itu. Padahal harusnya uang itu bisa kita gunain buat seneng-seneng diluar rumah, bener gak sih mah" jawab sarah yang juga dibenarkan bu ratih.

"iyaa benar kamu...."

"tapi mau gimana lagi, kamila juga udah pergi dari sini dan gak akan kembali lagi. Kita juga gak tau dimana kamila sekarang, iya kan?" kata hendra yang tiba-tiba terlihat turun dari lantai atas rumahnya.

"iyaa sih, lagian kamu sih. kapan kamu mau cariin mamah asisten rumah tangga, mamah capek hen ngerjain semua kerjaan rumah sendiri begini" kata bu ratih pada anak lelakinya.

"yasudah mamah cari aja asisten rumah tangga nya, tapi gak usah yang nginep nanti nambahin pengeluaran kita buat kebutan pribadinya. Mendingan cari yang selesai langsung pulang aja, nanti hendra kasih gaji dua juta sampai dua juta lima ratus satu bulannya. Tergantung dari kerjaannya dan rasa makannya" jawab hendra yang langsung diangguki oleh bu ratih dan juga sarah.

Tak lama terdengar suara ketukan pintu, ternyata ojek online yang mengantar makanan untuk semua orang dirumah itu. Benar saja, banyak sekali yang dipesan oleh bu ratih hingga hendra sendiri pun meneguk ludahnya setelah menggelengkan kepala. Membayangkan akan menghabiskan makanan sebangak itu hanya untuk tiga orang.

Terpopuler

Comments

Frando Kanan

Frando Kanan

ckckck 🙄.....uang utk bersenang2? ckckck 😏....coba bila hidup klian udh terpojok gk punya apapun....gw mw lht gmna carany bertahan hidup Gini 😏

2024-02-14

0

Frando Kanan

Frando Kanan

itu krn klian sendiri yg mw 😏

2024-02-14

0

Frando Kanan

Frando Kanan

hmph 😒....Mandiri pun gk bs

2024-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1.
2 Episode 2.
3 Episode 3.
4 Episode 4.
5 Episode 5.
6 Episode 6.
7 Episode 7.
8 Episode 8.
9 Episode 9.
10 Episode 10.
11 Episode 11.
12 Episode 12.
13 Episode 13.
14 Episode 14.
15 Episode 15.
16 Episode 16.
17 Episode 17.
18 Episode 18.
19 Episode 19.
20 Episode 20.
21 Episode 21.
22 Episode 22.
23 Episode 23.
24 Episode 24.
25 Episode 25.
26 Episode 26.
27 Episode 27.
28 Episode 28.
29 Episode 29.
30 Episode 30.
31 Episode 31.
32 Episode 32.
33 Episode 33.
34 Episode 34.
35 Episode 35.
36 Episode 36.
37 Episode 37.
38 Episode 38.
39 Episode 39.
40 Episode 40.
41 Episode 41.
42 Episode 42.
43 Episode 43.
44 Episode 44.
45 Episode 45.
46 Episode 46.
47 Episode 47.
48 Episode 48.
49 Episode 49.
50 Episode 50.
51 Episode 51.
52 Episode 52.
53 Episode 53.
54 Episode 54.
55 Episode 55.
56 Episode 56.
57 Episode 57.
58 Episode 58.
59 Episode 59.
60 Episode 60.
61 Episode 61.
62 Episode 62.
63 Episode 63.
64 Episode 64.
65 Episode 65.
66 Episode 66.
67 Episode 67.
68 Episode 68.
69 Episode 69.
70 Episode 70.
71 Episode 71.
72 Episode 72.
73 Episode 73.
74 Episode 74
75 Episode 75.
76 Episode 76.
77 Episode 77.
78 Episode 78.
79 Episode 79.
80 Episode 80.
81 Episode 81.
82 Episode 82.
83 Episode 83
84 Episode 84.
85 Episode 85.
86 Episode 86.
87 Episode 87.
88 Episode 88.
89 Episode 89.
90 Episode 90.
91 Episode 91.
92 Episode 92.
93 Episode 93.
94 penjelasan
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Episode 1.
2
Episode 2.
3
Episode 3.
4
Episode 4.
5
Episode 5.
6
Episode 6.
7
Episode 7.
8
Episode 8.
9
Episode 9.
10
Episode 10.
11
Episode 11.
12
Episode 12.
13
Episode 13.
14
Episode 14.
15
Episode 15.
16
Episode 16.
17
Episode 17.
18
Episode 18.
19
Episode 19.
20
Episode 20.
21
Episode 21.
22
Episode 22.
23
Episode 23.
24
Episode 24.
25
Episode 25.
26
Episode 26.
27
Episode 27.
28
Episode 28.
29
Episode 29.
30
Episode 30.
31
Episode 31.
32
Episode 32.
33
Episode 33.
34
Episode 34.
35
Episode 35.
36
Episode 36.
37
Episode 37.
38
Episode 38.
39
Episode 39.
40
Episode 40.
41
Episode 41.
42
Episode 42.
43
Episode 43.
44
Episode 44.
45
Episode 45.
46
Episode 46.
47
Episode 47.
48
Episode 48.
49
Episode 49.
50
Episode 50.
51
Episode 51.
52
Episode 52.
53
Episode 53.
54
Episode 54.
55
Episode 55.
56
Episode 56.
57
Episode 57.
58
Episode 58.
59
Episode 59.
60
Episode 60.
61
Episode 61.
62
Episode 62.
63
Episode 63.
64
Episode 64.
65
Episode 65.
66
Episode 66.
67
Episode 67.
68
Episode 68.
69
Episode 69.
70
Episode 70.
71
Episode 71.
72
Episode 72.
73
Episode 73.
74
Episode 74
75
Episode 75.
76
Episode 76.
77
Episode 77.
78
Episode 78.
79
Episode 79.
80
Episode 80.
81
Episode 81.
82
Episode 82.
83
Episode 83
84
Episode 84.
85
Episode 85.
86
Episode 86.
87
Episode 87.
88
Episode 88.
89
Episode 89.
90
Episode 90.
91
Episode 91.
92
Episode 92.
93
Episode 93.
94
penjelasan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!