Episode 5.

Keesokan harinya, tepat pukul tujuh pagi dimana semua orang dirumah besar kamila tengah melakukan sarapan. Kedua orangtua kamila sudah sampai dirumah tersebut, bi emi yang membuka kan pintu untuk tuan dan nyonya nya itu segera mengantarkan keduanya menuju meja makan.

"wah waahh, lagi pada sarapan nih" kata pak agus membuat ketiga orang yang ada di meja makan itu mengalihkan pandangan.

"papah, mamah. Jadi kalian berdua yang dateng, kok cepet banget jam segini udah sampai aja?" kata kamila sambil menyalami kedua orangtuanya. Begitu pun bi sumi dan bi esih yang langsung berdiri dan berjejer bersama bi emi.

"eehh kenapa malah pindah bi, udah gapapa makan lagi aja sarapan. Kita berdua udah sarapan kok dijalan tadi, jadi kalian lanjut dulu aja. kita istirahat dikamar, iyakan pah?" kata bu endang yang langsung diangguki pak agus.

"iyaa benar bi, kamila nanti kita bicara ya sekarang selesaikan sarapan kalian dulu. Papah dan mamah masuk kamar dulu" kata pak agus yang langsung diangguki oleh kamila.

Keduanya pun langsung berjalan memasuki kamar yang biasa mereka tempati dirumah itu.

"ayok bi, kita lanjut makan. Ayok bi emi makan dulu" kata kamila kembali mempersilahkan ketiga asisten rumah tangganya untuk melanjutkan sarapan.

Ketiga pun kembali duduk ketempat semula, sementara kamila juga menghabiskan sarapannya yang hanya tinggal sedikit lagi.

"saya tinggal keatas ya bi, nanti kalau papah atau mamah nyariin bilang aja kamila dikamar" kata kamila berpesan pada ketiga asisten rumah tangganya itu.

Ketiga nya pun menganggukan kepala, mereka tentu saja menuruti apa yang dikatakan oleh nona nya itu.

Sementara dirumah bu ratih, semua nya menjadi kacau karna tidak ada kamila. Biasanya semua sudah terlihat rapi ketika mereka bangun, dan makanan untuk sarapan mereka pun sudah terhidang dimeja makan. Tapi kali ini tidak ada, bahkan hendra bersungut karna ternyata pakaian kerjanya belum ada yang disetrika oleh kamila.

"mah, tolong setrikain dong pakaian hendra ini. Masa pada kusut begini, malu hendra" kata hendra pada mamah nya.

"duuhh mamah lagi buat sarapan ini hen, suruh sarah adik kamu sana" jaaab bu ratih yang masih berkutat dengan pekerjaannya didapur.

"yailaah mah, sarah mana udah bangun jam segini" kata hendra dengan nada frustasi.

"aaahhhkkk coba ada kamila disini, pasti gak akan keteteran kaya gini kan. Semuanya belum apa-apa, sarapan gak ada baju masih kusut begini." lanjut hendra yang terpaksa menyetrika pakaiannya sendiri.

"udah deh kamu jangan ngeluh terus, lagian kan kamu sendiri yang udah ngusir dia. Akhirnya dia malah dengan senang hatikan pergi dari rumah ini, malah pakai mobil mewah lagi" kata bu ratih membuat hendra kembali terdiam mengingat kepergian kamila kemarin.

"iyaa yaa mah kok aku baru sadar ya kalo kamila itu kemarin pergi dengan mobil mewah dan lagi ya mah, kemarin kamila nelpon orang kaya memerintah gitu kan ya. Jangan-jangan......"

"ngga, gak mungkin lah kalo kamila itu kaya. Secara orangtuanya dikampung aja cuma sebagai petani bayaran, masa iya sekaya itu" kata bu ratih dengan cepat menimpali perkataan hendra.

"iyaa juga sih mah, tapi kalo bener kamila orang kaya duuhh rugi dong kita mah. harusnya kita kan bisa nikmatin kekayaan kamila juga, lagian selama ini kan kita gak begitu tau tentang keluarga kamila. Bahkan hendra aja ketemu orangtua kamila cuma dua kali selama menikah" jawab hendra.

sangking seriusnya mengobrol, pakaian yang tadi disetrika hendra pun gosong karna sudah terlalu lama didiamkan.

"hen, hen bau apa ini?" tanya bu ratih membuat hendra tersadar dan langsung menepuk keningnya.

"astagaaa, baju hendra maaahh" kata hendra langsung berlari menuju tempat setrika.

"yaaahh baju hendra bolong mah, gimana dong. Mana udah telat lagi, bisa habis dimarahin atas nih kalo begini caranya" kata hendra pada bu ratih.

"udah udah sini mamah gosokin pakaian lain, kamu mending siapin keperluan kamu aja sana dikamar. Biar nanti selesai mamah setrika kamu juga selesai kan tinggal berangkat, nanti kamu rapi-rapi ditoilet kantor. Yang penting absen kamu gak telat" jawab bu ratih memberikan solusi.

Hendra pun menganggukkan kepala dan melakukan apa yang diperintahkan oleh mamahnya.

Tak menunggu lama, dengan lima belas menit semua nya pun telah siap. Sarapan pun sudah dibekalkan oleh bu ratih sehingga hendra tetap bisa sarapan walaupun dikantor.

Bisik-bisik para karyawan saat dilobby kantor sangat bisa didengar oleh hendra, mereka menatap hendra dengan tatapan yang sulit diartikan.

"kenapa kalian semua ngeliatin saya kaya gitu?" kaya hendra menatap tajam kesekeliling nya.

"gapapa pak" jawab salah satu dari beberapa karyawan itu.

Tanpa memperdulikan lagi tatapan mereka, hendra pun kembali berjalan masuk keruangannya. tak lama ia duduk, sang sekretaris memasuki ruangan nya dengan menundukkan kepala.

"ada apa?" tanya hendra dengan santai.

"bapak dipanggil oleh direktur utama" jawab sekretaris hendra masih dengan menundukkan kepala.

"ada apa? Apa ada kesalahan dalam pekerjaan kita?" tanya hendra dengan dahi menyerit, sementara sang sekretaris hanya diam tanpa menjawab pertanyaan hendra.

"yasudah, kamu tunggu diluar saya mau membereskan pakaian saya dulu ini. Nanti saya akan keruangan direktur" jawab hendra cepat diangguki oleh sekretarisnya.

Sekretaris hendra pun kembali keluar dari ruangan manager pemasaran itu, kemudian menghela nafas lega.

"untung aja" gumamnya.

"ada apa ya aku dipanggil keruang direktur utama? Apa jangan jangan aku kembali naik jabatan karna kinerjaku yang semakin hari semakin bagus? Waaahhh sudah gak sabar" gumam hendra didalam ruangannya.

Setelah selesai hendra pun mulai keluar dari ruangannya menuju ruangan direktur utama.

Sampai disana, hendra menyeritkan kening karna melihat wajah direktur yang tidak bersahabat.

"bapak panggil saya?" tanya hendra setelah memasuki ruangan direktur yang luas itu.

"yaa, silahkan duduk" jawab sang direktur dengan tegas.

"em, maaf pak. Ada apa ya? Apa ada yang salah dengan pekerjaan saya?" tanya hendra dengan hati-hati.

"silahkan dilihat hendra, selama ini apa saja kerjamu. Sampai kamu kecolongan dengan semua data costumer, lihat. Disana banyak costumer tapi kenapa justru penjualan menurun?" tanya pak direktur dengan nada tegas.

"maksudnya bagaimana pak? Bukannya selama ini penjualan baik-baik saja?" tanya hendra sambil membaca berkas yang disodorkan oleh atasannya itu.

"baca sendiri, apa aja kerjaanmu selama ini hah! Kamu disini digaji itu untuk kerja bukan untuk gaya-gayaan, lihat itu. Semua data gak singkron dengan pemasukannya, kalau kaya gini perusahaan bisa-bisa bangkrut kamu tau!!" bentak sang direktur.

"tapi pak, sebelum ini diserahkan pada bapak semuanya sudah saya cek dan tidak ada masalah sama sekali. Kenapa justru sekarang jadi begini" jawab hendra menggaruk kepalanya dengan kasar.

Terpopuler

Comments

Frando Kanan

Frando Kanan

ckckck 😏......emng orgny seperti preman

2024-02-14

0

Frando Kanan

Frando Kanan

hmph 😏....dsr sampah....Mandiri pun gk bs...

2024-02-14

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1.
2 Episode 2.
3 Episode 3.
4 Episode 4.
5 Episode 5.
6 Episode 6.
7 Episode 7.
8 Episode 8.
9 Episode 9.
10 Episode 10.
11 Episode 11.
12 Episode 12.
13 Episode 13.
14 Episode 14.
15 Episode 15.
16 Episode 16.
17 Episode 17.
18 Episode 18.
19 Episode 19.
20 Episode 20.
21 Episode 21.
22 Episode 22.
23 Episode 23.
24 Episode 24.
25 Episode 25.
26 Episode 26.
27 Episode 27.
28 Episode 28.
29 Episode 29.
30 Episode 30.
31 Episode 31.
32 Episode 32.
33 Episode 33.
34 Episode 34.
35 Episode 35.
36 Episode 36.
37 Episode 37.
38 Episode 38.
39 Episode 39.
40 Episode 40.
41 Episode 41.
42 Episode 42.
43 Episode 43.
44 Episode 44.
45 Episode 45.
46 Episode 46.
47 Episode 47.
48 Episode 48.
49 Episode 49.
50 Episode 50.
51 Episode 51.
52 Episode 52.
53 Episode 53.
54 Episode 54.
55 Episode 55.
56 Episode 56.
57 Episode 57.
58 Episode 58.
59 Episode 59.
60 Episode 60.
61 Episode 61.
62 Episode 62.
63 Episode 63.
64 Episode 64.
65 Episode 65.
66 Episode 66.
67 Episode 67.
68 Episode 68.
69 Episode 69.
70 Episode 70.
71 Episode 71.
72 Episode 72.
73 Episode 73.
74 Episode 74
75 Episode 75.
76 Episode 76.
77 Episode 77.
78 Episode 78.
79 Episode 79.
80 Episode 80.
81 Episode 81.
82 Episode 82.
83 Episode 83
84 Episode 84.
85 Episode 85.
86 Episode 86.
87 Episode 87.
88 Episode 88.
89 Episode 89.
90 Episode 90.
91 Episode 91.
92 Episode 92.
93 Episode 93.
94 penjelasan
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Episode 1.
2
Episode 2.
3
Episode 3.
4
Episode 4.
5
Episode 5.
6
Episode 6.
7
Episode 7.
8
Episode 8.
9
Episode 9.
10
Episode 10.
11
Episode 11.
12
Episode 12.
13
Episode 13.
14
Episode 14.
15
Episode 15.
16
Episode 16.
17
Episode 17.
18
Episode 18.
19
Episode 19.
20
Episode 20.
21
Episode 21.
22
Episode 22.
23
Episode 23.
24
Episode 24.
25
Episode 25.
26
Episode 26.
27
Episode 27.
28
Episode 28.
29
Episode 29.
30
Episode 30.
31
Episode 31.
32
Episode 32.
33
Episode 33.
34
Episode 34.
35
Episode 35.
36
Episode 36.
37
Episode 37.
38
Episode 38.
39
Episode 39.
40
Episode 40.
41
Episode 41.
42
Episode 42.
43
Episode 43.
44
Episode 44.
45
Episode 45.
46
Episode 46.
47
Episode 47.
48
Episode 48.
49
Episode 49.
50
Episode 50.
51
Episode 51.
52
Episode 52.
53
Episode 53.
54
Episode 54.
55
Episode 55.
56
Episode 56.
57
Episode 57.
58
Episode 58.
59
Episode 59.
60
Episode 60.
61
Episode 61.
62
Episode 62.
63
Episode 63.
64
Episode 64.
65
Episode 65.
66
Episode 66.
67
Episode 67.
68
Episode 68.
69
Episode 69.
70
Episode 70.
71
Episode 71.
72
Episode 72.
73
Episode 73.
74
Episode 74
75
Episode 75.
76
Episode 76.
77
Episode 77.
78
Episode 78.
79
Episode 79.
80
Episode 80.
81
Episode 81.
82
Episode 82.
83
Episode 83
84
Episode 84.
85
Episode 85.
86
Episode 86.
87
Episode 87.
88
Episode 88.
89
Episode 89.
90
Episode 90.
91
Episode 91.
92
Episode 92.
93
Episode 93.
94
penjelasan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!