"loh mah, kok belum ada makan malam sih?" tanya sarah pada bu ratih dengan nada kesal.
"yaa belum adalah, sekarang udah gak ada lagi yang akan masak buat kita dan mengerjakan pekerjaan rumah. Mending kamu masak mie instan sendiri sana" kata bu ratih pada anak perempuannya itu.
"kok gitu mah? Kan biasanya juga si kamila yang mengerjakan semua pekerjaan rumah dan memasak untuk kita semua. Emang kemana tuh si kamila?" tanya sarah dihadapan mamah nya.
"kamila udah diusir sama mas mu, salah sendiri dia berani menentang mamah. Dihempaskan dia sama hendra, siapa dulu dong. Mamaaahh" katanya berbangga hati.
Sementara sekar justru membulatkan mata mendengar jawaban mamahnya, kali ini justru dia yang kelimpungan sendiri karna otomatis pekerjaan rumah nanti nya akan dia sendiri yang mengerjakan.
"terus siapa yang bakalan ngerjain kerjaan rumah? Siapa yang akan masak buat kita? masa iya kita harus makan mie instan terus setial hari, yang bener aja dong mah" jawab sarah yang tentunya merasa keberatan dengan tidak adanya kamila dirumahnya.
"tenang aja sarah, mas mu janji akan ada asisten rumah tangga yang akan mengurus rumah nantinya. Sudahlah kalau lapar masak mie instan sana, mamah mau masuk kamar mau istirahat" jawab bu ratih berdiri lalu berlalu memasuki kamarnya.
sarah pun hanya berdecak kesal dengan perkataan sang ibu, dia pikir pasti lah akan lama mendapat asisten rumah tangga dan itu berarti sebelum dapat dia harus bekerja keras untuk mengurus semuanya sendiri.
Tak lama terlihat hendra keluar dari kamarnya menuruni tangga kecil yang ada dirumah itu.
"kamu mau kemana mas?" tanya sarah pada hendra.
"mau cari makan lah keluar, pasti gak ada makanan kan" jawab hendra dengan santai.
"aahh, kau ikut dong?" jawab sarah dengan mata berbinar.
"ayok, cepetan. Aku udah laper banget nih" jawab hendra, dengan cepat sarah pun langsung berlari menuju kekamarnya untuk bersiap.
tak perlu menunggu lama sarah pun kembali kehadapan hendra dengan pakaian rapi dan menenteng tas, mereka pun keluar dari rumah mengendarai mobil hendra yang masih dicicilnya.
Sementara itu dikota jakarta, kamila tengah menikmati makan malam sesekali bercanda dan berbincang seru dengan ketiga asisten rumah tangganya.
Kamila memang tidak pernah membedakan status pekerjanya, apapun yang ada dimeja makan maka itu lah makanan mereka dan meraka diharuskan makan dimeja makan menemani kamila.
"bi esih, bi emi dan bi sumi gimana kalo habis makan malam kita jalan-jalan keluar? ketaman kota kayanya seru ya" kata kamila membuat ketiga asisten rumah tangga itu langsung menganggukan kepala dengan mata berbinar.
"boleh non, kayanya kita juga udah lama ya gak keluar. Iya kan esih, sumi" kata bi emi diangguki oleh kedua temannya.
"iyaa non, sekali-kali kita bisa refreshing kan jalan malem. Biasanya paling sih kita keluar kalo beli keperluan sama kepasar doang, iyakan mi" jawab bi sumi di angguki bi emi.
"yaudah kalo gitu, kalo kalian udah selesai langsung siap-siap ya. kamila mau keatas dulu, mau siap-siap. Nanti kalo selesai semua panggil kamila ya bi" jawab kamila diangguki ketiganya.
Kamila pun langsung naik kelantai dua dimana kamarnya berada, kemudian masuk kedalam kamar luas itu dan merebahkan dirinya dikasur.
"lebih baik aku hubungin papah dulu, menanyakan tentang semua aset yang keluarga mas hendra miliki. Lihat saja, aku kamila. Akan membalikkan keadaan kita dulu mas, aku akan membuatmu bersujud dikakiku bersama seluruh keluargamu" gumam kamila.
"assalamualaikum nak" kata pak agus, papah kamila disebrang telepon.
"waalaikumsalam pah, gimana pah? Apa anak buah papah sudah mencari tau tentang semia aset yang dimiliki keluarga mas hendra?" tanya kamila serius.
"huft, ternyata hanya untuk menanyakan itu kamu menelpon papah. Papah kira ada apa" jawab pak agus.
"iyaa pah, kamila udah gak sabar buat ngebales semua kejahatan mereka pah. kamila capek diam, saat ini kamila seperti nya sudah harus menunjukkan siapa kamila sebenarnya kepada mereka. Lagian sebentar lagi aku dan mas hendra bukan lah siapa-siapa" jawab kamila dengan menggebu-gebu.
"tapi kamila, sepertinya kamu harus melakukan sesuatu untuk mengamankan aset kami sebelum berpisah dengan hendra. Mengingat semuanya kamu beli sebelum kalian bertemu dan menikah, dan untuk soal aset milik keluarga hendra. Kamu tenang aja, papah udah urus semua itu. Kamu tau nak, ternyata bu ratih berniat menjual perkebunan warisan milik suaminya. Karna selama ini anak-anaknya tidak ada yang mengurus, maka pekebunan itu diurus oleh orang kepercayaan almarhum papahnya hendra dari sejak beliau sudah sakit-sakitan" kata pak agus dengan serius.
"terus apa rencana papah?" tanya kamila.
"papah akan membeli perkebunan itu nak, papah akan tunjukan pada mereka siapa kamu setelah mereka tau jika perkebunan itu adalah milikmu. Habis itu papah akan coba masukkan wanita kedalam kehidupan hendra untuk menguras semua uangnya, lalu papah akan buat ia kehilangan pekerjaannya daann bom jadi lah mereka semua miskin semiskin miskinnya. Papah yakin setelah mereka tau siapa kamu dan semua milik mereka habis, mereka pasti akan meminta kamu untuk kembali pada mereka. Tapi, tentu saja itu tidak akan mungkin. papah sudah menyiapkan kejutan lainnya untuk mereka" jawab pak agus dengan sedikit misterius, kamila yang mendengar perkataan ayahnya pun tersenyum puas.
"bagus, kamila percayakan semuanya sama papah. Oiyaa, katanya besok papah mau kejakarta sama mamah? Kalian akan tinggal disini kan?" tanya kamila.
"iyaa nak, mamah akan menemani kamu tinggal dijakarta. Sementara papah akan fokus pada pembalasan kita pada keluarga hendra. Ini mamah kamu sudah packing dari siang tadi setelah tau kalau kamu pulang kejakarta. Sebetulnya ada apa kamu sampai pulang kejakarta, mila?" tanya pak agus pada kamila.
"mas hendra mengancam mengusir aku dari rumah itu pah, sebetulnya kamila tidak takut. Justru kamila memperlihatkan pada mereka jika kamila bisa hidup tanpa mereka, justru kamila yakin jika mereka tidak bisa hidup tanpa kamila. Toh selama ini kamila yang mengurus semuanya, mulai dari mengurus rumah sampai makan mereka." jawab kamila dengan singkat.
"kurang ajar!! Apa mau hendra sebetulnya, sudah bagus papah tempatkan di bagian yang bagus dalam perusahaan itu. Papah pikir agar dia bisa membahagiakan kamu, ternyata papah salah. Semuanya justru dipakai untuk kehidupan dan kesenangan pribadinya" kata pak agus dengan marah.
Andai dihadapannya kini ada hendra, dia pasti sudah menghajar habis lelaki itu.
"sudahlah pah, toh bagus juga jadi kamila visa dengan tanpa beban keluar dari rumah itu. Kamila betul-betul merasa bebas sekarang, kamila bisa memanjakan diri kamila lagi dengan belanja, kesalon dan perawatan" jawab kamila terkekeh kecil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments