Benar, tak sampai satu jam setelah kamila selesai telponan dengan kedua orangtuanya hendra pun sampai dirumah. Seperti biasa, pasti akan ada hal yang diadukan oleh sang mamah tentang istrinya yang dianggap menjijikan itu.
"kamu sudah pulang nak?" kata bu ratih yang sudah bersih dan sudah berganti pakaian.
"yaa mah, kemana kamila? Biasanya dia yang membukakan pintu saat aku pulang" jawab hendra membuka dasinya.
"huh, istri kamu itu dari tadi bisa nya cuma tidur aja didalam kamar. Mamah capek seharian beresin rumah sendirian, kamu tau kan kalau adik kamu sarah itu sedang tidak enak badan makanya dia tidak sekolah hari ini" jawab bu ratih memutar balikkan fakta.
"kamila membiarkan mamah mengurus pekerjaan rumah sendiri? Bukannya biasanya dia yanh mengerjakan pekerjaan rumah ini, kenapa dia?" tanya hendra sambil berjalan menuju kamarnya diikuti oleh bu ratih.
"kamilaaa, kamilaaaaa" teriak hendra memanggil istri menjijikkannya.
"yaa ada apa?" jawab kamila membuka pintu kamar.
"ada apa ada apa, kenapa kamu gak mengerjakan pekerjaan rumah seperti biasanya hah? Kamu mulai ngelawan ya? Mau kamu saya usir dari sini?!" kata hendra membuat kamila mendongak menatap suaminya dengan tajam.
"tanpa kamu usir, tentu saja aku akan pergi dengan senang hari dari rumah ini. Kapan? Sekarang? Baik, tunggu sebentar" jawab kamila membuat hendra dan bu ratih kelabakan.
Siapa yang akan mengurus rumah dan kebutuhan mereka jika tidak ada kamila, belum lagi uang bulanan kamila yang diberikan orangtuanya yang saat ini dipegang bu ratih pasti akan diberhentikan.
"kam-kamila, hendra gak serius kok. Iyakan hen?" kata bu ratih berusaha mempertahan kan kamila.
"sudah lah mah, gak perlu berbasa-basi menahan kamila dirumah ini. Toh selama ini kamila hanya kalian jadikan budak, kamila sudah lelah mah. Berhubung saat ini mas hendra mau mengusir kamila, jadi lebih baik kamila sadar diri keluar dari rumah ini. Lagi pula, bukan kah ini juga mau mamah?" jawab kamila dengan santai, sambil terus memasukkan pakaian lusuhnya kedalam koper.
"biarkan saja mah, toh hendra bisa menyewakan pembantu untuk dirumah ini. Hendra udah muak dengan penampilan kamila yang sangat menjijikan itu" jawab hendra membuat kamila menghentikan pekerjaannya.
"aku menjijikan? hahaha kamu lupa, bahkan dulu kamu adalah karyawan dibawahku. Aku menjadi seperti ini sejak menjadi istrimu. Aku cantik karna aku bermodal, selama jadi istrimu apa kamu pernah memodali ku agar menjadi cantik?" kata kamila menohok.
"jangan lancang kamu kamila, sudah bagus hendra memberi kamu makan dan tempat tinggal bagus dirumah ini. Harusnya kamu tahu diri, bukan jadi orang yang gak tay diuntung. Memang laki-laki mana sama wanita yang jelek, dekil, kumel dan menjijikan kaya kamu" kata bu ratih menatap jijik ratih.
"oh ya? Kita lihat nanti mah, jika aku bisa kembali menjadi cantik, wangi dan kaya jangan harap aku masih memandang kalian" jawab ratih dengan tegas dan yakin.
Bu ratih dan hendra pun saling pandang, kemudian keduanya pun tertawa mendengar perkataan kamila.
"hahaha kamu itu kalo mau ngelawak jangan disini mila, emang kamu punya uang dari mana mau cantik, wangi dan juga kaya. Kerja aja ngga" kata hendra dengan wajah merendahkan.
Tanpa mengindahkan perkataan kedua orang itu, kamila pun memindahkan koper dan juga tas miliknya keluar dari rumah itu. Ia menghubungi supir pribadi miliknya sendiri yang berada dikota tersebut.
"jemput saya dirumah mertua saya, sekarang!" kata kamila dengan tegas pada orang yang ditelponnya.
hendra dan bu ratih pun saling pandang dan menggidikkan bahu.
tak sampai tiga puluh menit supir yang ditelpon kamila pun datang dengan sebuah mobil mewah yang kamila miliki, hendra dan bu ratih yang melihat itu pun terpana.
"assalamualaikum" salam pak aji, supir pribadi kamila sambil membungkukkan badan pada majikannya.
"waalaikumsalam, tolong masukkan koper saya kedalam mobil ya pak" kata kamila.
"baik non" jawab pak aji patuh.
"jangan bergaya kamu, naik taksi online aja sok-sok an pesen yang pakai mobil mewah. Kaya punya uang aja buat bayarnya" kata bu ratih memandang kamila dengan merendahkan.
"jangan suka terus-terusan merendahkan orang mah kalo mamah belum tau orang itu siapa, lagian apa urusannya sama mamah kalo aku pakai taksi online mobil mewah? Toh, aku gak meminta mamah buat bayarin kan?" jawab kamila membuat hendra dan bu ratih membelalakan mata.
"ingat ini baik-baik mas, mah. Diatas langit masih ada langit, jangan sombong dengan harta kalian yang gak seberapa ini. Suatu saat kalian bisa saja jatuh miskin merasakan apa yang orang yang kalian pandang rendah" kata kamila sebelum berlalu pergi dari pandangan kedua orang yang menganga ditempatnya melihat raut ketegasan yang kamila tunjukkan.
Kepergian mobil kamila membuat keduanya tersadar.
"hen, itu benar istri kamu kamila naik mobil mewah? Masa iya taksi online ada yang pakai mobil semewah itu, gak mungkin hen" kata bu ratih menepuk bahu hendra yang masih memandangi mobil sang istri yang mulai menjauh.
"ish mamah nih, kan tadi mamah yang bilang kalau itu mobil taksi online. Hendra kan harusnya bisa nanya sama kamila mobil siapa yang dia pakai itu, jadi gak bisa nanya kan" jawab hendra dengan nada kesal.
"eehh, tapi sekarang kamila udah pergi dari rumah kita hen. Kamu benar loh harus cariin mamah asisten rumah tangga, mamah gak kuat kalau harus mengerjakan pekerjaan rumah dirumah ini. Mamah capek hen" kata bu ratih.
"iyaa mah tenang aja, yang penting kamila udah pergi dari rumah ini. Hendra udah muak dan jijik banget harus satu kamar sama dia setiap hari" jawab hendra sambil memasuki kamar yang dulu ia gunakan bersama kamila.
Kamila yang sudah sampai dirumahnya yang berada dikota jakarta itu langsung disambut oleh beberapa asisten rumah tangga yang menempati rumah megah tersebut.
"akhirnya non kamila sampai juga" kata bi esih yang menyambut kepulangan kamila.
"alhamdulillah iya bi, makasih ya bi sambutannya" kata kamila menatap ketiga asisten rumah tangganya, ada bi esih, bi emi dan bi sumi.
"sama-sama non, kita seneng non kamila balik lagi kerumah ini" jawab bi sumi diangguki oleh bi esih dan bi emi.
"iyaa bi, alhamdulillah aku bisa terlepas dari keluarha benalu itu. Tinggal aku dan mamah sama papah memberikan pembalasan pada mereka, mamah dan papah akan membalikkan keadaan ekonomi mereka. Lihat saja, mereka sangat sombong merendahkan oranglain" jawab kamila dengan mata berkaca-kaca.
"non kamila yang sabar ya non, kami ada disini untuk non kamila. Besok tuan dan nyonya juga akan pulang kerumah ini langsung dari bandung" jawab bi emi diangguki yang lainnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 102 Episodes
Comments
R yuyun Saribanon
ga paham konsep cerita lu.. kamila direndahkan krn sebab dianggap tak kaya diperlakukan sepwrti pembantu, tp elu cerita bahwa kamila selalu di transfer uang bulanan dari ortunya.. bahkan atmnya di pegang mertua... suaminya merendahkan bahkan dulu dia sebagai karyawan di bawahnya... jd konsep lu apa.. tdk dihargai Krn sebab dijodohkan atau kecewa krn dia tdk perawan itu masih nyambung... tp ini atm diambil, sebelum nikah kamila punya tingkatan diatasnya.. lu sadar ga cerita lu kontradiksi
2025-04-10
0