Arayan perlahan menutup pintu kamar, setelah memastikan Amelia tidur pulas.
"gimana Amelia?"
"entahlah rold,aku harus menyiapkan berkasnya agar dia bisa masuk sekolah"
"kamu tenang saja yan,aku ada kenalan aku pastikan semua beres dalam satu minggu,oh ya....apa kamu mau mengadopsi dia juga?bukankah dia butuh status?"
"aku belum menikah, bagaimana mungkin tiba-tiba ada anak di kartu keluarga?"
"ya kamu nikah dulu dong yan,jadi jelas nanti ada ayah,ibu dan anak"
"enteng ya memang kalau cuma ngomong"
"ya salah sendiri kenapa cuek?padahal cewek-cewek yang berusaha deketin kamu itu cantik-cantik loh Yan merek juga dari keluarga berada dan anak dari panglima"
"haaah..... sudahlah, untuk sementara aku hanya bisa jadi om nya"
"baiklah kalau begitu om..."
"dasar warok"
"hahaha....."
Arayanpun menutup teleponnya dan beristirahat.
Satu bulan sudah Amelia tinggal di rumah Arayan,kadang mereka bertemu cuma dua kali dalam sebulan karena Arayan harus mengemban tugas dan tinggal di asrama.jarak rumah Arayan dan asrama memang cukup jauh maka dari itu Arayan jarang menempati rumahnya hanya ketika cuti tahunan saja dia bisa berleha-leha.
"Bu aku titip Amelia ya,besok pagi aku harus kembali ke asrama"
"baik" sahut wanita paruh baya yang sudah bekerja di rumah Arayan selama puluhan tahun.
Pagi sekali Arayan sudah pergi.
"oom....,Bu nensi,om mana?" Amelia yang baru saja membuka mata langsung mencari Arayan, Amelia sangat ingin sarapan dengan Arayan tapi tidak pernah kesampaian.selama sebulan ini Amelia baru bertemu Arayan kemarin sore setelah dia tiba di rumah ini sebulan yang lalu.
"tuan sudah pergi,non Amel mau sarapan?"
"hemmm"Amelia menggeleng lalu kembali ke kamarnya.keinginannya kembali punah "padahal cuma sarapan bareng,tapi sesulit ini" ketus Amelia,di lemparnya boneka beruang besar itu ke atas kasur.
*
"gimana kabar bocah itu Yan?"
"dia baik dan masih tetap dingin"
"ya,wajarlah yang mengurus dia juga gunung es bagaimana bisa dia bersikap hangat sementara tuannya sedingin salju,oh ya.... berkas-berkas yang kamu butuhkan besok sudah bisa selesai,orangnya akan langsung mengantarkan berkas itu ke barak"
"baguslah,biar anak itu ada kegiatan"
"ayo kita ke kantin"
"ogah,aku udah sarapan"
"ngopi dong bro, traktir kek apa kek masa tidak tahu terimakasih sih"
"ok,ok....."
Lewis dan Arayan pergi ke kantin dimana Harold sudah ada di sana.
Keesokan harinya,Seperti yang sudah di janjikan, seorang pria menunggu di pos penjagaan menunggu Lewis dengan sebuah map di tangannya.setelah melakukan transaksi Arayan segera mengirim berkas itu ke rumah dan meminta Bu nensi mendaftarkan Amelia ke sekolah yang paling bagus di kota itu dan tentunya tidak terlalu jauh dari rumah Arayan agar Amelia bisa mandiri tanpa mengandalkan orang lain, Arayan tahu betul kalau dia tidak akan punya banyak waktu untuk mengantar dan menjemput Amelia seperti orangtua pada umumnya.
Apalagi beberapa bulan ke depan Arayan tidak akan pulang ke rumah karena harus menyelesaikan tugasnya.
Belum lagi dia harus mengikuti upacara pelantikan dan pergi ke kota H untuk membantu korban bencana alam.tidak banyak waktu yang bisa Arayan luangkan.hanya bisa berharap Bu nensi melakukan semua tugasnya selama dirinya tidak ada di rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 200 Episodes
Comments