ISTYK 12 Bertemu 'Madu'

Istri Sah Tapi Yang Kedua (12)

Azrina membawa nampan berisi dua gelas air putih juga sepiring kue. Walaupun tamunya tak di undang, namun Azrina bersikap biasa saja. Bahkan menyuguhkan minum dan makanan.

Hatinya berdebar-debar saat melihat wajah sang tamu yang tampak angkuh. Azrina tahu bahwa kemungkinan hari ini terjadi sungguh besar. Namun, ia tak menyangka akan secepat ini.

" Ada keperluan apa anda kemari?," tanya Azrina to the point.

Alih-alih menjawab, perempuan di depannya justru menatap Azrina dari atas sampai bawah.

Seolah sedang menilai secantik apa wanita di hadapannya. Namun, sayang wajah yang tertutup cadar itu tak bisa membuat ia menilai lebih.

Ck, padahal hanya matanya yang terlihat. Tapi, tetap saja terlihat cantik. Batinnya.

" Apa kamu tahu siapa aku?," tanyanya menatap tajam Azrina.

Azrina hanya mengangguk." Ya." jawabnya singkat. " Lalu?,"

Dinda mengerutkan keningnya. Ia cukup terkejut dengan sikap tenang Azrina.

Apalagi jelas Azrina mengatakan tahu siapa dirinya.

" Jadi, kamu tahu aku istrinya Haikal?," tanya Dinda .

Panggilan 'mas' pada Haikal memang hanya ia ucapkan di depan Haikal saja.

" Ya, suamiku mengatakannya," jawab Azrina lagi

" Jadi, kamu tahu juga jika sekarang aku mengandung anaknya?," tanyanya lagi.

Walaupun di luar ekspektasinya, Dinda tetap mencoba untuk tenang menghadapi sikap Azrina yang tidak terprovokasi sama sekali.

Azrina tidak menjawab. Ia hanya memberikan senyum kecilnya.

Walaupun senyumannya tidak terlihat, Dinda menyadari wanita di hadapannya ini tersenyum.

Tersenyum? Apakah Azrina sedang mengejeknya? Itulah yang terpikir oleh Dinda.

" Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan, Dinda? Aku tidak punya banyak waktu," tegas Azrina.

Bukan bermaksud tidak sopan dengan mengusir tamunya. Namun, ia merasa kedatangan wanita di depannya ini punya maksud terselubung.

Azrina tidak ingin berburuk sangka. Namun, mengingat apa yang sudah Dinda lakukan, ia tetap harus waspada.

Sementara itu, Dinda jadi bungkam. Niatnya ingin membuat hubungan Haikal dan sang madu bertengkar sudah gagal total.

Ia memang hanya bermaksud datang dan memperkenalkan diri sebagai istri lain dari Haikal. Namun, lihatlah info darinya seakan tak berguna karena Haikal sudah mengatakannya.

" Kamu tidak marah?," tanya Dinda tak percaya.

" Aku percaya pada suamiku. Aku hanya mencoba ikhlas atas takdir yang menimpaku,"

Dinda menyipitkan matanya. "Kalau kamu rela dimadu, mintalah agar pernikahanku di sahkan,"

" Aku tidak bisa." jawab Azrina tegas.

" Ikhlas itu jangan setengah-setengah." Dinda mendelik saat Azrina tidak mau membantunya.

Bukankah seharusnya sesama wanita Azrina paham bagaimana statusnya saat ini? Sekalipun statusnya istri, tapi secara hukum ia dan anaknya tidak akan mendapatkan hak apapun atas harta suaminya?

Jika saja Dinda tidak terbukti menjebak suaminya, Azrina mungkin bisa saja sedikit berbaik hati untuk membantu. Tapi, sudah jelaskan maksud Dinda apa? Tidak mungkin ia justru memperlancar jalan bagi 'madu' nya itu mencapai tujuannya.

"Aku tidak akan meminta, juga tidak akan melarang jika Mas Haikal mau,"

Mana mungkin Mas Haikal mau mensahkan pernikahannya denganmu sedang dia tahu kamu menjebaknya. Ya Allah, ada-ada saja tingkah manusia yang satu ini. Azrina membatin.

" Ok aku pegang kata-kata mu. Aku akan meminta Haikal mensahkan pernikahan kami secara hukum."

Dinda langsung berdiri karena tidak ada lagi yang ingin ia katakan.

Minuman dan makanan yang dihidangkan Azrina pun tak ia sentuh sama sekali.

" Wa'alaikumsalam," jawab Azrina saat tamu tak di undangnya itu hampir keluar rumah.

Di dalam diam sesaat saat mendengar sindiran Azrina yang menjawab salam yang tidak pernah ia ucapkan.

Lalu ia pun kembali melangkah. Tampak acuh tak acuh.

Azrina hanya menggelengkan kepalanya melihat sikap Dinda.

...******...

" Ada apa kamu tiba-tiba datang kemari, mas?," tanya Ayah Ilham cukup terkejut dengan kedatangan Haikal yang tidak mengabarinya terlebih dahulu.

Haikal memang punya kebiasaan untuk memberitahukan kepada orang tuanya jika ia akan berkunjung

Tidak seperti sekarang yang tiba-tiba langsung datang saja.

" Aku lupa untuk memberitahu, Yah. Karena ingin segera menyampaikan sesuatu pada ayah," jelas Haikal.

Saat ini, Haikal hanya berhadapan dengan ayahnya. Bundanya sedang memasak di dapur untuk makan malam.

" Sepertinya sangat penting,"

Haikal mengangguk. " Sebenarnya kabar ini belum aku cari tahu lagi kebenarannya. Namun,dari video yang aku lihat, sepertinya memang benar," jelas Haikal mende_sah.

" Sebenarnya ada apa? Apa ini ada kaitannya dengan istri sirimu itu?," tebak Ayah Ilham karena hanya masalah itu yang ia tahu sedang menimpa keluarga kecil anaknya.

Haikal menggelengkan kepalanya. Ia sebenarnya bingung bagaimana harus menyampaikan berita ini. Tapi, kedua orang tuanya harus tahu sekarang. Jangan sampai mereka justru mendapat kabar dari orang lain.

" Almarhum Haidar pernah menikahi wanita lain saat berstatus suami Azrina,"

Akhirnya pesan itu tersampaikan.

Jeduarrr

" Astaghfirullah." Ilham mengusap-usap dadanya sambil beristighfar.

"Mas, jangan bercanda. Mana mungkin abangmu tega menduakan Rina," Ilham sulit mempercayai berita yang di bawa sang anak.

Haikal menghela nafas.

" Aku pun ingin untuk tidak percaya, Yah," diam sejenak. " Tapi, perempuan itu menunjukkan video saat mereka sedang melakukan ijab kabul. Mataku masih bisa melihat' dengan jelas bahwa itu adalah almarhum Haidar dan perempuan itu,"

Hening. Keduanya masih terdiam.

" Yang mengejutkan, dia juga sedang hamil besar dan mengaku bahwa sedang mengandung anak Almarhum Haidar, Yah,"

Ilham memijit pelipisnya.

" Cari tahu kebenarannya, Mas. Jangan sampai bundamu tahu dulu,"

Haikal mengangguk setuju.

" Apa ada yang kamu khawatirkan atas kejadian ini?," tanya Ilham yang sadar bahwa sang anak seperti memikirkan sesuatu.

" Aku rasa ia akan datang kepada kita entah kapan. Saat kami bertemu saja dia sudah meminta uang santunan kematian yang seharusnya ia miliki juga. Katanya ia juga memiliki hak sebagai istri almarhum,"

" Dia pasti akan meminta haknya untuk dua dan anaknya,"

" Menurutmu bagaimana sebaiknya?," tanya Ilham meminta pendapat.

" Kita harus lebih dulu mendatanginya sebelum dia datang kemari dan membuat kekacauan di rumah ini.

Melihat sikapnya aku merasa ia sama seperti Dinda."

" Apa sebaiknya Ayah meminta pihak keamanan di depan umum meminta konfirmasi dulu sebelum mengizinkan tamu yang ingin berkunjung masuk ke perumahan ini?,"

Ilham sangat mengkhawatirkan kondisi istri jika tahu masalah ini.

Sehingga, ia harus mengantisipasinya terlebih dahulu.

" Iya, Yah. Baiknya begitu saja. Kita sortir tamu yang datang. Jangan sampai kecolongan,"

" Berarti kamu harus secepatnya mendapatkan informasi tentang perempuan itu,"

" Insha Allah, Yah,"

...******...

Di kamar, Azrina terpergok sedang melamun. Bahkan kedatangan sang suami ke kamar saja tidak Azrina sadari.

Kedatangan Dinda memantik sesuatu di dalam hatinya.

Mungkin ia bisa dengan tenang saat menghadapi Dinda. Tapi, ada gemuruh di dalam hatinya.

" Assalamu'alaikum. Cup," Haikal mengucapkan salam lalu mencium pipi sang istri.

" Wa'alaikumsalam. Mas" Suara Azrina meninggi karena terkejut.

Haikal hanya terkekeh melihat sang istri.

" Kenapa melamun?," tanya Haikal yang ikut duduk di atas ranjang bersandar pada head board.

Azrina menatap mata sang suami. Ia akui secara fisik, Dinda itu cantik. Kulit putih dan rambut hitam panjang bergelombang.

Pakaian yang ia kenakan pun cukup menggoda iman.

" Apa mas pernah tertarik pada Dinda?"

TBC

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

cemburu itu wajar tapi jgn sampai meracuni keyakinanmu tentang suamimu

2024-04-22

1

YuWie

YuWie

halah..aneh2 wae pertanyaan azrina kie

2024-02-21

0

kaylla salsabella

kaylla salsabella

lanjut thor semangat berkarya

2024-02-10

0

lihat semua
Episodes
1 ISTYK 1 Menikah Dengan Syarat
2 ISTYK 2 Serupa Tapi Tak Sama
3 ISTYK 3 Memiliki Istri Lain
4 ISTYK 4 Tanggung Jawab
5 ISTYK 5 Jebakan
6 ISTYK 6 Periksa Kandungan
7 ISTYK 7 Mengumpulkan Bukti
8 ISTYK 8 Mulai Curiga
9 ISTYK 9 Jujur
10 ISTYK 10 Memata-matai
11 ISTYK 11 Salah Orang
12 ISTYK 12 Bertemu 'Madu'
13 ISTYK 13 Cemburu
14 ISTYK 14 Mendadak Datang
15 ISTYK 15 Membiarkan Salah Paham
16 ISTYK 16 Modus
17 ISTYK 17 Tidak Sesuai Ekspektasi
18 ISTYK 18 Nama Yang Sama
19 ISTYK 19 Mengundurkan Diri
20 ISTYK 20 Jadi Tulang Rusuk?
21 ISTYK 21 Bercerita Pada Mertua
22 ISTYK 22 Terciduk
23 Maaf Bukan Update
24 ISTYK 23 Istri Satu-satunya
25 S2. ISS 1 Anak Adalah Rezeki
26 S2. ISS 2 Pertemuan Tak Terduga
27 S2. ISS 3 Adik Baru
28 S2. ISS 4 Cucu Lain Keluarga Besan
29 S2. ISS 5 Buatlah Kebahagiaan Sendiri
30 S2. ISS 6 Ada Pengkhianat
31 S2. ISS 7 Wanita Yang Pantas
32 S2. ISS 8 Janji Memberi Kebahagiaan
33 S2. ISS 9 Bertemu Rival
34 S2. ISS 10 Bicara Empat Mata?
35 S2. ISS 11 Dua Pilihan
36 S2. ISS 12 Mengarang Bebas
37 S2. ISS 13 Menjenguk Elisa
38 S2. ISS 14 Ngidam
39 S2. ISS 15 Otak Pelaku
40 S2. ISS 16 Kesempatan Ke-dua
41 S2. ISS 17 Menjenguk Elisa (2)
42 S2. ISS 18 Pesan Terakhir
43 S2. ISS 19 Bergadang
44 S2. ISS 20 Gagal? Coba lagi
45 S2. ISS 21 Ingin Tiga Kantung Janin
46 S2. ISS 22 The End
47 Mohon Dukungannya
Episodes

Updated 47 Episodes

1
ISTYK 1 Menikah Dengan Syarat
2
ISTYK 2 Serupa Tapi Tak Sama
3
ISTYK 3 Memiliki Istri Lain
4
ISTYK 4 Tanggung Jawab
5
ISTYK 5 Jebakan
6
ISTYK 6 Periksa Kandungan
7
ISTYK 7 Mengumpulkan Bukti
8
ISTYK 8 Mulai Curiga
9
ISTYK 9 Jujur
10
ISTYK 10 Memata-matai
11
ISTYK 11 Salah Orang
12
ISTYK 12 Bertemu 'Madu'
13
ISTYK 13 Cemburu
14
ISTYK 14 Mendadak Datang
15
ISTYK 15 Membiarkan Salah Paham
16
ISTYK 16 Modus
17
ISTYK 17 Tidak Sesuai Ekspektasi
18
ISTYK 18 Nama Yang Sama
19
ISTYK 19 Mengundurkan Diri
20
ISTYK 20 Jadi Tulang Rusuk?
21
ISTYK 21 Bercerita Pada Mertua
22
ISTYK 22 Terciduk
23
Maaf Bukan Update
24
ISTYK 23 Istri Satu-satunya
25
S2. ISS 1 Anak Adalah Rezeki
26
S2. ISS 2 Pertemuan Tak Terduga
27
S2. ISS 3 Adik Baru
28
S2. ISS 4 Cucu Lain Keluarga Besan
29
S2. ISS 5 Buatlah Kebahagiaan Sendiri
30
S2. ISS 6 Ada Pengkhianat
31
S2. ISS 7 Wanita Yang Pantas
32
S2. ISS 8 Janji Memberi Kebahagiaan
33
S2. ISS 9 Bertemu Rival
34
S2. ISS 10 Bicara Empat Mata?
35
S2. ISS 11 Dua Pilihan
36
S2. ISS 12 Mengarang Bebas
37
S2. ISS 13 Menjenguk Elisa
38
S2. ISS 14 Ngidam
39
S2. ISS 15 Otak Pelaku
40
S2. ISS 16 Kesempatan Ke-dua
41
S2. ISS 17 Menjenguk Elisa (2)
42
S2. ISS 18 Pesan Terakhir
43
S2. ISS 19 Bergadang
44
S2. ISS 20 Gagal? Coba lagi
45
S2. ISS 21 Ingin Tiga Kantung Janin
46
S2. ISS 22 The End
47
Mohon Dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!