Istri Sah, Tapi Yang Kedua (5)
Flashback on
" Gan, Jangan aneh-aneh," Haikal menjauhkan gelas berisi minuman beral_kohol itu dari hadapan sang sahabat.
Haikal menyesal ikut ke acara yang di adakan salah satu temannya sebagai pesta kenaikan pangkatnya. Ia pikir, temannya itu tak akan menyediakan minuman haram seperti ini.
Namun, siapa sangka kini minuman itu ada di hadapan mereka.
Gani yang sedang patah hati malah merasa bahagia karena bisa mendapatkan minuman itu tanpa harus pergi ke club'.
" Diam, Kal. Aku butuh ini." Gani tak peduli larangan sang sahabat.
Haikal akhirnya tak bisa bertindak apapun saat minuman itu sudah masuk ke kerongkongan sang sahabat. Bukan hanya satu teguk gelas, tapi beberapa gelas sampai Gani kehilangan kesadaran.
Teman-temannya satu per satu pulang. Tinggallah Haikal dan Gani berdua.
Haikal sendiri memilih meminum jus yang ia pesan. Namun, entah apa yang terjadi karena ia pun malah ikut tak sadarkan diri.
" Sebenarnya yang mana targetmu?," tanya seseorang yang kini sedang berdiri di hadapan dia orang yang terkapar.
" Sebenarnya aku menjebaknya. Tapi, temannya sepertinya lebih ok," timpal sang perempuan tersenyum smirk.
Akhirnya, Haikal di bopong dan di bawa ke salah satu kontrakan milik sang perempuan. Sementara Gani di tinggalkan begitu saja.
Setelah ada di dalam kamar, pakaian Haikal di lepaskan tinggal hanya menyisakan celana pendek. Sementara sang perempuan langsung membuka semua pakaiannya tanpa meninggalkan satu helai kain pun.
" Kamu harus jadi ayah untuk anak ini," ucap sang perempuan sambil mengusap pipi Haikal
Ia mulai pura-pura tidur hingga terdengar suara dari luar kontrakan dimana beberapa orang menggerebek tempat Haikal berada.
Haikal yang terkejut terpergok di dalam sebuah kamar dengan seorang perempuan hanya diam membisu. Tidak bisa menyangkal apapun karena tak ingat.
Ia hanya bisa menjelaskan sampai kejadian dimana ia berada di ruang privat saat ia dan Gani berada.
Namun, Gani yang masih tak sadarkan diri tak bisa ia hubungi sementara orang-orang yang memergoki mereka memaksa ia menikahi perempuan yang tidur bersamanya.
" Saya tidak melakukan apapun!," sangkal Haikal tidak terima ia harus bertanggung jawab atas perbuatan yang tidak ia ingat sama sekali.
" Ck, mana mungkin kami percaya kamu tidak melakukan apapun di dalam kamar dengan kondisi kalian seperti itu," seorang laki-laki tampak emosi.
" Benar, nikahkan saja mereka pak RT!!," usul laki-laki yang lain.
" Tapi, saya benar-benar tidak ingat apa yang sudah terjadi pak," Haikal frustasi karena ia terus di pojokkan.
" Setelah kamu merenggut kesucianku, kamu ingin pergi begitu saja, mas," Dinda mengiba.
Ia dan Haikal kini sedang di sidang oleh orang-orang yang menggerebek mereka. Mereka pun sudah memakai pakaian Mereka.
Haikal melotot tak percaya. " Katakan dengan jujur pada mereka. Aku tidak melakukan apapun. Aku tak ingat,"
" Bagaimana bisa ingat jika kamu saja mabuk," kilah Dinda.
" Saya tidak mabuk,"
" Tapi, mulutmu dan pakaianmu bau alko_hol.," sela laki-laki yang berdiri dekat Haikal.
Haikal yang penasaran langsung mencium bau mulut dan pakaiannya
Bagaimana bisa?
Dalam hati Dinda tersenyum penuh arti. Ia mencekoki Haikal dengan sedikit minuman dan membasahi pakaiannya dengan minuman itu untuk mempermulus rencananya.
" Tidak ada alasan, kalian harus menikah."
Akhirnya, semua terjadi sesuai rencana Dinda. Kata SAH itu menggema di kontrakan kecil itu.
Dinda yang memang sudah tak punya ayah memperlancar pernikahan mereka.
" Aku mungkin menikahimu, namun jangan harap semua akan sesuai keinginanmu,"
Deg
Haikal pergi begitu saja. Ia tetap yakin bahwa ia tak melakukan apapun.
Haikal kembali menjalani hari-harinya seperti biasa. Namun, hubungannya dengan Gani sedikit renggang.
Hingga Dinda kembali datang dan mengatakan bahwa dirinya hamil. Dunia Haikal terasa hancur. Ia tak bisa melakukan apapun karena tes DNA baru bisa ia lakukan saat anak itu lahir
Dan selama itu pula Dinda selalu mencoba merayunya agar bisa tidur dengannya. Namun, Haikal tak terpengaruh. Ia hanya datang untuk menemani memeriksa kandungan. Selebihnya pun hanya jika urusan itu berhubungan dengan janin yang Dinda kandung.
Flashback end
Azrina menatap nanar wajah laki-laki yang kini sedang tertidur pulas. Setelah menceritakan semuanya entah bagaimana caranya Haikal berhasil membuatnya terhanyut dan malah berakhir dengan aktivitas di ranjang.
Haikal bilang, ia hanya menginginkan Azrina sebagai istrinya. Karena itu, ia tak bisa melepaskan kesempatan emas yang datang padanya.
Mas mencintaimu saat kamu masih berstatus istri saudaraku. Namun, mas sadar diri perasaan itu salah. Karena itu aku selalu berusaha menghindari kegiatan apapun dimana ada kamu disana.
Azrina ingat ucapan suaminya. Haikal memang jarang datang dalam acara keluarga Diaman ada dia. Kini, Azrina tahu alasan sebenarnya
Mas mohon bertahanlah disisi mas. Mas akan buktikan bahwa malam itu benar-benar tidak terjadi apa-apa antara mas dan dia.
Azrina akhirnya mengangguk. Ia sudah terlanjur ada dalam hubungan ini. Ia pun tak mungkin mempermainkan pernikahan begitu saja dengan meminta cerai. Banyak yang ia pertimbangkan.
" Jangan pergi dulu. Mas masih ingin seperti ini, sayang," Azrina yang hendak pergi untuk membersihkan diri di cekal oleh suaminya.
Haikal butuh Azrina. Istri yang bisa membuatnya kuat untuk menghadapi masalahnya ini.
Ia tak mau kehilangan wanita yang sejak lama mencuri hatinya. Setelah sekian lama bersabar, ia bisa memilikinya seutuhnya.
Azrina pun membalas pelukan suaminya. Ia masih bingung harus bersikap bagaimana. Perceraian tak pernah ada dalam kamus hidupnya.
Jika cerai karena ditinggal meninggal, dia bisa terima. Namun, jika karena perpisahan.
" Sudah berapa bulan kandungannya, mas?," tanya Azrina pada sang suami yang masih menutup matanya.
Keduanya tidur di bawah dengan meletakkan kasur lagi agar aktivitas mereka tidak mengganggu tidur Zea.
Haikal memang punya banyak cara saat ia ingin sesuatu.
" Sudah enam bulan. Tunggu tiga bulan lagi kita akan tahu siapa ayahnya yang sebenarnya. Jika bukan aku, maka aku tidak punya kewajiban apapun pada anak itu," Jelas Haikal yang sebenarnya malas untuk membahas wanita yang juga berstatus istrinya walau hanya istri siri.
" Sebenarnya, seandainya dia memang anak mas, mas tetap tak punya kewajiban atau hak apapun. Nasab anak itu tetap pada ibunya.
Mas tidak bisa mewariskan apapun padanya. Mas hanya sebatas ayah biologisnya. Bahkan jika ia anak perempuan, mas tetap bukan mahram baginya," jelas Azrina mengungkapkan apa yang ia tahu tentang anak yang lahir karena perbuatan z1na.
" Namun, kebanyakan orang akan merasa bertanggung jawab jika anak itu anak mereka. Itu karena rasa bersalah mereka." tambah Azrina.
Haikal diam. Ia membenarkan. Ia merasa bertanggung jawab karena merasa bersalah.
" Jadi, kamu ingin mas bagaimana?," tanya Haikal.
Ia sudah berjanji untuk tidak lagi menyembunyikan apapun yang akan ia lakukan. Termasuk masalah Dinda.
" Setahuku, tes DNA bisa dilakukan sebelum anak itu lahir. Mungkin mas bisa mengkonsultasikan masalah ini pada dokter obgyn terlebih dahulu,"
Haikal baru tahu ia bisa melakukan tanpa harus menunggu anak itu lahir.
" Aku akan melakukan secepatnya. Aku harus punya bukti bahwa aku tidak bersalah. Aku yakin aku di jebak."
" Kalau begitu, mas harus melakukan tanpa sepengetahuan Dinda."
" jangan sebut namanya. Aku tak suka," Wajah Haikal jadi muram.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
bibi
up
2024-05-04
1
Neulis Saja
i hope you good luck
2024-04-22
0
YuWie
anake sopo ngakune bek sopo..ada ya wanita spt dinda ini. iya klo kenal..ini ujug2 jebak..aneh
2024-02-21
0