ISTYK 19 Mengundurkan Diri

Istri Sah Tapi Yang Kedua (19)

Hari ini, hari Minggu. Haikal mengajak Azrina dan Zea jalan-jalan ke taman kota.

" Zea lihat sini," Azrina memanggil Zea sambil mengarahkan kamera ponselnya.

Cekrek

Zea tertawa sambil melihat gelembung yang ditiup sang ayah. Ia lalu berdiri namun karena belum seimbang, kembali jatuh.

Azrina memegang kedua tangan Zea. Zea senang, ia berjalan melangkah kesana kemari dengan bantuan sang ibu.

" Sini sama ayah. Mama capek kalau harus memegangi kamu lama-lama,"

Haikal memangku Zea. Ia mengarahkan tongkat gelembung agar Zea membantu meniupnya.

Namun, alih-alih tertiup malah air liur Zea yang muncrat membuat mereka tertawa. Sementara Zea ikut tertawa karena tawa orang tuanya.

" Mas, sini foto bertiga,"

Azrina mengarahkan kamera ponselnya. Menggunakan kamera depan, ketiganya berfoto.

Di foto kesekian, Haikal mencium pipi Azrina sampai si pemilik terkejut.

Haikal hanya tertawa saat sang istri kesal. Ia malu walaupun rona Pipinya tak terlihat.

" Sudah siang, kita cari makan ya," ajak Haikal. Ia mengarahkan mobilnya mencari tempat makan terdekat.

" Kita ke tempat biasa saja, mas," ajak Azrina.

Tempat yang sering mereka kunjungi karena tempatnya yang nyaman dan ada tempat private juga. Namun, Azrina biasanya memilih tempat yang outdoor.

Ketiganya sampai, mereka melangkahkan kakinya masuk menuju ke tempat biasa.

Hingga langkah Azrina terhenti saat melihat seseorang ada di salah satu meja.

Azrina menarik lengan Haikal sampai Haikal mengikuti langkahnya.

" Kita kemana?,' Haikal mengerutkan. Keningnya. Kini mereka sedikit tertutup tembok pembatas.

" Disana ada Kak Rian, mas. Kita cari tempat lain saja. Aku malas ketemu dia,"

Azrina tidak ingin acara keluarga kecilnya berantakan karena kehadiran orang itu.

" Dimana?," Haikal penasaran.

Entah kenapa Haikal masih penasaran. Apa mungkin itu orang yang sama atau hanya nama saja yang sama.

Setelah mendengar cerita sang istri, ia jadi penasaran akan sosok Rian ini.

" Di tempat biasa kita duduk," jawab Azrina yang juga heran kenapa ada Rian disana.

Haikal melihat ke arah laki-laki dengan pakaian santainya.

" Yang pakai kaos hitam dan celana pendek?,"

" Iya. Yang itu," jawab Azrina yang langsung menarik Haikal jangan sampai ulahnya yang memata-matai Rian malah jadi ketahuan.

Haikal terkejut.

" Kamu serius, Dek?,'

" Serius, mas."

" Dia atasanku juga. Berarti mereka orang yang sama,"

Sejenak mereka terdiam hingga Azrina langsung menarik Haikal ke arah ruangan privat yang ada di lantai dua.

...******...

Pagi ini, Haikal kembali di panggil ke ruangan Rian. Padahal, masih ada jangka waktu beberapa hari lagi sampai batas waktu satu Minggu.

Haikal sebenarnya sudah pasrah. Ia tak bisa menemukan bukti bahwa ia tidak bersalah. Mengecek Cctv pun tidak ada yang aneh.

" Bagaimana? Sudah mendapatkan buktinya?," tanya Rian angkuh.

" Saya tidak bisa menemukan buktinya,"

" Jadi? Kamu mengakui laporan itu benar buatanmu kan? Kamu tahu, keyakinan saja tidak berarti tanpa bukti yang jelas,"

" Saya bukan orang yang licik. Tak pernah sekalipun saya melakukan kecurangan." Haikal mencoba tetap tenang.

" Bagaimana kalau saya memberi penawaran?," tanya Rian dengan tenang.

"Penawaran? Maksudnya bagaimana?,"

" Kamu tahu, perusahaan lain mungkin tidak akan memberi gaji sebesar gaji yang kamu terima di perusahaan ini."

Haikal diam. Ia akui perusahaan tempat ia bekerja sangat diminati karena memang perusahaan hebat yang menawarkan gaji tinggi.

" Jadi, sayang kalau kamu harus keluar karena masalah laporan itu,"

" Jadi, penawaran seperti apa yang Pak Rian maksud?,"

" Kamu tahu, aku menyukai istrimu," jujur Rian.

Deg

Diatas lutut, kedua tangan Haikal mengepal. pikirannya tak karuan.

" Ceraikan Azrina maka posisimu aman," ucap Rian menatap Haikal seolah mengintimidasi agar mengikuti perintahnya.

Haikal tersenyum sinis.

" Saya tidak tahu anda tidak profesional," Haikal tersenyum kecil.

Sementara raut wajah Rian sudah memerah.

" Saya tidak akan mengorbankan pernikahan demi jabatan saya."

Rian tak percaya Haikal akan melepaskan jabatannya yang sudah sangat bagus.

" Jadi, siang ini saya akan memberikan surat pengunduran diri saya. Tak perlu menunggu sampai batas waktu yang anda berikan. Permisi,"

Haikal meninggalkan ruangan Rian dengan tenang. Sementara Rian, ia mengepalkan tangannya. Saat Haikal keluar, Ia menjatuhkan barang-barang yang ada di atas meja kerjanya.

Prangggg

Candra yang datang melihat kekacauan di ruangan Rian hanya menghela nafas.

" Sudah aku katakan. Caramu tidak akan berhasil."

Candra sudah mengingatkan berkali-kali. Apalagi ia bisa melihat kalau Haikal bukanlah orang yang memuja jabatan. Lalu, di beri penawaran dengan mengorbankan pernikahannya?

Bukankah sudah jelas apa yang akan di pilih Haikal?

" Jangan mengejekku. Lakukan sesuatu agar aku bisa mendapatkan Rina," Rian menatap sinis Candra.

" Aku tidak mau ikut campur masalah pribadi kamu dengan Rina lagi. Kamu sudah melewati batas. Dengan sikapmu seperti ini, Rina malah akan semakin membencimu,"

Candra mengangkat kedua tangannya.

...******...

Rian menatap nanar surat pengunduran diri yang kini ada di hadapannya. Haikal benar-benar memilih mundur.

Sementara di jalan, Haikal masih menyusun kata untuk menceritakan apa yang terjadi hari ini.

" Rezeki bukan hanya disana, Haikal. Allah Maha Pemberi Rizki,"

Haikal menguatkan dirinya. Sekalipun bisikan-bisikan akan kehidupan yang menjadi lebih buruk saat ternyata ia tidak mendapatkan pekerjaan secepatnya.

TBC

Terpopuler

Comments

bibi

bibi

up

2024-05-04

1

Neulis Saja

Neulis Saja

Allah tdk akan memberi cobaan di luar batas kemampuanmu, kalau kamu tdk sanggup utk menghadapinya and i sure you can it ✊

2024-04-22

0

Benita Lestiyorini

Benita Lestiyorini

Jangan takut jika kamu benar. Allah bersama orang sabar. Allah Maha Tau. Allah Maha pemberi rizqi.

2024-02-17

0

lihat semua
Episodes
1 ISTYK 1 Menikah Dengan Syarat
2 ISTYK 2 Serupa Tapi Tak Sama
3 ISTYK 3 Memiliki Istri Lain
4 ISTYK 4 Tanggung Jawab
5 ISTYK 5 Jebakan
6 ISTYK 6 Periksa Kandungan
7 ISTYK 7 Mengumpulkan Bukti
8 ISTYK 8 Mulai Curiga
9 ISTYK 9 Jujur
10 ISTYK 10 Memata-matai
11 ISTYK 11 Salah Orang
12 ISTYK 12 Bertemu 'Madu'
13 ISTYK 13 Cemburu
14 ISTYK 14 Mendadak Datang
15 ISTYK 15 Membiarkan Salah Paham
16 ISTYK 16 Modus
17 ISTYK 17 Tidak Sesuai Ekspektasi
18 ISTYK 18 Nama Yang Sama
19 ISTYK 19 Mengundurkan Diri
20 ISTYK 20 Jadi Tulang Rusuk?
21 ISTYK 21 Bercerita Pada Mertua
22 ISTYK 22 Terciduk
23 Maaf Bukan Update
24 ISTYK 23 Istri Satu-satunya
25 S2. ISS 1 Anak Adalah Rezeki
26 S2. ISS 2 Pertemuan Tak Terduga
27 S2. ISS 3 Adik Baru
28 S2. ISS 4 Cucu Lain Keluarga Besan
29 S2. ISS 5 Buatlah Kebahagiaan Sendiri
30 S2. ISS 6 Ada Pengkhianat
31 S2. ISS 7 Wanita Yang Pantas
32 S2. ISS 8 Janji Memberi Kebahagiaan
33 S2. ISS 9 Bertemu Rival
34 S2. ISS 10 Bicara Empat Mata?
35 S2. ISS 11 Dua Pilihan
36 S2. ISS 12 Mengarang Bebas
37 S2. ISS 13 Menjenguk Elisa
38 S2. ISS 14 Ngidam
39 S2. ISS 15 Otak Pelaku
40 S2. ISS 16 Kesempatan Ke-dua
41 S2. ISS 17 Menjenguk Elisa (2)
42 S2. ISS 18 Pesan Terakhir
43 S2. ISS 19 Bergadang
44 S2. ISS 20 Gagal? Coba lagi
45 S2. ISS 21 Ingin Tiga Kantung Janin
46 S2. ISS 22 The End
47 Mohon Dukungannya
Episodes

Updated 47 Episodes

1
ISTYK 1 Menikah Dengan Syarat
2
ISTYK 2 Serupa Tapi Tak Sama
3
ISTYK 3 Memiliki Istri Lain
4
ISTYK 4 Tanggung Jawab
5
ISTYK 5 Jebakan
6
ISTYK 6 Periksa Kandungan
7
ISTYK 7 Mengumpulkan Bukti
8
ISTYK 8 Mulai Curiga
9
ISTYK 9 Jujur
10
ISTYK 10 Memata-matai
11
ISTYK 11 Salah Orang
12
ISTYK 12 Bertemu 'Madu'
13
ISTYK 13 Cemburu
14
ISTYK 14 Mendadak Datang
15
ISTYK 15 Membiarkan Salah Paham
16
ISTYK 16 Modus
17
ISTYK 17 Tidak Sesuai Ekspektasi
18
ISTYK 18 Nama Yang Sama
19
ISTYK 19 Mengundurkan Diri
20
ISTYK 20 Jadi Tulang Rusuk?
21
ISTYK 21 Bercerita Pada Mertua
22
ISTYK 22 Terciduk
23
Maaf Bukan Update
24
ISTYK 23 Istri Satu-satunya
25
S2. ISS 1 Anak Adalah Rezeki
26
S2. ISS 2 Pertemuan Tak Terduga
27
S2. ISS 3 Adik Baru
28
S2. ISS 4 Cucu Lain Keluarga Besan
29
S2. ISS 5 Buatlah Kebahagiaan Sendiri
30
S2. ISS 6 Ada Pengkhianat
31
S2. ISS 7 Wanita Yang Pantas
32
S2. ISS 8 Janji Memberi Kebahagiaan
33
S2. ISS 9 Bertemu Rival
34
S2. ISS 10 Bicara Empat Mata?
35
S2. ISS 11 Dua Pilihan
36
S2. ISS 12 Mengarang Bebas
37
S2. ISS 13 Menjenguk Elisa
38
S2. ISS 14 Ngidam
39
S2. ISS 15 Otak Pelaku
40
S2. ISS 16 Kesempatan Ke-dua
41
S2. ISS 17 Menjenguk Elisa (2)
42
S2. ISS 18 Pesan Terakhir
43
S2. ISS 19 Bergadang
44
S2. ISS 20 Gagal? Coba lagi
45
S2. ISS 21 Ingin Tiga Kantung Janin
46
S2. ISS 22 The End
47
Mohon Dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!