ISTYK 10 Memata-matai

Istri Sah Tapi Yang Kedua (10)

" Sedekat apa hubungan kalian?," tanya Haikal akhirnya.

Ia berharap mendapatkan lebih banyak bukti lagi. Mungkin tentang ayah biologis dari anak yang di kandung Dinda.

Gani pun menjelaskan semuanya. Sampai akhirnya hubungannya bisa berakhir.

" Kamu tahu? Aku kapok mengenalkan kekasihku padamu." tambah Gani akhirnya

" Karena hati mereka berpaling padaku?,"

Gani hanya terkekeh. Ia tak perlu memberikan pembenaran karena memang begitu adanya.

" Tapi, aku tak pernah menyukai salah satu pun dari wanita yang kamu kenalkan padaku,"

Tak ada lagi kekakuan. Semua akhirnya bisa kembali mencair. Haikal paham ketakutan Gani sehingga ia akhirnya tak mengenal Dinda.

" Aku tahu." Gani sedikit bernafas lega karena sikap Haikal tidak lagi ketus padanya.

" Tapi,kenapa kamu mengatakan tidak mengenalnya saat aku bertanya?,"

" Aku pikir kamu menyukainya. Karena itu pertama kali kamu bertanya tentang seorang wanita padaku.Aku hanya tidak ingin sahabatku berurusan dengan wanita sepertinya," Gani menghela nafas berat.

Membicarakan Dinda kembali mengorek luka yang telah lama ia pendam.

Haikal hanya terkekeh. Bisa-bisanya Gani berpikir seperti itu. Padahal dia tahu seperti apa wanita idaman Haikal.

"Lalu darimana kamu tahu dia menjebak ku?,"

" Aku hanya tak sengaja mendengarkan obrolan Dinda dan Dewa saat aku pergi ke Mall. Mereka tak sadar bahwa aku berada di sekitar mereka saat itu.

Mendengar namamu disebut dalam pembicaraan mereka, Aku pun merekam obrolan mereka. Entahlah aku pikir ini akan berguna suatu saat nanti.," Gani mengirimkan rekaman suara yang memang tidak terlalu jelas karena banyak suara-suara. Namun, obrolan keduanya masih bisa terdengar.

" Ya, Allah. Mereka ini benar-benar..." Haikal mengepalkan tangannya.

Merasa jadi boneka mainan yang seenaknya dipermainkan.

Gani sendiri terus meminta maaf. Di satu sisi ia merasa terselamatkan karena ia yang awalnya jadi korban tiba-tiba di abaikan dan Dinda berpindah haluan.

" Maaf jika kebohonganku yang mengatakan tidak mengenal Dinda membuat kamu salah paham,"

Haikal menghela nafas. "Ya, aku pikir kamu dan dia sekongkol,"

" Mana mungkin?," Gani mendelik bisa-bisanya Haikal memikirkan hal itu.

" Kau tahu, aku hanya kalut. Pikiranku buntu. Saat akun merasa kamu bisa menolong,kamu malah berbohong. Padahal, kita sudah mengenal lama. Sudah pasti aku tahu kapan kamu berbohong,"

Gani hanya menggaruk alisnya.

" Jadi, apa rencanamu selanjutnya?," tanya Gani penasaran.

" Menunggu hasil tes DNA keluar,"

Gani mengangguk.

" Oh iya, ngomong-ngomong, bagaimana rasanya memiliki istri dua?,"

Gani langsung berlari saat melihat Haikal melempar tisu yang ada di atas meja. Bersyukur refleksnya bagus.

Haikal hanya memandang laki-laki yang berstatus sahabatnya itu dengan kesal. Sementara Gani malah terkekeh tak merasa bersalah sudah menggoda Haikal.

...******...

" Kamu sudah menemukan alamat rumahnya dan kegiatan keseharian istrinya Haikal?," tanya Dinda menginterogasi Dewa yang ia minta untuk mencari tahu siapa istri Haikal dan juga kegiatan istrinya itu.

" Sudah. Tapi, tidak ada kegiatan berarti. Dia tidak terlihat keluar rumah seharian kemarin."

Setelah mengikuti Haikal, akhirnya Dewa berhasil mengetahui rumah Haikal dan bahkan sudah sejak kemarin memata-matai rumah Haikal.

Untuk mencari tahu kegiatan Azrina. Juga melaporkan jika Azrina keluar rumah.

" Ck, apa kamu yakin dia tidak keluar rumah sama sekali? Bukankah itu membosankan?," Dinda heran karena masih ada perempuan yang betah berdiam diri di dalam rumahnya.

" Jangan samakan dia denganmu. Dia berbeda. Pantas saja Haikal tidak bisa berpaling padamu. Di rumahnya sudah ada bidadari. " Dewa sengaja memanas-manasi.

Ia sebenarnya memendam kekesalan karena Dinda ingin mempertahankan pernikahan ini. Ia bahkan masih mencari rencana untuk membuat Haikal meresmikan pernikahan mereka.

" Secantik apa istrinya itu?,'

Dewa diam. Ia sebenarnya tidak terlalu bisa menjelaskan detail. Karena ia hanya melihat dari luar pagar dan lagi Azrina memakai cadarnya.

Azrina mengikuti perintah suaminya. Bahkan saat di teras pun ia memakai cadarnya.

" Dia sangat cantik. Matanya indah," jawab Dewa sekenanya.

Ia akui sekalipun hanya terlihat matanya, istri Haikal itu terlihat cantik.

" Dasar laki-laki, semua perempuan di bilang cantik," Dinda ngomel.

" Kamu juga cantik. Bagiku kamu lebih cantik dari siapapun," Dewa menarik sudut bibirnya.

Melihat Dinda dengan perut buncitnya membuatnya semakin ingin kembali merasakan sensasi yang luar biasa.

Dengan menyentuh titik sensitif wanitanya, Dewa bisa merasakan perubahan Dinda yang seperti biasa.

" Aku ingin lebih,,," Dinda mengalungkan tangannya di leher Dewa.

Sementara Dewa tidak akan menyia-nyiakan kesempatan. Dinda tidak mudah lagi menuruti keinginannya semenjak menikah dengan Haikal.

Mereka pun langsung masuk ke dalam kamar.

Sementara di tempat lain, Azrina sedang berkumpul dengan suaminya di taman samping. Disana ada meja dan kursi yang menjadi tempat mereka menghabiskan waktu bersama.

Azrina bahkan berani membuka cadarnya karena taman samping itu adalah bagian rumah yang privat. Tidak sembarang orang bisa masuk kesana.

" Mas, ada undangan pernikahan dari temanku. Apa Minggu ini mas ada waktu?," tanya Azrina.

" Siapa?,"

" Maudy, teman SMA ku."

Haikal hanya manggut-manggut.

" Jadi?,"

" Insha Allah bisa." jawab Haikal.

" Terimakasih, mas," Azrina tersenyum senang .

Akhirnya ia bisa merasakan pergi di antar suami ke suatu acara. Dulu, ia harus pergi sendiri karena Haidar berada di tempat yang jauh.

Namun, tentu saja ia pergi dengan izin dari suaminya.

...******...

" Mas, cepat mandinya ya. Kalau sudah selesai aku mau titip Zea," Azrina sedikit berteriak saat berbicara di depan pintu kamar mandi.

Agar suaranya bisa mengimbangi suara air shower yang terdengar.engalir.

Tanpa menunggu jawaban suaminya, Azrina bermain dengan Zea.

Balita mungil itu senang mengikuti nyanyian Mama nya. Bahkan mengikuti sedikit-sedikit lirik lagu yang sering ia dengar itu.

Ceklek

" Masya Allah, cantiknya anak ayah," Seru Haikal yang belum memakai pakaiannya.

" Yayah .." Seru Zea girang.

Haikal tersenyum melihat wajah lucu Zea. Dengan kerudung berwarna coklat muda, senanda dengan dress berwarna coklat tua dengan pita yang menghiasi gaunnya, Zea tampak menggemaskan.

" Mas, pakai dulu pakaiannya,"

Haikal yang awalnya akan mendekati sang anak segera mengambil pakaiannya.

Azrina keluar kamar dengan membawa Zea. Tidak lama kemudian Haikal selesai dan Azrina langsung memberikan Zea pada Haikal.

Ia sendiri belum bersiap-siap karena mendahulukan sang putri.

Setengah jam kemudian, Azrina keluar kamar dengan pakaian yang sudah berganti. gamis batiknya sama dengan kemeja batik yang Haikal pakai.

Mereka pun pergi ke sebuah gedung dimana acara pernikahan teman Azrina di lakukan.

" Rina?? Ini kamu?," Tanya maudy saat Azrina naik ke pelaminan untuk memberikan selamat.

" Iya."

" Sejak kapan?,"

" Belum lama. Suamiku yang minta," Jawaban Azrina membuat maudy mengangguk.

" Rin, dia mirip almarhum suamimu?," tanya maudy yang memang tidak tahu siapa suami Azrina sekarang. Ia hanya tahu temannya ini sudah menikah lagi.

" Dia saudara kembar Almarhum Bang Haidar,"

maudy menutup mulutnya. Pantas Azrina cepat sekali Menikah lagi. Ternyata turun ranjang.

" Semoga sakinah warrahmah mawadah ya.," Azrina mendoakan kebaikan untuk pernikahan temannya itu

Ia segera turun dari pelaminan agar tidak membuat antrian semakin panjang.

" Haidar!! Ternyata aku benar. Kamu masih hidup," Seorang perempuan hampir memeluk Haikal. Kalau saja Haikal tidak cepat menghindar.

" Kamu siapa?," tanya Haikal mengerutkan keningnya.

TBC

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

salah alamat karena nasib kembar identik

2024-04-22

1

YuWie

YuWie

nah..haidar punya jg aimpanan nih

2024-02-21

1

kaylla salsabella

kaylla salsabella

uleh bulu

2024-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 ISTYK 1 Menikah Dengan Syarat
2 ISTYK 2 Serupa Tapi Tak Sama
3 ISTYK 3 Memiliki Istri Lain
4 ISTYK 4 Tanggung Jawab
5 ISTYK 5 Jebakan
6 ISTYK 6 Periksa Kandungan
7 ISTYK 7 Mengumpulkan Bukti
8 ISTYK 8 Mulai Curiga
9 ISTYK 9 Jujur
10 ISTYK 10 Memata-matai
11 ISTYK 11 Salah Orang
12 ISTYK 12 Bertemu 'Madu'
13 ISTYK 13 Cemburu
14 ISTYK 14 Mendadak Datang
15 ISTYK 15 Membiarkan Salah Paham
16 ISTYK 16 Modus
17 ISTYK 17 Tidak Sesuai Ekspektasi
18 ISTYK 18 Nama Yang Sama
19 ISTYK 19 Mengundurkan Diri
20 ISTYK 20 Jadi Tulang Rusuk?
21 ISTYK 21 Bercerita Pada Mertua
22 ISTYK 22 Terciduk
23 Maaf Bukan Update
24 ISTYK 23 Istri Satu-satunya
25 S2. ISS 1 Anak Adalah Rezeki
26 S2. ISS 2 Pertemuan Tak Terduga
27 S2. ISS 3 Adik Baru
28 S2. ISS 4 Cucu Lain Keluarga Besan
29 S2. ISS 5 Buatlah Kebahagiaan Sendiri
30 S2. ISS 6 Ada Pengkhianat
31 S2. ISS 7 Wanita Yang Pantas
32 S2. ISS 8 Janji Memberi Kebahagiaan
33 S2. ISS 9 Bertemu Rival
34 S2. ISS 10 Bicara Empat Mata?
35 S2. ISS 11 Dua Pilihan
36 S2. ISS 12 Mengarang Bebas
37 S2. ISS 13 Menjenguk Elisa
38 S2. ISS 14 Ngidam
39 S2. ISS 15 Otak Pelaku
40 S2. ISS 16 Kesempatan Ke-dua
41 S2. ISS 17 Menjenguk Elisa (2)
42 S2. ISS 18 Pesan Terakhir
43 S2. ISS 19 Bergadang
44 S2. ISS 20 Gagal? Coba lagi
45 S2. ISS 21 Ingin Tiga Kantung Janin
46 S2. ISS 22 The End
47 Mohon Dukungannya
Episodes

Updated 47 Episodes

1
ISTYK 1 Menikah Dengan Syarat
2
ISTYK 2 Serupa Tapi Tak Sama
3
ISTYK 3 Memiliki Istri Lain
4
ISTYK 4 Tanggung Jawab
5
ISTYK 5 Jebakan
6
ISTYK 6 Periksa Kandungan
7
ISTYK 7 Mengumpulkan Bukti
8
ISTYK 8 Mulai Curiga
9
ISTYK 9 Jujur
10
ISTYK 10 Memata-matai
11
ISTYK 11 Salah Orang
12
ISTYK 12 Bertemu 'Madu'
13
ISTYK 13 Cemburu
14
ISTYK 14 Mendadak Datang
15
ISTYK 15 Membiarkan Salah Paham
16
ISTYK 16 Modus
17
ISTYK 17 Tidak Sesuai Ekspektasi
18
ISTYK 18 Nama Yang Sama
19
ISTYK 19 Mengundurkan Diri
20
ISTYK 20 Jadi Tulang Rusuk?
21
ISTYK 21 Bercerita Pada Mertua
22
ISTYK 22 Terciduk
23
Maaf Bukan Update
24
ISTYK 23 Istri Satu-satunya
25
S2. ISS 1 Anak Adalah Rezeki
26
S2. ISS 2 Pertemuan Tak Terduga
27
S2. ISS 3 Adik Baru
28
S2. ISS 4 Cucu Lain Keluarga Besan
29
S2. ISS 5 Buatlah Kebahagiaan Sendiri
30
S2. ISS 6 Ada Pengkhianat
31
S2. ISS 7 Wanita Yang Pantas
32
S2. ISS 8 Janji Memberi Kebahagiaan
33
S2. ISS 9 Bertemu Rival
34
S2. ISS 10 Bicara Empat Mata?
35
S2. ISS 11 Dua Pilihan
36
S2. ISS 12 Mengarang Bebas
37
S2. ISS 13 Menjenguk Elisa
38
S2. ISS 14 Ngidam
39
S2. ISS 15 Otak Pelaku
40
S2. ISS 16 Kesempatan Ke-dua
41
S2. ISS 17 Menjenguk Elisa (2)
42
S2. ISS 18 Pesan Terakhir
43
S2. ISS 19 Bergadang
44
S2. ISS 20 Gagal? Coba lagi
45
S2. ISS 21 Ingin Tiga Kantung Janin
46
S2. ISS 22 The End
47
Mohon Dukungannya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!