bab 19

Bi Tuti dan Amira tinggal di rumah penyekapan itu, yang sebenarnya sih kaya tinggal di rumah sendiri.

Bi Tuti membeli segala keperluan Amira atas perintah Pak Nana.

Anak laki-laki Pak Nana pun sering menengok mereka di sana. Dia juga diam-diam sering memperhatikan Amira dari CCTV. Gerak-gerik dan segala sesuatu yang di kerjakan oleh Amira. Entah kenapa dia suka memperhatikannya.

Pagi-pagi seperti biasa Amira melihat kebun cabe dan tomat di belakang rumah itu. Pemandangan yang jarang dia lihat di rumah nya.Senang sekali hati Amira melihat para petani memanen buah tomat dan cabe tersebut apalagi mendengar mereka bercanda gurau .Kalau lagi panen para petani itu sering memberi Amira buah tomat maupun cabe.

Amira sangat suka buah tomat, selain di bikin jus di makan langsung juga dia suka.

Setelah agak bosan memperhatikan para petani panen dia pun berniat balik ke rumah.

Amira pun membalikkan badan nya dan "bruk"

Badan Amira menubruk badan laki-laki yang sering mengunjunginya itu, Amira sangat kaget dan langsung meminta maaf pada Angga.

"Maaf kak.."

Laki-laki itu pun sebenarnya kaget juga dia ketauan berdiri di belakang Amira, Dia tidak menyangka kalau Amira akan secepatnya berbalik badan.

" Iya gak apa-apa "

Amira pun melangkahkan kaki nya melewati dia.

"Tunggu.."

Laki-laki itu menghentikan langkah Amira.

" Ada apa kak?.."

"Perkenalkan aku Angga, anak laki-laki Pak Nana"

Kata Angga sambil mengulurkan tangannya.

Amira pun membalas uluran tangan Angga.

"Maaf aku juga tidak bermaksud menyakiti mu"

Amira pun langsung pergi dari tempat itu dengan terburu-buru.

Bi Tuti sedang asik memasak di dapur. Wangi masakkan nya sampai tercium dari luar. Dan Amira pun pergi ke dapur untuk melihat nya.

"Masak apa bi?..*

" Ini non, lagi masak rendang "

"Wah makan enak nih hari ini"

"Ah non bisa aja!"

" Bi bagaimana kalau kita kabur saja dari sini?.."

"Jangan dulu non, waktu di mobil Pak Nana cerita kalau sudah waktunya mereka akan antar pulang kita kembali

"oh..."

Setelah agak lama Amira pun keluar dari dapur, Dan " bruk"

Amira bertabrakan lagi dengan Angga. Sekarang tabrakan nya terbilang cukup keras. Amira sampai jatuh di buatnya.

Sekarang Angga yang meminta maaf sambil membantu menarik tangan Amira bangun.

Bi Tuti menghampiri mereka.

"Ada apa ini?.. Kenapa kalian?.."

Angga menjawab:

" Tidak apa-apa bi, ini kedua kalinya kami bertabrakan hari ini"

"Wah, mungkin itu pertanda jodoh den!"

Kata Bi Tuti sambil tersenyum.

" Bibi ada-ada aja " Kata Angga dan mukanya pun memerah

Amira melanjutkan langkah nya, dia pergi ke kamarnya. Sedangkan Angga mengobrol dengan Bi Tuti di dapur.

"Bi, bagaimana keseharian Amira di rumah nya?"

" Non Amira anak yang sangat baik den, dia tidak pernah bergaul yang tidak-tidak, malahan dia lebih suka ke pengajian.eh kok aden nanya-nanya soal non Amira?..Aden naksir ya?.."

Mendengar itu Angga jadi salah tingkah, dan malah berpamitan pulang

"Bi saya pulang dulu ya, ada yang mau saya kerjakan"

"oh iya, den"

Amira mengunci pintu kamar dari dalam.Lalu berbaring di kasur sambil berpikir

"Apakah aku harus diam saja disini? sementara di sana orang tua ku mungkin sedang mencemaskan ku, Apalagi kakek, pasti dia sangat khawatir"

Akhirnya Amira memutuskan kalau nanti malam dia akan mencoba kabur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!