Bunga Mawar Mekar Yang Di Petik

Bunga Mawar Mekar Yang Di Petik

bab 1

Perkenalkan nama nya Amira, dia seorang janda beranak satu.

Rumah nya terletak di pedesaan yang masih asri. Membuat siapa saja yang berkunjung ke sana betah beristirahat.

Amira hanya tinggal berdua dengan anak nya. Anak Amira bernama Purnama, usia nya 9 tahun dan masih duduk di kelas 3 Sekolah Dasar.

Purnama anak yang pintar dan lumayan tampan pastinya 😁.

Mereka tinggal di rumah sederhana yang jauh dari jalan besar, jauh juga dari tetangga bahkan kalau Purnama pengen jajan harus melewati jalan setapak yang begitu licin dan banyak tanjakan nya.

Terdapat pohon buah buahan di sana seperti rambutan, mangga, dukuh, duren dan masih banyak lagi pohon buah- buahan lainnya.

Didekat rumah Amira cuma ada satu rumah yaitu rumah orang tuanya .

Bukan deru mobil yang bisa terdengar disana melainkan suara binatang tonggeret dan binatang-binatang lainnya yang biasa hinggap di pepohonan.

Amira bercerai sudah terbilang cukup lama, bahkan sekarang sudah hampir 3 tahun dia tidak memiliki suami.

Bukan Amira tidak laku,tapi dia terlalu pilih- pilih kalau soal calon suami.

Bapa kandung Purnama (mantan suami Amira)tinggal di perantauan yang sangat jauh, sehingga dari mulai bercerai dia belum pulang-pulang.

Tapi alhamdulillah dia masih memberi nafkah pada Purnama walaupun hanya 1 tahun 2 kali. Tak apa segitu juga masih ada tanggung jawabnya.

Mereka bercerai karena alasan ketidak cocokan dan itu mungkin sudah takdir dari Sang Ilahi. Karena jodoh, mati, bahagia dan celaka itu semua atas kehendak-Nya.

Untuk menghilangkan beban pikiran kadang Amira pergi bekerja ke kota, tapi yang sebenarnya sih alasan nya bukan cuma itu, tapi biar ocehan para tetangga tidak terlalu terdengar.

Ocehan tetangga kan tajam nya setajam SILET. "eh bercanda ya".

Tiga bulan di perantauan sungguh bikin Amira kangen berat sama Purnama, dan akhirnya pulang deh.

Amira duduk di kursi sambil pandangannya kosong ,kayaknya dia lagi melamun , Tiba-tiba ponsel nya berbunyi menandakan ada yang ngirim pesan lewat Whatsapp.

" Assalamu'alaikum.."

Amira pun membalasnya

"Wa'alaikumsalam.."

"Saya Arya Wijaya, minta maaf sebelumnya telah mengganggu mu. Saya berniat baik ingin melamar mu Amira, dengan harapan semoga kamu bisa menerima lamaran ku. "

Begitu isi pesan yang masuk ke WA, setelah Amira membacanya Amira langsung menghapus pesan tersebut.Amira berpikiran, kalau itu hanya orang iseng aja yang kurang kerjaan.

Amira pun masuk ke dalam melihat film kesukaannya di televisi.

Film nya lumayan sedih sampai-sampai Amira ikutan nangis.

Lama menonton televisi,membuat Amira ngantuk dan akhirnya dia tertidur.

Sore hari nya ke rumah bapak nya Amira kedatangan tamu.

Ternyata orang itu adalah orang yang mengirim pesan tadi pada Amira.

Dia datang bersama ibunya.

"Assalamu'alaikum.."

"Wa'alaikumsalam.."

Ibu Amira menjawab salam kemudian membukakan pintu.

"Maaf mau bertemu siapa ya?"

"Perkenalkan bu,saya Arya wijaya dan ini ibu saya,namanya bu Salma.Saya ada keperluan sama bapak dan Amira.Apa bapaknya ada di rumah?"

"Oh ada..Silahkan masuk"

"Terima kasih bu"

Mereka pun masuk ke dalam rumah.

"Pak ini ada tamu"

Bu Nina memanggil suaminya yang sedang minum kopi di dapur.

"Iya bu,sebentar"

Pak Danu pun masuk ke dalam dan menyalami Arya dan ibunya.

"eh ada tamu,Maaf ada perlu apa ya?"

"Maaf pak, maksud saya datang kesini ingin melamar anak bapak Amira"

"Melamar?"

"Iya pak"

"Bu sini,tolong panggilkan Amira ke sini"

"Baik pa"kata bu Nina sambil membawa tiga gelas air putih untuk suami dan tamunya.

"Tunggu sebentar biar saya panggilkan Amira dulu"

"Iya bu,terima kasih"

Bu Nina menuju ke rumah Amira,di sana Amira masih tertidur lelap.

Bu Nina pun membangunkannya

"Amira bangun.."

"Ada apa bu,"kata Amira sambil menggeliat

"Itu di rumah ada tamu,yang ada perlu sama kamu"

"Siapa?"

"Namanya Arya Wijaya"

"Siapa bu?"

Amira hampir meloncat kaget

"Namanya Arya wijaya,dia datang bersama ibunya ke sini"

"Dia orang yang kirim pesan tadi bu"

"Ya sudah ayo kita ke sana!"

"Iya bu"

Amira dan bu Nina pun sekarang sudah sampai di rumah bapaknya.

Amira duduk di samping ibunya.

"Ini nak ada nak Arya ke sini mau melamar kamu"

Amira pun diam karena dia merasa kebingungan.

"Apa bapak bersedia menerima lamaran saya?.. "

Setelah berpikir sejenak akhirnya bapak bicara

"Kalau bapak terserah Amira saja" katanya sambil melirik ke arah Amira. "Bagaimana Amira?.. "

Entah mengapa Amira jadi bersedia menerima lamaran tersebut,tanpa pikir panjang. mungkin karena dia udah lama menjanda kali ya..

"iya pak, Amira terima".

" Alhamdulillah ", ucap Arya Wijaya

"Satu minggu lagi kami akan datang ke sini untuk acara lamarannya,mohon maaf terburu-buru,ini anak saya katanya pengen acara nya segera di langsungkan. "Kata ibunya Arya

"Iya bu,gak apa-apa,cuma mungkin di sini keadaannya begini,kami orang tidak punya,jadi mohon maaf jika kami tidak menjamu bapak dan ibu nanti nya dengan layak"

"Tidak apa-apa pa,kami sudah bahagia nak Amira mau menerima lamaran kami"

Satu minggu kemudian

Akhirnya acara lamaran tersebut di langsung kan dengan suka cita.

Arya memasangkan cincin yang terlihat cantik di jari Amira,begitu pun sebaliknya Amira pun memakaikan cincin ke jari Arya.

Bukan hanya makanan banyak sekali barang-barang yang di bawa Arya dan keluarganya.

Alhamdulillah acara nya berlangsung lancar sampai acara berakhir.

Sebelum pulang,keluarga Arya menyuruh keluarga Amira untuk datang ke rumah nya besok hari.

"Bu,Pak kami mengundang kalian bertiga untuk datang silaturahmi besok ke rumah kami"

"Insya Alloh bu,besok kami sekeluarga akan ke sana"

"Iya,kami tunggu kedatangannya"

Keluarga Arya pun akhirnya pulang.

Besok nya pun telah tiba,Amira sekeluarga mendatangi rumah Arya Wijaya.

Di Sana Amira dan keluarga nya di sambut dengan baik.

Selain makan-makan Amira dan keluarganya pun di ajak jalan-jalan menemui saudara dekat nya Arya.

Arya dan keluarganya pun terlihat sangat senang dengan kedatangan calon menantu dan keluarganya itu

Setelah selesai beramah tamah akhirnya keluarga Amira berpamitan untuk pulang.

Bapak dan ibu Arya Wijaya pun mengantarkan mereka sampai depan pintu.

Entah tersandung pada apa kaki Amira saat itu sehingga kakinya tidak sengaja menyenggol hiasan cantik yang terbuat dari kaca di pinggir pintu tersebut.

"Praaaaang......

...----------------...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!