Episode 20 Masih tidak menyangka.

"Pernah tidak kamu mendengarkan pria di hadapan kamu ini. Kamu pernah sadar jika apa yang dikatakan orang tua kamu hanya untuk demi kebaikan kamu. Kami sebagai orang tua yang selalu ingin yang terbaik untuk anaknya. Mulut pria di hadapan ini sudah berbusa untuk melarangmu berhubungan dengan dia sampai aku mengambil tindakan untuk menikahkanmu. Tapi kau tetap memilihnya. Kau mempermalukan keluargamu dengan tindakan mu bersama Pria itu," teriak Alvian.

"Aretha salah pah. Aretha menyesal melakukannya. Aretha minta ampun pada papa. Aretha khilaf melakukan semuanya," ucap Aretha dengan terasa sesak yang memohon ampun kepada Alvian. Dia hanya bisa meminta ampun dan tidak bisa membela dirinya.

"Tidak ada ampunan untuk wanita seperti mu!" tegas Alvian yang merendahkan suaranya.

Dan mendorong kasar Aretha sehingga Aretha jatuh kelantai.

"Aretha!" sahut Alea yang ingin menghampiri Aretha. Namun tangannya di tahan Alvian.

"Sejak saat itu. Putriku sudah mati dan mungkin aku akan memaafkanmu. Jika kau menjadi mayat," sahut Alvian yang membuat semua orang terkejut dengan sumpah serapah dari seorang ayah yang mengutuk anaknya.

"Apa yang kamu bicarakan," sahut Alea dengan sentakan.

"Kamu bisa membelanya dan tinggal bersamanya. Tapi tidak denganku," sahut Alvian yang langsung pergi meninggalkan tempat itu.

Alea benar-benar kembali dalam posisi yang sulit. Dia harus memilih putrinya apa suaminya. Alea memejamkan matanya yang ternyata usahanya malam ini sia-sia. Alvian tidak dapat memaafkannya.

"Lia kamu bawa Aretha pulang!" titah Alea.

"Baik Bu," sahut Lia yang langsung menghampiri Aretha dan langsung membantu Aretha untuk berdiri.

"Ayo Aretha kita pulang!" ajak Lia. Aretha melihat ke arah keluarga Arryan  sejak tadi menyaksikan keributan itu.

Aretha juga melihat ke arah Arryan. Dari tatapan mata Arryan juga terlihat ada kekecewaan kepada wanita yang di jodohkan kepadanya.

*********

Keluarga Arryan kembali kerumah setelah selesai dari kediaman Alvian.

"Huhhhh benar-benar drama dan pertunjukan yang sangat menarik. Tidak disangka putrinya yang tidak tahu malu itu kembali dan mengemis permohonan maaf," sahut Wulan yang langsung julid yang duduk di sofa.

"Kamu ini ya Wulan ada aja yang harus kamu kembali ceritakan," tegur Mira.

"Modal cantik doang tapi nggak punya hati. Jadi dia itu lari di hari pernikahannya karena ada laki-laki lain. Astaga dasar yang wanita sekarang emang pada bodoh-bodoh dan pada buta dengan cinta. Jangan-jangan dia lari dengan pria lain karena dihamili kali," lanjut Wulan yang tidak ada henti-hentinya bicara sembarangan.

"Wulan mulut kamu ya terlalu sembarangan," tegur Matteo yang lama-lama juga kesal dengan mulut adiknya yang sejak tadi mengoceh terus.

"Mas juga ikut-ikutan lagi. Aku mengatakan apa yang sebenarnya aku katakan. Masa Iya dia lebih memilih pria lain dibandingkan orang tuanya sendiri. Itu memang perempuannya nggak bener dan untung aja tidak jadi istri Arryan," lanjut Wulan.

"Wulan, Aretha itu anak yang baik dan semua manusia itu mempunyai kesalahan. Dengan dia memberanikan diri hadir dan meminta maaf kepada orang tuanya itu sudah menunjukkan bahwa dia anak yang baik. Kamu bukannya terus mengoceh dan malah menjelek-jelekkan orang lain," tegas Mira yang membela Aretha.

"Isss mbak kenapa si mbak membela wanita itu. Mbak lupa dengan apa yang sudah dilakukannya kepada keluarga kita. Dia itu sudah mempermalukan keluarga kita dan sampai sekarang kita tidak mungkin lupa dengan apa yang udah dilakukannya," tegas Wulan.

"Benar mama kenapa masih aja membelanya," sahut Shela yang juga setuju dengan Wulan.

"Atau jangan-jangan Mbak masih punya harapan ya untuk menjadikan putrinya sebagai menantu. Mbak masih banyak wanita di dunia ini jangan ngadi-ngadi. Lihat apanya yang mengakuinya sebagai anak," sahut Wulan yang menduga-duga.

Arryan yang ada di sana langsung pergi meninggalkan tempat itu yang tidak ingin mendengarkan julitan dari Wulan dan pasti ujung-ujungnya akan ada keributan.

Kepergian Arryan dilihat oleh Mira.

"Aku tadi melihat tatapan Arryan pada Aretha sangat berbeda," batin Mira yang tiba-tiba kepikiran sesuatu.

"Sudah-sudah. Kita jangan membahas keluarga orang lain sebaiknya kita semua istirahat sekarang juga dan kamu juga pulang jika mau istirahat maka istirahat dan Jangan bikin ribut di rumah ini," tegas Mateo.

"Iya," sahut Wulan dengan terpaksa. Sejak tadi dia yang paling heboh.

**********

Arryan memasuki kamar dan duduk di pinggir ranjang dengan mengusap wajahnya dengan kedua tangannya yang terlihat frustasi.

Hhhhhh.

Beberapa kali Arryan menghela kasar nafasnya. Mata Arryan tertuju pada atas nakas dan melihat kartu ucapan yang pernah diberikan Aretha kepadanya atas ucapan terima kasih.

Arryan tiba-tiba terbayang pertama kali dia bertemu dengan Aretha. Pertemuan di Bandara. Bukan karena Aretha yang menabrak Loli. Tetapi 2 tahun lalu. Saat dia melihat Aretha menangis yang duduk di kursi tunggu di Bandara.

Aretha yang saat itu masih memakai baju pengantin. Arryan juga mengingat Aretha yang membeli kopi dan tidak mempunyai uang untuk membayarnya.

"Jadi waktu itu dia lari dan ternyata dia adalah wanita yang akan di nikahkan denganku," ucap Arryan dengan suara seraknya yang mengingat semuanya.

"Pantas aku merasa tidak asing kepadanya. Dia lari di hari pernikahan itu untuk hidup bersama laki-laki di cintainya. Ternyata mama menjodohkan ku dengan seorang wanita yang sudah memiliki hubungan spesial dengan orang lain dan mereka tidak di restui," ucap Arryan yang memejamkan matanya dengan beberapa kali kembali membuang nafasnya perlahan ke depan.

"Dunia begitu sempit dan kenapa harus dia yang menjadi wanita itu. Kenapa harus ada pertemuan ini," gumam Arryan.

*********

Aretha berada di dalam kamar di Apartemennya yang sekarang berada di atas tempat tidur yang berbaring miring dengan Aretha yang masih menangis dan masih menggunakan pakaian nya saat dia datang ke acara Anniversary orang tuanya.

"Aretha sudahlah kamu jangan menangis lagi," ucap Lia yang sejak tadi menemaninya dan memang Alea menyuruhnya untuk menemani Aretha.

"Aku sudah membuat kekacauan di hari ulang tahun papa. Aku membuat Papa dan Mama malu untuk kedua kalinya di acara besar mereka," ucap Aretha merasa bersalah.

"Itu salahku. Aku sudah memberi saran kepadamu. Maafkan aku. Aku pikir hati pak Alvian akan luluh. Tapi ternyata tidak, bapak tidak luluh," sahut Lia merasa bersalah.

"Itu bukan kesalahan kamu dan justru kamu memberiku kesempatan untuk mendengarkan semua amarah papa kepadaku," sahut Aretha.

"Aretha kamu harus lebih bersabar lagi. Percayalah hati pak Alvian akan luluh kembali," Lia tidak pernah berhenti untuk memberinya semangat.

"Apa aku harus benar-benar mati dulu baru Papa memaafkanku," sahut Aretha yang mengingat perkataan Alvian sebelumnya.

"Aretha apa yang kamu bicarakan. Kamu jangan membicarakan hal yang aneh-aneh. Pak Alvian itu sedang dipenuhi dengan emosi. Jadi sangat wajar kata-kata itu keluar dari mulutnya dan itu pasti bukan sungguhan," Lia mencoba untuk menenangkan Aretha.

"Tapi aku bisa melihat jika Papa memang menginginkan aku untuk mati," sahut Aretha.

"Tidak Aretha kedua orang tua kamu sangat menyayangi kamu," sahut Lia meyakinkan.

Aretha terdiam dan dia mengingat Arryan.

"Jadi Arryan adalah pria yang seharusnya menjadi suamiku dan aku meninggalkannya waktu itu," batin Aretha yang mengingat Arryan. Aretha memejamkan matanya yang juga merasa bersalah kepada keluarga Arryan dan juga Arryan sendiri.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1 Ditentang
2 Episode 2 Rencana perjodohan semakin dekat.
3 Episode 3 Mendadak Punya rencana lari kawin
4 Episode 4 Kekacauan Di hari pernikahan
5 Episode 4 Murka
6 Episode 6 Selingkuh.
7 Episode 7 Bertemu kembali.
8 Episode 8 Masih di awasi.
9 Episode 9 Mengawasi
10 Episode 10 Bertemu kembali.
11 Episode 11 Bagas dan Arryan.
12 Episode 12 Pesan yang manis.
13 Episode 13 Melihatnya kembali
14 Episode 14 Dunia itu sangat sempit.
15 Episode 15 Kedekatan Arryan dan Aretha.
16 Episode 16 Apa itu ngedate.
17 Episode 17 Sambungan.
18 Episode 18 Nekat pergi ke pesta ulang tahun.
19 Episode 19 Wanita 2 tahun lalu.
20 Episode 20 Masih tidak menyangka.
21 Episode 21 Kedatangan Aretha.
22 Episode 22 Arryan dan Aretha
23 Episode 23 Maaf Aretha untuk Arryan.
24 Episode 24 Kecelakaan.
25 Episode 25 keadaan darurat
26 Episode 25 Canggung antara Arryan dan Aretha.
27 Episode 27 rencana Pernikahan Aretha dan Arryan.
28 Episode 28. Rencana Mira.
29 Episode 29 Perjodohan.
30 Episode 30 Obrolan intens Arryan dan Aretha.
31 Episode 31 Hal menegangkan.
32 Episode 33 Sah
33 Episode 33 Arryan dan Aretha.
34 Episode 34 Ketegangan.
35 Episode 35 Kata cerai di hari pernikahan.
36 Episode 36 Takdir Aretha.
37 Episode 37 Ada penghalang.
38 Episode 38 Luluhnya hati seorang Ayah.
39 Episode 39 Hanya bisa memantau.
40 Episode 40 Tidak ingin bercerai.
41 Episode 41
42 Episode 42 Apa cemburu.
43 Episode 43 Cemburu berujung kemanisan.
44 Episode 42 Malu-malu.
45 Episode 45 Insiden
46 Episode 46 Kok Posesif.
47 Episode 47 Kebersamaan Aretha dan Arryan.
48 Episode 48 Arryan dan Aretha.
49 Episode 49 Rahasia Arryan terbongkar Rio.
50 Episode 50 Deg.
51 Episode 51 Waktu untuk suami istri.
52 Episode 52 Deg
53 Episode 53 Jahatnya Bagas.
54 Episode 54 Aretha dalam bahaya.
55 Episode 54 Romantis
56 Episode 56 Deg
57 Episode 57 Seperti melepas rindu.
58 Episode 58 gundah
59 Episode 59 Pernyataan.
60 Episode 60 Aretha jujur
61 Episode 61 Aretha tegas.
62 Episode 62 Momen manis Aretha dan Arryan m
63 Episode 63 Mengajak ke keluarganya.
64 Episode 65 Pertama kali 1 kamar.
65 Episode 65 Hampir saja.
66 Episode 66 Rencana Arryan
67 Episode 67 kenekatan Arryan.
68 Episode 68 Romantis Arryan dan Aretha.
69 Episode 69 Izin dari Alvian.
70 Episode 70 Suami istri makin romantis.
71 Episode 71 Malah grogi.
72 Episode 72 Antara
73 Episode 73 Bertemu Eyang.
74 Episode 74 Suami siaga.
75 Episode 75 Arryan Aretha.
76 Bab 76 Satu ranjang
77 Episode 78 Aretha dan Eyang
78 Episode 78 detik-detik unboxing
79 Episode 79 Unboxing
80 Episode 80 Akhirnya unboxing
81 Episode 81 Hati lembut Eyang
82 Episode 82 Membela Aretha.
83 Episode 83 Pamit
84 Episode 85 Suami istri bucin.
85 Episode 86 Istri posesif.
86 Episode 86
87 Episode 89 Gagal lagi
88 Episode 88 Mulai merasa jauh.
89 Episode 89 Hati bimbang.
90 Episode 90 Suami istri mengobrol.
91 Episode 91 Ajakan Bulan Madu.
92 Episode 92 Dinginnya istriku.
93 Episode 93 peringatan teman
94 Episode 94 Istri jutek
95 Episode 95
96 Episode 96 Merayu istri.
97 Episode 97 Romantis sam
98 Episode 98 ajakan Dinner.
99 Episode 99 Masih ada lanjutan.
100 Episode 100 Malam Untuk keduanya.
101 Episode 101 Air mata kecewa.
102 Episode 102 Ternyata masih ada yang lebih sakit.
103 Episode 103 Ternyata hanya beban.
104 Episode 104 Keputusan untuk pergi.
105 Episode 105 Ribut parah
106 Episode 106 Baru kesepian
107 Episode 107 Rumah sakit.
108 Episode 108 Arryan, Aretha, Bagas
109 Episode 109 Arryan datang pada Aretha
110 Episode 110 Saran dari ibu mertua.
111 Episode 111
112 Episode 112 Akhirnya Aretha tahu
113 Episode 113 Aretha menyusul Arryan
114 Episode 115 Merawat suami yang sakit
115 Episode 115 Akhirnya Pecah telor.
116 Episode 116 Liburan bersama.
117 Episode 117 tidak hentinya saling romantis
118 Episode 118 Malam pengantin tidak pernah usai.
119 Episode 119 Kembali LDR
120 Episode 120 Mengetahui Hal baru.
121 Episode 121 Obatnya adalah suaminya.
122 Episode 122
123 Episode 123 Ketahuan kan.
124 Episode 124 Kencan.
125 Episode 125 Kembali LDR.
126 Episode 125 Kejutan dari suami.
127 Episode 127 Hadiah istri untuk suami.
128 Episode 128 Tiba-tiba.
129 Episode 129 Tiba-tiba.
130 Episode 130 Duka
131 Episode 132 Takdir Aretha.
132 Episode 132 Hampir saja.
133 Episode 133 Aretha pergi.
134 Episode 134 Arryan dan Aretha.
135 Episode 135
136 Episode 136 Permintaan ngaur.
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 138
140 Episode 139
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150.
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 157
159 Episode 159
160 Episode 170
161 Episode 161
162 Episode 162 Detik-detik.
163 Episode 163 Selesai.
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Episode 1 Ditentang
2
Episode 2 Rencana perjodohan semakin dekat.
3
Episode 3 Mendadak Punya rencana lari kawin
4
Episode 4 Kekacauan Di hari pernikahan
5
Episode 4 Murka
6
Episode 6 Selingkuh.
7
Episode 7 Bertemu kembali.
8
Episode 8 Masih di awasi.
9
Episode 9 Mengawasi
10
Episode 10 Bertemu kembali.
11
Episode 11 Bagas dan Arryan.
12
Episode 12 Pesan yang manis.
13
Episode 13 Melihatnya kembali
14
Episode 14 Dunia itu sangat sempit.
15
Episode 15 Kedekatan Arryan dan Aretha.
16
Episode 16 Apa itu ngedate.
17
Episode 17 Sambungan.
18
Episode 18 Nekat pergi ke pesta ulang tahun.
19
Episode 19 Wanita 2 tahun lalu.
20
Episode 20 Masih tidak menyangka.
21
Episode 21 Kedatangan Aretha.
22
Episode 22 Arryan dan Aretha
23
Episode 23 Maaf Aretha untuk Arryan.
24
Episode 24 Kecelakaan.
25
Episode 25 keadaan darurat
26
Episode 25 Canggung antara Arryan dan Aretha.
27
Episode 27 rencana Pernikahan Aretha dan Arryan.
28
Episode 28. Rencana Mira.
29
Episode 29 Perjodohan.
30
Episode 30 Obrolan intens Arryan dan Aretha.
31
Episode 31 Hal menegangkan.
32
Episode 33 Sah
33
Episode 33 Arryan dan Aretha.
34
Episode 34 Ketegangan.
35
Episode 35 Kata cerai di hari pernikahan.
36
Episode 36 Takdir Aretha.
37
Episode 37 Ada penghalang.
38
Episode 38 Luluhnya hati seorang Ayah.
39
Episode 39 Hanya bisa memantau.
40
Episode 40 Tidak ingin bercerai.
41
Episode 41
42
Episode 42 Apa cemburu.
43
Episode 43 Cemburu berujung kemanisan.
44
Episode 42 Malu-malu.
45
Episode 45 Insiden
46
Episode 46 Kok Posesif.
47
Episode 47 Kebersamaan Aretha dan Arryan.
48
Episode 48 Arryan dan Aretha.
49
Episode 49 Rahasia Arryan terbongkar Rio.
50
Episode 50 Deg.
51
Episode 51 Waktu untuk suami istri.
52
Episode 52 Deg
53
Episode 53 Jahatnya Bagas.
54
Episode 54 Aretha dalam bahaya.
55
Episode 54 Romantis
56
Episode 56 Deg
57
Episode 57 Seperti melepas rindu.
58
Episode 58 gundah
59
Episode 59 Pernyataan.
60
Episode 60 Aretha jujur
61
Episode 61 Aretha tegas.
62
Episode 62 Momen manis Aretha dan Arryan m
63
Episode 63 Mengajak ke keluarganya.
64
Episode 65 Pertama kali 1 kamar.
65
Episode 65 Hampir saja.
66
Episode 66 Rencana Arryan
67
Episode 67 kenekatan Arryan.
68
Episode 68 Romantis Arryan dan Aretha.
69
Episode 69 Izin dari Alvian.
70
Episode 70 Suami istri makin romantis.
71
Episode 71 Malah grogi.
72
Episode 72 Antara
73
Episode 73 Bertemu Eyang.
74
Episode 74 Suami siaga.
75
Episode 75 Arryan Aretha.
76
Bab 76 Satu ranjang
77
Episode 78 Aretha dan Eyang
78
Episode 78 detik-detik unboxing
79
Episode 79 Unboxing
80
Episode 80 Akhirnya unboxing
81
Episode 81 Hati lembut Eyang
82
Episode 82 Membela Aretha.
83
Episode 83 Pamit
84
Episode 85 Suami istri bucin.
85
Episode 86 Istri posesif.
86
Episode 86
87
Episode 89 Gagal lagi
88
Episode 88 Mulai merasa jauh.
89
Episode 89 Hati bimbang.
90
Episode 90 Suami istri mengobrol.
91
Episode 91 Ajakan Bulan Madu.
92
Episode 92 Dinginnya istriku.
93
Episode 93 peringatan teman
94
Episode 94 Istri jutek
95
Episode 95
96
Episode 96 Merayu istri.
97
Episode 97 Romantis sam
98
Episode 98 ajakan Dinner.
99
Episode 99 Masih ada lanjutan.
100
Episode 100 Malam Untuk keduanya.
101
Episode 101 Air mata kecewa.
102
Episode 102 Ternyata masih ada yang lebih sakit.
103
Episode 103 Ternyata hanya beban.
104
Episode 104 Keputusan untuk pergi.
105
Episode 105 Ribut parah
106
Episode 106 Baru kesepian
107
Episode 107 Rumah sakit.
108
Episode 108 Arryan, Aretha, Bagas
109
Episode 109 Arryan datang pada Aretha
110
Episode 110 Saran dari ibu mertua.
111
Episode 111
112
Episode 112 Akhirnya Aretha tahu
113
Episode 113 Aretha menyusul Arryan
114
Episode 115 Merawat suami yang sakit
115
Episode 115 Akhirnya Pecah telor.
116
Episode 116 Liburan bersama.
117
Episode 117 tidak hentinya saling romantis
118
Episode 118 Malam pengantin tidak pernah usai.
119
Episode 119 Kembali LDR
120
Episode 120 Mengetahui Hal baru.
121
Episode 121 Obatnya adalah suaminya.
122
Episode 122
123
Episode 123 Ketahuan kan.
124
Episode 124 Kencan.
125
Episode 125 Kembali LDR.
126
Episode 125 Kejutan dari suami.
127
Episode 127 Hadiah istri untuk suami.
128
Episode 128 Tiba-tiba.
129
Episode 129 Tiba-tiba.
130
Episode 130 Duka
131
Episode 132 Takdir Aretha.
132
Episode 132 Hampir saja.
133
Episode 133 Aretha pergi.
134
Episode 134 Arryan dan Aretha.
135
Episode 135
136
Episode 136 Permintaan ngaur.
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 138
140
Episode 139
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150.
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 157
159
Episode 159
160
Episode 170
161
Episode 161
162
Episode 162 Detik-detik.
163
Episode 163 Selesai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!