Hubungan Aretha dan Bagas memang sudah terjalin cukup lama. Sebenarnya dari dulu mereka bersahabat sejak kecil tidak ada masalah bagi Alvian dan Alea. Karena Livia juga sebagai adik tiri Alea juga sudah berubah.
Namun Galang yang menjadi suami Livia ternyata seorang penghianat yang juga berkali-kali curang dalam bisnis yang melibatkan Alvian. Bahkan Galang juga sering bermasalah dengan hukum karena perbuatannya yang suka aneh-aneh.
Sejak saat itu Alea dan Alvian berusaha membuat Putri mereka untuk menjaga jarak dari Bagas. Karena tidak ingin Aretha nanti akan terpengaruh. Namun siapa sangka dan sangat mengejutkan bagi Alvian dan Alea. Ketika Aretha mengakui jika dia dan Bagas mempunyai hubungan spesial.
Hal itu sangat aneh dan sangat tidak wajar bagi Alvian. Karena ibu Livia adalah saudara tiri dari istrinya yang artinya Bagas dan Aretha adalah sepupu. Walau Livia, Ibu Bagas bukan anak kandung dari Sandres ayah kandung Alea. Karena dulu ibu tiri Alea Monica yang ternyata menipu ayah kandung Alea. Yang mana Livia anak dari pria lain dan hal itu baru terbongkar ketika Livia dan Alea sudah dewasa.
Walau bisa dikatakan hubungan itu sah-sah saja dan tidak ada masalah. Namun tetap saja hal itu sangat tidak wajar bagi Alea dan Alvian. Bagi mereka Aretha dan Bagas tetaplah saudara sepupu dan selain itu Alvian juga takut Aretha akan terpengaruh oleh Bagas karena menurut Alvian buah tidak akan jauh jatuh dari pohonnya.
Orang tua Bagas yang penuh dengan banyak masalah, tidak memungkinkan untuk tidak terjadi kepada Galang dan hal itu yang ditakutkan Alvian sebagai seorang Ayah yang memiliki putri satu-satunya.
Orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anak mereka. Ingin masa depan yang cerah dan terutama pasti untuk pasangan yang bisa membahagiakan anak mereka. Apa lagi anak perempuan. Orang tua harus ikut campur untuk menentukan pasangannya walaupun ini sudah zaman modern tetapi justru di zaman modern sekarang ini anak-anak muda sangat mudah sekali memilih pasangan.
Sama dengan apa yang dilakukan Alvian dan Alea. Di usia putri mereka yang menginjak 20 tahun. Mereka turut mencampuri masalah suami untuk Putri mereka dan tidak merestuinya hubungan dengan Bagas.
***********
"Mama harus bilang sama papa. Kalau Aretha tidak ingin menikah dengan siapapun. Kecuali dengan pilihan Aretha sendiri," tegas Aretha yang mencoba untuk membujuk Alea agar Alea bisa bicara dengan Alvian.
"Papa kamu tidak akan menjodohkan kamu. Jika kamu mau mendengarkannya. Apa salahnya kamu mengakhiri hubungan kamu dengan Bagas," jawab Alea.
"Itu jelas salah mah. Mama kenapa bisa menyuruh orang yang saling mencintai untuk berpisah," sahut Aretha.
"Cukup Aretha. Kamu jangan terus mengatakan cinta. Mama dan papa melakukan semua ini demi kebaikan kamu. Kamu juga harus sadar. Jika Bagas itu saudara kamu. Hubungan kalian juga tidak baik," tegas Alea.
"Mah, Bagas itu bukan cucu kandung kakek. Karena Tante Livia bukan anak kandung kakek. Jadi bagaimana mungkin Bagas adalah saudara Aretha," sahut Aretha yang pasti ada saja jawabannya.
"Apapun itu. Kamu dan Bagas tetap saudara dan tidak boleh untuk menikah. Jadi kamu jangan aneh-aneh dan kamu harus dengarkan apa kata papa kamu. Jika tidak mau dijodohkan maka akhiri hubungan kamu dengan Bagas," tegas Aretha.
"Aku tidak mau. Aku juga tidak mau menikah dengan pilihan Papa. Aku mau kuliah di Luar Negri," sahut Aretha.
"Apa-apaan sih kamu Aretha. Kenapa tiba-tiba kamu ingin kuliah di Luar Negri, kamu sudah kuliah di sini," sahut Alea benar-benar bisa stress melihat putrinya itu.
"Apalagi jika tidak ingin bebas bersama pria itu," sahut Alvian tiba-tiba yang menuruni anak tangga. Melihat Alvian membuat Aretha menghela nafas.
Alvian menghampiri anak istrinya dengan membawa selembar kertas dan tiba-tiba meletakkan kasar di meja.
"Kalian berdua punya rencana apa lagi?" tanya Alvian menekan suaranya yang menatap tajam Aretha.
Alea melihat kertas yang di atas meja yang dilempar suaminya itu dan membacanya. Wajah Alea terlihat begitu kaget dan langsung melihat putrinya itu.
"Aretha kamu ini apa-apaan sih. Kamu ingin pindah kuliah tanpa sepengetahuan mama dan papa. Kamu pindah ke Korea," ucap Alea kaget yang tiba-tiba sudah ada surat pindah kampus dari putrinya tanpa sepengetahuan dirinya.
"Dan Bagas juga ada pekerjaan di sana. Jadi anak ini rela pindah kuliah hanya untuk bersama Bagas," sahut Alvian yang memang pasti tahu apa saja yang dilakukan Alea. Alea diam dan sepertinya memang benar apa yang dikatakan Alvian.
"Aretha kamu benar-benar ya. Kamu melakukan semua ini tanpa sepengetahuan mama dan papa. Kamu pikir ini bukan masalah besar. Kamu kelewatan sekali. Hanya karena seorang laki-laki kamu bisa melakukan semua ini," Alea jadi ikut-ikutan marah melihat tingkah Aretha yang semakin tidak bisa di bilangi.
"Aku hanya ingin kuliah di sana mah dan tidak ada hubungannya dengan Bagas," sahut Aretha yang masih melakukan pembelaan.
"Kamu masih berbohong dan kamu pikir mama itu bodoh," sahut Alea.
"Tidak ada kuliah di sana. Jangan kamu pikir papa akan membiarkan hal ini. Dalam bulan ini pernikahan kamu akan di laksanakan," sahut Alvian yang tiba-tiba saja sudah memberikan kabar yang mengejutkan bagi Aretha.
"Aku sudah mengatakan tidak mau menikah dengan pilihan papa. Kenapa papa tidak dengar juga," tegas Aretha dengan pemberontakannya yang sekarang berdiri dari tempat duduknya dan saling berhadapan dengan Alvian dan Aretha yang terlihat membantah.
"Papa selama ini sudah cukup menghadapi kelakuan kamu. Kamu tidak akan bisa membantah. Kamu akan menikah dengan Pria jauh lebih baik daripada Bagas," tegas Aretha.
"Aretha tidak mau," tegas Aretha langsung pergi dari hadapan Alvian.
"Kamu pikir bisa membantah papa," gumam Alvian.
"Anak ini benar-benar keterlaluan. Kenapa dia begitu mencintai pria itu," ucap Alea dengan memijat kepalanya yang semakin berat karena ulah putrinya yang tidak masuk akal baginya.
*********
Penthouse.
Seorang pria tampan, dengan tubuh tegap yang menuruni anak tangga dengan tas Dokternya yang sejak tadi di pegangnya dan juga jas Dokter nya.
"Arryan," panggil seorang wanita yang duduk di sofa.
"Ada apa mah?" tanya Arryan
"Kemarilah!" sahut wanita itu dengan tersenyum.
Arryan menganggukan kepalanya dan langsung menghampiri wanita yang di panggilnya mama itu dan duduk di samping wanita.
"Bagaimana cantik tidak?" wanita itu menunjukkan satu lembar foto kepada Arryan. Foto itu tak lain adalah foto Aretha.
"Semua wanita cantik," jawab Arryan dengan mengkancing lengan kemejanya.
"Mama menanyakan gadis ini bukan semua wanita," ucap Mira.
"Cantik!" jawab Arryan yang akhirnya mengeluarkan pendapatnya mengenai nilainya kepada gadis yang ditunjukkan oleh ibunya itu.
"Ini itu anak dari teman papa kamu. Mereka itu sejak dulu sudah berteman baik dan Ibunya juga seorang Dokter," jelas Mira dengan singkat.
"Lalu?" tanya Arryan.
"Hmmm, kamu harus menikah dan mama rasa gadis ini cocok menjadi istri kamu," ucap Mira yang to the point menyampaikan apa sebenarnya maksudnya kepada putranya itu. Mendengar hal itu membuat Arryan mengendus tersenyum.
"Ihhhh jangan tersenyum seperti itu. Mama ini bicara serius bukan main-main," ucap Mira.
"Iya mah. Tidak ada yang main-main. Memang tidak boleh Arryan tersenyum," sahut Arryan.
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments