Kediaman Arryan.
Malam ini keluarga Arryan terlihat rapi-rapi yang terlihat ingin bepergian karena memakai pakaian yang sangat formal.
"Harus banget ya mah. Kita itu memenuhi undangan dari tuan Alvian," protes Shela yang pasti tidak setuju untuk ikut.
"Kamu ini jangan banyak protes Shela. Ini acara Anniversary pernikahan tuan Alvian dan istrinya. Lagi pula di saat ulang tahun Loli mereka juga datang dan tidak protes seperti kamu," jawab Mira.
"Ya kan itu mama yang mengundang mereka bukan aku," sahut Shela.
"Sama aja yang penting mereka itu datang dan sekarang kita harus membalas kedatangan mereka," tegas Mira.
"Udah-udah kalian jangan bertengkar hanya untuk hal ini, sebaiknya kita langsung buru-buru pergi," sahut Matteo.
"Aduh-aduh mau kemana ini rapi-rapi," tiba-tiba seorang wanita sekitar berusia 35 tahun dan menghampiri keluarga itu.
"Wulan," sahut Mira.
"Mbak Mira dan yang lainnya mau ke mana Kok kelihatan rapi banget kayak mau kondangan?" tanya Wulan.
"Kami mau pergi ke acara Anniversary tuan Alvian dan juga istrinya," jawab Dika.
"Tuan Alvian. Kayak nggak asing deh sama nama itu," sahut Wulan yang seperti mengenali orang tersebut.
"Ohhhh iya aku baru ingat. Dia itu yang calon besannya kalian yang tidak jadi kan. Iya-iya benar sekali. Aku ingat siapa dia," sahut Wulan.
"Untuk apa coba mbak Mira sama Mas Matteo harus datang ke acara tersebut. Memang tidak ingat kejadian yang dulu," sahut Wulan.
"Kamu sama saja dengan Shela. Sudahlah itu tidak penting dan juga tidak ada waktu untuk menjelaskan kepada kamu. Kami harus buru-buru pergi," sahut Mira yang malas melihat adik iparnya itu yang tak lain adik dari suaminya.
"Ihhhh tunggu dulu masa iya aku langsung ditinggalkan begitu saja. Aku baru datang ke rumah ini dan bukannya di jamu aku malah ditinggal pergi," sahut Wulan dengan kesal
"Ya namanya kita semua sudah siap-siap sejak tadi tante," sahut Arryan.
"Ya sudah kalau begitu aku ikut. Aku nggak mau ditinggal di rumah ini sendirian," ucap Wulan.
"Bukannya kamu itu tadi barusan menghina keluarga itu dan kamu bilang untuk apa sih datang ke sana ini itu yang kamu bilang. Sekarang kamu malah mau ikut," sahut Mira.
"Ya aku nggak mau ditinggal di rumah ini sendirian," jawab Wulan.
"Ya sudah. Jika kamu mau ikut. Ayo cepat," ajak. Mateo. Yang lain hanya menghela nafas dan akhirnya bulan pun ikut bersama mereka.
**********
Aretha berada di dalam kamarnya yang terlihat begitu gelisah yang duduk di pinggir ranjang dengan beberapa kali mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.
"Apa sebaiknya aku datang saja keacara papa dan mama," gumamnya yang ternyata dilema yang memikirkan apakah dia harus datang ke acara keluarganya atau justru hanya diam saja.
"Papa pasti belum bisa memaafkanku dan menerima semua kesalahanku. Tapi benar apa kata Lia. Jika aku diam saja. Maka aku dan papa tidak akan pernah berdamai. Aku sangat merindukan mereka dan aku menginginkan masa-masa seperti dulu lagi,"
"Tapi bagaimana jika Papa marah saat melihatku, Bagaimana jika aku mengacaukan acara tersebut," Alea bergerutu sendiri yang penuh dengan kebingungan jalan apa yang akan ditempuhnya.
Dia juga tidak pernah ingin larut dalam permasalahan yang tidak selesai sampai detik ini. Sudah cukup baginya berada di Luar Negri selama 2 tahun. Aretha yang bahkan kembali ke Jakarta belum menemui kedua orang tuanya.
Lia kemarin memberikannya banyak masukan yang untuk menggetarkan hatinya dan tidak tahu jalan apa yang akan dihadapi Aretha. Apakah benar dia akan pulang dan menerima semua ungkapan kemarahan dari orang tuanya atau justru berdiam diri di kamar dan menunggu begitu saja entah kapan masalahnya akan selesai.
Menunggu hari demi hari bulan demi bulan tahun demi tahun dan tidak tahu kapan akan selesai perselisihannya dengan kedua orang tua nya.
***********
Kediaman Alvian.
Hari ulang tahun Alvian bersamaan dilaksanakan dengan Anniversary pernikahan Alvian dan juga Alea. Anniversary yang di adakan di kediaman Alvian. Alvian mengundang teman-teman bisnisnya dan juga keluarga dekat.
Acara pesta berjalan dengan lancar dan meriah. Keluarga Arryan yang diundang oleh keluarga Alea dan suaminya akhirnya juga sudah sampai dan mengobrol-ngobrol bersama Alvian dan Alea.
"Heran banget dengan mas Matteo dan juga mbak Mira. Kenapa sih sampai detik ini masih mau aja berhubungan dengan keluarga ini. Lupa dengan keluarga ini yang sudah mempermalukan keluarga besar kita," bisik Wulan dengan kesal.
"Aku juga heran Tante. Mama sama papa selalu saja menjalin silaturahmi. Entah apa gunanya," jawab Shela.
"Sayang. Kamu itu seharusnya bersyukur mempunyai orang tua yang tidak memiliki dendam. Walau apa yang sudah terjadi tetapi Mama dan Papa masih tetap menjalin silaturahmi dan seharusnya kamu sebagai anak mengikuti dan bukan malah protes," tegur Dika sebagai suami yang mengingatkan istrinya.
"Kamu juga Dika ikut-ikutan aja aja," sahut Wulan kesal dengan kedua tangan yang dilipat di dadanya.
"Oh iya di mana anak mereka. Aku tidak pernah melihat wanita yang membuat masalah itu?" tangan Wulan.
"Katanya sih sudah di usir dan tidak di akui anak aku juga nggak tahu ceritanya mama yang mengatakan," jawab Shela.
"Memang anak seperti itu sangat pantas untuk tidak diakui. Jika itu anakku aku juga akan mengusirnya," sahut Wulan dengan kesal.
"Nikah aja belum sudah memikirkan anak," sahut Dika.
"Apa sih kamu Dika," sahut Wulan kesal.
"Sudah-sudah. Kalian jangan malah ribut di acara orang lain," tegur Arryan yang pasti paling dewasa diantara semuanya meski umur Wulan yang jauh lebih dewasa.
"Sayang sebaiknya kita mulai saja acaranya. Kita tiup lilin dan potong kue," ucap Alea.
"Baiklah sayang! ayo!" sahut Alvian.
Pasangan suami istri itu sudah menghampiri kue Anniversary pernikahan mereka dan juga kue ulang tahun yang disatukan. Sambutan tepuk tangan yang meriah yang diberikan saat pasangan suami istri itu sama-sama memegang pedang untuk memotong kue ulang tahun yang bertingkat itu.
Alea dan Alvian malam ini memang seperti pasangan muda saja yang tampil sangat cantik dan tampan dengan tema Anniversary pernikahan secara glamor. Pernikahan mereka yang sudah memasuki usia 22 tahun tetapi membuat keduanya seperti pasangan yang masih berusia 2 tahun saja.
Kedua pasangan itu sama-sama menyilangkan tangan mereka dan sama-sama saling menyuapi kue ulang tahun yang sudah mereka potong dan mendapatkan sambutan tepuk tangan yang meriah dari para tamu undangan yang pasti ikut merasakan kebahagiaan pasangan tersebut.
"Semoga pernikahan kita langgeng terus. Kita jangan ribut-ribut lagi dan harus sering berkomunikasi," ucap Alvian.
"Iya sayang. Aku juga mengharapkan hal yang sama untuk pernikahan kita," jawab Alea. Alvian mencium lembut pipi istrinya dan pasangan romantis itu membuat orang-orang iri saja.
"Seharusnya putriku ada di sini. Hadir di sini. Sudah 2 tahun merayakan hari yang sama tanpa kehadiran kamu Aretha. Mama tidak tahu sampai kapan kamu akan menjauh dari keluarga ini," batin Alea dengan wajah sedihnya yang mengingat Aretha.
"Sayang ada apa?" tanya Arryan.
"Tidak apa-apa kok," jawab Aretha tersenyum.
"Pah, mah!" di tengah kemeriahan acara tersebut menjadi hening seketika saat mendengar suara seorang wanita memanggil papa dan mama.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments