Episode 4 Kekacauan Di hari pernikahan

"Sayang pihak mempelai pria nya sudah datang!" tiba-tiba Alvian melihat jejeran mobil dari besannya yang sudah memasuki pekarangan rumahnya.

"Iya sayang ayo kita sambut mereka," sahut Alea dengan semangat. Alvian menganggukkan kepalanya dan mereka langsung menghampiri pihak keluarga dari calon suami putrinya.

Pintu mobil itu di bukakan oleh pengawal dan keluarlah pasangan suami istri yang pasti besan dari Alvian dan Alea.

"Tuan Matteo," sapa Alvian dengan ramah yang mana Alvian dan tuan Matteo saling bersalaman dan Alea dengan Mira yang cipika-cipiki dan berpelukan dengan tersenyum lebar.

"Alhamdulillah tuan bisa sampai dengan selamat," ucap Alvian.

"Alhamdulillah sekali. Kami juga tidak terlambat. Karena jujur kami sangat takut terlambat untuk datang dalam acara pernikahan ini," sahut Matteo.

"Tidak sama sekali. Aretha juga masih siap-siap di kamar. Biasalah pengantin wanita sangat banyak yang harus disiapkannya dari printilan kecil sampai besar," sahut Alea.

"Iya-iya benar sekali," sahut Mira.

Pandangan mata Alea dan Alvian jatuh kepada Arryan yang sejak tadi berdiri gagah dengan menggunakan stelan jas putih.

"Tante," sapa Arryan dengan sopan yang mencium punggung tangan Alea dan Alvian.

"Kamu tampan sekali Arryan," puji Alea.

"Terima kasih Tante," sahut Arryan.

"Oh iya mbak Alea. Ini kenalkan. Ini adalah ibu mertua saya," Mira memperkenalkan seorang wanita yang tua dengan kacamatanya dan sanggul kondenya.

"Halo Bu, kami orang tua dari calon istri dari cucu ibu," sahut Alea dengan ramah.

"Iya. Saya belum melihat di mana cucu menantu saya. Jika melihat ibunya seperti ini saja. Pasti cucu menantu saya sangat cantik," sahut wanita itu dengan menuju Aretha.

"Memang sangat cantik mah. Makanya Arryan langsung setuju untuk menikah. Padahal belum melihat Aretha sama sekali," sahut Mira yang mengambil alih untuk menjawab.

"Kalian ini bisa saja. Saya jadi malu," sahut Alea.

"Tidak perlu malu mbak. Untuk pernikahan anak-anak kita hari ini kami sangat excited  sekali dan mempersiapkan banyak hal. Kami juga membawa keluarga besar kami dan juga tamu-tamu yang khusus yang kami undang untuk acara pernikahan ini," sahut Mira.

"Iya mbak. Saya juga melihat banyak tamu dari keluarga mbak yang datang. Semoga setelah pernikahan Aretha dan Arryan menjadikan keluarga kita menyatu dan semakin besar," ucap Alea dengan penuh harapan nya

"Amin," sahut Mira.

"Kalau begitu ayo masuk. Acaranya akan segera di mulai," ajak Alvian.

"Iya," mereka semua mengangguk dan akhirnya memasuki kediaman lokasi pernikahan.

Acara pernikahan akan di mulai. Alea menyuruh pelayan untuk menjemput Aretha. Sementara Arryan yang duduk di sofa terlihat dek-dekan. Bagaimana tidak ini adalah hari pernikahannya.

"Woy!" tiba-tiba Arryan di senggol seorang pemuda tampan yang duduk di sampingnya.

"Bikin kaget aja Robi," sahut Arryan menghela nafas.

"Wajahnya tegang amat. Sudah tidak sabar untuk bertemu dengan calon istrinya yang Aku dengar-dengar calon istri mu itu begitu cantik," goda Robi.

"Ini hari pernikahanku. Jadi bukan hal yang aneh. Jika aku tidak dek-dekan. Aku dek-dekan sekali di hari pernikahan ku dan ini bukan permasalahan wanita yang cantik atau tidak," jawab Arryan.

"Iya deh Dokter tampan Arryan yang sebentar mau menikah. Jadi wajahnya dek-dekan melebihi dari operasi besar," goda Robi. Robi adalah teman seprofesi Arryan yang juga adalah sepupu dari Arryan.

Arryan hanya menghela nafas yang pasti mencoba untuk tenang yang pasti Arryan mungkin bisa tenang sebelum ijab kabul terselesaikan. Jadi sangat wajar. Jika Arryan terus saja tegang.

Alea yang berbicara dengan tamu. Tiba-tiba pelayan mendekatinya.

"Ada apa?" tanya Alea.

"Bu kemari sebentar!" ajak pelayan itu yang tampak gugup. Alea pun mengangguk dan mengikut saja.

Sementara Alvian melihat istrinya yang bersama pelayan seperti ada sesuatu.

"Ada apa Bi?" tanya Alea.

"Nona Aretha Bu," ucap Bibi dengan gugup dengan suaranya yang bergetar dan tampak dek-dekan.

"Ada apa dengan Aretha?" tanya Alea.

"Nona Aretha tidak ada di kamarnya," jawab Bibi yang membuat Alea terkejut dengan jantungnya yang hampir copot mendengar pernyataan dari Bibi.

"Apa maksud kamu?" tanya Alea yang masih shock.

"Saya sudah kekamar Nona Aretha dan ingin memanggilnya. Tapi kamarnya kosong," jawab Bibi.

"Sayang ada apa?" tanya Alvian yang tiba-tiba datang.

"Sayang, acaranya akan di mulai, penghulu sudah datang dan kenapa Aretha belum turun juga yang lain sedang menunggu?" tanya Alvian.

"Sayang Aretha tidak ada di kamarnya," jawab Alea. Alvian yang mendengar pernyataan istrinya juga kaget dengan matanya yang menutup.

"Apa kamu bilang!" pekik Alvian yang sedikit menguatkan volume suaranya yang membuat perhatian orang mengarah kepadanya. Namun Alvian sadar hal itu dan memelankan suaranya.

"Sayang kamu jangan bercanda," ucap Alvian yang berbicara pelan dengan menekan suaranya.

"Aku tidak bercanda. Bibi yang mengatakannya," jawab Alea.

"Benar tuan. Nona Aretha tidak ada di kamarnya," sahut Bibi yang menambahi.

Alvian langsung meninggalkan tempat itu dan buru-buru pergi ke kamar putrinya untuk memastikan hal tersebut. Alea juga menyusul suaminya.

Alvian memasuki kamar putrinya dan melihat kamar itu benar-benar kosong.

"Aretha!" panggil Alvian yang mencari di dalam kamar.

"Ya ampun kemana Aretha pergi," Alea juga jadi panik yang tidak melihat Aretha.

"Aku baru saja tadi kekamarnya dan mengeceknya. Dia masih bersiap-siap," ucap Alea yang memang barusan dari kamar putrinya dan tidak ada masalah sama sekali.

"Anak itu benar-benar mencari masalah," umpat Alvian dengan mengepal tangannya.

"Pengawal!" teriak Alvian.

"Sayang pelankan suara kamu. Nanti tamu mendengar," ucap Alea yang menyarankan suaminya. Siapa juga yang tidak teriak-teriak. Karena ulah putrinya yang berbuat semaunya di hari pernikahannya dan pasti emosi Alvian meledak-ledak.

Hanya dengan satu panggilan saja dengan keras pengawal di rumah itu pun langsung datang.

"Ada apa tuan?" tanya salah seorang pengawal.

"Cari Aretha sekarang juga. Dia pasti masih berada di sekitar sini! Bawa anak itu pulang!" perintah Alvian.

"Baik tuan!" sahut menganggukan kepala dan langsung menjalankan perintah dari tuannya.

"Apa yang kamu lakukan Aretha. Kenapa kamu melakukan semua ini kepada mama dan papa. Apa kamu sengaja ingin mempermalukan kedua orang tua kamu di depan banyak orang," ucap Alea yang sekarang menangis dan juga terlihat khawatir. Alvian melihat kearah jendela dan melihat jendela yang terbuka. Alvian menghampiri jendela itu dan menebak kemungkinan putrinya kabur lewat jendela.

"Papa tidak akan maafkan Aretha. Jika kamu membuat masalah hari ini," ucap Alvian mengepal tangannya dengan pemikiran yang sudah entah ke mana-mana.

Alvian pasti marah besar dengan tingkah laku Aretha yang seenaknya bertindak dan juga membuat Alea menangis karena masalah itu.

Sementara di bawah semua tamu undangan dan juga penghulu masih menunggu mempelai wanita yang tidak kunjung kelihatan. Wajah tamu undangan mulai resah karena sejak tadi acaranya belum dimulai dan penghulu juga terus bertanya kepada pihak keluarga mempelai lelaki.

Arryan yang masih duduk di sofa di samping Robi, melihat beberapa orang yang menuruni anak tangga dan berlari buru-buru. Dari pakaian pria-pria tersebut yang sepertinya itu adalah Bodyguard.

"Apa terjadi sesuatu," batin Arryan yang tiba-tiba merasa ada yang tidak beres.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1 Ditentang
2 Episode 2 Rencana perjodohan semakin dekat.
3 Episode 3 Mendadak Punya rencana lari kawin
4 Episode 4 Kekacauan Di hari pernikahan
5 Episode 4 Murka
6 Episode 6 Selingkuh.
7 Episode 7 Bertemu kembali.
8 Episode 8 Masih di awasi.
9 Episode 9 Mengawasi
10 Episode 10 Bertemu kembali.
11 Episode 11 Bagas dan Arryan.
12 Episode 12 Pesan yang manis.
13 Episode 13 Melihatnya kembali
14 Episode 14 Dunia itu sangat sempit.
15 Episode 15 Kedekatan Arryan dan Aretha.
16 Episode 16 Apa itu ngedate.
17 Episode 17 Sambungan.
18 Episode 18 Nekat pergi ke pesta ulang tahun.
19 Episode 19 Wanita 2 tahun lalu.
20 Episode 20 Masih tidak menyangka.
21 Episode 21 Kedatangan Aretha.
22 Episode 22 Arryan dan Aretha
23 Episode 23 Maaf Aretha untuk Arryan.
24 Episode 24 Kecelakaan.
25 Episode 25 keadaan darurat
26 Episode 25 Canggung antara Arryan dan Aretha.
27 Episode 27 rencana Pernikahan Aretha dan Arryan.
28 Episode 28. Rencana Mira.
29 Episode 29 Perjodohan.
30 Episode 30 Obrolan intens Arryan dan Aretha.
31 Episode 31 Hal menegangkan.
32 Episode 33 Sah
33 Episode 33 Arryan dan Aretha.
34 Episode 34 Ketegangan.
35 Episode 35 Kata cerai di hari pernikahan.
36 Episode 36 Takdir Aretha.
37 Episode 37 Ada penghalang.
38 Episode 38 Luluhnya hati seorang Ayah.
39 Episode 39 Hanya bisa memantau.
40 Episode 40 Tidak ingin bercerai.
41 Episode 41
42 Episode 42 Apa cemburu.
43 Episode 43 Cemburu berujung kemanisan.
44 Episode 42 Malu-malu.
45 Episode 45 Insiden
46 Episode 46 Kok Posesif.
47 Episode 47 Kebersamaan Aretha dan Arryan.
48 Episode 48 Arryan dan Aretha.
49 Episode 49 Rahasia Arryan terbongkar Rio.
50 Episode 50 Deg.
51 Episode 51 Waktu untuk suami istri.
52 Episode 52 Deg
53 Episode 53 Jahatnya Bagas.
54 Episode 54 Aretha dalam bahaya.
55 Episode 54 Romantis
56 Episode 56 Deg
57 Episode 57 Seperti melepas rindu.
58 Episode 58 gundah
59 Episode 59 Pernyataan.
60 Episode 60 Aretha jujur
61 Episode 61 Aretha tegas.
62 Episode 62 Momen manis Aretha dan Arryan m
63 Episode 63 Mengajak ke keluarganya.
64 Episode 65 Pertama kali 1 kamar.
65 Episode 65 Hampir saja.
66 Episode 66 Rencana Arryan
67 Episode 67 kenekatan Arryan.
68 Episode 68 Romantis Arryan dan Aretha.
69 Episode 69 Izin dari Alvian.
70 Episode 70 Suami istri makin romantis.
71 Episode 71 Malah grogi.
72 Episode 72 Antara
73 Episode 73 Bertemu Eyang.
74 Episode 74 Suami siaga.
75 Episode 75 Arryan Aretha.
76 Bab 76 Satu ranjang
77 Episode 78 Aretha dan Eyang
78 Episode 78 detik-detik unboxing
79 Episode 79 Unboxing
80 Episode 80 Akhirnya unboxing
81 Episode 81 Hati lembut Eyang
82 Episode 82 Membela Aretha.
83 Episode 83 Pamit
84 Episode 85 Suami istri bucin.
85 Episode 86 Istri posesif.
86 Episode 86
87 Episode 89 Gagal lagi
88 Episode 88 Mulai merasa jauh.
89 Episode 89 Hati bimbang.
90 Episode 90 Suami istri mengobrol.
91 Episode 91 Ajakan Bulan Madu.
92 Episode 92 Dinginnya istriku.
93 Episode 93 peringatan teman
94 Episode 94 Istri jutek
95 Episode 95
96 Episode 96 Merayu istri.
97 Episode 97 Romantis sam
98 Episode 98 ajakan Dinner.
99 Episode 99 Masih ada lanjutan.
100 Episode 100 Malam Untuk keduanya.
101 Episode 101 Air mata kecewa.
102 Episode 102 Ternyata masih ada yang lebih sakit.
103 Episode 103 Ternyata hanya beban.
104 Episode 104 Keputusan untuk pergi.
105 Episode 105 Ribut parah
106 Episode 106 Baru kesepian
107 Episode 107 Rumah sakit.
108 Episode 108 Arryan, Aretha, Bagas
109 Episode 109 Arryan datang pada Aretha
110 Episode 110 Saran dari ibu mertua.
111 Episode 111
112 Episode 112 Akhirnya Aretha tahu
113 Episode 113 Aretha menyusul Arryan
114 Episode 115 Merawat suami yang sakit
115 Episode 115 Akhirnya Pecah telor.
116 Episode 116 Liburan bersama.
117 Episode 117 tidak hentinya saling romantis
118 Episode 118 Malam pengantin tidak pernah usai.
119 Episode 119 Kembali LDR
120 Episode 120 Mengetahui Hal baru.
121 Episode 121 Obatnya adalah suaminya.
122 Episode 122
123 Episode 123 Ketahuan kan.
124 Episode 124 Kencan.
125 Episode 125 Kembali LDR.
126 Episode 125 Kejutan dari suami.
127 Episode 127 Hadiah istri untuk suami.
128 Episode 128 Tiba-tiba.
129 Episode 129 Tiba-tiba.
130 Episode 130 Duka
131 Episode 132 Takdir Aretha.
132 Episode 132 Hampir saja.
133 Episode 133 Aretha pergi.
134 Episode 134 Arryan dan Aretha.
135 Episode 135
136 Episode 136 Permintaan ngaur.
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 138
140 Episode 139
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150.
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 157
159 Episode 159
160 Episode 170
161 Episode 161
162 Episode 162 Detik-detik.
163 Episode 163 Selesai.
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Episode 1 Ditentang
2
Episode 2 Rencana perjodohan semakin dekat.
3
Episode 3 Mendadak Punya rencana lari kawin
4
Episode 4 Kekacauan Di hari pernikahan
5
Episode 4 Murka
6
Episode 6 Selingkuh.
7
Episode 7 Bertemu kembali.
8
Episode 8 Masih di awasi.
9
Episode 9 Mengawasi
10
Episode 10 Bertemu kembali.
11
Episode 11 Bagas dan Arryan.
12
Episode 12 Pesan yang manis.
13
Episode 13 Melihatnya kembali
14
Episode 14 Dunia itu sangat sempit.
15
Episode 15 Kedekatan Arryan dan Aretha.
16
Episode 16 Apa itu ngedate.
17
Episode 17 Sambungan.
18
Episode 18 Nekat pergi ke pesta ulang tahun.
19
Episode 19 Wanita 2 tahun lalu.
20
Episode 20 Masih tidak menyangka.
21
Episode 21 Kedatangan Aretha.
22
Episode 22 Arryan dan Aretha
23
Episode 23 Maaf Aretha untuk Arryan.
24
Episode 24 Kecelakaan.
25
Episode 25 keadaan darurat
26
Episode 25 Canggung antara Arryan dan Aretha.
27
Episode 27 rencana Pernikahan Aretha dan Arryan.
28
Episode 28. Rencana Mira.
29
Episode 29 Perjodohan.
30
Episode 30 Obrolan intens Arryan dan Aretha.
31
Episode 31 Hal menegangkan.
32
Episode 33 Sah
33
Episode 33 Arryan dan Aretha.
34
Episode 34 Ketegangan.
35
Episode 35 Kata cerai di hari pernikahan.
36
Episode 36 Takdir Aretha.
37
Episode 37 Ada penghalang.
38
Episode 38 Luluhnya hati seorang Ayah.
39
Episode 39 Hanya bisa memantau.
40
Episode 40 Tidak ingin bercerai.
41
Episode 41
42
Episode 42 Apa cemburu.
43
Episode 43 Cemburu berujung kemanisan.
44
Episode 42 Malu-malu.
45
Episode 45 Insiden
46
Episode 46 Kok Posesif.
47
Episode 47 Kebersamaan Aretha dan Arryan.
48
Episode 48 Arryan dan Aretha.
49
Episode 49 Rahasia Arryan terbongkar Rio.
50
Episode 50 Deg.
51
Episode 51 Waktu untuk suami istri.
52
Episode 52 Deg
53
Episode 53 Jahatnya Bagas.
54
Episode 54 Aretha dalam bahaya.
55
Episode 54 Romantis
56
Episode 56 Deg
57
Episode 57 Seperti melepas rindu.
58
Episode 58 gundah
59
Episode 59 Pernyataan.
60
Episode 60 Aretha jujur
61
Episode 61 Aretha tegas.
62
Episode 62 Momen manis Aretha dan Arryan m
63
Episode 63 Mengajak ke keluarganya.
64
Episode 65 Pertama kali 1 kamar.
65
Episode 65 Hampir saja.
66
Episode 66 Rencana Arryan
67
Episode 67 kenekatan Arryan.
68
Episode 68 Romantis Arryan dan Aretha.
69
Episode 69 Izin dari Alvian.
70
Episode 70 Suami istri makin romantis.
71
Episode 71 Malah grogi.
72
Episode 72 Antara
73
Episode 73 Bertemu Eyang.
74
Episode 74 Suami siaga.
75
Episode 75 Arryan Aretha.
76
Bab 76 Satu ranjang
77
Episode 78 Aretha dan Eyang
78
Episode 78 detik-detik unboxing
79
Episode 79 Unboxing
80
Episode 80 Akhirnya unboxing
81
Episode 81 Hati lembut Eyang
82
Episode 82 Membela Aretha.
83
Episode 83 Pamit
84
Episode 85 Suami istri bucin.
85
Episode 86 Istri posesif.
86
Episode 86
87
Episode 89 Gagal lagi
88
Episode 88 Mulai merasa jauh.
89
Episode 89 Hati bimbang.
90
Episode 90 Suami istri mengobrol.
91
Episode 91 Ajakan Bulan Madu.
92
Episode 92 Dinginnya istriku.
93
Episode 93 peringatan teman
94
Episode 94 Istri jutek
95
Episode 95
96
Episode 96 Merayu istri.
97
Episode 97 Romantis sam
98
Episode 98 ajakan Dinner.
99
Episode 99 Masih ada lanjutan.
100
Episode 100 Malam Untuk keduanya.
101
Episode 101 Air mata kecewa.
102
Episode 102 Ternyata masih ada yang lebih sakit.
103
Episode 103 Ternyata hanya beban.
104
Episode 104 Keputusan untuk pergi.
105
Episode 105 Ribut parah
106
Episode 106 Baru kesepian
107
Episode 107 Rumah sakit.
108
Episode 108 Arryan, Aretha, Bagas
109
Episode 109 Arryan datang pada Aretha
110
Episode 110 Saran dari ibu mertua.
111
Episode 111
112
Episode 112 Akhirnya Aretha tahu
113
Episode 113 Aretha menyusul Arryan
114
Episode 115 Merawat suami yang sakit
115
Episode 115 Akhirnya Pecah telor.
116
Episode 116 Liburan bersama.
117
Episode 117 tidak hentinya saling romantis
118
Episode 118 Malam pengantin tidak pernah usai.
119
Episode 119 Kembali LDR
120
Episode 120 Mengetahui Hal baru.
121
Episode 121 Obatnya adalah suaminya.
122
Episode 122
123
Episode 123 Ketahuan kan.
124
Episode 124 Kencan.
125
Episode 125 Kembali LDR.
126
Episode 125 Kejutan dari suami.
127
Episode 127 Hadiah istri untuk suami.
128
Episode 128 Tiba-tiba.
129
Episode 129 Tiba-tiba.
130
Episode 130 Duka
131
Episode 132 Takdir Aretha.
132
Episode 132 Hampir saja.
133
Episode 133 Aretha pergi.
134
Episode 134 Arryan dan Aretha.
135
Episode 135
136
Episode 136 Permintaan ngaur.
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 138
140
Episode 139
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150.
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 157
159
Episode 159
160
Episode 170
161
Episode 161
162
Episode 162 Detik-detik.
163
Episode 163 Selesai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!