"Ya boleh. Tapi senyum kamu itu terlihat mengejek mama," sahut Mira dengan menatap selidik putrinya itu.
"Tidak seperti itu mah. Jangan berpikiran seperti itu. Arryan sama sekali tidak mengejek mama," sahut Arryan.
"Lalu bagaimana dengan gadis ini. Kamu setuju untuk menikah dengannya?" tanya Mira.
"Mama ingin aku menikah?" tanya Arryan balik.
"Iya Arryan. Kamu sudah waktunya menikah kamu juga seorang Dokter dan pasti membutuhkan istri untuk mengurus kamu. Walau mama tau. Kamu itu bisa mengurus diri sendiri dan sebenarnya belum ingin menikah. Tetapi apa salahnya kamu memantapkan hati untuk menikah," jawab Mira.
"Wanita ini dari keluarga baik-baik. Ayahnya seorang Pengusaha dan papa kamu kenal dekat. Ibunya juga seorang Dokter dan gadis ini putri satu-satu mereka. Ayahnya ingin mencariku suami yang tepat untuknya yang bisa menjaganya," jelas Mira sedikit menceritakan tentang wanita yang akan dijodohkan untuk putranya.
"Baiklah. Jika Mama memang ingin aku menikah. Jika mama menyukainya. Maka aku juga ikut saja dengan ketentuan mama," sahut Arryan yang ternyata tidak mempermasalahkan perjodohan dari mamanya.
Arryan mungkin pria yang simpel dan juga tidak berbelit-belit. Baginya jika sang Ibu sudah menyukai wanita yang akan menikah dengannya maka itu sudah menurutnya sudah pilihan yang terbaik.
"Jadi kamu menerima perjodohan ini?" tanya Mira yang ingin memastikan.
"Jika mama suka dan ini yang terbaik dan mama dan papa dan juga semua keluarga setuju dan bahagia. Maka Arryan akan mengikut saja. Karena jika itu restu dari mama pasti itu yang terbaik," jawab Arryan dengan tersenyum dan sangat simpel.
"Alhamdulillah. Mama senang mendengarnya," sahut Mira yang benar-benar lega dengan tersenyum mendengar kata-kata dari putranya.
Berbeda dengan Aretha yang harus ada pertengkaran dulu dan bahkan sampai detik ini dia belum menyetujui perjodohan yang dilakukan orang tuanya. Namun Arryan terlihat santai dan tidak banyak protes atas perintah sang mama.
*********
Karena Aretha akan di jodohkan dengan pilihan dari kedua orang tuanya. Aretha pun menemui Bagas untuk membicarakan masalah serius itu. Mereka bertemu di salah satu Restaurant yang tidak jauh dari kampus Aretha.
"Jika mereka sudah menjodohkan kamu lalu kita bisa apa," sahut Bagas yang memberikan tanggapan atas semua penjelasan dari Aretha.
"Apa yang kamu bicarakan Bagas. Kamu bilang kita bisa apa. Lalu kamu akan membiarkanku menikah dengan pria yang sama sekali aku tidak kenal bahkan wajahnya pun aku tidak pernah melihatnya," ucap Aretha.
"Siapa juga Aretha yang menginginkan kamu menikah dengan laki-laki lain. Tapi apa sejak awal orang tuamu memang tidak pernah setuju dengan hubungan kita. Om Alvian juga sudah berkali-kali mengingatkanku untuk menjauhimu dan mungkin sampai menjodohkan yang padahal kita berdua masih tetap menjalin hubungan. Kita tidak bisa apa-apa karena kita memang tidak direstui orang tuamu," tegas Bagas yang tidak bisa berbuat apa-apa.
"Tapi aku tidak mau menikah dengannya dan aku juga tidak mau hubungan kita berakhir. Bagas aku mencintai kamu," ucap Aretha.
"Jika kamu bertanya soal cinta aku lebih mencintai kamu Aretha. Tapi mungkin ini takdir yang membuat kita untuk tidak bisa bersama," ucap Bagas lebih pasrah dengan hubungannya dengan wanita yang dicintainya itu karena terhalang restu dari orang tua.
"Kalau begitu mari lawan takdir," ucap Aretha yang membuat Bagas terdiam dan tidak mengerti apa yang dimaksud oleh Aretha.
"Apa maksud kamu?" tanya Bagas.
"Bawa aku pergi. Aku tidak menginginkan pernikahan ini. Aku hanya ingin kamu. Kita bisa hidup bersama-sama. Aku tidak peduli dengan semuanya," ucap Aretha yang benar-benar sudah dibutakan oleh cinta sampai pikirannya sudah tidak menentu lagi.
"Kamu menyuruhku untuk membawamu pergi. Aretha itu tidak mungkin," ucap Bagas.
"Tidak ada yang bisa kita lakukan selain kabur dari semua ini. Aku tidak ingin menjadi istri dari seorang pria yang sama sekali tidak aku tahu siapa dia. Aku tidak mencintainya dan aku hanya mencintaimu," ucap Aretha.
"Tapi aku bisa mendapatkan masalah besar dari orang tuamu jika semua ini terjadi apalagi membawamu pergi," sahut Bagas.
"Jika kita sudah menikah diam-diam. Maka papa dan mama tidak akan bisa mengatakan apa-apa lagi," jawab Aretha.
"Menikah diam-diam," sahut Bagas.
Aretha menganggukkan kepalanya dan memang tidak tahu apa yang ada di pikiran Aretha. Bagas terlihat diam dengan mengusap wajahnya dengan kedua tangannya yang memikirkan semua rencana Artha yang tiba-tiba saja mengajaknya menikah diam-diam.
Keputusan itu pasti tidak mudah bagi Bagas karena dia akan berurusan dengan Alvian. Tetapi dia juga mencintai Aretha dan tadi Aretha bahkan sudah menunjukkan cintanya yang rela menikah diam-diam hanya karena tidak ingin bersama orang lain.
*******
Kediaman rumah Aretha yang terlihat sibuk. Banyak orang-orang yang berdatangan ke rumah Aretha yang penuh dengan kesibukan untuk mempersiapkan sesuatu.
Ya pernikahan Aretha dan juga Arryan. Pernikahan mereka hanya tinggal hitungan hari. Alvian memang tidak main-main dengan apa yang telah diputuskannya dan akan menikahkan Aretha demi kebaikan Aretha.
Bahkan Aretha belum ada pertemuan sama sekali dengan calon suaminya. Tetapi pernikahan sudah di siapkan dan selama proses persiapan pernikahan Aretha sama sekali tidak diizinkan untuk keluar rumah dan bahkan untuk ke kampus.
Aretha hanya berdiri di jendela kamarnya dan melihat kesibukan di sekitar rumahnya yang mempersiapkan pernikahannya.
"Mama dan papa tidak mendengarkan dan tidak peduli dengan perasaan Aretha sama sekali. Kalian tetap saja mempersiapkan semua ini tanpa ada persetujuan dari Aretha Jadi jangan salahkan. Jika Aretha benar-benar akan meninggalkan pernikahan ini. Aretha hanya ingin menikah dengan pria yang Aretha cintai bukan dengan pilihan mama dan papa," batin Aretha dengan wajah senduhnya
"Maafkan Aretha. Jika harus melakukan semua ini. Kalian hanya mementingkan perasaan kalian saja dan tidak peduli dengan Aretha sama sekali. Papa sudah tidak sayang pada Aretha lagi," batin Aretha yang nggak tahu apa yang akan direncanakannya selanjutnya mungkinkah sia memang akan lari kawin setelah ini bersama Bagas.
***********
Hari pernikahan Aretha.
Hari ini tiba hari pernikahan Aretha. Untuk persiapannya memang tidak memakan waktu yang banyak. Semuanya di mudahkan dan sampai akhirnya hari pernikahan Aretha akan di laksanakan hari ini.
Karena rumah Aretha yang memang sangat luas seperti istana. Jadi pernikahan Aretha diadakan di rumah saja. Akad nikah Aretha yang di hadiri banyak tamu undangan dari kalangan yang berbeda-beda. Baik dari mempelai wanita maupun dari mempelai pria. Tamu undangan yang begitu banyak.
Para tamu juga sudah mulai memasuki lokasi acara di adakannya proses ijab kabul. Pihak organizer juga sudah menyiapkan semuanya dan mereka juga melayani pada tamu dengan baik.
Alvian dan Alea berdiri bersebelahan. Alea hari ini begitu cantik menggunakan kebaya berwarna peach dengan suaminya yang juga sangat tampan dengan menggunakan stelan jas hitam yang berdiri di sampai istrinya.
"Sayang tidak di sangka ya. Aretha akan menikah hari ini," ucap Alea sedikit cemas. Sebagai ibu pasti cemas dengan putrinya yang akan melepas masa lajangnya.
"Ini yang terbaik untuknya. Walau dia bersikeras menolak pernikahan ini. Tetapi aku sangat yakin. Lama kelamaan. Aretha akan menerima pernikahan ini," ucap Alvian dengan yakin.
"Iya sayang. Aku percaya itu. Kita melakukan semua ini untuk Aretha. Aretha lama kelamaan pasti akan mengerti seiring berjalannya waktu," sahut Alea. Alvian menganggukkan kepalanya.
Bersambung.....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
⁽⁽ଘ[🐾©️le🅾️🦋]ଓ⁾⁾
Next Kak 👍👍👍👍👍
2024-01-25
2