Episode 8 Masih di awasi.

Di dalam Apartemen tersebut, Hanya ada 1 kamar, ruang tamu dan ada dapur yang tidak jauh jaraknya dari ruang tamu dan juga bahkan tidak ada pembatas. Apartemen itu memang terlihat sangat sederhana sekali.

"Maaf ya Aretha hanya kecil tempatnya. Soalnya ini yang paling murah dari yang lain," ucap Lia.

"Tidak apa-apa. Ini jauh lebih baik dari pada tempat tinggal ku waktu Korea. Yang terpenting aku punya tempat tinggal," jawab Aretha yang tersenyum dan langsung duduk.

"Kamu pasti mengalami banyak kesulitan selama 2 tahun belakangan ini," ucap Lia yang duduk di samping Aretha dan terlihat sangat iba pada Aretha.

"Ya aku kuliah sambil bekerja dan untung saja aku ada beasiswa. Jadi tidak bayar uang kuliah dan aku harus kerja untuk biaya hidup selama di sana, biaya makan dan sebagainya," jawab Aretha tersenyum yang seolah dia baik-baik saja dan mungkin sudah lelah untuk mengeluh.

"Lalu bagaimana kuliah kamu. Bukannya belum selesai. Kenapa sudah kembali ka Jakarta?" tanya Lia.

"Aku mau cuti dulu. Di sana juga tidak ada kemajuan dalam pekerjaan. Jadi aku mau di sini saja. Siapa tahu ada kemajuan," jawab Aretha.

"Apa rencana kamu di sini?" tanya Lia.

"Mungkin akan mencari pekerjaan agar bisa makan agar tetap hidup," jawab Aretha.

"Huhhh,  malang sekali nasib majikanku ini. Punya orang tua yang mempunyai perusahaan di mana-mana. Ibu juga seorang Dokter dan memiliki rumah sakit. Anak tunggal mereka sekarang malah jadi gelandangan dan harus mencari pekerjaan untuk makan," ucap Lia dengan geleng-geleng kepala.

"Aku bukan anak papa lagi. Apa yang sudah aku lakukan sudah membuat papa marah dan ini adalah akibat dari perbuatanku yang tidak mendengarkan apa kata orang tua," ucap Alea yang sekarang jauh lebih dewasa dengan apa yang sudah dialaminya selama 2 tahun hidup dengan penuh kesulitan. Dia juga menyadari kesalahannya.

Hidupnya memang sangat berbanding  terbalik jika melihat ke belakang. Sebelumnya dia hidup penuh dengan kemewahan dan apa-apa selalu ada, penuh dengan kasih sayang dan selalu di manja. Tetapi apa yang dilakukannya sudah menjadikannya orang yang serba kekurangan dan itu akibat perbuatannya.

"Makasih sudah membelikan ku ticket pesawat," ucap Aretha.

"Sudahlah. Kamu juga dulu suka mentraktir ku waktu kita sama-sama sekolah. Jadi anggap saja itu aku bayar hutang," ucap Lia. Aretha mengangguk tersenyum.

"Mama kabarnya bagaimana?" tanya Aretha yang pasti untuk mempertanyakan kabar orang tuanya melalui Lia.

"Ibu Alea, semenjak kamu pergi selalu merasa kesepian. Ibu juga tidak bisa melakukan apa-apa. Karena bapak yang memang keputusannya tidak bisa diubah lagi," jawab Lia.

"Aretha minta maaf mah. Aretha sangat merindukan mama. Meski sudah ada di Jakarta. Tetapi Aretha tidak bisa bertemu mama. Maafkan Aretha mah," batin Aretha dengan matanya berkaca-kaca yang terlihat sangat sedih jika mengingat ibunya.

"Hmmm, ya sudah kalau begitu aku menyiapkan mu makan dulu," sahut Lia yang langsung berdiri dari tempat duduknya. Dia paling tidak bisa melihat teman kecilnya itu sedih dan lebih baik mengalihkan ke hal lain.

************

Setelah mengurus Aretha dan mendapatkan tempat tinggal. Lia kembali kerumah majikannya. Lia memang tinggal di rumah Aretha. Karena ibu Lia dan ayah Lia yang sudah bekerja begitu lama di rumah Aretha. Sudah menjadi kepercayaan orang tua Aretha juga.

"Lia!" panggil Alea.

"Bu," sahut Lia yang langsung menghampiri Alea.

"Bagaimana? Apa Aretha sudah pulang?" tanya Alea.

"Sudah Bu. Saya membelikan Aretha ticket dan juga Aretha sudah berada di Apartemen," jawab Lia.

"Alhamdulillah!" sahut Alea yang merasa lega

"Lalu bagaimana dengan keadaan Aretha. Apa Aretha baik-baik saja. Apa dia kurus?" tanya Alea yang penuh rasa khawatir pada putrinya yang sudah lama tidak ditemuinya itu.

"Tidak kok Bu. Aretha baik-baik saja. Namanya juga sudah tinggal di tropis yang sangat dingin. Jadi Aretha sudah baik-baik saja dan dia juga mirip-mirip orang-orang Korea. Jadi ibu tidak perlu khawatir," jawab Lia yang sengaja mengatakan hal-hal yang baik supaya Alea tidak sedih.

"Alhamdulillah!" sahut Alea yang merasa lega mendengar kabar putrinya yang baik-baik.

Dia memang mendengar dari Lia. Jika Aretha akan pulang ke Jakarta dan Alea yang membelikan ticket untuk putrinya. Namun semuanya pasti tanpa sepengetahuan suaminya.

"Sayang!" tiba-tiba suara Alvian terdengar yang membuat Alea kaget.

"Sudah kamu sana. Ingat jangan sampai bapak tahu tentang Aretha," ucap Alea menegaskan.

"Baik Bu," Lia langsung buru-buru pergi.

"Kamu sudah pulang sayang," sahut Alea yang tersenyum kepada suaminya.

"Kamu bicara apa sama Lia. Kenapa Lia buru-buru sekali perginya?" tanya Alvian.

"Tidak apa-apa. Aku hanya menyuruhnya untuk menyiapkan makan malam saja," jawab Alea bohong.

"Begitu rupanya," sahut Alvian.

"Ya sudah sayang kamu pasti lelah. Kamu mandi ya," ucap Alea. Alvian menganggukkan kepalanya.

**********

Kediaman Arryan.

Arryan, Loli dan sepasang suami istri keluar dari mobil yang memasuki rumah mewah tersebut.

"Arryan kamu sudah pulang," sahut seorang wanita yang tak lain adalah Mira ibu kandung Arryan dan juga ada Mateo ayah dari Arryan.

"Iya mah," sahut Arryan yang langsung memeluk orang tuannya itu.

"Bagaimana pekerjaan kamu. Pasti sekarang. Kamu menjadi Dokter yang hebat?" tanya Matteo.

"Sebelum Arryan ke Paris dan kuliah S3 di sana. Arryan juga sudah mencari Dokter yang hebat di rumah sakit sebelumnya," sahut Mira.

"Mama bisa saja. Tidak ada yang berbeda dari aku sebelumnya semuanya sama saja hanya gelar saja yang bertambah," sahut Arryan yang selalu merendah.

"Hmmm, kalau begitu pendamping hidup harus ada," sahut Mira yang tiba-tiba menyinggung soal pendamping hidup.

"Ya ampun mah. Sudah deh nggak usah jodoh-jodohin kak Arryan lagi. Lupa kak Arryan itu pernah di tinggal oleh calon pengantin wanitanya," sahut Shela mengingatkan ibunya tentang kejadian yang sudah berlalu.

"Tau nih mama kamu. Kalau Ibu sampai dengar kamu mencoba untuk menjodohkan Arryan lagi. Pasti ibu marah. Masalah 2 tahun lalu saja belum hilang di hati ibu. Jadi biarkan Arryan mencari pendampingnya sendiri tanpa kita ikut campur," sahut Mateo yang sepertinya juga kapok ikut-ikutan menjodohkan putranya yang ada mempermalukan keluarga mereka. Arryan terlihat sampai yang hanya tersenyum saja

"Ya tapi kan itu dulu pah. Aretha juga mungkin belum siap waktu itu," sahut Mira.

"Astaga mah. Mama masih mengingat nama wanita itu. Mah ini sudah begitu lama," sahut Shela yang tidak menduga jika ibunya masih mengingat nama wanita yang waktu itu dijodohkan dengan kakaknya yang lari di hari pernikahan kakaknya.

"Aretha!" mendengar nama itu tiba-tiba membuat Arryan merasa ada sesuatu dan merasa tidak asing dengan nama tersebut.

"Sudah-sudah jangan membahas masa lalu di sini," sahut Matteo.

"Eyang, tadi Loli di tabrak oleh Tante yang berjalan di tidak pakai mata," sahut Loli yang mengadu pada Eyangnya.

"Oh iya. Memang ada orang berjalan tidak pakai mata bukannya manusia Itu semua mempunyai mata?" tanya Mira yang berjongkok dan mendengarkan keluhan dari cucunya itu.

"Tapi Tante itu membuat Loli jatuh Eyang. Tante itu tidak berjalan dengan benar sehingga Loli jatuh," ucap Loli.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1 Ditentang
2 Episode 2 Rencana perjodohan semakin dekat.
3 Episode 3 Mendadak Punya rencana lari kawin
4 Episode 4 Kekacauan Di hari pernikahan
5 Episode 4 Murka
6 Episode 6 Selingkuh.
7 Episode 7 Bertemu kembali.
8 Episode 8 Masih di awasi.
9 Episode 9 Mengawasi
10 Episode 10 Bertemu kembali.
11 Episode 11 Bagas dan Arryan.
12 Episode 12 Pesan yang manis.
13 Episode 13 Melihatnya kembali
14 Episode 14 Dunia itu sangat sempit.
15 Episode 15 Kedekatan Arryan dan Aretha.
16 Episode 16 Apa itu ngedate.
17 Episode 17 Sambungan.
18 Episode 18 Nekat pergi ke pesta ulang tahun.
19 Episode 19 Wanita 2 tahun lalu.
20 Episode 20 Masih tidak menyangka.
21 Episode 21 Kedatangan Aretha.
22 Episode 22 Arryan dan Aretha
23 Episode 23 Maaf Aretha untuk Arryan.
24 Episode 24 Kecelakaan.
25 Episode 25 keadaan darurat
26 Episode 25 Canggung antara Arryan dan Aretha.
27 Episode 27 rencana Pernikahan Aretha dan Arryan.
28 Episode 28. Rencana Mira.
29 Episode 29 Perjodohan.
30 Episode 30 Obrolan intens Arryan dan Aretha.
31 Episode 31 Hal menegangkan.
32 Episode 33 Sah
33 Episode 33 Arryan dan Aretha.
34 Episode 34 Ketegangan.
35 Episode 35 Kata cerai di hari pernikahan.
36 Episode 36 Takdir Aretha.
37 Episode 37 Ada penghalang.
38 Episode 38 Luluhnya hati seorang Ayah.
39 Episode 39 Hanya bisa memantau.
40 Episode 40 Tidak ingin bercerai.
41 Episode 41
42 Episode 42 Apa cemburu.
43 Episode 43 Cemburu berujung kemanisan.
44 Episode 42 Malu-malu.
45 Episode 45 Insiden
46 Episode 46 Kok Posesif.
47 Episode 47 Kebersamaan Aretha dan Arryan.
48 Episode 48 Arryan dan Aretha.
49 Episode 49 Rahasia Arryan terbongkar Rio.
50 Episode 50 Deg.
51 Episode 51 Waktu untuk suami istri.
52 Episode 52 Deg
53 Episode 53 Jahatnya Bagas.
54 Episode 54 Aretha dalam bahaya.
55 Episode 54 Romantis
56 Episode 56 Deg
57 Episode 57 Seperti melepas rindu.
58 Episode 58 gundah
59 Episode 59 Pernyataan.
60 Episode 60 Aretha jujur
61 Episode 61 Aretha tegas.
62 Episode 62 Momen manis Aretha dan Arryan m
63 Episode 63 Mengajak ke keluarganya.
64 Episode 65 Pertama kali 1 kamar.
65 Episode 65 Hampir saja.
66 Episode 66 Rencana Arryan
67 Episode 67 kenekatan Arryan.
68 Episode 68 Romantis Arryan dan Aretha.
69 Episode 69 Izin dari Alvian.
70 Episode 70 Suami istri makin romantis.
71 Episode 71 Malah grogi.
72 Episode 72 Antara
73 Episode 73 Bertemu Eyang.
74 Episode 74 Suami siaga.
75 Episode 75 Arryan Aretha.
76 Bab 76 Satu ranjang
77 Episode 78 Aretha dan Eyang
78 Episode 78 detik-detik unboxing
79 Episode 79 Unboxing
80 Episode 80 Akhirnya unboxing
81 Episode 81 Hati lembut Eyang
82 Episode 82 Membela Aretha.
83 Episode 83 Pamit
84 Episode 85 Suami istri bucin.
85 Episode 86 Istri posesif.
86 Episode 86
87 Episode 89 Gagal lagi
88 Episode 88 Mulai merasa jauh.
89 Episode 89 Hati bimbang.
90 Episode 90 Suami istri mengobrol.
91 Episode 91 Ajakan Bulan Madu.
92 Episode 92 Dinginnya istriku.
93 Episode 93 peringatan teman
94 Episode 94 Istri jutek
95 Episode 95
96 Episode 96 Merayu istri.
97 Episode 97 Romantis sam
98 Episode 98 ajakan Dinner.
99 Episode 99 Masih ada lanjutan.
100 Episode 100 Malam Untuk keduanya.
101 Episode 101 Air mata kecewa.
102 Episode 102 Ternyata masih ada yang lebih sakit.
103 Episode 103 Ternyata hanya beban.
104 Episode 104 Keputusan untuk pergi.
105 Episode 105 Ribut parah
106 Episode 106 Baru kesepian
107 Episode 107 Rumah sakit.
108 Episode 108 Arryan, Aretha, Bagas
109 Episode 109 Arryan datang pada Aretha
110 Episode 110 Saran dari ibu mertua.
111 Episode 111
112 Episode 112 Akhirnya Aretha tahu
113 Episode 113 Aretha menyusul Arryan
114 Episode 115 Merawat suami yang sakit
115 Episode 115 Akhirnya Pecah telor.
116 Episode 116 Liburan bersama.
117 Episode 117 tidak hentinya saling romantis
118 Episode 118 Malam pengantin tidak pernah usai.
119 Episode 119 Kembali LDR
120 Episode 120 Mengetahui Hal baru.
121 Episode 121 Obatnya adalah suaminya.
122 Episode 122
123 Episode 123 Ketahuan kan.
124 Episode 124 Kencan.
125 Episode 125 Kembali LDR.
126 Episode 125 Kejutan dari suami.
127 Episode 127 Hadiah istri untuk suami.
128 Episode 128 Tiba-tiba.
129 Episode 129 Tiba-tiba.
130 Episode 130 Duka
131 Episode 132 Takdir Aretha.
132 Episode 132 Hampir saja.
133 Episode 133 Aretha pergi.
134 Episode 134 Arryan dan Aretha.
135 Episode 135
136 Episode 136 Permintaan ngaur.
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 138
140 Episode 139
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150.
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 157
159 Episode 159
160 Episode 170
161 Episode 161
162 Episode 162 Detik-detik.
163 Episode 163 Selesai.
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Episode 1 Ditentang
2
Episode 2 Rencana perjodohan semakin dekat.
3
Episode 3 Mendadak Punya rencana lari kawin
4
Episode 4 Kekacauan Di hari pernikahan
5
Episode 4 Murka
6
Episode 6 Selingkuh.
7
Episode 7 Bertemu kembali.
8
Episode 8 Masih di awasi.
9
Episode 9 Mengawasi
10
Episode 10 Bertemu kembali.
11
Episode 11 Bagas dan Arryan.
12
Episode 12 Pesan yang manis.
13
Episode 13 Melihatnya kembali
14
Episode 14 Dunia itu sangat sempit.
15
Episode 15 Kedekatan Arryan dan Aretha.
16
Episode 16 Apa itu ngedate.
17
Episode 17 Sambungan.
18
Episode 18 Nekat pergi ke pesta ulang tahun.
19
Episode 19 Wanita 2 tahun lalu.
20
Episode 20 Masih tidak menyangka.
21
Episode 21 Kedatangan Aretha.
22
Episode 22 Arryan dan Aretha
23
Episode 23 Maaf Aretha untuk Arryan.
24
Episode 24 Kecelakaan.
25
Episode 25 keadaan darurat
26
Episode 25 Canggung antara Arryan dan Aretha.
27
Episode 27 rencana Pernikahan Aretha dan Arryan.
28
Episode 28. Rencana Mira.
29
Episode 29 Perjodohan.
30
Episode 30 Obrolan intens Arryan dan Aretha.
31
Episode 31 Hal menegangkan.
32
Episode 33 Sah
33
Episode 33 Arryan dan Aretha.
34
Episode 34 Ketegangan.
35
Episode 35 Kata cerai di hari pernikahan.
36
Episode 36 Takdir Aretha.
37
Episode 37 Ada penghalang.
38
Episode 38 Luluhnya hati seorang Ayah.
39
Episode 39 Hanya bisa memantau.
40
Episode 40 Tidak ingin bercerai.
41
Episode 41
42
Episode 42 Apa cemburu.
43
Episode 43 Cemburu berujung kemanisan.
44
Episode 42 Malu-malu.
45
Episode 45 Insiden
46
Episode 46 Kok Posesif.
47
Episode 47 Kebersamaan Aretha dan Arryan.
48
Episode 48 Arryan dan Aretha.
49
Episode 49 Rahasia Arryan terbongkar Rio.
50
Episode 50 Deg.
51
Episode 51 Waktu untuk suami istri.
52
Episode 52 Deg
53
Episode 53 Jahatnya Bagas.
54
Episode 54 Aretha dalam bahaya.
55
Episode 54 Romantis
56
Episode 56 Deg
57
Episode 57 Seperti melepas rindu.
58
Episode 58 gundah
59
Episode 59 Pernyataan.
60
Episode 60 Aretha jujur
61
Episode 61 Aretha tegas.
62
Episode 62 Momen manis Aretha dan Arryan m
63
Episode 63 Mengajak ke keluarganya.
64
Episode 65 Pertama kali 1 kamar.
65
Episode 65 Hampir saja.
66
Episode 66 Rencana Arryan
67
Episode 67 kenekatan Arryan.
68
Episode 68 Romantis Arryan dan Aretha.
69
Episode 69 Izin dari Alvian.
70
Episode 70 Suami istri makin romantis.
71
Episode 71 Malah grogi.
72
Episode 72 Antara
73
Episode 73 Bertemu Eyang.
74
Episode 74 Suami siaga.
75
Episode 75 Arryan Aretha.
76
Bab 76 Satu ranjang
77
Episode 78 Aretha dan Eyang
78
Episode 78 detik-detik unboxing
79
Episode 79 Unboxing
80
Episode 80 Akhirnya unboxing
81
Episode 81 Hati lembut Eyang
82
Episode 82 Membela Aretha.
83
Episode 83 Pamit
84
Episode 85 Suami istri bucin.
85
Episode 86 Istri posesif.
86
Episode 86
87
Episode 89 Gagal lagi
88
Episode 88 Mulai merasa jauh.
89
Episode 89 Hati bimbang.
90
Episode 90 Suami istri mengobrol.
91
Episode 91 Ajakan Bulan Madu.
92
Episode 92 Dinginnya istriku.
93
Episode 93 peringatan teman
94
Episode 94 Istri jutek
95
Episode 95
96
Episode 96 Merayu istri.
97
Episode 97 Romantis sam
98
Episode 98 ajakan Dinner.
99
Episode 99 Masih ada lanjutan.
100
Episode 100 Malam Untuk keduanya.
101
Episode 101 Air mata kecewa.
102
Episode 102 Ternyata masih ada yang lebih sakit.
103
Episode 103 Ternyata hanya beban.
104
Episode 104 Keputusan untuk pergi.
105
Episode 105 Ribut parah
106
Episode 106 Baru kesepian
107
Episode 107 Rumah sakit.
108
Episode 108 Arryan, Aretha, Bagas
109
Episode 109 Arryan datang pada Aretha
110
Episode 110 Saran dari ibu mertua.
111
Episode 111
112
Episode 112 Akhirnya Aretha tahu
113
Episode 113 Aretha menyusul Arryan
114
Episode 115 Merawat suami yang sakit
115
Episode 115 Akhirnya Pecah telor.
116
Episode 116 Liburan bersama.
117
Episode 117 tidak hentinya saling romantis
118
Episode 118 Malam pengantin tidak pernah usai.
119
Episode 119 Kembali LDR
120
Episode 120 Mengetahui Hal baru.
121
Episode 121 Obatnya adalah suaminya.
122
Episode 122
123
Episode 123 Ketahuan kan.
124
Episode 124 Kencan.
125
Episode 125 Kembali LDR.
126
Episode 125 Kejutan dari suami.
127
Episode 127 Hadiah istri untuk suami.
128
Episode 128 Tiba-tiba.
129
Episode 129 Tiba-tiba.
130
Episode 130 Duka
131
Episode 132 Takdir Aretha.
132
Episode 132 Hampir saja.
133
Episode 133 Aretha pergi.
134
Episode 134 Arryan dan Aretha.
135
Episode 135
136
Episode 136 Permintaan ngaur.
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 138
140
Episode 139
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150.
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 157
159
Episode 159
160
Episode 170
161
Episode 161
162
Episode 162 Detik-detik.
163
Episode 163 Selesai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!