Akhirnya Arryan mengantarkan Aretha sampai ke Apartemen Aretha yang memang tidak jauh dari toko kue Aretha.
"Akhirnya sampai juga," ucap Aretha.
"Kamu tinggal di sini?" tahta Arryan.
"Iya aku tinggal di salah satu gedung di sini," jawab Aretha.
"Bersama keluarga kamu?" tanya Arryan. Aretha terdiam sementara Arryan sangat menunggu jawaban dari Aretha.
"Tidak bersama keluarga. Aku sendirian," jawab Aretha.
"Hmmm, begitu rupanya," sahut Arryan.
"Ya sudah sekali lagi makasih ya sudah mengantarku, aku masuk dulu dan salam untuk keponakanmu," ucap Aretha membuka sabuk pengamannya.
"Sama-sama. Nanti aku akan sampaikan salammu," jawab Arryan.
"Ya sudah kalau begitu aku turun dulu. Sekali lagi terima kasih banyak," ucap Aretha. Arryan menganggukan kepalanya.
Aretha pun langsung keluar dari mobil Arryan. Arryan tersenyum penuh arti dengan menghela nafas dan kemudian melanjutkan perjalannya. Aretha juga tersenyum melihat kepergian Arryan. Senyum keduanya mempunyai arti yang berbeda.
*********
Aretha berada di taman yang bertemu dengan seseorang yang mana Aretha mengantarkan orderannya yang costumernya ingin bertemu di taman sampai akhirnya Aretha sudah bertemu dengan pembelinya.
"Makasih ya kamu sudah mengantarkannya tepat waktu dan pelayanan kamu juga sangat bagus," ucap wanita paruh baya itu yang menerima orderannya dari Aretha.
"Sama-sama Bu. Semoga ibu suka ya dengan cake-nya," ucap Aretha.
"Iya nanti kalau kuenya cocok di lidah saya, saya akan pesan lagi pada kamu," ucap wanita itu.
"Makasih Bu," sahut Aretha dengan tersenyum.
"Hmmm, kalau begitu saya permisi dulu Bu," ucap Aretha yang langsung pamit.
"Iya," sahut wanita itu.
Aretha langsung meninggalkan tempat tersebut dan pergi begitu saja.
"Alhamdulillah urusanku hari ini laris dan di toko juga lumayan laris," gumam Aretha dengan tersenyum yang penuh dengan kebahagiaan. Aretha melanjutkan langkahnya dengan senyum-senyum.
"Auhhhh!" karena tidak melihat jalan Aretha kembali menabrak seseorang yaitu anak kecil yang langsung terjatuh karena menabrak tubuhnya.
"Ya ampun dek!" Aretha langsung berjongkok untuk melihat keadaan anak kecil tersebut.
"Issss Tante jahat," rengek anak kecil itu yang tak lain adalah Loli.
"Bukannya dia waktu yang ada di Bandara," batin Aretha yang mengingat siapa Loli.
"Isss Tante lagi. Tante itu bener-bener kalau jalan tidak pernah lihat-lihat. Loli jatuh nih," sahut Loli yang ternyata mengingat siapa Aretha.
"Maaf sayang, Tante tidak sengaja," ucap Aretha.
"Maaf mulu," sahut Loli kesal.
" Loli," tiba-tiba suara sahutan seorang pria terdengar dan pria itu tak lain adalah Arryan.
"Aretha," sahut Arryan. Aretha hanya mengangguk. Loli langsung berdiri dan memeluk paha Arryan.
"Om. Lihat Tante itu kembali menabrak Loli dan membuat Loli jatuh," Loli langsung mengadu pada Arryan. Wajah Aretha tampak panik dan melihat anak kecil itu juga membuat Aretha mengingat kembali anak itu yang juga di tabraknya di Bandara.
"Aku tidak sengaja," sahut Aretha yang juga sudah berdiri dengan wajah penuh penyesalannya.
"Selalu tidak sengaja. Mana mungkin tidak sengaja memang dasar tante tidak pernah bisa berjalan dengan benar," kesal Loli.
"Loli shuttt," tegur Arryan.
Arryan langsung berjongkok dan menghadap keponakannya itu.
"Kenapa bicara seperti itu kepada orang yang lebih tua. Tidak boleh," tegur Arryan yang menasehati keponakannya.
"Tapi kan om, tante itu yang salah," sahut Loli.
"Tapi bukannya Tante itu sudah minta maaf kepada Loli dan seharusnya Loli memaafkan dan bukan malah marah-marah seperti ini," ucap Arryan.
Loli terdiam dengan menunjukkan wajah cemberutnya.
"Loli Tante minta maaf ya. Janji tante tidak akan melakukannya lagi dan akan hati-hati lain kali," ucap Aretha dengan lembut. Namun Loki tampak cuek.
"Loli. Jika orang berbicara. Maka kamu harus mendengarnya. Bukan malah mengabaikannya. Ayo kamu juga minta maaf sama Tante Aretha," ucap Arryan.
"Kenapa Loli minta maaf. Bukannya Tante itu salah," sahut Loli.
"Loli. Loli sudah bersikap tidak baik kepada orang yang lebih dewasa dan itu tidak boleh. Jadi sebaiknya Loli minta maaf," tegas Arryan.
Loli sangat kelihatan tidak ingin meminta maaf. Dia bahkan kesal dengan Aretha. Aretha menghela nafas dan berjongkok di samping Arryan dengan memegang tangan Loli.
"Loli tidak perlu meminta maaf. Karena memang semua adalah kesalahan tante. Jadi Tante minta maaf ya," ucap Aretha.
"Loli kamu jangan diam saja di saat ada orang yang mengajak kamu bicara," ucap Arryan.
"Hmmmm, bagaimana kalau sebagai tanda permintaan maaf Tante. Tante berikan kamu cake strawberry," sahut Aretha yang pasti akan mencari cara untuk meminta maaf.
"Cake strawberry, memang tante punya?" tanya Loli.
"Punya dong. Kamu suka cake strawberry?" tanya Aretha.
"Suka," jawab Loli.
"Kalau begitu Tante akan berikan yang banyak," ucap Aretha.
"Mana cake-nya?" tanya Loli.
"Ada di tempat Tante. Kamu mau?" tanya Aretha lagi. Loli menganggukkan kepalanya.
"Ya sudah kalau begitu ikut dengan Tante," sahut Aretha.
"Hmmm, jika kamu tidak sibuk. Kamu mampirlah ke tokoku. Aku akan memberikan tali cake strawberry yang aku janjikan padanya," ucap Aretha pada Arryan.
"Baiklah!" sahut Arryan yang ternyata tidak masalah.
*********
Sudah sampai di toko kue Aretha. Loli dan Arryan yang mengambil tempat duduk dan tidak lama Aretha datang.
"Ini cake-nya," Aretha yang langsung duduk di samping Loli dan memberikannya kepada Loli.
"Wauuu, cantik sekali. Banyak sekali strawberry nya!" Loli terlihat sangat senang melihat cake mini tersebut.
"Tante juga punya matcha untuk kamu," Aretha juga memberikan minuman.
"Makasih Tante," ucap Loli dengan senang hati.
"Ayo di coba," ucap Aretha. Loli menganggukkan kepalanya yang memang terlihat tidak sabaran untuk menikmati cake tersebut.
"Enak sekali," sahut Loli. Aretha tersenyum mendengarnya.
"Hmmmm, lalu apa sekarang Tante sudah dimaafkan atau Loli belum memaafkan tante dan masih marah kepada tante?" tanya Aretha.
"Karena Tante sedang memberikan Loli cake strawberry dan strawberry sangat banyak sekali dan juga rasanya enak dan juga memberikan matcha maka Loli sudah memaafkan tante," jawab Loli yang membuat Aretha tersenyum.
"Makasih Loli," sahut Aretha yang tersenyum begitu bahagia.
"Ya sudah kamu makan lagi," ucap Aretha. Aretha sangat cepat dekat dengan Loli dan Bahkan mereka berdua mengobrol sambil menemani Loli makan dengan lahap dan tertawa-tawa.
Arryan di yang duduk di depan Loli dan Aretha hanya diam seolah tidak ingin mengganggu Loli dan Aretha yang punya dunia sendiri. Arryan juga terlihat memperhatikan wajah Aretha. Senyum Aretha yang sangat lepas dan begitu manis yang membuatnya tidak berhenti menatap Aretha.
Tidak tahu saja. Kenapa dia tidak bosan untuk menatap wanita di hadapannya yang sudah begitu dekat dengan keponakan nya.
"Om kenapa lihati Tante Aretha terus," tanya Loli dengan tiba-tiba yang membuat Arryan terkejut dan mendadak salah tingkah. Aretha juga langsung melihat ke arah Arryan.
"Siapa yang melihati Tante Aretha. Om hanya memperhatikan kamu makan," jawab Arryan mengelak.
"Bohong. Tadi Loli memperhatikan Tante Aretha kok. Om sama seperti waktu itu di Bandara yang terus melihat tante Aretha, sampai Loli terlupakan," sahut Loli yang bisa-bisanya membuat Arryan jadi malu.
"Loli. Nggak seperti itu jug," sahut Arryan yang malu. Namun Aretha tersenyum tipis. Dia sendiri juga ikut salah tingkah dengan perkataan dari keponakan dari pria yang sejak tadi mencuri-curi pandang kepadanya.
"Loli suka berbicara asal-asalan," ucap Arryan yang menutupi rasa gugupnya. Aretha hanya mengangguk tersenyum saja yang mengeluarkan senyum tipisnya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments