"Arryan Dimana calon istrimu. Acaranya Kenapa belum dimulai juga ini sudah jam berapa?" tanya Robi
"Kita sama-sama ada di sini, aku juga tidak tahu," jawab Arryan.
Keluarga Arryan juga sudah mulai resah dan menunggu calon menantu mereka yang tak kunjung datang. Belum lagi besan mereka yang juga tidak kelihatan sejak tadi.
"Mira kapan acaranya di mulai?" tanya Oma Susan yang sudah jenuh.
"Seharusnya sudah di mulai mah. Aku juga tidak tahu. Kenapa belum di mulai dan aku juga tidak melihat di mana mbak Alea dan suaminya," jawab Mira.
"Kamu lihat di sekitar kamu, tamu-tamu sudah menunggu dan lihat tamu-tamu kita mereka juga mulai jenuh. Sebenarnya acaranya dimulai jam berapa. Jika dia mulai lama seharusnya memberitahu dan tidak membuat para tamu menunggu seperti ini," oceh Susan yang namanya juga nenek-nenek pasti akan kesal.
"Mah kita tunggu sebentar ya, mama jangan marah-marah," sahut Matteo yang menenangkan ibunya itu.
"Itu mbak Alea!" sahut Mira yang akhirnya bertemu dengan Alea.
"Mbak. Di mana Aretha? apa kita belum memulai acaranya. Lihat mbak para tamu sudah menunggu?" tanya Mira. Alea bingung harus menjawab apa.
"Mbak ada apa?" tanya Mira yang tidak mendapatkan jawaban apa-apa dan perasaannya juga tiba-tiba ikut cemas.
"Sebentar lagi ya mbak acaranya akan di mulai," sahut Alea yang hanya mengulur waktu yang dia juga tidak tahu apakah acara ini akan berlanjut atau tidak.
"Lalu di mana mas Alvian?" tanya Matteo.
"Oh, suami saya. Dia sedang berada di kamar mandi tadi," jawab Alea bohong. Padahal Alvian juga bergegas mengikuti pengawal untuk mencari Aretha.
Sementara Aretha yang berada di dalam Taxi. Aretha yang masih menggunakan pakaian pengantinnya. Dress putih panjang yang mengikuti lekuk tubuhnya dengan dress mewah. Rambutnya yang di sanggul dengan 2 anak rambut yang berada di kiri dan kanannya yang membuatnya semakin cantik.
Aretha memang meninggalkan pernikahannya hari ini. Dia sudah tidak peduli apa yang terjadi. Baginya dia tidak ingin menikah dengan laki-laki yang tidak di cintainya dan makanya Aretha kabur.
"Aku harus cepat ke Bandara. Bagas pasti sudah menungguku," batin Aretha yang terlihat panik.
"Jangan sampai papa menemukan ku," batin Aretha dengan yang juga sebenarnya khawatir jika dia akan ditemukan. Pasti Alvian akan murka kepada dirinya.
Bandara.
Taxi yang di tumpangi Aretha akhirnya sampai juga di Bandara. Aretha yang langsung keluar dari dalam Taxi dengan buru-buru dan berlari memasuki bandara dengan pakaiannya yang pasti sangat mencuri perhatian yang membuat orang-orang melihat dirinya.
Namun Aretha tidak peduli sama sekali. Dia hanya ingin bertemu dengan Bagas dan lari kawin dengan Bagas dan berharap hidup bahagia bersama Bagas.
"Di mana kamu Bagas. Ayo angkat telpon ku?" Aretha terus menelpon Bagas.
Mereka memang sudah sepakat akan lari kawin dan bertemu di Bandara. Karena mereka akan langsung melarikan diri ke Luar Negri dan Aretha juga pergi tanpa membawa apa-apa. Hanya pakaian pengantin dan juga tas yang diselempangkan nya saja sejak tadi
Aretha yang juga panik di Bandara. Sama seperti kekacauan di rumahnya. Sepertinya perginya Aretha sudah di ketahui keluarga Arryan dan Alvian juga sudah kembali kerumah itu tanpa membawa Aretha dan mau tidak mau harus jujur kepada keluarga Arryan.
Alvian juga menjelaskan kepada tamu-tamu undangan dan juga kepada semua kerabat. Tidak tau alasan apa yang di berikan Alvian. Namun satu persatu tamu undangan pergi dari rumah tersebut yang pasti penuh dengan kekecewaan.
Aretha benar-benar berhasil mempermalukan keluarganya sehingga acara pernikahannya sudah batal. Namun ada keluarga inti Arryan yang masih duduk sofa yang berbicara dengan Alvian dan juga keluarganya.
"Sangat memalukan!" kecam Susan yang pasti sangat kecewa dengan perlakuan yang di dapatkannya.
"Apa kalian pikir. Ini adalah sebuah permainan. Kami datang jauh-jauh dengan keluarga kami yang lengkap yang juga datang dari Luar Kota, Luar Negri untuk menghadiri acara pernikahan ini. Tamu kami ya sudah kami undang dengan baik. Tapi apa. Ini yang kalian berikan hal memalukan seperti ini. Mencoreng nama keluarga kami," Susan sebagai orang yang dituakan benar-benar marah dengan kejadian itu.
"Maafkan kami nyonya. Kami juga tidak menginginkan hal ini terjadi. Semua ini kesalahan kami. Kami terlalu memaksanya dan tidak mengawasinya sehingga dia bisa kabur di hari pernikahannya," sahut Alvian yang pasti merasa bersalah yang hanya menunduk.
"Jika Putri kalian belum siap menikah. Seharusnya jangan menikahkan dia. Putri yang belum berpikir dewasa sangat tidak pantas untuk menjadi istri Arryan dan lihat semua ini. Putri kalian hanya mengganggap permainan saja pernikahan ini," tegas Susan.
"Mah sudahlah!" Matteo berusaha untuk menenangkan ibunya.
"Sudah apa? Kamu tidak lihat apa yang terjadi. Kamu lihat keluarga kita dipermalukan karena anak mereka yang belum dewasa. Seharusnya kalian berdua mencari istri untuk Arryan yang jelas," tegas Susan marah-marah.
Sementara Arryan hanya diam saja. Dia juga tidak menyangka jika calon istrinya akan meninggalkan pernikahan mereka. Ya dia belum pernah bertemu dengan calon istrinya.
Mereka di jodohkan dan Arryan pikir calon istrinya setuju makanya perjodohan berlanjut dengan pernikahan. Tetapi jika calon istrinya kabur di hari pernikahannya. Itu artinya perjodohan itu hanya di setujui satu pihak saja.
"Kami benar-benar minta maaf untuk hal ini. Kami tidak bisa mengatakan apa-apa lagi dan sangat malu dengan semua kejadian ini. Kami sebagai orang tua tidak bisa mendidik putri kami dengan baik. Mohon maaf," Alvian menundukkan kepalanya yang harus merendahkan dirinya akibat ulah Aretha
"Maaf tidak ada artinya. Ayo kita pergi dari sini. Keluarga ini sudah merendahkan keluarga kita dan mempermalukan keluarga kita. Aib ini akan terus menjadi cacat di keluarga kita. Sangat memalukan," ucap Susan yang langsung pergi meninggalkan tempat itu.
"Mbak kami permisi," sahut Mira yang masih sempat berpamitan walau dia juga sangat. Mateo hanya menepuk bahu Alvian dan tidak mengatakan apa-apa yang langsung menyusul ibunya dan juga yang lainnya sudah pergi.
"Mari Tante," sahut Arryan yang juga masih menyempatkan diri untuk berpamitan.
Akhirnya keluarga besar Arryan meninggalkan tempat itu. Alea langsung duduk dengan lemas yang memijat kepalanya.
"Kenapa kamu bisa mempunyai pikiran sejauh ini Aretha. Kenapa kamu itu jahat pada mama dan papa," ucap Alea yang sudah sangat lemas.
"Bu," tiba-tiba pelayan datang.
"Saya menemukan ini di kamar Nona Aretha," sahut Bibi yang menunjukkan lipatan surat dan Alea langsung mengambil surat tersebut dan membacanya.
...Aretha tahu Mama dan Papa pasti akan kecewa kepada Aretha. Maafkan Aretha. Tetapi Aretha tidak bisa melanjutkan pernikahan ini. Bagaimana mungkin Aretha bisa menikah dengan laki-laki yang belum pernah Aretha temui, Aretha tidak mengenalnya dan apalagi mencintainya. Jadi Aretha tidak bisa menuruti mama dan papa. Maafkan Aretha....
...Mama dan papa tau siapa yang Aretha cintai. Aretha mencintai Bagas. Dia adalah laki-laki yang bisa membahagiakan Aretha. Jadi maafkan Aretha mah! pah. Maaf. Aretha akan bahagia bersama Bagas. Jangan cari Aretha," tulis surat dari Aretha yang membuat air mata alias semakin mengalir. Alvian menarik surat itu dari istrinya dan membacanya....
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments