Episode 12 Pesan yang manis.

Tok-tok-tok-tok pintu ruangan tersebut di ketuk yang memang tidak tertutup sama sekali.

"Permisi Dokter. Ini ada kiriman untuk Dokter Arryan," ucap Suster yang berdiri di depan pintu.

"Untukku," sahut Arryan dengan alisnya terangkat.

"Benar Dokter," sahut Suster tersebut.

Arryan terdiri dari tempat duduknya dan langsung menghampiri suster untuk mengambil paper bag yang dipegang suster.

"Terima kasih," ucap Arryan.

"Sama-sama Dokter. Kalau begitu saya permisi dulu," ucap Suster tersebut. Arryan menganggukkan kepalanya dan suster itu pun langsung pergi.

"Arryan kembali duduk di bangkunya dan melihat isi dari paper bag tersebut.

Arryan mengeluarkan 1 cum matcha dan juga mengeluarkan cake berukuran kecil dan juga obat. Terakhir Arryan mengeluarkan kartu ucapan dari dalam paper bag tersebut.

^^^"Terima kasih sudah membantuku tadi. Aku benar-benar minta maaf. Aku sudah membuatmu terluka dan aku tidak bisa mengobati lukamu. Jadi mama. ^^^

^^^Aretha.^^^

Tulis tangan di kartu ucapan itu ternyata dari Aretha. Tidak enak dengan apa yang terjadi membuat Aretha mengirim hal kecil untuk Arryan.

"Aretha!" batin Arryan yang tiba-tiba mengeluarkan senyumnya.

"Sudah punya pacar sekarang!" sahut Robi.

Arryan tidak menjawab sama sekali dengan apa yang dikatakan sepupunya itu.

"Senyum-senyum sendiri," goda Robi. Arryan tidak peduli dan hanya melihat saja pemberian kecil dari Aretha dan tidak tahu kenapa juga dia harus tersenyum.

***********

Aretha dan Lia sedang beraktivitas di dapur. Aretha yang seperti biasa akan membuat pesanan kue. Orderan Aretha memang akhir-akhir ini begitu banyak. Pasti tidak jauh-jauh dari Alea yang selalu membantu usaha putrinya tanpa sepengetahuan putrinya dan bahkan suaminya juga tidak tahu karena akan menjadi masalah besar jika suaminya tahu.

"Astaga, jadi serius Bagas memukul orang hanya karena permasalahan itu," sahut Lia yang benar-benar terkejut saat Aretha menceritakan semuanya kepada Lia.

"Memang dasar toksis. Dia sampai memukul seorang Dokter dan benar-benar membuatku malu. Padahal Dokter itu tidak tahu apa-apa," ucap Alea menghela nafas dengan memberi hiasan kue ulang tahun yang sedang disiapkan.

"Untung saja kamu itu nggak jadi nikah sama dia. Coba aja kalau jadi. Kamu pasti sudah mengalami KDRT tingkat tinggi," kesal Lia

"Ya seharusnya aku mendengarkan papa dan mama. Jika aku tidak mau di jodohkan. Aku bisa mengakhiri hubunganku dengan Bagas. Tetapi aku malah nekat dan bertindak semauku. Sehingga membuat ku kehilangan semuanya. Aku sudah membuat mama dan papa kecewa. Mempermalukan mereka berdua dan hidupku juga tidak menentu," sahut Aretha yang pasti tidak akan pernah berhenti menyesal dengan apa yang sudah dilakukan.

"Ya sudahlah Aretha. Semuanya sudah berlalu dan sekarang yang terpenting kamu sudah menyesali semuanya. Jadikan ini sebagai pelajaran dan yang terpenting kedepannya kamu bisa lebih hati-hati lagi dan bisa lebih memilih dengan detail," sahut Lia memberi saran.

"Iya kamu benar," sahut Aretha.

"Ya sudah cepat Kamu kerjain pesanan kamu. Bukannya terus di antar sore ini juga karena acara ulang tahunnya nanti malam," sahut Lia yang mengingatkan sahabatnya sejak tadi mengobrol dengannya.

"Kamu yang ngajak aku ngobrol," sahut Aretha

"Kamu yang memulai bercerita," sahut Lia.

"Iya salahku. Baiklah daripada banyak protes di sana sebaiknya sekarang bantu aku biar cepat selesai," tegas Alea.

"Baik nyonya," sahut Lia dengan selorohnya.

"Memang kamu akan antar jam berapa kuenya?" tanya Lia.

"Dia sih memintanya paling lama jam 5," jawab Aretha.

"Baru jam 3," sahut Lia.

"Iya masih lama," sahut Aretha tersenyum.

"Hmmm, oh iya Aretha. Jualan kamu dalam Minggu ini kan lumayan laris banget. Kamu tidak ada rencana gitu ingin membuka tempat. Supaya lebih luas penjualannya?" tanya Lia.

"Ya pasti adalah. Tapi nanti dulu mikir ke sana. Aku juga baru jualan dan penghasilannya juga belum banyak," jawab Aretha.

"Aretha, aku punya teman yang dia tuh punya tempat kecil seperti itu yang kosong dan dia berniat ingin menyewakannya. Uang sewanya juga murah dan tempatnya strategis cocok untuk usaha kamu," ucap Lia yang tiba-tiba menawarkan.

"Oh iya. Tapi apa tidak terlalu terburu-buru untuk menyewa tempat dan lagian. Aku juga belum cukup uang untuk membayar uang sewanya," jawab Aretha.

"Tidak apa-apa Aretha. Dia ini tidak terlalu memerlukan uang mendadak. Kamu pake aja dulu aja tempatnya. Nanti kalau sudah ada uangnya baru di bayar," ucap Lia.

"Memang bisa seperti itu," sahut Aretha.

"Dia memang sebaik itu. Soalnya sayang banget jika tempatnya kosong. Jadi jika memang adiknya ingin menggunakannya maka dia tidak masalah dan masalah pembayaran bisa belakangan," jawab Lia.

Aretha diam dengan wajahnya yang berpikir.

"Bagaimana Aretha?" tanya Lia yang ingin memastikan langsung jawaban dari sahabat nya itu.

"Nanti aku pikirkan," sahut Aretha yang belum menjawab apa-apa. Lia hanya mengangguk-angguk saja.

Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt Dratttt.

Tiba-tiba ponsel Aretha berbunyi yang membuat Aretha langsung mengangkatnya.

"Hallo!" sapa Aretha.

"Iya benar!" sahut Aretha.

"Acaranya di majukan. Lalu bagaimana?"

"Ya ampun begitu mendesak sekali ya," Aretha benar-benar panik yang membuat dia juga penasaran dengan pembicara Aretha di telpon.

"Ya sudah saya usahakan. Ibu bisa kirim alamatnya," sahut Aretha yang langsung mematikan panggilan telepon tersebut.

"Ada apa Aretha?" tanya Lia.

"Ulang tahunnya dimajukan menjadi sore. Jadi dia minta buru-buru untuk cake-nya diantar," jawab Aretha.

"Ya ampun kok mendadak seperti itu," sahut Lia.

"Aku juga tidak tahu dan kalau tidak bisa di antar. Dia akan membatalkannya," jawab Aretha.

"Lalu bagaimana?" tanya Lia panik.

"Ini hampir selesai kok," sahut Aretha.

"Aku minta tolong kamu tidak. Untuk kamu potong strawberry dan secara berjajar di bagian sini dan aku ingin mandi sebentar dan langsung pergi untuk  mengantarnya," ucap Aretha.

"Ya sudah sana buruan kamu mandi. Biar aku yang menyelesaikan semua ini," sahut Lia dan Artha menganggukkan kepalanya yang buru-buru langsung pergi.

*********

Kediaman Arryan.

Arryan harus pulang dari rumah sakit di sore hari. Karena hari ini keponakannya ulang tahun. Jadi demi keponakannya dia akan pulang. Karena keponakannya bisa ngambek nanti.

Acara ulang tahun Loli keponakan Arryan diadakan di kediaman orang tua Arryan. Semua acaranya sudah di persiapkan dan sudah banyak yang datang memenuhi undangan tersebut yang pasti anak-anak yang di temani orang tuanya.

Sementara di lain sisi terlihat Shela yang kelihatan panik sembari memegang ponsel nya.

"Shela bagaimana apa kue ulang tahun Loli yang kamu pesan sudah datang?" tanya Mira.

"Dia bilang akan berusaha untuk menyelesaikannya," jawab Shela.

"Kamu sih. Sudah tahu acaranya dimajukan bukannya langsung mengabari yang membuat kuenya," ucap Mira geleng-geleng.

"Ya namanya juga Shela lupa," sahut Shela.

"Ya sudah semoga saja cake-nya cepat datang dan acara Loli tidak berantakan. Soalnya para tamu sudah mulai datang," ucap Mira.

Persiapan ulang tahun Loli akan di selenggarakan sore hari. Seharunya di selenggarakan malam hari. Namun jadwalnya berubah. Karena anak-anak yang datang jadi di adakan di sore hari.

Namun Shela tetap panik. Karena takut cake yang sudah dipesannya tidak datang tepat waktu dan sebenarnya itu memang salah lupa memberitahu bahwa acaranya dimajukan.

Bersambung

Episodes
1 Episode 1 Ditentang
2 Episode 2 Rencana perjodohan semakin dekat.
3 Episode 3 Mendadak Punya rencana lari kawin
4 Episode 4 Kekacauan Di hari pernikahan
5 Episode 4 Murka
6 Episode 6 Selingkuh.
7 Episode 7 Bertemu kembali.
8 Episode 8 Masih di awasi.
9 Episode 9 Mengawasi
10 Episode 10 Bertemu kembali.
11 Episode 11 Bagas dan Arryan.
12 Episode 12 Pesan yang manis.
13 Episode 13 Melihatnya kembali
14 Episode 14 Dunia itu sangat sempit.
15 Episode 15 Kedekatan Arryan dan Aretha.
16 Episode 16 Apa itu ngedate.
17 Episode 17 Sambungan.
18 Episode 18 Nekat pergi ke pesta ulang tahun.
19 Episode 19 Wanita 2 tahun lalu.
20 Episode 20 Masih tidak menyangka.
21 Episode 21 Kedatangan Aretha.
22 Episode 22 Arryan dan Aretha
23 Episode 23 Maaf Aretha untuk Arryan.
24 Episode 24 Kecelakaan.
25 Episode 25 keadaan darurat
26 Episode 25 Canggung antara Arryan dan Aretha.
27 Episode 27 rencana Pernikahan Aretha dan Arryan.
28 Episode 28. Rencana Mira.
29 Episode 29 Perjodohan.
30 Episode 30 Obrolan intens Arryan dan Aretha.
31 Episode 31 Hal menegangkan.
32 Episode 33 Sah
33 Episode 33 Arryan dan Aretha.
34 Episode 34 Ketegangan.
35 Episode 35 Kata cerai di hari pernikahan.
36 Episode 36 Takdir Aretha.
37 Episode 37 Ada penghalang.
38 Episode 38 Luluhnya hati seorang Ayah.
39 Episode 39 Hanya bisa memantau.
40 Episode 40 Tidak ingin bercerai.
41 Episode 41
42 Episode 42 Apa cemburu.
43 Episode 43 Cemburu berujung kemanisan.
44 Episode 42 Malu-malu.
45 Episode 45 Insiden
46 Episode 46 Kok Posesif.
47 Episode 47 Kebersamaan Aretha dan Arryan.
48 Episode 48 Arryan dan Aretha.
49 Episode 49 Rahasia Arryan terbongkar Rio.
50 Episode 50 Deg.
51 Episode 51 Waktu untuk suami istri.
52 Episode 52 Deg
53 Episode 53 Jahatnya Bagas.
54 Episode 54 Aretha dalam bahaya.
55 Episode 54 Romantis
56 Episode 56 Deg
57 Episode 57 Seperti melepas rindu.
58 Episode 58 gundah
59 Episode 59 Pernyataan.
60 Episode 60 Aretha jujur
61 Episode 61 Aretha tegas.
62 Episode 62 Momen manis Aretha dan Arryan m
63 Episode 63 Mengajak ke keluarganya.
64 Episode 65 Pertama kali 1 kamar.
65 Episode 65 Hampir saja.
66 Episode 66 Rencana Arryan
67 Episode 67 kenekatan Arryan.
68 Episode 68 Romantis Arryan dan Aretha.
69 Episode 69 Izin dari Alvian.
70 Episode 70 Suami istri makin romantis.
71 Episode 71 Malah grogi.
72 Episode 72 Antara
73 Episode 73 Bertemu Eyang.
74 Episode 74 Suami siaga.
75 Episode 75 Arryan Aretha.
76 Bab 76 Satu ranjang
77 Episode 78 Aretha dan Eyang
78 Episode 78 detik-detik unboxing
79 Episode 79 Unboxing
80 Episode 80 Akhirnya unboxing
81 Episode 81 Hati lembut Eyang
82 Episode 82 Membela Aretha.
83 Episode 83 Pamit
84 Episode 85 Suami istri bucin.
85 Episode 86 Istri posesif.
86 Episode 86
87 Episode 89 Gagal lagi
88 Episode 88 Mulai merasa jauh.
89 Episode 89 Hati bimbang.
90 Episode 90 Suami istri mengobrol.
91 Episode 91 Ajakan Bulan Madu.
92 Episode 92 Dinginnya istriku.
93 Episode 93 peringatan teman
94 Episode 94 Istri jutek
95 Episode 95
96 Episode 96 Merayu istri.
97 Episode 97 Romantis sam
98 Episode 98 ajakan Dinner.
99 Episode 99 Masih ada lanjutan.
100 Episode 100 Malam Untuk keduanya.
101 Episode 101 Air mata kecewa.
102 Episode 102 Ternyata masih ada yang lebih sakit.
103 Episode 103 Ternyata hanya beban.
104 Episode 104 Keputusan untuk pergi.
105 Episode 105 Ribut parah
106 Episode 106 Baru kesepian
107 Episode 107 Rumah sakit.
108 Episode 108 Arryan, Aretha, Bagas
109 Episode 109 Arryan datang pada Aretha
110 Episode 110 Saran dari ibu mertua.
111 Episode 111
112 Episode 112 Akhirnya Aretha tahu
113 Episode 113 Aretha menyusul Arryan
114 Episode 115 Merawat suami yang sakit
115 Episode 115 Akhirnya Pecah telor.
116 Episode 116 Liburan bersama.
117 Episode 117 tidak hentinya saling romantis
118 Episode 118 Malam pengantin tidak pernah usai.
119 Episode 119 Kembali LDR
120 Episode 120 Mengetahui Hal baru.
121 Episode 121 Obatnya adalah suaminya.
122 Episode 122
123 Episode 123 Ketahuan kan.
124 Episode 124 Kencan.
125 Episode 125 Kembali LDR.
126 Episode 125 Kejutan dari suami.
127 Episode 127 Hadiah istri untuk suami.
128 Episode 128 Tiba-tiba.
129 Episode 129 Tiba-tiba.
130 Episode 130 Duka
131 Episode 132 Takdir Aretha.
132 Episode 132 Hampir saja.
133 Episode 133 Aretha pergi.
134 Episode 134 Arryan dan Aretha.
135 Episode 135
136 Episode 136 Permintaan ngaur.
137 Episode 137
138 Episode 138
139 Episode 138
140 Episode 139
141 Episode 141
142 Episode 142
143 Episode 143
144 Episode 144
145 Episode 145
146 Episode 146
147 Episode 147
148 Episode 148
149 Episode 149
150 Episode 150.
151 Episode 151
152 Episode 152
153 Episode 153
154 Episode 154
155 Episode 155
156 Episode 156
157 Episode 157
158 Episode 157
159 Episode 159
160 Episode 170
161 Episode 161
162 Episode 162 Detik-detik.
163 Episode 163 Selesai.
Episodes

Updated 163 Episodes

1
Episode 1 Ditentang
2
Episode 2 Rencana perjodohan semakin dekat.
3
Episode 3 Mendadak Punya rencana lari kawin
4
Episode 4 Kekacauan Di hari pernikahan
5
Episode 4 Murka
6
Episode 6 Selingkuh.
7
Episode 7 Bertemu kembali.
8
Episode 8 Masih di awasi.
9
Episode 9 Mengawasi
10
Episode 10 Bertemu kembali.
11
Episode 11 Bagas dan Arryan.
12
Episode 12 Pesan yang manis.
13
Episode 13 Melihatnya kembali
14
Episode 14 Dunia itu sangat sempit.
15
Episode 15 Kedekatan Arryan dan Aretha.
16
Episode 16 Apa itu ngedate.
17
Episode 17 Sambungan.
18
Episode 18 Nekat pergi ke pesta ulang tahun.
19
Episode 19 Wanita 2 tahun lalu.
20
Episode 20 Masih tidak menyangka.
21
Episode 21 Kedatangan Aretha.
22
Episode 22 Arryan dan Aretha
23
Episode 23 Maaf Aretha untuk Arryan.
24
Episode 24 Kecelakaan.
25
Episode 25 keadaan darurat
26
Episode 25 Canggung antara Arryan dan Aretha.
27
Episode 27 rencana Pernikahan Aretha dan Arryan.
28
Episode 28. Rencana Mira.
29
Episode 29 Perjodohan.
30
Episode 30 Obrolan intens Arryan dan Aretha.
31
Episode 31 Hal menegangkan.
32
Episode 33 Sah
33
Episode 33 Arryan dan Aretha.
34
Episode 34 Ketegangan.
35
Episode 35 Kata cerai di hari pernikahan.
36
Episode 36 Takdir Aretha.
37
Episode 37 Ada penghalang.
38
Episode 38 Luluhnya hati seorang Ayah.
39
Episode 39 Hanya bisa memantau.
40
Episode 40 Tidak ingin bercerai.
41
Episode 41
42
Episode 42 Apa cemburu.
43
Episode 43 Cemburu berujung kemanisan.
44
Episode 42 Malu-malu.
45
Episode 45 Insiden
46
Episode 46 Kok Posesif.
47
Episode 47 Kebersamaan Aretha dan Arryan.
48
Episode 48 Arryan dan Aretha.
49
Episode 49 Rahasia Arryan terbongkar Rio.
50
Episode 50 Deg.
51
Episode 51 Waktu untuk suami istri.
52
Episode 52 Deg
53
Episode 53 Jahatnya Bagas.
54
Episode 54 Aretha dalam bahaya.
55
Episode 54 Romantis
56
Episode 56 Deg
57
Episode 57 Seperti melepas rindu.
58
Episode 58 gundah
59
Episode 59 Pernyataan.
60
Episode 60 Aretha jujur
61
Episode 61 Aretha tegas.
62
Episode 62 Momen manis Aretha dan Arryan m
63
Episode 63 Mengajak ke keluarganya.
64
Episode 65 Pertama kali 1 kamar.
65
Episode 65 Hampir saja.
66
Episode 66 Rencana Arryan
67
Episode 67 kenekatan Arryan.
68
Episode 68 Romantis Arryan dan Aretha.
69
Episode 69 Izin dari Alvian.
70
Episode 70 Suami istri makin romantis.
71
Episode 71 Malah grogi.
72
Episode 72 Antara
73
Episode 73 Bertemu Eyang.
74
Episode 74 Suami siaga.
75
Episode 75 Arryan Aretha.
76
Bab 76 Satu ranjang
77
Episode 78 Aretha dan Eyang
78
Episode 78 detik-detik unboxing
79
Episode 79 Unboxing
80
Episode 80 Akhirnya unboxing
81
Episode 81 Hati lembut Eyang
82
Episode 82 Membela Aretha.
83
Episode 83 Pamit
84
Episode 85 Suami istri bucin.
85
Episode 86 Istri posesif.
86
Episode 86
87
Episode 89 Gagal lagi
88
Episode 88 Mulai merasa jauh.
89
Episode 89 Hati bimbang.
90
Episode 90 Suami istri mengobrol.
91
Episode 91 Ajakan Bulan Madu.
92
Episode 92 Dinginnya istriku.
93
Episode 93 peringatan teman
94
Episode 94 Istri jutek
95
Episode 95
96
Episode 96 Merayu istri.
97
Episode 97 Romantis sam
98
Episode 98 ajakan Dinner.
99
Episode 99 Masih ada lanjutan.
100
Episode 100 Malam Untuk keduanya.
101
Episode 101 Air mata kecewa.
102
Episode 102 Ternyata masih ada yang lebih sakit.
103
Episode 103 Ternyata hanya beban.
104
Episode 104 Keputusan untuk pergi.
105
Episode 105 Ribut parah
106
Episode 106 Baru kesepian
107
Episode 107 Rumah sakit.
108
Episode 108 Arryan, Aretha, Bagas
109
Episode 109 Arryan datang pada Aretha
110
Episode 110 Saran dari ibu mertua.
111
Episode 111
112
Episode 112 Akhirnya Aretha tahu
113
Episode 113 Aretha menyusul Arryan
114
Episode 115 Merawat suami yang sakit
115
Episode 115 Akhirnya Pecah telor.
116
Episode 116 Liburan bersama.
117
Episode 117 tidak hentinya saling romantis
118
Episode 118 Malam pengantin tidak pernah usai.
119
Episode 119 Kembali LDR
120
Episode 120 Mengetahui Hal baru.
121
Episode 121 Obatnya adalah suaminya.
122
Episode 122
123
Episode 123 Ketahuan kan.
124
Episode 124 Kencan.
125
Episode 125 Kembali LDR.
126
Episode 125 Kejutan dari suami.
127
Episode 127 Hadiah istri untuk suami.
128
Episode 128 Tiba-tiba.
129
Episode 129 Tiba-tiba.
130
Episode 130 Duka
131
Episode 132 Takdir Aretha.
132
Episode 132 Hampir saja.
133
Episode 133 Aretha pergi.
134
Episode 134 Arryan dan Aretha.
135
Episode 135
136
Episode 136 Permintaan ngaur.
137
Episode 137
138
Episode 138
139
Episode 138
140
Episode 139
141
Episode 141
142
Episode 142
143
Episode 143
144
Episode 144
145
Episode 145
146
Episode 146
147
Episode 147
148
Episode 148
149
Episode 149
150
Episode 150.
151
Episode 151
152
Episode 152
153
Episode 153
154
Episode 154
155
Episode 155
156
Episode 156
157
Episode 157
158
Episode 157
159
Episode 159
160
Episode 170
161
Episode 161
162
Episode 162 Detik-detik.
163
Episode 163 Selesai.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!