Chapter 17 : Kehidupan Sekolah Biasanya

Berkatmu Basilist bisa diatasi dan sekarang kami sudah memulai memperbaiki kota, terima kasih atas kerja kerasnya.

Setelah membaca pesan yang disematkan dalam ponselnya, Ardi berjalan melalui koridor menuju kelasnya. Dia baru tiba di sekolah dan yang langsung menghampirinya adalah pria bernama Udin yang entah sejak kapan dia memegangi lututnya berlinang air mata.

Adegan ini terlihat klise saat ada pekerjaan rumah mendesak, namun setahu Ardi sekarang tidak ada hal seperti itu.

"Ardi, syukurlah kau datang hari ini.. kami ada pertandingan selepas sekolah, kau harus ikut jadi pemain dan bantu kami untuk mengalahkan sekolah lain."

"Aku tidak pandai sepak bola, kau tahu aku tidak bergabung ke klub manapun."

"Bukannya kau sering membantu OSIS, kenapa sekarang tidak mau?"

"Hal itu dan ini jelas berbeda."

"Aku akan mentraktirmu jika kau mau membantuku, aku berjanji tidak perlu tampil bagus hanya datang untuk memenuhi jumlah pemain saja."

Jika Udin mengatakan hal itu, Ardi sedikit lebih santai. Dia akan baik-baik saja walaupun hanya berdiri di tengah lapangan tanpa melakukan apapun.

Memangnya seburuk apa.

Ketika dia meremehkan hal itu maka kesengsaraan akan datang lebih cepat dari yang dia bayangkan, di tonton banyak orang membuat perut Ardi merasa sakit, Udin berada di antara dua klub sepak bola dan basket dia menjadi pemain di antara keduanya jadi atmosfer seperti ini tidak akan mempengaruhinya.

Di sisi lain.

"Bolehkan aku pulang sekarang?"

"Pulang jidatmu, lihat kau akan membuat semua orang kecewa, Bu Fern bahkan menyempatkan diri untuk melihat penampilanku, kita tidak boleh kalah."

Untuk memotivasi Ardi. Udin bertanya ke setiap orang untuk mendengarkan motivasi mereka. Tapi yang keluar dari mulut mereka sesuatu yang sama.

"Hal itu tidak perlu ditanyakan lagi, aku bermain sepak bola demi dapat perhatian banyak gadis, disukai lebih tepatnya."

Jadi beginilah bagaimana pria menjalani sekolahnya hanya untuk bertingkah keren di depan para gadis.

"Berjuanglah, menangkan pertandingan ini."

Semua orang tersipu malu saat melihat Fern yang melompat-lompat dengan riangnya.

"Meskipun mati aku sudah tidak memiliki penyesalan sekarang."

"Aku juga."

Ardi berfikir kenapa klub sepakbola isinya orang-orang bodoh.

Di sisi lain lawan mereka merupakan sekolah elit yang dipenuhi pemuda tinggi yang kuat, dilihat sekilas mereka sudah keren tanpa perlu menunjukkannya lagi, lebih heboh dari sekolah Ardi mereka membawa pemandu sorak juga.

"Oi Udin, apa pertandingan ini bukan sekedar pertandingan persahabatan saja kan?"

Udin menepuk kepalnya ringan selagi menjulurkan lidahnya yang terlihat menjengkelkan.

"Aku lupa mengatakannya tapi ini sebenarnya sebuah final turnamen."

"Kau melibatkan orang cupu sepertiku bertanding, kini semua orang akan menyalahkanku jika kalah."

"Yah, jangan diambil pusing... semua orang di sini juga tidak mempermasalahkannya, selagi bisa tampil keren. Oke."

"Oke jidatmu."

Ardi mengambil posisi sayap kiri, sementara yang lainnya berada di posisi sisanya, dia hanya berdiri di sana dan sesekali berlari ke sana kemari selagi mengoper ringan.

Musuhnya menertawainya seberapa Ardi telihat kikuk, ketika dia dapat bola dia akan langsung memberikannya agar tidak diincar musuh.

Ardi yang kesal memilih untuk menendang ke arah gawang musuh, sebagian orang masih menertawainya sebelum akhirnya memasang wajah terkejut saat bola yang ditendangnya dengan cepat mengoyak jaring.

Komentator berteriak terkejut.

"Apa-apaan itu? Bukannya barusan tendangan geledek yang luar biasa, ini pertama kalian seorang mencetak gol dari jarak sejauh itu."

Tendangan geledek apanya?

"Aku pikir sekolah kita memiliki kekuatan tersembunyi." Jika diperhatikan kedua komentar itu adalah figuran A dan B.

"Benar sekali."

Ardi tidak habis pikir apa yang dia lakukan sekarang, jelas sekali kontrak roh juga telah merubah tubuhnya tanpa dia sadari.

Terpopuler

Comments

Rezenit ORE

Rezenit ORE

kapan 33 Heroin S2

2024-02-08

0

Rezenit ORE

Rezenit ORE

langsung jadi Tsubasa gess

2024-02-08

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 : Pria Sederhana Dengan Banyak Kemungkinan
2 Chapter 02 : Roh Pertama
3 Chapter 03 : Tinggal Bersama
4 Chapter 04 : Latihan
5 Chapter 05 : Acara Kencan
6 Chapter 06 : Estel
7 Chapter 07 : Penaklukan Pertama
8 Chapter 08 : Perasaan Sesungguhnya
9 Chapter 09 : Manusia
10 Chapter 10 : Roh Pembunuh
11 Chapter 11 : Evagilia
12 Chapter 12 : Alasan Serangan Monster
13 Chapter 13 : Misi Pertama
14 Chapter 14 : Basilist
15 Chapter 15 : Kontrak Kedua
16 Chapter 16 : Akhir Basilist
17 Chapter 17 : Kehidupan Sekolah Biasanya
18 Chapter 18 : Setelah Permainan
19 Chapter 19 : Roh Berikutnya
20 Chapter 20 : Perjalanan Bersama
21 Chapter 21 : Hutan Es
22 Chapter 22 : Duel
23 Chapter 23 : Tiga Roh Yang Terkumpul
24 Chapter 24 : Rencana
25 Chapter 25 : Roh Api dan Roh Pelacak
26 Chapter 26 : Acara Kencan Masal
27 Chapter 27 : Kembali Ke sekolah
28 Chapter 28 : Menuju Samudra Pasifik
29 Chapter 29 : Lautan Es
30 Chapter 30 : Pohon Yggdrasil
31 Chapter 31 : Nemilus
32 Chapter 32 : Roh Tambahan
33 Chapter 33 : Pulang Ke Rumah
34 Chapter 34 : Teman Masa Kecil
35 Chapter 35 : Omelet
36 Chapter 36 : Sekolah Khusus Dan Acara Minum Teh
37 Chapter 37 : Informasi Tambahan
38 Chapter 38 : Gadis Kutukan
39 Chapter 39 : Ramalan Masa Depan
40 Chapter 40 : Ajakan
41 Chapter 41 : Pembukaan Festival
42 Chapter 42 : Penutupan Festival
43 Chapter 43 : Sebuah Pilihan
44 Chapter 44 : Pertarungan Akhir
45 Chapter 45 : Epilog
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Chapter 01 : Pria Sederhana Dengan Banyak Kemungkinan
2
Chapter 02 : Roh Pertama
3
Chapter 03 : Tinggal Bersama
4
Chapter 04 : Latihan
5
Chapter 05 : Acara Kencan
6
Chapter 06 : Estel
7
Chapter 07 : Penaklukan Pertama
8
Chapter 08 : Perasaan Sesungguhnya
9
Chapter 09 : Manusia
10
Chapter 10 : Roh Pembunuh
11
Chapter 11 : Evagilia
12
Chapter 12 : Alasan Serangan Monster
13
Chapter 13 : Misi Pertama
14
Chapter 14 : Basilist
15
Chapter 15 : Kontrak Kedua
16
Chapter 16 : Akhir Basilist
17
Chapter 17 : Kehidupan Sekolah Biasanya
18
Chapter 18 : Setelah Permainan
19
Chapter 19 : Roh Berikutnya
20
Chapter 20 : Perjalanan Bersama
21
Chapter 21 : Hutan Es
22
Chapter 22 : Duel
23
Chapter 23 : Tiga Roh Yang Terkumpul
24
Chapter 24 : Rencana
25
Chapter 25 : Roh Api dan Roh Pelacak
26
Chapter 26 : Acara Kencan Masal
27
Chapter 27 : Kembali Ke sekolah
28
Chapter 28 : Menuju Samudra Pasifik
29
Chapter 29 : Lautan Es
30
Chapter 30 : Pohon Yggdrasil
31
Chapter 31 : Nemilus
32
Chapter 32 : Roh Tambahan
33
Chapter 33 : Pulang Ke Rumah
34
Chapter 34 : Teman Masa Kecil
35
Chapter 35 : Omelet
36
Chapter 36 : Sekolah Khusus Dan Acara Minum Teh
37
Chapter 37 : Informasi Tambahan
38
Chapter 38 : Gadis Kutukan
39
Chapter 39 : Ramalan Masa Depan
40
Chapter 40 : Ajakan
41
Chapter 41 : Pembukaan Festival
42
Chapter 42 : Penutupan Festival
43
Chapter 43 : Sebuah Pilihan
44
Chapter 44 : Pertarungan Akhir
45
Chapter 45 : Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!