Chapter 14 : Basilist

Ardi, Estel dan juga Fern menyusui rerutuhan untuk mencari jejak ular yang diberi kode name sebagai Basilist.. biasanya dia selalu bersembunyi di bawah tanah dan sulit untuk menemukannya karena instingnya yang selalu jarang bergerak selain saat mencari makanan.

Setiap makan dia akan memburu paling tidak 100 orang sebelum kembali bersembunyi, kawasan ini telah hancur total dan ketika dia bergerak kembali bukan sesuatu hal mustahil kawasan baru akan terancam.

"Benar-benar gila, semua bangunan ini hancur."

Yang dimaksud Fern adalah sebuah gedung kembar yang satu sama lain telah miring ke arah masing-masing membentuk tanda X.

Ardi mengitari setiap bangunan kemudian menemukan jejak orang-orang yang masih selamat yang bersembunyi di balik bangunan.

Dia menghubungi Risa.

"Apa-apaan ini, masih ada orang yang masih hidup di sini?"

"Aku yakin seharusnya mereka sudah dievakuasi oleh tim lain, hmm.. cobalah untuk mendekati mereka."

"Baik."

Estel tidak banyak bicara dan hanya mengikuti keduanya untuk berjalan mendekati orang-orang yang bersembunyi di sana.

"Kalian baik-baik saja?"

Semua orang jelas menunjukkan kewaspadaannya.

"Ini rumah kami, kami tidak berniat untuk pergi apapun yang terjadi."

"Sebaiknya kalian tenang, kami tidak datang untuk memaksa kalian pergi, kami hanya bertugas untuk mengalahkan Basilist," balasan Estel membuat semuanya terdiam, dia memiliki wajah dingin dan terkadang bisa kejam, itu membuat mereka bisa merasa tekanan kuat yang seolah tidak peduli mereka mati atau tidak.

Fern menyela dengan wajah riangnya.

"Jangan pikirin orang ini, ngomong-ngomong apa kalian tahu dimana ular itu muncul, kami berniat untuk mengalahkannya?"

"Aku bisa membawa kalian," kata seorang pria muda sebagai perwakilan.

Ardi dan dua rekannya mengganguk mengiyakan sebelum mengikuti pemuda tersebut.

"Kau tidak terlihat takut?"

"Dalam situasi seperti ini ketakutan hanya akan membuat seseorang mati lebih cepat, lagipula pemuda di sana terlihat lebih muda dariku, apa dia masih SMA."

"Begitulah," jawab singkat Estel.

"Aku tidak tahu seberapa kuat kalian namun jika pemerintah mengirim kalian bertiga untuk mengalahkan ular tersebut maka aku tidak akan meragukannya."

"Kamu terdengar sangat optimis." Atas pernyataan Fern, pria itu tertawa.

Setelah beberapa menit berlalu mereka akhirnya sampai di tempat tujuan, seharusnya itu merupakan gedung raksasa pencakar langit namun sekarang hanya menjadi lubang besar yang menjorok ke dalam tanah.

Fern melayang untuk memeriksa seberapa dalam lubang tersebut.

"Itu mungkin puluhan km dalamnya."

"Tugasku sudah selesai, kuharap kalian mampu mengalahkannya."

Pria itu segera berlari untuk melarikan diri sementara Ardi memikirkan apa yang bisa dia perbuat, sejauh ini dia hanya memiliki kontrak roh dengan Fern sementara Estel bisa dibilang roh bebas.

Fern kembali ke sisi lubang sebelum mundur bersama Estel, Ardi yang sejak tadi membawa koper membukanya untuk melihat bahwa di dalamnya ada sebuah peledak yang disiapkan Risa.

Setelah membulatkan tekad, Ardi berjalan lebih dekat dengan lubang menjatuhkannya sebelum akhirnya berlari mundur ke arah Estel dan Fern.

"Ini dia."

Ardi menutup telinganya, bersamanya itu ledakan memekakkan telinga mengguncang tanah, dari lubang tersebut menyembur api ke luar, tentu saja bom itu hanya sebuah sambutan kecil, pada dasarnya hal itu tidak melukai sang ular begitu saja, hanya membuatnya untuk keluar dari lubang kemudian ketika pandangannya tepat melirik ketiganya dia menjulurkan kepalanya untuk menerjang maju.

Fern dan Estel menghindar termasuk Ardi yang tidak bisa menunjukkan wajah paniknya, ular itu mulai melingkari gedung yang hancur dengan lidah menjulur ke luar.

Suara Risa terdengar.

"Pasukan pembantu akan muncul sebentar lagi, kalian hanya harus mencari kelemahannya."

"Dimengerti, hanya saja aku sama sekali tidak mendapatkan pelatihan apapun... bukannya ini berlebihan melibatkan warga sipil di medan perang."

"Apa maksudmu, setelah kau menyelesaikan game maka kau sudah menjadi seorang prajurit."

Alasan Risa jelas sangat dibuat-buat.

Lima jet tempur muncul di atas ular tersebut dan masing-masing dari mereka menembakan misil yang tepat mengenai kepalanya.

Terpopuler

Comments

Rezenit ORE

Rezenit ORE

definisi Modal namatin game langsung kerja lapangan

2024-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 : Pria Sederhana Dengan Banyak Kemungkinan
2 Chapter 02 : Roh Pertama
3 Chapter 03 : Tinggal Bersama
4 Chapter 04 : Latihan
5 Chapter 05 : Acara Kencan
6 Chapter 06 : Estel
7 Chapter 07 : Penaklukan Pertama
8 Chapter 08 : Perasaan Sesungguhnya
9 Chapter 09 : Manusia
10 Chapter 10 : Roh Pembunuh
11 Chapter 11 : Evagilia
12 Chapter 12 : Alasan Serangan Monster
13 Chapter 13 : Misi Pertama
14 Chapter 14 : Basilist
15 Chapter 15 : Kontrak Kedua
16 Chapter 16 : Akhir Basilist
17 Chapter 17 : Kehidupan Sekolah Biasanya
18 Chapter 18 : Setelah Permainan
19 Chapter 19 : Roh Berikutnya
20 Chapter 20 : Perjalanan Bersama
21 Chapter 21 : Hutan Es
22 Chapter 22 : Duel
23 Chapter 23 : Tiga Roh Yang Terkumpul
24 Chapter 24 : Rencana
25 Chapter 25 : Roh Api dan Roh Pelacak
26 Chapter 26 : Acara Kencan Masal
27 Chapter 27 : Kembali Ke sekolah
28 Chapter 28 : Menuju Samudra Pasifik
29 Chapter 29 : Lautan Es
30 Chapter 30 : Pohon Yggdrasil
31 Chapter 31 : Nemilus
32 Chapter 32 : Roh Tambahan
33 Chapter 33 : Pulang Ke Rumah
34 Chapter 34 : Teman Masa Kecil
35 Chapter 35 : Omelet
36 Chapter 36 : Sekolah Khusus Dan Acara Minum Teh
37 Chapter 37 : Informasi Tambahan
38 Chapter 38 : Gadis Kutukan
39 Chapter 39 : Ramalan Masa Depan
40 Chapter 40 : Ajakan
41 Chapter 41 : Pembukaan Festival
42 Chapter 42 : Penutupan Festival
43 Chapter 43 : Sebuah Pilihan
44 Chapter 44 : Pertarungan Akhir
45 Chapter 45 : Epilog
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Chapter 01 : Pria Sederhana Dengan Banyak Kemungkinan
2
Chapter 02 : Roh Pertama
3
Chapter 03 : Tinggal Bersama
4
Chapter 04 : Latihan
5
Chapter 05 : Acara Kencan
6
Chapter 06 : Estel
7
Chapter 07 : Penaklukan Pertama
8
Chapter 08 : Perasaan Sesungguhnya
9
Chapter 09 : Manusia
10
Chapter 10 : Roh Pembunuh
11
Chapter 11 : Evagilia
12
Chapter 12 : Alasan Serangan Monster
13
Chapter 13 : Misi Pertama
14
Chapter 14 : Basilist
15
Chapter 15 : Kontrak Kedua
16
Chapter 16 : Akhir Basilist
17
Chapter 17 : Kehidupan Sekolah Biasanya
18
Chapter 18 : Setelah Permainan
19
Chapter 19 : Roh Berikutnya
20
Chapter 20 : Perjalanan Bersama
21
Chapter 21 : Hutan Es
22
Chapter 22 : Duel
23
Chapter 23 : Tiga Roh Yang Terkumpul
24
Chapter 24 : Rencana
25
Chapter 25 : Roh Api dan Roh Pelacak
26
Chapter 26 : Acara Kencan Masal
27
Chapter 27 : Kembali Ke sekolah
28
Chapter 28 : Menuju Samudra Pasifik
29
Chapter 29 : Lautan Es
30
Chapter 30 : Pohon Yggdrasil
31
Chapter 31 : Nemilus
32
Chapter 32 : Roh Tambahan
33
Chapter 33 : Pulang Ke Rumah
34
Chapter 34 : Teman Masa Kecil
35
Chapter 35 : Omelet
36
Chapter 36 : Sekolah Khusus Dan Acara Minum Teh
37
Chapter 37 : Informasi Tambahan
38
Chapter 38 : Gadis Kutukan
39
Chapter 39 : Ramalan Masa Depan
40
Chapter 40 : Ajakan
41
Chapter 41 : Pembukaan Festival
42
Chapter 42 : Penutupan Festival
43
Chapter 43 : Sebuah Pilihan
44
Chapter 44 : Pertarungan Akhir
45
Chapter 45 : Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!