Seminggu semenjak Ardi dikurung di fasilitas Dating Game Simulation, dia sedikit khawatir soal sekolahnya, walau Risa mengatakan bahwa kehadirannya akan selalu dianggap ada, tetap saja dia khawatir soal pelajaran yang tertinggal. Pada akhirnya dia harus menyalin setiap pelajaran dari catatan Udin nantinya.
Penjaga penjara muncul untuk membukakan sel jeruji dan meminta baik Estel atau Ardi segera keluar.
"Bos bilang tidak baik terus menghabiskan waktu di sel, dia mengatakan paling tidak setiap pagi kalian harus mengikuti olah raga ringan bersama pegawai lainnya."
"Kenapa harus saat ini?" Estel jelas curiga lagipula ide ini datangnya dari Ardi sendiri.
Dia ingin mencoba lebih melakukan pendekatan dengan cara berbeda.
"Mungkin bos baru menyadarinya, kalian akan menyukainya."
Banyak pegawai wanita dan pria yang telah menunggu mereka berdua, lokasinya sendiri merupakan sebuah lapangan yang sudah tidak terpakai lagi. Memiliki tekstur berumput yang membuat siapapun tidak merasa khawatir jika debu menyerang mata mereka.
Masing-masing dari mereka menggunakan Jersey, warna merah muda untuk wanita dan biru untuk pria, begitulah cara membedakannya.
"Kalian berdua sudah datang, pakai Jersey ini juga."
"Aku pikir ini hanya senam pagi biasanya?" tanya Ardi heran, untuk membayangkan tempat ini seperti sebuah pekan olah raga cukup aneh.
"Aku pikir akan membosankan jika hanya senam maka aku menambahnya seperti ini, anggap saja ini festival olahraga yang dilakukan sekolah tertentu."
"Membayangkan hal itu, aku sama sekali tidak kepikiran."
Kebanyakan dari mereka adalah pria paruh baya dan wanita karir. Yang masih terlihat enak dipandang hanya sosok Vina meskipun dia beberapa kali tersungkur ke tanah.
"Dia tidak pandai olah raga jadi biarkan saja."
Estel melirik sekitar, ketika dia memunculkan pedang di tangannya Ardi segera beraksi dengan menangkap tangannya.
"Sebaiknya kamu cobalah untuk membaur, manusia tidak selalu buruk untuk pantas dibunuh."
Estel memilih untuk mendengarkan Ardi lalu dia menghilangkan pedang di tangannya seolah menurut.
Risa yang memperhatikan tersenyum lalu memberikan arahan setiap orang untuk menyimpan kembali senjata mereka. Jika situasi buruk mereka sudah menyiapkan peluru bius yang bahkan bisa menidurkan seorang roh.
"Lalu dimana kelompokku?" tanya Ardi mengambil inisiatif bertanya.
"Aku sudah menduganya bawa kau akan menanyakan itu, aku, kau, Estel dan Vina adalah satu tim."
"Jangan bilang kau ingin membuat kami melawan semua orang di sini?"
"Itulah tujuanku, mari bersenang-senang dengan olah raga."
Kelompok yang lain bisa secara bergiliran bergantian namun untuk kelompok Ardi mereka harus terus ikut perlombaan sejak awal sampai akhir. Setelah melakukan pemanasan dengan senang Poco-Poco, pertandingan pertama adalah tarik tambang. Estel yang memegang tali di belakang Ardi terlihat kebingungan.
"Apa kita hanya harus menarik tali ini untuk mengeluarkan mereka agar melewati garis."
"Apa kamu baru melakukan hal seperti ini?"
"Begitulah, aku tidak tahu olah raga atau hal lainnya tapi kenapa orang-orang di sini terlihat sangat senang."
Peluit dibunyikan dan hanya dalam sekejap mata lawan kelompok Ardi dikalahkan. Kekuatan roh jelas bukan sesuatu yang bisa dilawan manusia.
"Kami ini adalah makhluk yang lemah, untuk memperkecil kelemahan kami tetap bersama orang lain adalah satu hal yang bisa kami lakukan."
"Lemah, bukannya mereka sangat kuat, mereka sepertinya sudah terbiasa bertarung di garis depan."
"Tidak, manusia itu lemah dan mereka gampang kesepian, bukannya menghabiskan waktu bersama yang lainnya merupakan sesuatu yang diharapkan semua orang."
"Aku tidak mengerti, roh selalu sendirian bahkan konsep hidup bersama tidak aku pahami."
"Lalu bagaimana denganmu yang membenci manusia? Apa ada alasan dari itu semua?"
"Tidak ada."
Estel hanya menjawabnya selagi berjalan melewati Ardi yang melepaskan kacamatanya untuk memberikannya kembali pada Risa.
"Ini?"
"Tanpa ini aku bisa melakukannya sendiri."
"Sepertinya alat ini tidak terlalu membantu."
"Jika ini sebuah game aku lebih suka melakukannya dengan kemampuanku sendiri."
"Sepertinya kau dapat sesuatu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments