Chapter 05 : Acara Kencan

Mereka berdua mengunjungi pusat perbelanjaan terdekat yang sering dikunjungi banyak anak muda, jika melakukan penelusuran maka tempat ini menjadi peringkat satu di internet yang cocok sebagai tempat kencan.

Tidak hanya belanja, tempat ini juga menyediakan hiburan seperti lokasi game arcade, bioskop bahkan kolam berenang juga.

Kolam berenang tidak masuk dalam lokasi yang ingin dikunjungi Ardi jadi dia memilih adalah game arcade. Jika bioskop jelas Fern terlihat bukan orang yang suka menghabiskan waktu hanya duduk dan menonton. Dia tipe orang yang bergerak aktif serta menjalani kehidupannya dengan ceria.

"Wah, di duniaku tidak ada hal semacam ini, manusia benar-benar bisa membuat hal-hal semacam ini."

Teknologi hanya segelintir kebanggaan dari umat manusia di bumi. Adi banyak menjelaskan perihal tentang teknologi. Fern kebetulan tidak terlalu akrab dengan dunia manusia dan alasan kenapa dia jadi guru adalah karena Risa yang mengirimnya.

Selama ini dia menghabiskan waktunya tinggal di hutan Kalimantan tanpa ada gangguan siapapun.

"Ngomong-ngomong bagaimana Risa membujukmu untuk pergi ke kota ini?"

"Dia hanya bilang untuk mengikutinya, dan suatu hari kamu pasti akan bertemu seseorang yang akan membuatmu jatuh cinta, dan nyatanya dia tidak berbohong."

Melihat bagaimana Fern menatapnya dengan wajah malu, hati Ardi seolah bisa melompat ke luar.

Dia sangat imut.

Untuk mengalihkan perasaannya ia menarik Fern untuk mengajaknya mencoba permainan di sini. Yang pertama adalah lokasi tembak-tembakan yang layarnya menampilkan zombie-zombie yang cukup menyeramkan.

"Zombienya terlihat nyata, hebat.. akan kuhabisi, door... door."

Banyak orang yang melirik ke arah keduanya yang dengan asyiknya menggunakan pistol laser untuk membunuh para zombie, kebanyakan mungkin karena Fern merupakan orang yang terlihat sebagai gadis cantik, bahkan meski ada ras peri di sekeliling mereka kecantikan Fern jauh di atasnya.

"Hehe aku menang, sebaiknya kamu harus mentraktirku."

"Aku ingat tidak membuat kesepakatan tersebut."

"Apa kamu tidak tahu istilah gadis selalu benar."

"Benar-benar pemaksaan, baiklah... namun gamenya harus ditambah, yang bisa menang tiga kali maka dia pemenangnya."

"Sepakat."

Ardi hanya berfikir bagaimana orang ini begitu lincah padahal dadanya sebesar itu. Dia mengalahkan Ardi dalam menari dan juga game lainnya yang membuatnya jatuh tersungkur di lantai.

Padahal aku seorang gamer tapi bisa kalah hanya oleh seorang Noob.

"Hehe menyenangkan sekali, aku berkeringat banyak saat ini."

Ardi membetulkan sikapnya seolah menjadi seorang pelayan profesional yang sedang melayani tuan putri.

"Lalu apa permintaan ojou-sama?"

"Aku ingin makan yang manis-manis namun terasa segar juga."

"Kalau begitu saya sarankan untuk menikmati varian kue yang disajikan dengan buah-buahan berkualitas baik. Farfait akan sangat cocok."

"Mu... tolong jangan berbicara seperti itu, aku sedikit malu diperlakukan seperti itu."

Fern merangkul lengan Ardi dengan spontan dan lagi-lagi hati Ardi seolah melompat ke udara, dia merasa dia begitu gampangan karena menjadi senang saat seseorang merangkulnya seperti ini.

Ardi memang tidak memiliki pengalaman hal apapun soal wanita 3D tapi berkat pengalamannya bermain game galge hal seperti rute kencan bisa berjalan lancar.

Dia bersyukur hanya dengan itu saja.

"Ardi buka mulutmu? Akan memalukan jika aku terus mengangkat sendok ini."

Seharusnya kau tidak melakukan hal memalukan seperti ini.

Ardi terpaksa membuka mulutnya dan ketika mereka saling menyuapi, semua penonton tiba-tiba saja bertepuk tangan.

Dua orang pria gemuk dan kurus saling berbicara selagi kaca mata mereka bersinar dari jendela luar toko.

"Mereka pasti pasangan yang luar biasa."

"Bodoh, jelas sekali mereka sudah menikah, sebagai jomblo puluhan tahun aku bisa yakin hal itu."

Meskipun umurnya masih 17 tahun.

"Kau serius mengatakan hal itu, walaupun aku tahu jomblo lebih sensitif dengan hal semacam ini, ngomong-ngomong kau ini siapa?"

"Itu juga yang ingin aku tanyakan padamu."

Mari sebut keduanya figuran A dan figuran B tanpa receh.

Episodes
1 Chapter 01 : Pria Sederhana Dengan Banyak Kemungkinan
2 Chapter 02 : Roh Pertama
3 Chapter 03 : Tinggal Bersama
4 Chapter 04 : Latihan
5 Chapter 05 : Acara Kencan
6 Chapter 06 : Estel
7 Chapter 07 : Penaklukan Pertama
8 Chapter 08 : Perasaan Sesungguhnya
9 Chapter 09 : Manusia
10 Chapter 10 : Roh Pembunuh
11 Chapter 11 : Evagilia
12 Chapter 12 : Alasan Serangan Monster
13 Chapter 13 : Misi Pertama
14 Chapter 14 : Basilist
15 Chapter 15 : Kontrak Kedua
16 Chapter 16 : Akhir Basilist
17 Chapter 17 : Kehidupan Sekolah Biasanya
18 Chapter 18 : Setelah Permainan
19 Chapter 19 : Roh Berikutnya
20 Chapter 20 : Perjalanan Bersama
21 Chapter 21 : Hutan Es
22 Chapter 22 : Duel
23 Chapter 23 : Tiga Roh Yang Terkumpul
24 Chapter 24 : Rencana
25 Chapter 25 : Roh Api dan Roh Pelacak
26 Chapter 26 : Acara Kencan Masal
27 Chapter 27 : Kembali Ke sekolah
28 Chapter 28 : Menuju Samudra Pasifik
29 Chapter 29 : Lautan Es
30 Chapter 30 : Pohon Yggdrasil
31 Chapter 31 : Nemilus
32 Chapter 32 : Roh Tambahan
33 Chapter 33 : Pulang Ke Rumah
34 Chapter 34 : Teman Masa Kecil
35 Chapter 35 : Omelet
36 Chapter 36 : Sekolah Khusus Dan Acara Minum Teh
37 Chapter 37 : Informasi Tambahan
38 Chapter 38 : Gadis Kutukan
39 Chapter 39 : Ramalan Masa Depan
40 Chapter 40 : Ajakan
41 Chapter 41 : Pembukaan Festival
42 Chapter 42 : Penutupan Festival
43 Chapter 43 : Sebuah Pilihan
44 Chapter 44 : Pertarungan Akhir
45 Chapter 45 : Epilog
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Chapter 01 : Pria Sederhana Dengan Banyak Kemungkinan
2
Chapter 02 : Roh Pertama
3
Chapter 03 : Tinggal Bersama
4
Chapter 04 : Latihan
5
Chapter 05 : Acara Kencan
6
Chapter 06 : Estel
7
Chapter 07 : Penaklukan Pertama
8
Chapter 08 : Perasaan Sesungguhnya
9
Chapter 09 : Manusia
10
Chapter 10 : Roh Pembunuh
11
Chapter 11 : Evagilia
12
Chapter 12 : Alasan Serangan Monster
13
Chapter 13 : Misi Pertama
14
Chapter 14 : Basilist
15
Chapter 15 : Kontrak Kedua
16
Chapter 16 : Akhir Basilist
17
Chapter 17 : Kehidupan Sekolah Biasanya
18
Chapter 18 : Setelah Permainan
19
Chapter 19 : Roh Berikutnya
20
Chapter 20 : Perjalanan Bersama
21
Chapter 21 : Hutan Es
22
Chapter 22 : Duel
23
Chapter 23 : Tiga Roh Yang Terkumpul
24
Chapter 24 : Rencana
25
Chapter 25 : Roh Api dan Roh Pelacak
26
Chapter 26 : Acara Kencan Masal
27
Chapter 27 : Kembali Ke sekolah
28
Chapter 28 : Menuju Samudra Pasifik
29
Chapter 29 : Lautan Es
30
Chapter 30 : Pohon Yggdrasil
31
Chapter 31 : Nemilus
32
Chapter 32 : Roh Tambahan
33
Chapter 33 : Pulang Ke Rumah
34
Chapter 34 : Teman Masa Kecil
35
Chapter 35 : Omelet
36
Chapter 36 : Sekolah Khusus Dan Acara Minum Teh
37
Chapter 37 : Informasi Tambahan
38
Chapter 38 : Gadis Kutukan
39
Chapter 39 : Ramalan Masa Depan
40
Chapter 40 : Ajakan
41
Chapter 41 : Pembukaan Festival
42
Chapter 42 : Penutupan Festival
43
Chapter 43 : Sebuah Pilihan
44
Chapter 44 : Pertarungan Akhir
45
Chapter 45 : Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!