Chapter 15 : Kontrak Kedua

Sebagai serangan balasan Basilist membuka rahangnya untuk menyemburkan api, pemandangan yang terlihat aneh saat seekor ular bisa melakukannya layaknya seekor naga.

Pesawat jet mulai terbakar lalu saling bertubrukan di udara sebelum meledak dan jatuh menjadi puing-puing berserakan di tanah.

"Jangan khawatir, itu hanya pesawat tanpa awak, sekarang giliran kalian," kata Risa memberi instruksi untuk Fern dan Ardi memulai rencana mereka.

Masing-masing dari mereka bertugas sebagai tim pendukung sedangkan Estel sebagai seorang penyerang.

Dari bawah tanah masing-masing akar menyeruak ke atas, satu sama lain merupakan bentuk tangan raksasa yang dikendalikan oleh Ardi maupun Fern. Dengan tangan itu mencengkeram sosok Basilist hingga tidak bisa bergerak selanjutnya menyerahkan semuanya pada Estel yang menjatuhkan dirinya dari atas kepala ular sembari menebaskan pedangnya, alih-alih dia berhasil membunuhnya pedangnya malah hancur sebelum terhantam jatuh menabrak puing-puing rerutuhan.

Di saat yang sama tangan kayu yang mencengkeram keberadaan ular tidak bisa bertahan lagi.

"Ardi bawa Estel mundur, aku akan menahannya."

Ardi jelas tidak memiliki pilihan lagi selain membawa Estel untuk berlari bersamanya, sementara itu Fern berusaha mungkin untuk menutupi jalur Basilist dengan berbagai pepohonan merambat.

Pohon jelas tidak akan berguna dalam pertarungan ini, nafas api sudah cukup membakarnya menjadi debu. Tubuh Fern kembali dihantam mulut Basilist hingga dia dibawa untuk menabrak beberapa bangunan di belakangnya.

"Lepaskan aku Ardi, aku masih bisa bertarung."

"Ular ini terlalu kuat untuk kita kalahkan."

"Omong kosong, Fern akan mati jika kita membiarkannya begitu saja."

Untuk pertama kalinya Estel peduli pada seseorang. Kemungkinan keseharian yang mereka lewati telah membuatnya sedikit berubah, apa yang dipikirkan Ardi saat ini.

Estel mendorong tubuh Ardi sebelum terbang melayang ke arah pertarungan terjadi, Fern sendiri tidak begitu menerima nasib selagi ada kesempatan dia terus menggunakan kekuatannya entah untuk menghentikan pergerakan, bertahan ataupun menyerang.

Estel yang terbang dari belakang bersiap menyerang, pergerakannya lebih dulu diketahui hingga hanya dengan cambukan ekor, mengirimnya jatuh ke tanah. Dia melesat keluar sembari mengirimkan pedang-pedang di sekelilingnya untuk maju lebih dulu.

Basilist yang seutuhnya fokus terhadap pergerakan Estel dimanfaatkan baik oleh Fern yang menciptakan pohon-pohon tajam yang menusuk ular dari segala arah.

"Apa berhasil?"

Basilist meronta-ronta sebelum akhirnya kembali mengamuk dengan menyemburkan api ke segala arah menjadikan kota sebagai lautan api. Dia bisa lolos dari kematian dan mulai menyerang Estel dan Fern sebagai balasan.

"Apa-apaan ini semua, makhluk ini terlalu kuat."

"Sudah kuduga, monster abnormal memang sulit dihadapi.. ini misi S, kalian semua mundur."

Tidak ada yang menggubris permintaan Risa karena pada dasarnya jika mereka tidak mengalahkannya saat ini maka bukan hal aneh monster ini akan sekaligus menyerang wilayah lain.

Akan banyak manusia yang mati nantinya, Estel terlempar ke dekat Ardi hingga dia mengerang kesakitan.

"Makhluk ini terlalu kuat, kita tidak bisa mengatasinya."

"Aku juga akan bertarung," balas Ardi mendekat.

"Sihir pohon tidak akan berpengaruh padanya."

"Tidak, aku akan menggunakan yang lain."

Sebelum Estel mengetahui apa yang terjadi, sebuah ciuman lembut telah dirasakan bibirnya, Ardi secara inisiatif membuat kontrak tanpa persetujuan Estel. Dan sekarang dia hanya bertaruh. Jika Estel menyukainya kontrak akan dibuat dan jika tidak maka semua ini hanya sia-sia.

Risa memberikan komentarnya terhadap Vina yang sudah muncul selagi membawa kopi dan terkejut karena melihat adegan ciuman di layar monitor.

"Dia benar-benar berani."

"Dia pasti gagal."

"Tidak juga, lihat baik-baik."

Ardi menjaga jarak dan tubuhnya seketika diselimuti cahaya.

"LIHAT KAN, DIA TERLAHIR SEBAGAI PLAYBOY," teriak Risa yang segera mendapatkan bantahan Vina.

"Kata itu tidak cocok digunakan komandan, lagipula kita yang mendorongnya untuk melakukan hal seperti itu."

Estel sedikit memerah namun dia tidak terlalu memikirkannya dan bertanya ke arah prioritas saat ini.

"Apa yang akan kau lakukan?"

"Alihkan perhatiannya lagi, selanjutnya aku akan mengakhirinya dengan satu serangan."

Kekuatan Estel adalah membentuk pedang yang mana menjadikannya kemampuan bertarung paling atas. Sekarang Ardi hanya harus menggunakannya dengan cara berbeda.

Terpopuler

Comments

Rezenit ORE

Rezenit ORE

Nagisa moment

2024-02-08

0

Falah35

Falah35

si ardi keknya dapat istri baru wkwkw

2024-02-06

1

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01 : Pria Sederhana Dengan Banyak Kemungkinan
2 Chapter 02 : Roh Pertama
3 Chapter 03 : Tinggal Bersama
4 Chapter 04 : Latihan
5 Chapter 05 : Acara Kencan
6 Chapter 06 : Estel
7 Chapter 07 : Penaklukan Pertama
8 Chapter 08 : Perasaan Sesungguhnya
9 Chapter 09 : Manusia
10 Chapter 10 : Roh Pembunuh
11 Chapter 11 : Evagilia
12 Chapter 12 : Alasan Serangan Monster
13 Chapter 13 : Misi Pertama
14 Chapter 14 : Basilist
15 Chapter 15 : Kontrak Kedua
16 Chapter 16 : Akhir Basilist
17 Chapter 17 : Kehidupan Sekolah Biasanya
18 Chapter 18 : Setelah Permainan
19 Chapter 19 : Roh Berikutnya
20 Chapter 20 : Perjalanan Bersama
21 Chapter 21 : Hutan Es
22 Chapter 22 : Duel
23 Chapter 23 : Tiga Roh Yang Terkumpul
24 Chapter 24 : Rencana
25 Chapter 25 : Roh Api dan Roh Pelacak
26 Chapter 26 : Acara Kencan Masal
27 Chapter 27 : Kembali Ke sekolah
28 Chapter 28 : Menuju Samudra Pasifik
29 Chapter 29 : Lautan Es
30 Chapter 30 : Pohon Yggdrasil
31 Chapter 31 : Nemilus
32 Chapter 32 : Roh Tambahan
33 Chapter 33 : Pulang Ke Rumah
34 Chapter 34 : Teman Masa Kecil
35 Chapter 35 : Omelet
36 Chapter 36 : Sekolah Khusus Dan Acara Minum Teh
37 Chapter 37 : Informasi Tambahan
38 Chapter 38 : Gadis Kutukan
39 Chapter 39 : Ramalan Masa Depan
40 Chapter 40 : Ajakan
41 Chapter 41 : Pembukaan Festival
42 Chapter 42 : Penutupan Festival
43 Chapter 43 : Sebuah Pilihan
44 Chapter 44 : Pertarungan Akhir
45 Chapter 45 : Epilog
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Chapter 01 : Pria Sederhana Dengan Banyak Kemungkinan
2
Chapter 02 : Roh Pertama
3
Chapter 03 : Tinggal Bersama
4
Chapter 04 : Latihan
5
Chapter 05 : Acara Kencan
6
Chapter 06 : Estel
7
Chapter 07 : Penaklukan Pertama
8
Chapter 08 : Perasaan Sesungguhnya
9
Chapter 09 : Manusia
10
Chapter 10 : Roh Pembunuh
11
Chapter 11 : Evagilia
12
Chapter 12 : Alasan Serangan Monster
13
Chapter 13 : Misi Pertama
14
Chapter 14 : Basilist
15
Chapter 15 : Kontrak Kedua
16
Chapter 16 : Akhir Basilist
17
Chapter 17 : Kehidupan Sekolah Biasanya
18
Chapter 18 : Setelah Permainan
19
Chapter 19 : Roh Berikutnya
20
Chapter 20 : Perjalanan Bersama
21
Chapter 21 : Hutan Es
22
Chapter 22 : Duel
23
Chapter 23 : Tiga Roh Yang Terkumpul
24
Chapter 24 : Rencana
25
Chapter 25 : Roh Api dan Roh Pelacak
26
Chapter 26 : Acara Kencan Masal
27
Chapter 27 : Kembali Ke sekolah
28
Chapter 28 : Menuju Samudra Pasifik
29
Chapter 29 : Lautan Es
30
Chapter 30 : Pohon Yggdrasil
31
Chapter 31 : Nemilus
32
Chapter 32 : Roh Tambahan
33
Chapter 33 : Pulang Ke Rumah
34
Chapter 34 : Teman Masa Kecil
35
Chapter 35 : Omelet
36
Chapter 36 : Sekolah Khusus Dan Acara Minum Teh
37
Chapter 37 : Informasi Tambahan
38
Chapter 38 : Gadis Kutukan
39
Chapter 39 : Ramalan Masa Depan
40
Chapter 40 : Ajakan
41
Chapter 41 : Pembukaan Festival
42
Chapter 42 : Penutupan Festival
43
Chapter 43 : Sebuah Pilihan
44
Chapter 44 : Pertarungan Akhir
45
Chapter 45 : Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!