Chapter 06 : Estel

Beberapa hari berlalu dan kini Risa telah berkunjung ke kediaman Ardi dan Fern dengan pakaian seperti biasanya, dia duduk di sofa saat Fern menyeduhkan teh untuknya sementara Ardi hanya diam di depannya tak tahu apa yang harus dia lakukan di sini.

"Seperti kesepakatan sebelumnya, aku sudah memberikan waktu beberapa hari untuk kalian menenangkan diri sekarang adalah waktunya kalian berdua untuk bekerja."

"Apa kami akan disuruh untuk melawan monster di garis depan Bos?" tanya Fern yang dibalas dengan menaikkan bahunya ringan.

"Inginnya seperti itu, hanya saja Ardi masih belum kuat. Teknik rohmu sejujurnya bukan tipe pertarung lebih ke arah support."

"Aku juga tahu itu."

"Karena itulah aku ingin meminta Ardi menaklukkan satu orang dulu untuk tambahan, roh lainya masih belum ditemukan tapi jika yang satu ini dia hanya harus bekerja keras."

"Jadi roh itu, hmm.. apa akan baik-baik saja?"

"Jangan khawatir, sebelumnya ia menyelesaikan game tentangnya jika menaklukkan yang asli bukan sesuatu yang susah, aku rasa."

Ardi mengangkat tangannya dengan wajah kebingungan, sejak tadi dia sama sekali tidak mengerti ke arah mana pembicaraan ini.

"Anu, apa maksudnya?"

Risa memilih merogoh saku bajunya untuk menjatuhkan sebuah foto di meja yang membatasi keduanya.

"Kau tahu siapa ini?"

"Estel, karakter yang sulit ditaklukkan di game Parallel Word."

"Sejujurnya Estel itu benar-benar nyata, dia dikenal sebagai roh pedang."

"Jangan bilang Kalian yang membuatnya jadi tokoh game."

"Memangnya kenapa aku yakin membawamu untuk bergabung? Singkatnya sejak awal kau berpotensi untuk menaklukannya, Estel memiliki kepribadian seperti apa yang kau ketahui, dia cukup sulit ditangani jadi kami menangkapnya di markas kami."

"Bukannya itu berlebihan?"

"Tidak Ardi, yang dilakukan Bos sudah tepat.. dia roh yang sangat kuat tak hanya monster dia juga akan membunuh manusia jika dia merasa terganggu."

Dalam sekejap Ardi merasakan perutnya terasa mual, dia ingat beberapa kali mati karena salah mengambil rute meski hanya di dalam game dia bisa merasakan seberapa kejam dan dinginnya orang bernama Estel.

"Aku merasa tidak yakin bisa melakukannya, terlebih jika dia membunuhku maka ini akan langsung game over tanpa bisa diulang kembali."

"Sayangnya tidak ada pilihan lagi, timku akan selalu memantaumu dari kejauhan, jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan kami bisa langsung bergerak untuk mencegahnya."

Risa memberikan sebuah koper yang sejak tadi dibawanya pada Ardi, dia membukanya dan di dalamnya hanya ada earphone tersembunyi serta kacamata berbingkai hitam.

Risa memintanya untuk mengenakannya dan Ardi bisa mengetahui itu bukan hanya sebuah kacamata biasa saja.

Ketika dia mengalihkan pandangannya ke arah Risa sebuah opsi muncul di sebelahnya, ada sebuah parameter hati yang diukur dengan angka persenan.

"Bukannya ini?"

"Kau langsung mengerti bukan, alat ini hanya dimiliki oleh kami Dating Game Simulation sebagai tolak ukur, ketika kau menekan tombol di sana kau bisa menemukan beberapa pilihan untuk penaklukan."

Seperti yang dikatakan Risa, hal itu dimunculkan di depan mata Ardi.

"Kau bisa memilih apapun dari katalog pilihan, yang harus diingat jika kau menjawab tidak sesuai dari salah satunya maka kacamata itu akan meledak."

"Ugh, bukannya itu artinya ini barang berbahaya.. dan juga, kenapa indikasi perasaanmu padaku juga cukup tinggi."

"Itu karena aku sangat berharap padamu, kau tahu jatuh cinta itu bukan perasaan yang mudah didapatkan, ada tahapan untuk semuanya dan terkadang beberapa orang tidak bisa membedakan rasa simpati dan cinta."

"Anda terlihat sangat berpengalaman soal ini."

"Karena aku banyak membaca buku."

Untuk mempersiapkan diri Ardi meminta waktu satu hari dan dia kembali pergi ke kamarnya hanya untuk memikirkannya selagi mencoba bermain ulang tentang game paralel world, jika kepribadiannya sama dia seharusnya tidak ragu dalam memilih opsi apapun, yang membuatnya sedikit tidak nyaman adalah fakta bahwa Estel selalu terkurung di tempat aman.

Itu mungkin akan berubah jadi boomerang untuknya, misalnya dia mulai tidak percaya lagi pada manusia atau lebih buruk dia akan langsung membunuh Ardi tepat saat mereka bertemu.

Jelas sekali Ardi berfikir untuk penaklukan ini resikonya terlalu tinggi, disisi lain Fern malah terlihat cukup mudah bahkan jika dia tidak menyadarinya telah menaklukkan hatinya.

Yang dia ingat untuk Fern, tidak sengaja menabraknya di koridor, membantunya membawakan barang bawaannya serta menyelamatkan Fern saat tanpa sengaja seseorang menjatuhkan pot bunga di atasnya.

Jika dipikirkan semuanya benar-benar terlihat seperti rute untuk protagonis utama.

Episodes
1 Chapter 01 : Pria Sederhana Dengan Banyak Kemungkinan
2 Chapter 02 : Roh Pertama
3 Chapter 03 : Tinggal Bersama
4 Chapter 04 : Latihan
5 Chapter 05 : Acara Kencan
6 Chapter 06 : Estel
7 Chapter 07 : Penaklukan Pertama
8 Chapter 08 : Perasaan Sesungguhnya
9 Chapter 09 : Manusia
10 Chapter 10 : Roh Pembunuh
11 Chapter 11 : Evagilia
12 Chapter 12 : Alasan Serangan Monster
13 Chapter 13 : Misi Pertama
14 Chapter 14 : Basilist
15 Chapter 15 : Kontrak Kedua
16 Chapter 16 : Akhir Basilist
17 Chapter 17 : Kehidupan Sekolah Biasanya
18 Chapter 18 : Setelah Permainan
19 Chapter 19 : Roh Berikutnya
20 Chapter 20 : Perjalanan Bersama
21 Chapter 21 : Hutan Es
22 Chapter 22 : Duel
23 Chapter 23 : Tiga Roh Yang Terkumpul
24 Chapter 24 : Rencana
25 Chapter 25 : Roh Api dan Roh Pelacak
26 Chapter 26 : Acara Kencan Masal
27 Chapter 27 : Kembali Ke sekolah
28 Chapter 28 : Menuju Samudra Pasifik
29 Chapter 29 : Lautan Es
30 Chapter 30 : Pohon Yggdrasil
31 Chapter 31 : Nemilus
32 Chapter 32 : Roh Tambahan
33 Chapter 33 : Pulang Ke Rumah
34 Chapter 34 : Teman Masa Kecil
35 Chapter 35 : Omelet
36 Chapter 36 : Sekolah Khusus Dan Acara Minum Teh
37 Chapter 37 : Informasi Tambahan
38 Chapter 38 : Gadis Kutukan
39 Chapter 39 : Ramalan Masa Depan
40 Chapter 40 : Ajakan
41 Chapter 41 : Pembukaan Festival
42 Chapter 42 : Penutupan Festival
43 Chapter 43 : Sebuah Pilihan
44 Chapter 44 : Pertarungan Akhir
45 Chapter 45 : Epilog
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Chapter 01 : Pria Sederhana Dengan Banyak Kemungkinan
2
Chapter 02 : Roh Pertama
3
Chapter 03 : Tinggal Bersama
4
Chapter 04 : Latihan
5
Chapter 05 : Acara Kencan
6
Chapter 06 : Estel
7
Chapter 07 : Penaklukan Pertama
8
Chapter 08 : Perasaan Sesungguhnya
9
Chapter 09 : Manusia
10
Chapter 10 : Roh Pembunuh
11
Chapter 11 : Evagilia
12
Chapter 12 : Alasan Serangan Monster
13
Chapter 13 : Misi Pertama
14
Chapter 14 : Basilist
15
Chapter 15 : Kontrak Kedua
16
Chapter 16 : Akhir Basilist
17
Chapter 17 : Kehidupan Sekolah Biasanya
18
Chapter 18 : Setelah Permainan
19
Chapter 19 : Roh Berikutnya
20
Chapter 20 : Perjalanan Bersama
21
Chapter 21 : Hutan Es
22
Chapter 22 : Duel
23
Chapter 23 : Tiga Roh Yang Terkumpul
24
Chapter 24 : Rencana
25
Chapter 25 : Roh Api dan Roh Pelacak
26
Chapter 26 : Acara Kencan Masal
27
Chapter 27 : Kembali Ke sekolah
28
Chapter 28 : Menuju Samudra Pasifik
29
Chapter 29 : Lautan Es
30
Chapter 30 : Pohon Yggdrasil
31
Chapter 31 : Nemilus
32
Chapter 32 : Roh Tambahan
33
Chapter 33 : Pulang Ke Rumah
34
Chapter 34 : Teman Masa Kecil
35
Chapter 35 : Omelet
36
Chapter 36 : Sekolah Khusus Dan Acara Minum Teh
37
Chapter 37 : Informasi Tambahan
38
Chapter 38 : Gadis Kutukan
39
Chapter 39 : Ramalan Masa Depan
40
Chapter 40 : Ajakan
41
Chapter 41 : Pembukaan Festival
42
Chapter 42 : Penutupan Festival
43
Chapter 43 : Sebuah Pilihan
44
Chapter 44 : Pertarungan Akhir
45
Chapter 45 : Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!