Chapter 08 : Perasaan Sesungguhnya

Mengatakan 'Halo' jelas merupakan pilihan yang aman untuk dilakukan oleh Ardi, dia sebaik mungkin mengatakannya dengan natural tanpa ada niat tersembunyi di dalamnya, kendati demikian Estel tidak menanggapinya dan malah meringkuk di atas tempat tidur untuk menutup dirinya dengan selimut.

Ardi sudah tahu akan jadi seperti ini, walaupun dalam hatinya tetap saja ingin menangis.

Sebagai target penaklukan pertama jelas Estel begitu sulit, dia bisa dikategorikan sebagai bos tersembunyi dan siapapun yang memainkan game yang sama dengannya akan setuju tanpa mengeluh.

Sudah tiga hari semenjak Ardi di penjara dan selama itu juga, dia tidak bisa menggerakkan mulut Estel untuk dapat menimpali setiap perkataannya. Pertama dia akan dengan senang menceritakan tentang kehidupan pribadinya dan kemudian berubah topik ke arah yang dia tahu sangat disukai seorang gadis, ketika Ardi mendapatkan rasa frustasi berat dia akan duduk dipojokan dengan kegelapan menyelimuti kepalanya.

Apa-apaan ini? Sudah aku duga gadis 3D benar-benar mengerikan, mereka akan selalu bertingkah dingin pada siapapun pria yang mereka tidak kenal dan baik pada pria yang mereka sukai.

Ini sudah aturan mutlak.

Itu merupakan sedikit rahasia kenapa para gadis bisa bersikap kejam tanpa perasaan.

Ketika 5 hari berlalu Ardi pikir dia akan merubah sedikit strategi menjadi pria yang sedikit kasar, lembut dan pemaksa.

"Apa kau baik-baik saja? Kau tidak makan seharian ini, apa mungkin perutmu sakit? Hey, jika ada sesuatu yang ingin kau katakan katakan saja. Di tempat ini hanya kita berdua jangan sungkan untuk berbicara secara bebas."

Ardi berfikir hari ini dia akan gagal juga sampai suara yang lembut bagaikan dentingan lonceng terdengar ke telinganya.

"Namamu Ardi bukan, aku penasaran apa itu SMA?"

Untuk pertama kalinya Ardi bisa merasakan senang ketika seseorang mau membalas perkataannya.

Hati pria miliknya memang sangat sederhana.

"Di sana tempat dimana seseorang mencari ilmu, dari seseorang yang tidak tahu apapun menjadi tahu banyak."

"Apa itu mirip seperti akademi?"

"Benar, yang membedakannya tidak ada sihir untuk dipelajari."

"Begitu."

Estel kembali dalam mode diam, meski hanya beberapa kalimat ini sudah lebih bagus dibandingkan Estel tidak membalas sedikitpun.

Esok harinya makanan telah dikirim ke sel mereka, karena ini hari spesial mereka mendapat makanan jauh lebih enak dari sebelumnya, atau lebih tepatnya ini permintaan Adi yang dikirimnya lewat surat yang dititipkan pada penjaga.

"Mengejutkan, ada makanan seperti ini."

"Apa kamu menyukainya?" tanya Ardi masih resah jika tidak dijawab.

"Sedikit."

"Jika kamu menyukainya bagaimana jika saat kita bebas, kita bisa berjalan-jalan dan mencobanya."

"Mencoba makanan? Sayangnya aku lebih suka di tempat ini, tempat ini nyaman dan tidak perlu repot untuk kelaur."

Untuk pertama kalinya akhirnya Ardi tahu bahwa yang menginginkan Estel di penjara adalah dirinya sendiri, dari awal memang terdengar aneh, roh sekuat Estel bisa dengan mudah menghancurkan jeruji maupun temboknya dengan tebasan pedangnya. Namun, dia memilih untuk tidak melakukannya.

Di game sendiri tidak dijelaskan kenapa Estel memiliki kepribadian seperti itu, namun jelas bahkan anggota Dating Game Simulation juga tidak mengetahuinya khususi.

Untuk membuatnya jatuh cinta pertama harus membuatnya untuk membuka hatinya, pikir Ardi dalam hati.

"Apa terjadi sesuatu?"

"Tidak ada, aku ingin tidur.. selamat tidur."

Ardi hanya menjatuhkan bahunya lemas padahal Estel sendiri baru lama ini baru bangun, dia jelas menjadi sosok pemalas.

Ardi berbaring untuk memikirkan setiap pola yang telah dia lalui bersama Estel dalam game, dia orang yang tidak percaya pada siapapun serta terkadang jika pemain terlalu baik padanya, dia akan langsung dibunuh.

Dalam game sendiri Estel selalu berpindah-pindah tempat sementara protagonis yang dimainkan akan terus mengikutinya kemanapun dia pergi walaupun saat terkena bahaya terkadang Estel akan mengulurkan tangannya untuk membantu dengan sikap dinginnya.

Akhir perjalanan dalam game, Estel akan menghadapi raja iblis yang telah menghancurkan kota namun saat pertarungan berlangsung sebelum raja iblis mati, jiwanya masuk ke dalam tubuh protagonis.

Di saat inilah rute pemain sebelumnya akan dinilai, jika berhasil Estel tidak akan membunuh protagonis malah dia akan mencoba menyelamatkannya dan apabila sebaliknya kematian adalah hal yang selalu ditawarkan dalam permainan itu.

Kecuali kehidupan keduanya tidak ada karekter yang ditawarkan dari permainan ini.

Ardi yang menemukan jawabannya segera bangkit untuk melirik ke arah Estel yang entah sejak kapan dia juga sudah duduk selagi matanya saling bertatapan dengan mata Ardi.

Ardi berkata dengan suara penuh keyakinan saat keheningan melanda keduanya

"Estel, kamu membenci manusia."

Perkataan itulah yang cocok untuk mengabarkan perasaan sesungguhnya dari roh pedang ini.

Episodes
1 Chapter 01 : Pria Sederhana Dengan Banyak Kemungkinan
2 Chapter 02 : Roh Pertama
3 Chapter 03 : Tinggal Bersama
4 Chapter 04 : Latihan
5 Chapter 05 : Acara Kencan
6 Chapter 06 : Estel
7 Chapter 07 : Penaklukan Pertama
8 Chapter 08 : Perasaan Sesungguhnya
9 Chapter 09 : Manusia
10 Chapter 10 : Roh Pembunuh
11 Chapter 11 : Evagilia
12 Chapter 12 : Alasan Serangan Monster
13 Chapter 13 : Misi Pertama
14 Chapter 14 : Basilist
15 Chapter 15 : Kontrak Kedua
16 Chapter 16 : Akhir Basilist
17 Chapter 17 : Kehidupan Sekolah Biasanya
18 Chapter 18 : Setelah Permainan
19 Chapter 19 : Roh Berikutnya
20 Chapter 20 : Perjalanan Bersama
21 Chapter 21 : Hutan Es
22 Chapter 22 : Duel
23 Chapter 23 : Tiga Roh Yang Terkumpul
24 Chapter 24 : Rencana
25 Chapter 25 : Roh Api dan Roh Pelacak
26 Chapter 26 : Acara Kencan Masal
27 Chapter 27 : Kembali Ke sekolah
28 Chapter 28 : Menuju Samudra Pasifik
29 Chapter 29 : Lautan Es
30 Chapter 30 : Pohon Yggdrasil
31 Chapter 31 : Nemilus
32 Chapter 32 : Roh Tambahan
33 Chapter 33 : Pulang Ke Rumah
34 Chapter 34 : Teman Masa Kecil
35 Chapter 35 : Omelet
36 Chapter 36 : Sekolah Khusus Dan Acara Minum Teh
37 Chapter 37 : Informasi Tambahan
38 Chapter 38 : Gadis Kutukan
39 Chapter 39 : Ramalan Masa Depan
40 Chapter 40 : Ajakan
41 Chapter 41 : Pembukaan Festival
42 Chapter 42 : Penutupan Festival
43 Chapter 43 : Sebuah Pilihan
44 Chapter 44 : Pertarungan Akhir
45 Chapter 45 : Epilog
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Chapter 01 : Pria Sederhana Dengan Banyak Kemungkinan
2
Chapter 02 : Roh Pertama
3
Chapter 03 : Tinggal Bersama
4
Chapter 04 : Latihan
5
Chapter 05 : Acara Kencan
6
Chapter 06 : Estel
7
Chapter 07 : Penaklukan Pertama
8
Chapter 08 : Perasaan Sesungguhnya
9
Chapter 09 : Manusia
10
Chapter 10 : Roh Pembunuh
11
Chapter 11 : Evagilia
12
Chapter 12 : Alasan Serangan Monster
13
Chapter 13 : Misi Pertama
14
Chapter 14 : Basilist
15
Chapter 15 : Kontrak Kedua
16
Chapter 16 : Akhir Basilist
17
Chapter 17 : Kehidupan Sekolah Biasanya
18
Chapter 18 : Setelah Permainan
19
Chapter 19 : Roh Berikutnya
20
Chapter 20 : Perjalanan Bersama
21
Chapter 21 : Hutan Es
22
Chapter 22 : Duel
23
Chapter 23 : Tiga Roh Yang Terkumpul
24
Chapter 24 : Rencana
25
Chapter 25 : Roh Api dan Roh Pelacak
26
Chapter 26 : Acara Kencan Masal
27
Chapter 27 : Kembali Ke sekolah
28
Chapter 28 : Menuju Samudra Pasifik
29
Chapter 29 : Lautan Es
30
Chapter 30 : Pohon Yggdrasil
31
Chapter 31 : Nemilus
32
Chapter 32 : Roh Tambahan
33
Chapter 33 : Pulang Ke Rumah
34
Chapter 34 : Teman Masa Kecil
35
Chapter 35 : Omelet
36
Chapter 36 : Sekolah Khusus Dan Acara Minum Teh
37
Chapter 37 : Informasi Tambahan
38
Chapter 38 : Gadis Kutukan
39
Chapter 39 : Ramalan Masa Depan
40
Chapter 40 : Ajakan
41
Chapter 41 : Pembukaan Festival
42
Chapter 42 : Penutupan Festival
43
Chapter 43 : Sebuah Pilihan
44
Chapter 44 : Pertarungan Akhir
45
Chapter 45 : Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!