Chapter 11 : Evagilia

Seluruh pedang Estel membentuk putaran untuk melindunginya dari tembakan yang dikeluarkan oleh Evagilia, tak hanya sebagai pelindung pedangnya juga bergerak untuk menyerang, dengan cara ini entah itu bertahan ataupun bertarung Estel memiliki banyak keuntungan.

Keduanya terbang melesat ke segala arah sebelum akhirnya berdiri di atas awan dengan pemandangan cakrawala yang telah menguning seutuhnya.

Lingkaran sihir berlapis muncul di depan Evagilia yang mengarahkan senjata musketnya ke depan, ketika dia mengatakan "Drone," tembakan yang seharusnya hanya satu buah telah berubah menjadi puluhan buah, tak hanya itu setiap pelurunya mampu bergerak sesuai keinginannya seperti memiliki kendali khusus, beberapa bisa diblokir namun sisanya mengenai Estel dari samping membuatnya sedikit babak belur.

Jelas dia sudah menggunakan Astral Armor yang membuatnya memiliki dua kali lipat kekuatan dari biasanya, sedangkan musuhnya tidak menggunakannya walau demikian kemampuannya bisa setara atau bahkan lebih kuat darinya.

Estel terbang meluncur ke depan sembari mengayunkan pedangnya berusaha melukai Evagilia yang secepat mungkin menghindarinya, tebasan itu melesat tipis dan hanya menyayat bagian dada Evagilia hingga bra yang menutupinya terlihat.

"Benar-benar menarik, aku yakin barusan telah menghindarinya."

Estel kembali menyerang dan sekarang gerakannya lebih cepat, pakaian Evagilia tercerai berai dan kini bra-nya lepas dan hanya menyisakan sepotong kain untuk menutupi bagian pahanya.

"Aku ditelanjangi, yah... aku tidak terlalu malu jika kau sengaja melakukannya, lihatlah tubuhku sepuasmu, walaupun aku yakin tidak ada yang bagus darinya."

"Bagaimana bisa kau mampu melihat pergerakkanku, seharusnya barusan sudah cukup memotongmu berkeping-keping."

Evagilia kembali menyelimuti dirinya dengan pakaian sebelumnya seolah kembali sedia kala tanpa rusak sedikitpun. Roh bisa membuat pakaian melalui mana mereka jadi hal itu bukan sesuatu yang sulit dilakukan. Hanya saja untuk tidak terluka setelah menerima serangan barusan sangatlah mustahil.

Evagilia menutup sebelah matanya.

"Kau ini tipe petarung yang menggunakan kecepatan, memang benar kecepatan terkadang bisa mengalahkan kekuatan hanya saja mataku sedikit berbeda dari kebanyakan roh lainnya, jika kau memiliki kemampuan untuk memperpanjang jarak tebasan pedangmu hingga satu meter sedangkan aku bisa melihat setiap gerakan apapun yang dilakukan musuhku."

"Jadi kau sudah menyadarinya."

"Terlihat jelas di mataku. Kau mungkin merupakan roh terkuat yang pernah aku lawan.. pedang dan musket benar-benar lawan yang cocok satu sama lain."

Evagilia hendak mengarahkan ujung masketnya namun pergerakannya terhenti saat sebuah sulur melilit sebelah kakinya.

"Apa? Jaraknya dari permukaan jauh, bagaimana bisa? Jika itu manusia yang tadi aku ragu bahwa dia bisa melakukannya, jangan-jangan roh lainnya?"

Sebelum dia menyelesaikan perkataannya tubuh Evagilia telah ditarik ke bawah dengan kecepatan luar biasa lalu saat menghantam tanah, itu menciptakan ledakan besar bersamaan material bebatuan yang menyembur ke udara.

Di sana seluruh staf Risa sudah siap mengarahkan senjatanya, termasuk kemunculan keberadaan Fern yang masih mengenakan pakaian pekerjaannya.

"Apa berhasil?" tanya Risa.

"Tidak, roh ini benar-benar abnormal."

Estel mendarat di sebelah Fern dan Ardi, sementara Evagilia telah bangun dari puing-puing tanah yang menindihnya, dia tertawa terbahak-bahak membuat semua orang sedikit mundur.

"Sungguh luar biasa, aku tidak menyangka ada dua roh yang bisa bekerja sama untuk melawanku... terlebih ternyata roh itu adalah Fern."

"Evagilia, ternyata kau masih hidup."

"Yap, aku masih hidup.. kau roh bumi yang selalu melindungi manusia jadi tidak aneh kau juga berada di pihak mereka. Ini menyenangkan sebaiknya aku harus undur diri dulu untuk saat ini."

"Kukira kau maniak bertarung?"

"Aku memang seperti itu hanya saja bahkan jika kalian bersama kalian tidak akan bisa mengalahkanku.. Fern kau juga tahu itu bukan?"

"Lalu kenapa kau ingin mundur?" tanya Risa menyela.

"Menyisakan bagian yang terbaik di akhir merupakan dasar dari pemburuan, itu saja."

Risa mengarahkan pistolnya namun itu segera terbang dengan tembakan milik Evagilia.

"Sayangnya dia mengatakan yang sesungguhnya, biarkan dia pergi," balas Fern yang dikonfirmasi oleh Risa sendiri.

Evagilia hanya terbang ke langit sebelum akhirnya hilang di telan awan bersamaan matahari yang perlahan tenggelam.

"Mari bicara hal ini di tempat lain."

Atas usulan Risa semua orang mengangguk kecil.

Episodes
1 Chapter 01 : Pria Sederhana Dengan Banyak Kemungkinan
2 Chapter 02 : Roh Pertama
3 Chapter 03 : Tinggal Bersama
4 Chapter 04 : Latihan
5 Chapter 05 : Acara Kencan
6 Chapter 06 : Estel
7 Chapter 07 : Penaklukan Pertama
8 Chapter 08 : Perasaan Sesungguhnya
9 Chapter 09 : Manusia
10 Chapter 10 : Roh Pembunuh
11 Chapter 11 : Evagilia
12 Chapter 12 : Alasan Serangan Monster
13 Chapter 13 : Misi Pertama
14 Chapter 14 : Basilist
15 Chapter 15 : Kontrak Kedua
16 Chapter 16 : Akhir Basilist
17 Chapter 17 : Kehidupan Sekolah Biasanya
18 Chapter 18 : Setelah Permainan
19 Chapter 19 : Roh Berikutnya
20 Chapter 20 : Perjalanan Bersama
21 Chapter 21 : Hutan Es
22 Chapter 22 : Duel
23 Chapter 23 : Tiga Roh Yang Terkumpul
24 Chapter 24 : Rencana
25 Chapter 25 : Roh Api dan Roh Pelacak
26 Chapter 26 : Acara Kencan Masal
27 Chapter 27 : Kembali Ke sekolah
28 Chapter 28 : Menuju Samudra Pasifik
29 Chapter 29 : Lautan Es
30 Chapter 30 : Pohon Yggdrasil
31 Chapter 31 : Nemilus
32 Chapter 32 : Roh Tambahan
33 Chapter 33 : Pulang Ke Rumah
34 Chapter 34 : Teman Masa Kecil
35 Chapter 35 : Omelet
36 Chapter 36 : Sekolah Khusus Dan Acara Minum Teh
37 Chapter 37 : Informasi Tambahan
38 Chapter 38 : Gadis Kutukan
39 Chapter 39 : Ramalan Masa Depan
40 Chapter 40 : Ajakan
41 Chapter 41 : Pembukaan Festival
42 Chapter 42 : Penutupan Festival
43 Chapter 43 : Sebuah Pilihan
44 Chapter 44 : Pertarungan Akhir
45 Chapter 45 : Epilog
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Chapter 01 : Pria Sederhana Dengan Banyak Kemungkinan
2
Chapter 02 : Roh Pertama
3
Chapter 03 : Tinggal Bersama
4
Chapter 04 : Latihan
5
Chapter 05 : Acara Kencan
6
Chapter 06 : Estel
7
Chapter 07 : Penaklukan Pertama
8
Chapter 08 : Perasaan Sesungguhnya
9
Chapter 09 : Manusia
10
Chapter 10 : Roh Pembunuh
11
Chapter 11 : Evagilia
12
Chapter 12 : Alasan Serangan Monster
13
Chapter 13 : Misi Pertama
14
Chapter 14 : Basilist
15
Chapter 15 : Kontrak Kedua
16
Chapter 16 : Akhir Basilist
17
Chapter 17 : Kehidupan Sekolah Biasanya
18
Chapter 18 : Setelah Permainan
19
Chapter 19 : Roh Berikutnya
20
Chapter 20 : Perjalanan Bersama
21
Chapter 21 : Hutan Es
22
Chapter 22 : Duel
23
Chapter 23 : Tiga Roh Yang Terkumpul
24
Chapter 24 : Rencana
25
Chapter 25 : Roh Api dan Roh Pelacak
26
Chapter 26 : Acara Kencan Masal
27
Chapter 27 : Kembali Ke sekolah
28
Chapter 28 : Menuju Samudra Pasifik
29
Chapter 29 : Lautan Es
30
Chapter 30 : Pohon Yggdrasil
31
Chapter 31 : Nemilus
32
Chapter 32 : Roh Tambahan
33
Chapter 33 : Pulang Ke Rumah
34
Chapter 34 : Teman Masa Kecil
35
Chapter 35 : Omelet
36
Chapter 36 : Sekolah Khusus Dan Acara Minum Teh
37
Chapter 37 : Informasi Tambahan
38
Chapter 38 : Gadis Kutukan
39
Chapter 39 : Ramalan Masa Depan
40
Chapter 40 : Ajakan
41
Chapter 41 : Pembukaan Festival
42
Chapter 42 : Penutupan Festival
43
Chapter 43 : Sebuah Pilihan
44
Chapter 44 : Pertarungan Akhir
45
Chapter 45 : Epilog

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!