12 : Dibagi Dua

“Mbak Binar kan tahu, bahwa dari awal, pernikahanku dan mas Yusuf kurang disetujui. Keluarga kita kurang sreg ke mas Yusuf yang serba nurut ke mamanya.”

“Ibaratnya, aku yang mau. Otomatis, ... ya lucu kalau aku sampai, ... nangis apalagi ke orang tua dan ... keluarga kita.”

Sebenarnya Alina tidak ingin menangis. Namun apa yang ia alami, sungguh membuatnya rapuh. Meski tentu saja, Alina tak akan membiarkan dirinya berlama-lama sedih. Alina tak akan membiarkan dirinya menghabiskan dengan tangis apalagi penyesalan.

“Yang sudah ya sudah. Aku yang memulai, ... aku akan bertanggung jawab. Aku percaya aku bisa.” Alina tidak hanya meyakinkan Binar selaku saudara yang ia datangi. Karena ia juga meyakinkan dirinya sendiri.

Binar yang sudah memiliki klinik sekaligus kesehatan sekaligus kecantikan, tidak bisa untuk tidak sedih. Bahkan meski Binar yang usianya empat tahun lebih tua dari Alina, hanya diam. Namun, tatapan penuh kepedulian dari Binar. Juga, pelukan hangat yang akhirnya Binar lakukan. Semua itu sukses membuat dada Alina pegal.

“Kuat, Lin. Aku percaya, kamu sangat bisa. Menghadapi suami toxic dan mertua toxic seperti mereka, beneran hal sepele buat kamu. Lakukan semuanya seperti rencanamu.” Binar mencoba menenangkan.

“Namun jika memang kamu enggak bisa, aku, dan keluarga besar kita, siap membantu!” yakin Binar sambil tetap memeluk Alina.

“Kalau kamu merasa enggak enak, dan takut ketahuan keluarga kita andai kamu tinggal di rumahku. Enggak apa-apa, kamu tinggal di klinik dulu. Semau kamu, kamu yang atur. Nanti aku kasih kunci. Bagus, ... aku beneran suka cara kamu mengatasi kerikil hidup kamu.” Binar yang pernah sangat dibantu oleh Alina, kini benar-benar memberikan dukungan penuh kepada Alina.

Binar berangsur menahan kedu lengan Alina. Ia menatap kedua mata Alina dengan saksama. “Namun kamu wajib mengabari keluarga kamu. Takutnya, Yusuf dan mamanya, ngadu yang enggak-enggak. Selain, ... jangan sampai orang tua kamu justru tahu dari orang lain. Apalagi itu dari Yusuf. Enggak apa-apa, meski awalnya berat, biar sama-sama lega.”

“Aku tahu banget keluarga kita apalagi orang tua kamu. Meski kita selalu membereskan semuanya sama-sama. Asal kamu jujur, kamu akan menyelesaikannya dengan cara kamu, orang tua kamu pasti paham.”

“Kamu tahu maksudku, kan?” lembut Binar yang mengelap lembut air mata Alina.

Alina memang tak sampai menangis dengan banyak air mata. Namun, Binar yang paham watak Alina yang setegar baja, justru khawatir. Karena harusnya, rasa sakit dan sedih tidak perlu ditahan.

“Jangan menahan rasa sakit apa lagi rasa sedih. Enggak apa-apa, semua manusia berhak menangis. Bahkan wanita tangguh seperti kamu, sekalipun. Tolong biasakan, agar mental dan hati kamu enggak terluka.” Binar menatap Khawatir Alina.

Sekitar sepuluh menit kemudian, Binar menjadi saksi. Seorang Alina yang terbiasa membuat lawannya kena mental, meraung-raung di kamar mandi. Alina menyalakan keran air wastafel guna menyamarkan suara tangisnya. Sementara sebelum itu, Alina sungguh mengabari orang tuanya.

“Aku dan mas Yusuf akan bercerai. Mas Yusuf akan menikah lagi, ... dalam waktu dekat. Jadi, apa pun yang mas Yusuf apalagi mamanya katakan, tolong Papa Mama jangan percaya. Seperti yang aku katakan sebelumnya, apa pun yang terjadi pada kami, aku siap menerima risikonya. Termasuk, aku yang siap menyelesaikan semuanya sendiri. Namun karena Papa dan Mama orang tuaku, aku merasa kalian perlu mengetahuinya.”

“Maaf karena aku kembali membuat kalian kecewa. Namun, ... tolong percaya, ... ketimbang kecewaku kepada diriku dan keputusanku. Membuat Papa dan Mama kecewa, menjadi hal yang paling menyakitkan dalam hidupku.”

Ucapan panjang lebar tersebut sampai Binar hafal. Ucapan yang Alina kabarkan kepada orang tuanya dan sukses membuat hati Binar sesak.

“Semangat Alina, ... aku yakin kamu bisa. Kita lihat saja apa yang terjadi pada Yusuf dan mamanya. Bisa-bisanya mereka sekeji itu ke kamu,” batin Binar. “Apalagi ibaratnya, kamu sudah menemani Yusuf dari nol. Kamu sudah ikut menyumbang modal untuk rumah tangga kalian. Kamu bahkan rela mengorbankan karier kamu yang cemerlang.” Diam-diam, Binar masih mengawasi Alina dari balik pintu kamar mandi.

Seperti yang Binar yakini, Alina sungguh sudah menyudahi tangisnya. Alina memakai kacamata bening untuk menyamarkan bengkak di matanya.

“Oh iya ... Alina bilang, dia sudah kasih Yusuf kejutan. Bukan mengenai Alina yang mengunci pintu rumah dari luar. Bukan juga mengenai kunci pintu yang Alina buang sembarang. Namun, mobil Yusuf. Mobil yang mereka beli secara patungan. Namun sepertinya, uang untuk membelinya lebih banyak memakai uangnya Alina ketimbang uangnya Yusuf,” batin Binar.

Di rumah Yusuf, apa yang Binar bahas barusan. Hal yang juga Binar ketahui dari cerita Alina, sungguh terjadi.

Di depan rumah dan menjadi garasi mobil, mobil Yusuf memang terparkir layaknya biasa. Namun, ada kertas HVS di kaca bagian depan mobil.

—Dibagi dua saja, Mas. Meski uang buat beli mobil ini, masih banyakan uangku ketimbang uangmu. Selamat menempuh hidup baru bareng si Masya Allah Spek Ema-Ema, ya. Thank you buat semua luka sama pembelajaran hidup susahnya!—

—Dari wanita yang kamu tuduh mandul, dan akan selalu bahagia. Alina—

Tulisan tersebut, tertulis di kertas yang terselip di kaca bagian depan mobil. Yang membuat Yusuf syok, dibagi dua versi Alina, sungguh mobil yang sudah digergaji bagi dua!

Yusuf tak hanya gemetaran menahan menahan kesal. Sebab Yusuf juga sampai lemas lantaran untuk membeli mobil, benar-benar membutuhkan banyak uang.

“Loh, kok masih belum berangkat juga, Suf? Apa kamu sengaja nunggu Rita? Rita juga ngabarin kamu kalau dia mau ke sini, buat bantu-bantu urus rum—” Ibu Mimi mendadak tidak bisa melanjutkan ucapannya. Ia terlalu syok ketika melihat keadaan mobil anaknya.

“S–uf ...? Kok ... kok, ... kok mobilnya dipelatok jadi dua begitu?” ucap ibu Mimi lemas. Ia berakhir duduk di lantai sebelah Yusuf membungkuk loyo.

“Ini pasti gara-gara si mandul itu, kan? ALINAAAAAAAAAA!” ibu Mimi tergolek lemas. Ia meratapi keadaan mobil mahalnya yang tentu sudah tidak bisa dipakai lagi. Andaipun masih, pasti harus keluar banyak uang juga untuk mengurusnya.

“Alina ... bisa-bisanya kamu sesmbrono ini? Memangnya enggak bisa dibahas baik-baik? Kenapa apa-apa, serba bar-bar?!” kesal Yusuf yang juga jadi dendam kepada Alina.

Terpopuler

Comments

Ayanih

Ayanih

keren alina bener bener keturunan arum 😅😅😅

2024-05-05

0

Siti Nadiyah

Siti Nadiyah

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣Alina aku suka caramu

2024-04-03

0

Ari Yulianti

Ari Yulianti

siiip Alina ...memang oyee...👍😊

2024-04-01

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Mandul Dan Poligami
2 2 : Bagai Api Dalam Sekam
3 3 : Menolak Disentuh
4 4 : Rita, Pacaran Kebablasan, Hamil Di Luar Pernikahan, Menantu Idaman Ibu Mimi!
5 5 : Persiapan
6 6 : Si Mandul Dan Si Masya Allah
7 7 : Menjadi Pengasuh Dharen
8 8 : Dharen, Target Suami Baru Alina
9 9 : Kecemburuan Yusuf
10 10 : Terlalu Jiji.k
11 11 : Menantu Sin.ting yang Melarikan Diri
12 12 : Dibagi Dua
13 13 : Pengasuh Jan.cuk
14 14 : Rita yang Merasa Tidak Pernah Salah
15 15 : Menantu, Bukan Pembantu
16 16 : Kekhawatiran Dan Kepedulian
17 17 : Jebakan Rita Dan Tidur Bersama!
18 18 : Pengacara
19 19 : Terikat Kesepakatan
20 20 : Cantik Banget!
21 21 : Mesin Cuci
22 22 : Resep Hidup Hemat
23 23 : Sudah Janji
24 24 : Undangan Pernikahan
25 25 : Menyusun Rencana Dan Persiapan
26 26 : Zeedev Dan Sudah Sampai Hotel
27 27 : Kacau Dan Tidak Nyaman
28 28 : EMOSI ISTRI PERTAMA
29 29 : Salah Cari Lawan
30 30 : Lelah (Tidak Apa-Apa )
31 31 : Mendadak Liburan
32 32 : Pernikahan Macam Apa?
33 33 : Balas Dendam Dengan Bahagia
34 34 : Ini Belum Apa-Apa, Mas!
35 35 : Menemani Selama 24 Jam
36 36 : Sunah Rasul Malam Jumat
37 37 : Pelukan Penenang
38 38 : Ayang!
39 39 : Memulai Misi
40 40 : Miranda (Misi Menyelamatkan Calon Janda)
41 41 : Emosi Dan Tawa Di Balik Misi
42 42 : Mandul, Hamil, Dan Kehamilan Rita
43 43 : Merasa Di Atas Awan
44 44 : Erick Dan Masa Lalu Rita
45 45 : Voucher Dan Member
46 46 : Tidak Mau Mencerai Dan Minta Dinafkahi
47 47 : Sederet Rencana
48 48 : Beberapa Bukti
49 49 : Sebenarnya Sudah Sangat Kacau
50 50 : Surat Gugatan Cerai
51 51 : PENDARAHAN
52 52 : Merasa Tidak Bersalah
53 53 : TALAK
54 54 : Istirahat Total
55 55 : C.iuman Pertama
56 56 : Bertemu Rita dan Erick
57 57 : Ribut Dan Kejutan
58 58 : Waktu Bahagia
59 59 : Putusan Perceraian
60 60 : Kencan Dan Syukuran
61 61 : Berusaha Romantis
62 62 : Minuman yang Dikhususkan
63 63 : Perlawanan Dari Alina
64 64 : Berakhir Tenggelam
65 65 : Akan Menikah
66 66 : Selangkah Lagi
67 67 : Akhirnya Sah!
68 68 : Sus Dan Bayik Sudah Menikah
69 69 : Memang Dia Suamiku!
70 70 : Secuil Kebu.sukan yang Akhirnya Terungkap
71 71 : Rita Oh Rita
72 72 : Kehidupan Setelah Menjadi Suami Istri
73 73 : Digere.bek
74 74 : Talak Dan Bukan Mimpi
75 75 : Keseng.saraan Yusuf
76 76 : Kehamilan Alina
77 77 : Ngem.is
78 78 : Kabar Kehamilan Alina dan Laki-Laki Mandul
79 79 : Niat Banget
80 80 : Pembuktian dan Tes Mandul
81 81 : Kurang Subur Dan Sifilis
82 82 : Keluarga Dari Kampung
83 83 : Yusuf yang Ingin Bahagia
84 84 : Buah yang Sangat Manis
85 85 : Berderai Air Mata
86 86 : Waktu yang Berputar Sangat Cepat
87 87 : Harus Segera Menjalani Persalinan
88 88 : Pembukaan!
89 89 : Akhirnya Lahiran
90 90 : Efek Mengidam
91 91 : Kabar Yusuf dan Bu Mimi
92 92 : Kabar Terbaru Rita
93 93 : Kasih Sayang Untuk Oskar
94 94 : Bahagia Bersama Orang yang Tepat
95 95 : Mengasuh Anak-Anak
96 96 : Kumis Cakar Katulistiwa
97 97 : Sempurna Di Mata Orang Lain
98 98 : Karena Akina
99 99 : Pernikahan Yusuf
100 Novel Keluarga Alina & Dharen
101 100 : Episode Spesial
102 Sampai Jumpa Dan Terima Kasih!
103 Novel Menikahi Wanita Taruhan
104 Novel : Talak Di Malam Pertama (Kesucian yang Diragukan)
105 Promo Novel : Rujuk Bersyarat Turun Ranjang
106 Novel : Bukan Tulang Rusuk, Tapi Tulang Punggung (Penyesalan Papa Dari Anakku)
107 Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
108 Promo Novel : Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1 : Mandul Dan Poligami
2
2 : Bagai Api Dalam Sekam
3
3 : Menolak Disentuh
4
4 : Rita, Pacaran Kebablasan, Hamil Di Luar Pernikahan, Menantu Idaman Ibu Mimi!
5
5 : Persiapan
6
6 : Si Mandul Dan Si Masya Allah
7
7 : Menjadi Pengasuh Dharen
8
8 : Dharen, Target Suami Baru Alina
9
9 : Kecemburuan Yusuf
10
10 : Terlalu Jiji.k
11
11 : Menantu Sin.ting yang Melarikan Diri
12
12 : Dibagi Dua
13
13 : Pengasuh Jan.cuk
14
14 : Rita yang Merasa Tidak Pernah Salah
15
15 : Menantu, Bukan Pembantu
16
16 : Kekhawatiran Dan Kepedulian
17
17 : Jebakan Rita Dan Tidur Bersama!
18
18 : Pengacara
19
19 : Terikat Kesepakatan
20
20 : Cantik Banget!
21
21 : Mesin Cuci
22
22 : Resep Hidup Hemat
23
23 : Sudah Janji
24
24 : Undangan Pernikahan
25
25 : Menyusun Rencana Dan Persiapan
26
26 : Zeedev Dan Sudah Sampai Hotel
27
27 : Kacau Dan Tidak Nyaman
28
28 : EMOSI ISTRI PERTAMA
29
29 : Salah Cari Lawan
30
30 : Lelah (Tidak Apa-Apa )
31
31 : Mendadak Liburan
32
32 : Pernikahan Macam Apa?
33
33 : Balas Dendam Dengan Bahagia
34
34 : Ini Belum Apa-Apa, Mas!
35
35 : Menemani Selama 24 Jam
36
36 : Sunah Rasul Malam Jumat
37
37 : Pelukan Penenang
38
38 : Ayang!
39
39 : Memulai Misi
40
40 : Miranda (Misi Menyelamatkan Calon Janda)
41
41 : Emosi Dan Tawa Di Balik Misi
42
42 : Mandul, Hamil, Dan Kehamilan Rita
43
43 : Merasa Di Atas Awan
44
44 : Erick Dan Masa Lalu Rita
45
45 : Voucher Dan Member
46
46 : Tidak Mau Mencerai Dan Minta Dinafkahi
47
47 : Sederet Rencana
48
48 : Beberapa Bukti
49
49 : Sebenarnya Sudah Sangat Kacau
50
50 : Surat Gugatan Cerai
51
51 : PENDARAHAN
52
52 : Merasa Tidak Bersalah
53
53 : TALAK
54
54 : Istirahat Total
55
55 : C.iuman Pertama
56
56 : Bertemu Rita dan Erick
57
57 : Ribut Dan Kejutan
58
58 : Waktu Bahagia
59
59 : Putusan Perceraian
60
60 : Kencan Dan Syukuran
61
61 : Berusaha Romantis
62
62 : Minuman yang Dikhususkan
63
63 : Perlawanan Dari Alina
64
64 : Berakhir Tenggelam
65
65 : Akan Menikah
66
66 : Selangkah Lagi
67
67 : Akhirnya Sah!
68
68 : Sus Dan Bayik Sudah Menikah
69
69 : Memang Dia Suamiku!
70
70 : Secuil Kebu.sukan yang Akhirnya Terungkap
71
71 : Rita Oh Rita
72
72 : Kehidupan Setelah Menjadi Suami Istri
73
73 : Digere.bek
74
74 : Talak Dan Bukan Mimpi
75
75 : Keseng.saraan Yusuf
76
76 : Kehamilan Alina
77
77 : Ngem.is
78
78 : Kabar Kehamilan Alina dan Laki-Laki Mandul
79
79 : Niat Banget
80
80 : Pembuktian dan Tes Mandul
81
81 : Kurang Subur Dan Sifilis
82
82 : Keluarga Dari Kampung
83
83 : Yusuf yang Ingin Bahagia
84
84 : Buah yang Sangat Manis
85
85 : Berderai Air Mata
86
86 : Waktu yang Berputar Sangat Cepat
87
87 : Harus Segera Menjalani Persalinan
88
88 : Pembukaan!
89
89 : Akhirnya Lahiran
90
90 : Efek Mengidam
91
91 : Kabar Yusuf dan Bu Mimi
92
92 : Kabar Terbaru Rita
93
93 : Kasih Sayang Untuk Oskar
94
94 : Bahagia Bersama Orang yang Tepat
95
95 : Mengasuh Anak-Anak
96
96 : Kumis Cakar Katulistiwa
97
97 : Sempurna Di Mata Orang Lain
98
98 : Karena Akina
99
99 : Pernikahan Yusuf
100
Novel Keluarga Alina & Dharen
101
100 : Episode Spesial
102
Sampai Jumpa Dan Terima Kasih!
103
Novel Menikahi Wanita Taruhan
104
Novel : Talak Di Malam Pertama (Kesucian yang Diragukan)
105
Promo Novel : Rujuk Bersyarat Turun Ranjang
106
Novel : Bukan Tulang Rusuk, Tapi Tulang Punggung (Penyesalan Papa Dari Anakku)
107
Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
108
Promo Novel : Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!