5 : Persiapan

Alina sudah beres shalat subuh, ketika akhirnya Yusuf terbangun.

“Yang, kamu enggak bangunin aku?” keluh Yusuf.

“Mas amnesia?” balas Alina masih sinis.

Yusuf yang sudah duduk, langsung menghela napas kasar. “Kamu bahkan shalat sendiri. Biasanya kamu selalu tungguin aku buat imam—in Sayang.”

“Mas beneran sudah amnesia?” lirih Alina kali ini sengaja menoleh kemudian menatap heran Yusuf. “Mas lupa, salah satu syarat jadi imam itu harus berakal?”

“Maksud kamu, aku enggak waras, gitu?” kesal Yusuf.

“Aku enggak bilang gitu.” Padahal jauh di lubuk hatinya, Alina sudah ngakak perkara balasan Yusuf.

“Terus—?” Yusuf memang sangat sulit marah kepada Alina. Terlebih pada kenyataannya, Yusuf sadar bahwa Alina wanita istimewa. Wanita yang selalu bersinar penuh warna.

Alina selalu ceria, bahkan nyaris tidak pernah terlihat jele.k maupun sedih. Alina selalu memiliki cara untuk tampil sempurna. Layaknya pelangi yang akan tampak sangat indah, bahkan di langit paling gelap sekalipun. Hanya saja, Yusuf tak ubahnya di persimpangan rasa. Sebab dirinya tetap gagal menyatukan Alina dengan ibu Mimi.

Sampai akhirnya Yusuf beres shalat, pria berambut bergelombang dalam gaya rapi itu dibuat mlongo. Sang istri sungguh kembali menjadi wanita karier. Tubuh se.ksi itu sudah kembali memakai pakaian dinas. Alina tetap tampak menawan meski memakai celana panjang. Sementara wajah cantiknya, tetap terlihat cerah glowing meski belum dipoles rias.

Alina tahu, Yusuf sibuk mengawasinya. Di beberapa kesempatan, jakun Yusuf Alina dapati naik turun. Selain Yusuf yang Alina pergoki sibuk menatapnya penuh minat.

“Aku kangen kamu yang dulu loh,” rengek Yusuf. Ia masih memakai koko dan sarung. Sementara di depan cermin rias, Alina yang duduk di sana sudah sangat memesona.

Alina yang sudah beres, dan menguncir rapi rambutnya, berangsur menatap Yusuf. “Andai waktu bisa kembali diulang, ... aku ingin menghapus kita. Aku enggak akan sembrono yakin, bahwa aku mampu meluluhkan hati mama kamu, yang dari awal sudah enggak menyukaiku.”

“Iya ... dunia tanpa kita akan jauh lebih adil. Karena tanpa kita, aku enggak akan menoreh catatan, bahwa dalam hidup ini, ... aku pernah gagal.” Alina memutuskan untuk langsung pergi. Bukan karena di luar sana, ibu Mimi sudah teriak-teriak.

Ibu Mimi meminta Alina untuk segera bersih-bersih kemudian masak layaknya biasa. Hingga rumah ibu Mimi jadi mirip pasar lelang.

“Cepetan bangun! Dasar kebo! Sudah numpang hidup, masih saja enggak tahu diri. Dasar benalu mandul!” Namun setelah itu, setelah ibu Mimi melihat penampilan Alina yang tak memakai daster, ibu Mimi langsung bengong.

“Kamu pakai pakaian begitu, mau nge.we ke mana?” Itulah pertanyaan yang terlontar dari bibir ibu Mimi. Pertanyaan yang tentu sengaja ibu Mimi buat agar Alina kena mental.

“Yang penting bukan sama suami orang. Takut dikira ngikutin trend mandu idaman. Duh, andai mama masih punya suami. Bakal aku cariin madu idaman juga biar Mama tahu rasanya jadi aku!” balas Alina dengan santainya, meski hatinya sudah sangat dongkol.

“Dasar wanita sin.ting!” kesal ibu Mimi.

“Dasar orang enggak penting!” balas Alina sengaja menertawakan ibu Mimi. Karena pada kenyataannya, kemarahan ibu Mimi merupakan pencapaian tertingginya dalam menjadi menantu di sana.

“Cepat beres-beres dulu karena pagi ini, Rita mau ke sini!” Kali ini, ibu Mimi yang berteriak melebihi sebelumnya, sampai batuk-batuk.

Alina yang awalnya melangkah cepat ke dapur, refleks melangkah lebih pelan. “Enggak tahu kenapa, ... makin Rita menyerahkan diri. Makin Rita ingin dinikahi, aku makin curiga.” Dalam diamnya, Alina jadi memikirkan siapa sebenarnya Rita.

“Sebenarnya cukup pantau, cek informasi Rita menggunakan kecanggihan teknologi. Atau bahkan, minta bantuan paman Syam buat mengurus. Namun, aku enggak akan melakukan itu. Kepada orang tua termasuk ke Akina kembaranku pun, aku enggak akan cerita.”

“Aku akan menjalani semuanya sendiri. Aku akan menjadi pemain utama di setiap garisan takdir yang harus aku hadapi.”

“Aku baik-baik saja. Percayalah, aku bisa!” batin Alina yang hanya menyiapkan nasi goreng untuk menu sarapan kali ini.

“Yusuf, ... ngapain kamu masih pakai sarung? Gimana sih, kan tadi Mama sudah WA kamu, ngabarin kalau Rita sama mamanya, mau ke sini. Mereka mau ke sini, pagi ini juga. Terus Rita bilang, Rita juga sudah ada WA kamu!”

Suara berisik ibu Mimi barusan, masih bisa Alina dengar. Alina paham, ibu Mimi sengaja bersuara sangat berisik agar kedengaran olehnya. Namun yang membuat Alina terusik, ternyata Rita sudah berani mengirim WA ke Yusuf.

“Makin curiga sih ... coba nanti kita lihat, wujudnya Rita kayak apa,” batin Alina yang jadi sedih. Karena Yusuf merengek merindukannya.

“Sudah lah Ma, diem dulu. Aku pusing. Aku kangen Alina yang dulu!” kesal Yusuf.

Di tempat berbeda, ibu Lia tengah mengubah total penampilan Rita. Tubuh Rita memiliki ukuran dua kali-lipat lebih besar dari Alina. Sementara perutnya sudah besar bahkan keras. Namun berkat gamis syari berukuran besar pilihan ibu Lia, semua itu tertutupi.

Rita bahkan sampai memakai jilbab syari lengkap dengan cadar. Ibu Lia sengaja menjadikan agama sebagai tameng keb.usukan rencana mereka.

“Ingat, andai nanti Yusuf atau ibu Mimi tanya alasan perut kamu keras, bilang saja karena kamu punya lambung. Efek terbiasa puasa, kamu jadi punya penyaki.t lambung. Sebenarnya dokter sudah larang, tapi kamu tetap puasa demi ibadah!”

“Ya pokoknya, ngomongnya yang manis-manis lah!”

“Sementara urusan malam pertama kalian, nanti kita kasih Yusuf obat tid.ur atau apa, diakalin biar dia enggak bisa bedain mana yang masih segel, sama mana yang sudah kayak terowongan!”

“Ih Mama ... tega bilang punyaku kena terowongan!”

Ibu Lia dan Rita, pergi menggunakan taksi. Keduanya terus mengatur strategi. Keduanya terpaksa berbisik-bisik lantaran tak mau diketahui oleh sopir taksi yang mengantar.

***

“Kamu mau sekalian aku antar?” tanya Yusuf kepada Alina.

“Antar apaan? Enggak usah bawa-bawa si Mandul pakai mobil kamu. Nanti kamu anterin Rita sama mamanya. Mobil mereka masih di bengkel jadi—”

Mendengar kemarahan ibu Mimi, Alina sengaja memotong ucapan mertuanya itu. “Memangnya, mereka hanya punya satu mobil? Orang tuaku yang orang kampung saja, punya mobil delapan. Balonku saja ada lima ... eh.”

Lagi, sikap bar-bar Alina, sukses membuat ibu Mimi dongkol. Ibu Mimi melempar sendok dan awalnya tengah ia gunakan untuk memakan nasi goreng buatan Alina, ke arah Alina. Namun, dengan entengnya, Alina yang menatap ibu Mimi khas mengeje.k, berhasil menghindar.

“Hari ini, orang perusahaan sudah langsung jemput pakai motor. Waktunya mepet, ... sekalian aku mau pamit. Assalamualaikum ....” Alina tak menyalami Yusuf, tapi Yusuf menahan sebelah tangan Alina.

Yusuf bahkan mendekap paksa Alina. Tak peduli meski beberapa sendok menimpa kepalanya dan itu ulah ibu Mimi. Ibu Mimi tidak suka putranya masih saja mengemis kepada Alina.

Terpopuler

Comments

guntur 1609

guntur 1609

yusuf emang gak berakal. bm

2024-04-21

0

Nayy

Nayy

mau nnya sblum cerita alina ada gk cerita orang tuanya or saudara kembarnya?

2024-04-02

0

SaYu

SaYu

Jadi ingat wanita suci 😀😀

2024-03-28

1

lihat semua
Episodes
1 1 : Mandul Dan Poligami
2 2 : Bagai Api Dalam Sekam
3 3 : Menolak Disentuh
4 4 : Rita, Pacaran Kebablasan, Hamil Di Luar Pernikahan, Menantu Idaman Ibu Mimi!
5 5 : Persiapan
6 6 : Si Mandul Dan Si Masya Allah
7 7 : Menjadi Pengasuh Dharen
8 8 : Dharen, Target Suami Baru Alina
9 9 : Kecemburuan Yusuf
10 10 : Terlalu Jiji.k
11 11 : Menantu Sin.ting yang Melarikan Diri
12 12 : Dibagi Dua
13 13 : Pengasuh Jan.cuk
14 14 : Rita yang Merasa Tidak Pernah Salah
15 15 : Menantu, Bukan Pembantu
16 16 : Kekhawatiran Dan Kepedulian
17 17 : Jebakan Rita Dan Tidur Bersama!
18 18 : Pengacara
19 19 : Terikat Kesepakatan
20 20 : Cantik Banget!
21 21 : Mesin Cuci
22 22 : Resep Hidup Hemat
23 23 : Sudah Janji
24 24 : Undangan Pernikahan
25 25 : Menyusun Rencana Dan Persiapan
26 26 : Zeedev Dan Sudah Sampai Hotel
27 27 : Kacau Dan Tidak Nyaman
28 28 : EMOSI ISTRI PERTAMA
29 29 : Salah Cari Lawan
30 30 : Lelah (Tidak Apa-Apa )
31 31 : Mendadak Liburan
32 32 : Pernikahan Macam Apa?
33 33 : Balas Dendam Dengan Bahagia
34 34 : Ini Belum Apa-Apa, Mas!
35 35 : Menemani Selama 24 Jam
36 36 : Sunah Rasul Malam Jumat
37 37 : Pelukan Penenang
38 38 : Ayang!
39 39 : Memulai Misi
40 40 : Miranda (Misi Menyelamatkan Calon Janda)
41 41 : Emosi Dan Tawa Di Balik Misi
42 42 : Mandul, Hamil, Dan Kehamilan Rita
43 43 : Merasa Di Atas Awan
44 44 : Erick Dan Masa Lalu Rita
45 45 : Voucher Dan Member
46 46 : Tidak Mau Mencerai Dan Minta Dinafkahi
47 47 : Sederet Rencana
48 48 : Beberapa Bukti
49 49 : Sebenarnya Sudah Sangat Kacau
50 50 : Surat Gugatan Cerai
51 51 : PENDARAHAN
52 52 : Merasa Tidak Bersalah
53 53 : TALAK
54 54 : Istirahat Total
55 55 : C.iuman Pertama
56 56 : Bertemu Rita dan Erick
57 57 : Ribut Dan Kejutan
58 58 : Waktu Bahagia
59 59 : Putusan Perceraian
60 60 : Kencan Dan Syukuran
61 61 : Berusaha Romantis
62 62 : Minuman yang Dikhususkan
63 63 : Perlawanan Dari Alina
64 64 : Berakhir Tenggelam
65 65 : Akan Menikah
66 66 : Selangkah Lagi
67 67 : Akhirnya Sah!
68 68 : Sus Dan Bayik Sudah Menikah
69 69 : Memang Dia Suamiku!
70 70 : Secuil Kebu.sukan yang Akhirnya Terungkap
71 71 : Rita Oh Rita
72 72 : Kehidupan Setelah Menjadi Suami Istri
73 73 : Digere.bek
74 74 : Talak Dan Bukan Mimpi
75 75 : Keseng.saraan Yusuf
76 76 : Kehamilan Alina
77 77 : Ngem.is
78 78 : Kabar Kehamilan Alina dan Laki-Laki Mandul
79 79 : Niat Banget
80 80 : Pembuktian dan Tes Mandul
81 81 : Kurang Subur Dan Sifilis
82 82 : Keluarga Dari Kampung
83 83 : Yusuf yang Ingin Bahagia
84 84 : Buah yang Sangat Manis
85 85 : Berderai Air Mata
86 86 : Waktu yang Berputar Sangat Cepat
87 87 : Harus Segera Menjalani Persalinan
88 88 : Pembukaan!
89 89 : Akhirnya Lahiran
90 90 : Efek Mengidam
91 91 : Kabar Yusuf dan Bu Mimi
92 92 : Kabar Terbaru Rita
93 93 : Kasih Sayang Untuk Oskar
94 94 : Bahagia Bersama Orang yang Tepat
95 95 : Mengasuh Anak-Anak
96 96 : Kumis Cakar Katulistiwa
97 97 : Sempurna Di Mata Orang Lain
98 98 : Karena Akina
99 99 : Pernikahan Yusuf
100 Novel Keluarga Alina & Dharen
101 100 : Episode Spesial
102 Sampai Jumpa Dan Terima Kasih!
103 Novel Menikahi Wanita Taruhan
104 Novel : Talak Di Malam Pertama (Kesucian yang Diragukan)
105 Promo Novel : Rujuk Bersyarat Turun Ranjang
106 Novel : Bukan Tulang Rusuk, Tapi Tulang Punggung (Penyesalan Papa Dari Anakku)
107 Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
108 Promo Novel : Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1 : Mandul Dan Poligami
2
2 : Bagai Api Dalam Sekam
3
3 : Menolak Disentuh
4
4 : Rita, Pacaran Kebablasan, Hamil Di Luar Pernikahan, Menantu Idaman Ibu Mimi!
5
5 : Persiapan
6
6 : Si Mandul Dan Si Masya Allah
7
7 : Menjadi Pengasuh Dharen
8
8 : Dharen, Target Suami Baru Alina
9
9 : Kecemburuan Yusuf
10
10 : Terlalu Jiji.k
11
11 : Menantu Sin.ting yang Melarikan Diri
12
12 : Dibagi Dua
13
13 : Pengasuh Jan.cuk
14
14 : Rita yang Merasa Tidak Pernah Salah
15
15 : Menantu, Bukan Pembantu
16
16 : Kekhawatiran Dan Kepedulian
17
17 : Jebakan Rita Dan Tidur Bersama!
18
18 : Pengacara
19
19 : Terikat Kesepakatan
20
20 : Cantik Banget!
21
21 : Mesin Cuci
22
22 : Resep Hidup Hemat
23
23 : Sudah Janji
24
24 : Undangan Pernikahan
25
25 : Menyusun Rencana Dan Persiapan
26
26 : Zeedev Dan Sudah Sampai Hotel
27
27 : Kacau Dan Tidak Nyaman
28
28 : EMOSI ISTRI PERTAMA
29
29 : Salah Cari Lawan
30
30 : Lelah (Tidak Apa-Apa )
31
31 : Mendadak Liburan
32
32 : Pernikahan Macam Apa?
33
33 : Balas Dendam Dengan Bahagia
34
34 : Ini Belum Apa-Apa, Mas!
35
35 : Menemani Selama 24 Jam
36
36 : Sunah Rasul Malam Jumat
37
37 : Pelukan Penenang
38
38 : Ayang!
39
39 : Memulai Misi
40
40 : Miranda (Misi Menyelamatkan Calon Janda)
41
41 : Emosi Dan Tawa Di Balik Misi
42
42 : Mandul, Hamil, Dan Kehamilan Rita
43
43 : Merasa Di Atas Awan
44
44 : Erick Dan Masa Lalu Rita
45
45 : Voucher Dan Member
46
46 : Tidak Mau Mencerai Dan Minta Dinafkahi
47
47 : Sederet Rencana
48
48 : Beberapa Bukti
49
49 : Sebenarnya Sudah Sangat Kacau
50
50 : Surat Gugatan Cerai
51
51 : PENDARAHAN
52
52 : Merasa Tidak Bersalah
53
53 : TALAK
54
54 : Istirahat Total
55
55 : C.iuman Pertama
56
56 : Bertemu Rita dan Erick
57
57 : Ribut Dan Kejutan
58
58 : Waktu Bahagia
59
59 : Putusan Perceraian
60
60 : Kencan Dan Syukuran
61
61 : Berusaha Romantis
62
62 : Minuman yang Dikhususkan
63
63 : Perlawanan Dari Alina
64
64 : Berakhir Tenggelam
65
65 : Akan Menikah
66
66 : Selangkah Lagi
67
67 : Akhirnya Sah!
68
68 : Sus Dan Bayik Sudah Menikah
69
69 : Memang Dia Suamiku!
70
70 : Secuil Kebu.sukan yang Akhirnya Terungkap
71
71 : Rita Oh Rita
72
72 : Kehidupan Setelah Menjadi Suami Istri
73
73 : Digere.bek
74
74 : Talak Dan Bukan Mimpi
75
75 : Keseng.saraan Yusuf
76
76 : Kehamilan Alina
77
77 : Ngem.is
78
78 : Kabar Kehamilan Alina dan Laki-Laki Mandul
79
79 : Niat Banget
80
80 : Pembuktian dan Tes Mandul
81
81 : Kurang Subur Dan Sifilis
82
82 : Keluarga Dari Kampung
83
83 : Yusuf yang Ingin Bahagia
84
84 : Buah yang Sangat Manis
85
85 : Berderai Air Mata
86
86 : Waktu yang Berputar Sangat Cepat
87
87 : Harus Segera Menjalani Persalinan
88
88 : Pembukaan!
89
89 : Akhirnya Lahiran
90
90 : Efek Mengidam
91
91 : Kabar Yusuf dan Bu Mimi
92
92 : Kabar Terbaru Rita
93
93 : Kasih Sayang Untuk Oskar
94
94 : Bahagia Bersama Orang yang Tepat
95
95 : Mengasuh Anak-Anak
96
96 : Kumis Cakar Katulistiwa
97
97 : Sempurna Di Mata Orang Lain
98
98 : Karena Akina
99
99 : Pernikahan Yusuf
100
Novel Keluarga Alina & Dharen
101
100 : Episode Spesial
102
Sampai Jumpa Dan Terima Kasih!
103
Novel Menikahi Wanita Taruhan
104
Novel : Talak Di Malam Pertama (Kesucian yang Diragukan)
105
Promo Novel : Rujuk Bersyarat Turun Ranjang
106
Novel : Bukan Tulang Rusuk, Tapi Tulang Punggung (Penyesalan Papa Dari Anakku)
107
Promo Novel : Bukan Mauku Hamil Di Luar Nikah
108
Promo Novel : Gadis Berisik Kesayangan CEO Pembaca Pikiran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!