Sekte Batu Giok adalah sekte menengah aliran putih yang telah berusia ratusan tahun, patriak sekte tersebut bernama Feng Yin.
Walaupun masih tergolong sekte menengah namun luas daerah nya sudah hampir seperti sebuah kota kecil. Tembok yang menjulang tinggi dan pengawasan yang ketat menunjukkan betapa sulit nya untuk menembus keamanan sekte tersebut.
"Selamat datang di rumah baru mu Jian'er." Setelah melakukan perjalanan beberapa hari akhir nya Chang An dan Yang Jian sampai di pintu gerbang sekte.
Yang Jian kagum melihat depan sekte tersebut, ini pertama kalinya dia memasuki wilayah sekte. Saat mereka tiba di depan gerbang, pengawal yang bertugas segera menunduk hormat.
"Ayo." Ajak Chang An sambil menggandeng tangan Yang Jian.
Baru beberapa langkah memasuki sekte terlihat banyak murid sekte mengerubungi Chang An.
"Tetua Chang kau sudah kembali?"
"Tetua Chang, kami sudah tidak sabar dilatih oleh Tetua."
Murid-murid itu tampak antusias menyambut Tetua Chang An.
"Kakak." Yang Jian yang merasa terganggu pun buka bicara, dia sangat kelelahan selama di perjalanan dan ingin segera mengistirahatkan tubuh nya.
"Oh, Tetua Chang membawa seseorang?"
"Tetua Chang apa kau akhir nya mengangkat seorang murid?"
"Lihat dia sangat tampan di usia nya yang masih muda, tidak kalah dari tetua Chang."
Para murid yang awalnya mengerubungi Chang An mengalihkan perhatian mereka kepada Yang Jian.
"Perkenalkan dia adik sepupuku namanya Yang Jian, dia sangat kelelahan. Apa kami bisa pergi sekarang?" Tanya Chang An dengan sopan.
" Tentu tentu, Tetua pergilah istirahat. Tidak perlu sungkan."
Chang An menarik Yang Jian menjauh untuk menghindari kerumunan tersebut. Chang An mengajak Yang Jian menuju kediamannya. Kediaman Chang An tidak terlalu luas namun tidak kecil juga, terdapat empat kamar dengan satu kamar berukuran cukup besar, itu adalah kamar milik Chang An.
"Jian'er beristirahat lah ini akan menjadi kamar mu mulai sekarang." Chang An mengantar Yang Jian ke kamar tepat di sebelah kamar milik nya.
" Kakak harus menemui patriak Feng Yin dulu untuk melaporkan misi kali ini sekaligus meminta izin untuk mu dapat tinggal bersamaku sementara waktu."
Dalam sebuah sekte memang mempunyai peraturan khusus yaitu, orang luar tidak di izinkan untuk tinggal di sebuah sekte apabila belum terdaftar menjadi anggota sekte.
Chang An dapat membawa Yang Jian masuk karena Chang An adalah salah satu tetua di sekte tersebut dengan jabatan khusus, tentu Chang An memiliki pengaruh yang kuat tetapi Yang Jian tidak dapat tinggal selamanya di sekte hal ini bertujuan demi keamanan sekte. Setiap tamu juga harus mendapat izin dari patriak langsung.
"Baik kakak."
~~
" Pertajam serangan mu."
"Kuda-kuda mu harus kokoh."
"Kau harus dapat bersatu dengan pedang itu sendiri."
Di sebuah lapangan yang luas terlihat seorang gadis muda berusia dua belas tahun tahun sedang berlatih pedang, di depan nya ada pria paruh baya yang berdiri sambil mengajari gadis kecil tersebut.
Keringat membasahi pakaian gadis kecil tersebut, nafas nya tersenggal-senggal dan tangan kanan nya sedikit mengeluarkan darah, seperti nya dia sudah melakukan latihan cukup lama.
"Latihan kali ini sampai disini tuan putri, kita akan melanjutkan nya besok." Ternyata gadis kecil yang sedang berlatih tersebut adalah putri kaisar Qin, Qin Lienhua.
"Terimakasih guru, tapi murid belum lelah izinkan murid untuk berlatih sebentar lagi." Putri Qin Lienhua kembali menggenggam erat pedang nya sambil memasang kuda-kuda.
"Terserah kau saja tapi jangan terlalu memaksakan diri mu."
"Baik guru murid mengerti."
Guru Qin Lienhua berjalan ke arah dua orang yang mengamati latihan mereka sejak awal.
"Bagaimana perkembangan latihan putriku Tetua Tang?" Tanya kaisar Qin.
"Tuan putri sungguh berbakat yang mulia, dapat di hitung anak seusia nya mampu mengimbangi kemampuan nya." Tetua Tang menjelaskan perkembangan latihan Qin Lienhua yang terus meningkat.
"Apa dia punya kesempatan untuk memenangkan turnamen nanti kak?" Tanya Permaisuri Tang Rourou cemas, tetua Tang dan Permaisuri Tang Rourou adalah saudara oleh sebab itu dia tidak memanggilnya dengan sebutan tetua. Namun untuk Kaisar Qin, mereka tetap mengikuti tradisi.
"Tentu Rou'er, dia anak yang jenius. Aku percaya dengan kemampuan keponakan ku." Tetua Tang meyakinkan adiknya agar tidak khawatir.
"Kakak tau, dia berlatih dengan keras demi turnamen ini."
"Tenanglah permaisuri, waktu untuk turnamen masih lama dan masih banyak waktu bagi Hua'er meningkatkan latihan nya." Bujuk kaisar Qin.
Enam bulan lagi akan di adakan turnamen cultivator muda, turnamen ini khusus untuk cultivator berusia 12 sampai 17 tahun. Tujuan nya adalah untuk mengasah kemampuan bertarung dan meningkatkan kemampuan serta motivasi bagi generasi muda.
Turnamen ini adalah turnamen yang di lakukan setiap empat tahun sekali, khusus untuk sekte aliran putih dan netral seluruh kekaisaran Qin.
~~
Di sebuah halaman yang cukup luas Yang Jian sedang berlatih pedang yang di ajarkan Xiao Ming. Chang An yang sedari tadi mengamati latihan Yang Jian di buat terpesona oleh permainan nya.
"Jian'er kau sungguh berbakat dalam berpedang kakak belum pernah melihat permainan pedang yang kau tampilkan barusan."
" Ini teknik pedang ciptaan ayahku kakak jadi wajar saja kalau kakak belum pernah melihatnya." jawab Yang Jian santai.
"Benarkah, ayahmu pasti cultivator hebat dan jenius." Chang An tulus memuji ayah Yang Jian, dia semakin penasaran dengan sosok yang menjadi ayah Yang Jian karena mampu menciptakan teknik pedang yang gerakan nya sulit di baca namun setiap serangan tajam dan mematikan.
"Ayahku seorang yang hebat, lembut dan penyayang. Tidak ada manusia terhebat selain ayahku." mata Yang Jian berubah sendu, ada nada kesedihan dalam perkataan nya.
'Aku merindukan mu ayah' hati Yang Jian terasa perih mengingat Xiao Ming.
Chang An dapat melihat kesedihan di mata Yang Jian, dia menepuk pundak Yang Jian lembut untuk menyalurkan kekuatan.
"Mandilah Jian'er badan mu sudah bau keringat." goda Chang An mencairkan suasana.
"Benarkah?" tanya Yang Jian polos, seketika mencium bajunya.
"Baiklah kakak, setelah mandi aku akan memasak makanan spesial untuk kakak." Yang Jian berteriak sambil berlari menuju kamar nya.
Chang An tekekeh melihat tingkah polos Yang Jian.
~~
"Ini enak, ini sungguh nikmat. Jian'er makanan buatan mu luar biasa." Chang An memakan masakan Yang Jian untuk pertama kalinya, dia terus memuji masakan Yang Jian hingga tidak terasa semua habis di makan Chang An.
"Ah sepertinya aku terlalu bernafsu." Chang An melihat semua piring sudah kosong sedangkan Yang Jian belum memakan apapun.
"Tidak apa kakak, aku bisa memakan roti kering."
Setelah selesai makan mereka kembali ke kamar masing-masing dan beristirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Dzikir Ari
Lanjut saja Tor 🙏👍👍
2023-06-15
0
Harman LokeST
kuuaaaaaaaaaaaaaaaaaaattkkaaaannnnnnn teekaaaaaaaaaaaaaaaayaaaaaddmuuuuu Yang Jian dan tingkatkan terus kultivasimu yaaaaaaaaAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnggg lebbbiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiihh tinnnngggggggggggggggggggiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii laaaaaggiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
2023-06-15
0
Teguh Santoso
menarik ceritanya thor up
2022-02-08
0