Ch 12: Perampok

Ketika malam hampir tiba, rombongan Yang Jian memutuskan untuk beristirahat di tengah hutan dan melanjutkan perjalanan kembali esok hari. Hutan tersebut di penuhi pepohonan yang cukup rindang, namun tidak ada hewan buas yang mereka temui sepanjang perjalanan.

Mereka bekerja sama memasang tenda dan mencari kayu bakar untuk membuat api unggun, sementara untuk makan malam sudah di bawa dari desa sebagai bekal selama perjalanan.

Yang Jian duduk agak jauh dari kelompok pedagang tersebut, dia memang tidak terbiasa bergabung dengan manusia karena sebelum berkelana dia hanya mengenal Xiao Ming.

"Katanya perwakilan dari Sekte Batu Giok kembali berkunjung ke kota Xemin." Salah satu pedagang membuka pembicaraan.

"Benar, penyerangan tiga tahun lalu membuat mereka cukup waspada." Timpal yang lainnya. Yang Jian yang awalnya acuh tak acuh kini mendengarkan pembicaraan mereka, saat ini dia membutuhkan banyak informasi mengenai dunia persilatan.

"Mohon maaf Tuan, apa yang sedang kalian bicarakan." Ini pertama kalinya Yang Jian berbicara mulai dari mereka meninggalkan desa Jizeng. Yang Jian mendekat agar dapat berbicara lebih leluasa

"Oh begini tuan muda, kau orang baru mungkin tidak mengetahui berita ini karena semua orang tau tentang penyerangan tiga tahun lalu." seorang dari mereka menjelaskan kepada Yang Jian bahwa Sekte Kabut Hijau melakukan penyerangan di kota Xemin dalam rangka memperluas wilayah, namun mereka mengalami kekalahan akibat kerja sama sekte menengah aliran putih netral.

Dari penjelasan nya Yang Jian mengetahui bahwa saat ini walikota Xemin mengadakan kerja sama dengan Sekte Batu Giok untuk memantau keamaan di kota Xemin apabila terjadi penyerangan gelombang ke dua dengan kekuatan yang lebih besar lagi. Kerja sama mereka telah terjalin selama tiga tahun belakangan ini namun belum ada tanda-tanda bahwa Sekte Kabut Hijau akan menyerang kembali. Walikota Xemin khawatir kalau-kalau ada jebakan dari situasi saat ini.

Yang Jian tentu dapat menilai ada yang janggal dari cerita pedagang tersebut, namun dia memutuskan untuk tidak memikirkan hal ini lebih lanjut, dia memang bertujuan menjadi cultivator untuk menghapuskan kejahatan namun saat ini Yang Jian belum memiliki kekuatan untuk menundukkan Sekte Kabut Hijau. Saat ini dia hanya perlu berlatih menjadi lebih kuat agar dapat menjalankan tugas dari sang ayah, Xiao Ming.

'Aku masih terlalu lemah.' fikir Yang Jian dalam hati.

Hari sudah larut, api unggun yang tadinya menyala sudah padam, kelompok pedagang tersebut juga sudah terbuai dengan mimpinya. Yang Jian yang awalnya bersikap tenang memasang wajah serius, dia melangkah cepat menjauh dari tenda menuju pohon besar.

"Apa yang kalian inginkan?" Yang Jian berkata dingin menatap lurus ke depan.

Sekelompok pria berbaju hitam melompat keluar dari pepohonan , mereka terdiri dari 5 orang dan mengenakan penutup wajah.

"Hahaha, ternyata kau lumayan juga bocah bisa menyadari kehadiran kami."

Yang Jian sebenarnya sudah menyadari ada orang yang mengikuti rombongan nya sejak awal keberangkatan, namun dia tidak melakukan apa-apa karena belum melihat adanya pergerakan dari kelompok tersebut. Oleh sebab itu dia mencoba untuk menanyakan alasan mereka.

"Serahkan semua harta benda yang kalian miliki, mungkin kami akan mengampunimu hahah." Secara terang-terangan kelompok tersebut mengatakan tujuan nya, dengan kata lain mereka mencoba menunjukkan bahwa mereka adalah sekelompok perampok.

Yang Jian masih diam dia mencoba menilai kemampuan perampok tersebut, ternyata praktik mereka berada di warior tahap menengah.

"Kebetulan aku ingin menguji hasil pelatihanku selama ini, mohon bimbingan nya." Yang Jian mengatupkan kedua tangan nya dan menunduk sedikit seperti memulai sebuah pertandingan. Menurut Yang Jian ini juga kesempatan yang bagus untuk mengasah pengalaman bertarung nya.

"Apa kau bodoh? Kami kesini untuk merampok bukan untuk bertanding." Seorang perampok menunjukkan raut wajah masam dan kesal dia merasa diremehkan bocah kecil, apalagi bocah tersebut tidak takut sama sekali.

Tanpa aba-aba Yang Jian mulai menyerang pemimpin perampok tersebut, dia menggunakan teknik tangan kosong karena ingin menguji ilmu tersebut.

Tapak tangan Yang Jian mengenai pemimpin perampok tersebut karena tidak siap.

"Kurang ajar."

'Hiyattt...' pemimpin perampok tersebut mengeluarkan pisau kecil dari balik sakunya dan menyerang Yang Jian.

Yang Jian terus menghindar dan sesekali mengarahkan pukulan dan tendangan ke arah lawan. Karena kekuatan fisik Yang Jian sangat kuat, pemimpin perampok itu merasakan sakit yang luar biasa ketika bersentuhan dengan tangan dan kaki Yang Jian.

Saat pemimpin perampok lengah akibat kelelahan, Yang Jian mengumpulkan sedikit qi di telapak tangan nya dan seketika 'boom' perampok tersebut terpental lima meter mengenai batang pohon di belakang nya.

'Uhuk..uhuk.' Perampok itu pun muntah darah dan kehilangan kesadaran nya.

Ke empat perampok lain nya baru tersadar setelah ketua mereka pingsan, mereka meneguk ludah kasar.

"Ayo sama-sama menyerang, dia cuma anak kecil." Seru perampok memberi aba-aba. Mereka yang tidak dapat membaca tingkat praktik Yang Jian menganggap bahwa Yang Jian bukan bahaya yang harus mereka hindari namun perkiraan mereka salah, mereka sudah melihat sendiri kekuatan Yang Jian.

Yang Jian menyambut serangan perampok tersebut tanpa kewalahan, dia sudah terbiasa antar hidup dan mati ketika bertarung dengan para siluman di Lembah Neraka walaupun dia tidak sanggup bila bertarung dengan siluman berusia ribuan tahun.

Perbedaan nya siluman tidak memiliki kecerdasan layak nya manusia, melainkan bertarung mengikuti insting untuk membunuh mangsa.

Setelah sepuluh menit bertarung Yang Jian sudah menghafal setiap gerakan lawan, tujuan nya adalah untuk menambah pengalaman bertarung nya.

"Satu." Yang Jian menangkap tangan salah satu perampok dan memukul uluh hatinya dengan kuat.

"Dua." kemudian Yang Jian berbalik dan menangkis serangan salah satu perampok dengan kaki kirinya, setelah itu dengan kaki kanan yang tersisa Yang Jian menendang tepat di leher perampok tersebut 'kretekk' suara tulang retak berbunyi nyaring di malam sunyi.

"Tiga." Yang Jian memijak lutut salah satu perampok dan melompat tinggi ke udara, saat turun Yang Jian mengarahkan sikunya tepat di atas kepala perampok tersebut.

"Empat." Setelah menyiku kepala perampok ke tiga Yang Jian salto belakang kemudian menendang keras ******** perampok ke empat dengan kuat. 'arghhh' teriakan yang sungguh menyayat hati bagi siapa pun yang mendengar.

"Huft" Yang Jian menghela nafas kasar

'Sepertinya aku harus bertarung dengan lawan yang lebih kuat untuk memaksimal kan ilmuku'

Saat Yang Jian berbalik dia melihat lima pria berjubah hitam tergelatak tak sadarkan diri di tanah dalam kondisi yang mengenaskan. Tidak Peduli, Yang Jian menaburi racun mematikan dan mengikat kelima perampok tersebut ke sebuah pohon besar. Menunggu esok hari akan penemuan mayat, jika ada yang menemukan tentunya.

Setelah selesai dengan tugas nya dia berjalan kembali menuju tenda dan beristirahat karena hari masih begitu gelap.

Terpopuler

Comments

Mcnya jadikan tdk naif terutama nantinya jangan mudah tergoda cewe2 sebelum ketemu Keluarganya

2023-08-23

0

Dzikir Ari

Dzikir Ari

Awal pelatihan dg Perampok

2023-06-15

0

Harman LokeST

Harman LokeST

buuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuunuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh seeeeeeemuuuuuuanyaaaaassssaaaaaa jaaaaaaaaaaaaaaannnngggggaaaaaaaaannn beeeeeeeriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii aaaaammmmmmmmmmmppppuuuuiunnnn kiipaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaasssss teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss

2023-06-15

0

lihat semua
Episodes
1 Ch 1: Pertemuan
2 Ch 2: Awal di Lembah Neraka
3 Ch 3: Latihan I
4 Ch 4: Latihan II
5 Ch 5: Laporan Penyerangan
6 Ch 6: Wang Yong
7 Ch 7: Kemunduran Sekte Kabut Hijau
8 Ch 8: Perpisahan
9 Ch 9: Memulai petualangan
10 Ch 10: Konflik
11 Ch 11: Perjalanan Menuju Kota Xemin
12 Ch 12: Perampok
13 Ch 13: Kota Xemin
14 Ch 14: Kakak Chang An
15 Ch 15: Kakak Chang An II
16 Ch 16: Menjadi Murid Chang An
17 Ch 17: Struktur Sekte
18 Ch 18: Persiapan
19 Ch 19: Perjalanan Menuju Sekte Naga Awan
20 Ch 20: Dunia Surgawi
21 Ch 21: Nue Dan Niu
22 Ch 22: Berburu Siluman
23 Ch 23: Elemen Fuzi
24 Ch 24: Raja Siluman
25 Ch 25: Penawar Racun
26 Ch 26: Turnamen Cultivator Muda
27 Ch 27: Turnamen Cultivator Muda II
28 Ch 28: Turnamen Cultivator Muda III
29 Ch 29: Turnamen Cultivator Muda IV
30 Ch 30: Turnamen Cultivator Muda V
31 Ch 31: Turnamen Cultivator Muda VI
32 Ch 32: Turnamen Cultivator Muda VII
33 Ch 33: Turnamen Cultivator Muda VIII
34 Ch 34: Turnamen Cultivator Muda IX
35 Ch 35: Turnamen Cultivator Muda X
36 Ch 36: TCM XI
37 Ch 37: TCM XII
38 Ch 38: TCM XIII
39 Ch 39: TCM XIV
40 Ch 40: TCM XV
41 Ch 41: TCM XVI
42 Ch 42: TCM XVII
43 Ch 43: TCM XVIII
44 Ch 44: Organisasi Bunga Mawar
45 Ch 45: Organisasi Bunga Mawar II
46 Ch 46: Keluarga Shing
47 Ch 47: Dragon
48 Ch 48: Kekesalan Dragon
49 Ch 49: Percakapan Singkat
50 Ch 50: Jiji Dan Yiyi
51 Ch 51: Kedai.
52 Ch 52: Insting
53 Ch 53: Bersatu Dengan Alam
54 Ch 54: Alun-alun Desa.
55 Ch 55: Kematian Jingjing.
56 Ch 56: Kebingungan.
57 Ch 57: Siapa Dia?
58 Ch 58: Keputusan
59 Ch 59: Pil Penambah Qi
60 Ch 60: Teka-Teki Kehidupan Yang Jian
61 Ch 61: Berhasil
62 Ch 62:Kediaman Meimei
63 Ch 63: Batas Kesabaran Yang Jian
64 Ch 64: Latihan Jiji dan Yiyi
65 Ch 65: Latihan
66 Ch 66: Lebah
67 Ch 67: Ratu Lebah
68 Ch 68: Kontrak
69 Ch 69: Pertempuran
70 Ch 70: Pertempuran II
71 Ch 71: Yang Jian
72 Ch 72: Klan Yang
73 Ch 73: Yang Shui
74 Ch 74: Masa Lalu
75 Ch 75: Jimat Pelindung
76 Ch 76: Keluarga Wang
77 Ch 77: Delapan Tahun.
78 Ch 78: Perpustakaan.
79 Ch 79: Lin Fan
80 Ch 80: Weng
81 Ch 81: Angin Tajam.
82 Ch 82: Perubahan Dragon.
83 Ch 83: Pembunuh Bayaran
84 Ch 84: Perbudakan.
85 Ch 85: Anak Panti Asuhan.
86 Ch 86: Perbudakan
87 Ch 87: Amarah Yang Jian
88 Ch 88: Ilmu Sesat
89 Ch 89: Kelompok Ilmu Sesat
90 Ch 90: Markas Aliran Sesat
91 Ch 91: Penyerangan
92 Ch 92: Awal
93 Ch 93: Pertarungan
94 Ch 94: Pertarungan
95 Ch 95: III
96 Ch 96: IV
97 Ch 97: V
98 Ch 98: Pewaris Klan Yang
99 Ch 99: Yang Jian
100 Ch 100: Yang Shui
101 Ch 101: Kota Batu
102 Ch 102: Membuang Waktu
103 Ch 103: Makhluk Buangan
104 Ch 104: Amarah Yang Jian
105 Ch 105: Tuan Monster Siluman
106 Ch 106: Akhir
107 Ch 107: Kerugian Kota Batu
108 Ch 108: Qin Lienhua dan Yang Jian
109 Ch 109: Madu Murni
110 Ch 110: Bertemu Yang Shui
111 Ch 111: Pertemuan
112 Ch 112: Kondisi Yang Shui
113 Ch 113: Perkenalan
114 Ch 114: Kondisi Kota Batu
115 Ch 115: Pemantauan
116 Ch 116: Pertemuan
117 Ch 117: Pertemuan II
118 Ch 118: Perburuan.
119 Ch 119: Perburuan II
120 Ch 120: Perburuan III
121 Ch 121: Perburuan IV
122 Ch 122: Perburuan V
123 Ch 123: Pembicaraan dengan Qin Lienhua
124 Ch 124: Niat Yang Jian.
125 Ch 125: Menyembuhkan Chang Hongli
126 Ch 126: Penyelamat Kota Batu
127 Ch 127: Kakak Tampan
128 Ch 128: Perundungan
129 Ch 129: Perundungan II
130 Ch 130: Mengingat Yang Jian
131 Ch 131: Yang Shui Bangun
132 Bab 132: Yang Shui Dan Yang Jian
133 Bab 133: Pemahaman
134 Bab 134:
Episodes

Updated 134 Episodes

1
Ch 1: Pertemuan
2
Ch 2: Awal di Lembah Neraka
3
Ch 3: Latihan I
4
Ch 4: Latihan II
5
Ch 5: Laporan Penyerangan
6
Ch 6: Wang Yong
7
Ch 7: Kemunduran Sekte Kabut Hijau
8
Ch 8: Perpisahan
9
Ch 9: Memulai petualangan
10
Ch 10: Konflik
11
Ch 11: Perjalanan Menuju Kota Xemin
12
Ch 12: Perampok
13
Ch 13: Kota Xemin
14
Ch 14: Kakak Chang An
15
Ch 15: Kakak Chang An II
16
Ch 16: Menjadi Murid Chang An
17
Ch 17: Struktur Sekte
18
Ch 18: Persiapan
19
Ch 19: Perjalanan Menuju Sekte Naga Awan
20
Ch 20: Dunia Surgawi
21
Ch 21: Nue Dan Niu
22
Ch 22: Berburu Siluman
23
Ch 23: Elemen Fuzi
24
Ch 24: Raja Siluman
25
Ch 25: Penawar Racun
26
Ch 26: Turnamen Cultivator Muda
27
Ch 27: Turnamen Cultivator Muda II
28
Ch 28: Turnamen Cultivator Muda III
29
Ch 29: Turnamen Cultivator Muda IV
30
Ch 30: Turnamen Cultivator Muda V
31
Ch 31: Turnamen Cultivator Muda VI
32
Ch 32: Turnamen Cultivator Muda VII
33
Ch 33: Turnamen Cultivator Muda VIII
34
Ch 34: Turnamen Cultivator Muda IX
35
Ch 35: Turnamen Cultivator Muda X
36
Ch 36: TCM XI
37
Ch 37: TCM XII
38
Ch 38: TCM XIII
39
Ch 39: TCM XIV
40
Ch 40: TCM XV
41
Ch 41: TCM XVI
42
Ch 42: TCM XVII
43
Ch 43: TCM XVIII
44
Ch 44: Organisasi Bunga Mawar
45
Ch 45: Organisasi Bunga Mawar II
46
Ch 46: Keluarga Shing
47
Ch 47: Dragon
48
Ch 48: Kekesalan Dragon
49
Ch 49: Percakapan Singkat
50
Ch 50: Jiji Dan Yiyi
51
Ch 51: Kedai.
52
Ch 52: Insting
53
Ch 53: Bersatu Dengan Alam
54
Ch 54: Alun-alun Desa.
55
Ch 55: Kematian Jingjing.
56
Ch 56: Kebingungan.
57
Ch 57: Siapa Dia?
58
Ch 58: Keputusan
59
Ch 59: Pil Penambah Qi
60
Ch 60: Teka-Teki Kehidupan Yang Jian
61
Ch 61: Berhasil
62
Ch 62:Kediaman Meimei
63
Ch 63: Batas Kesabaran Yang Jian
64
Ch 64: Latihan Jiji dan Yiyi
65
Ch 65: Latihan
66
Ch 66: Lebah
67
Ch 67: Ratu Lebah
68
Ch 68: Kontrak
69
Ch 69: Pertempuran
70
Ch 70: Pertempuran II
71
Ch 71: Yang Jian
72
Ch 72: Klan Yang
73
Ch 73: Yang Shui
74
Ch 74: Masa Lalu
75
Ch 75: Jimat Pelindung
76
Ch 76: Keluarga Wang
77
Ch 77: Delapan Tahun.
78
Ch 78: Perpustakaan.
79
Ch 79: Lin Fan
80
Ch 80: Weng
81
Ch 81: Angin Tajam.
82
Ch 82: Perubahan Dragon.
83
Ch 83: Pembunuh Bayaran
84
Ch 84: Perbudakan.
85
Ch 85: Anak Panti Asuhan.
86
Ch 86: Perbudakan
87
Ch 87: Amarah Yang Jian
88
Ch 88: Ilmu Sesat
89
Ch 89: Kelompok Ilmu Sesat
90
Ch 90: Markas Aliran Sesat
91
Ch 91: Penyerangan
92
Ch 92: Awal
93
Ch 93: Pertarungan
94
Ch 94: Pertarungan
95
Ch 95: III
96
Ch 96: IV
97
Ch 97: V
98
Ch 98: Pewaris Klan Yang
99
Ch 99: Yang Jian
100
Ch 100: Yang Shui
101
Ch 101: Kota Batu
102
Ch 102: Membuang Waktu
103
Ch 103: Makhluk Buangan
104
Ch 104: Amarah Yang Jian
105
Ch 105: Tuan Monster Siluman
106
Ch 106: Akhir
107
Ch 107: Kerugian Kota Batu
108
Ch 108: Qin Lienhua dan Yang Jian
109
Ch 109: Madu Murni
110
Ch 110: Bertemu Yang Shui
111
Ch 111: Pertemuan
112
Ch 112: Kondisi Yang Shui
113
Ch 113: Perkenalan
114
Ch 114: Kondisi Kota Batu
115
Ch 115: Pemantauan
116
Ch 116: Pertemuan
117
Ch 117: Pertemuan II
118
Ch 118: Perburuan.
119
Ch 119: Perburuan II
120
Ch 120: Perburuan III
121
Ch 121: Perburuan IV
122
Ch 122: Perburuan V
123
Ch 123: Pembicaraan dengan Qin Lienhua
124
Ch 124: Niat Yang Jian.
125
Ch 125: Menyembuhkan Chang Hongli
126
Ch 126: Penyelamat Kota Batu
127
Ch 127: Kakak Tampan
128
Ch 128: Perundungan
129
Ch 129: Perundungan II
130
Ch 130: Mengingat Yang Jian
131
Ch 131: Yang Shui Bangun
132
Bab 132: Yang Shui Dan Yang Jian
133
Bab 133: Pemahaman
134
Bab 134:

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!