Selama tiga hari penuh Xiao Ming terus mengobati luka Yang Jian hingga pulih dan tidak memperbolehkan nya melakukan pekerjaan apapun.
Pagi hari sebelum matahari terbit Yang Jian sudah bangun dari tidur nya wajah nya terlihat segar dan tubuhnya juga sudah pulih, dia kemudian membasuh wajahnya. Yang Jian melihat sekeliling rumah terdapat banyak tanaman herbal dan buah yang begitu aneh bagi Yang Jian, baru pertama kali ini dia melihat semua nya.
Dia melangkah kan kaki nya menuju dapur melihat apa yang bisa dia masak untuk penyelamatnya, dia tidak mau terlalu merepotkan Xiao Ming karena bagaimana pun Yang Jian tetaplah menumpang di tempat ini.
Kediaman Yang Jian cukup sederhana namun unik, rumah nya terbuat dari kayu yang sangat keras dan mengeluarkan aroma herbal yang menyegarkan sekaligus menenangkan pikiran. Sepertinya kayu tersebut bukan lah kayu sembarangan.
Terdapat dua kamar tidur, dapur, satu ruangan yang cukup luas, perpustakaan yang penuh dengan buku dan satu gudang. Rumah tersebut mempunya pagar dan di kelilingi banyak tumbuhan.
"Ah... apa yang harus ku masak?"
Yang Jian menggaruk kepala nya yang tidak gatal. Dia tidak melihat ada bahan makanan yang dapat dia masak.
"Apa yang kau lakukan Yang Jian?"
Yang Jian tersentak kaget mendengar suara dari belakangnya.
" Eh, senior Xiao. Aku hanya ingin memasak untuk sarapan kita hanya saja tidak ada bahan makanan di sini"
Xiao Ming tersenyum dan berjalan ke arah Yang Jian, dia mengelus puncak kepala Yang Jian dengan lembut" Bagaimana keadaan mu Jian'er? "
Mendengar itu Yang Jian tidak menjawab nya, mata nya berkaca-kaca. Dia tidak menyangka orang yang baru di kenalnya akan sepeduli itu padanya. Kasih sayang dan perhatian yang Xiao Ming berikan selama beberapa hari ini mampu meluluhkan hatinya.
Tiba-tiba Yang Jian memeluk Xiao Ming
"Ayah..." air mata nya tak terbendung lagi, buliran-buliran putih jatuh di pipi mulus Yang Jian, dada nya sesak dan tubuhnya gemetar.
" Jangan tinggalkan Yang Jian ayah." tangisnya.
Xiao Ming tersentak kaget mendapat perlakuan Yang Jian, namun dia mengerti bahwa Yang Jian adalah anak berusia tujuh tahun yang masih membutuhkan kasih sayang orang tua.
Xiao Ming berlutut untuk mensejajarkan tubuhnya dengan Xiao Ming, dia mendekap tubuh anak itu dengan penuh kasih sayang sambil menepuk-nepuk punggungnya pelan. Tangis Yang Jian semakin kencang saat Xiao Ming memeluk tubuh nya.
"Tenanglah Jian'er, aku tidak akan meninggalkan mu"
Xiao Ming berusaha menenangkan Yang Jian.
Suatu malam disaat Xiao Ming mengobati Yang Jian ia telah bertanya tentang asal usul dan keluarga Yang Jian. Namun aneh nya Yang Jian tidak ingat apa-apa tentang itu. Dia tidak mengingat kehidupannya sebelum sampai di Lembah Neraka. Walaupun Yang Jian tahu tentang bagaimana kehidupan di masyarakat.
Akhirnya Xiao Ming tidak menanyakan lebih lanjut karena tidak menemukan adanya tanda-tanda kebohongan dari wajah Yang Jian.
" Jian'er mulai sekarang aku adalah ayahmu, ayah berjanji tidak akan pernah meninggalkan mu" Ucapnya sambil menghapus air mata Yang Jian. Sebenarnya Xiao Ming tahu bahwa dia tidak akan pernah menepati janji nya tersebut, namun entah kenapa dia tidak ingin membuat anak dalam dekapan nya bersedih.
"Benarkah?" tanya Yang Jian penuh harap
" Benar nak, aku adalah ayahmu, dan kau adalah anakku."
Kemudian Xiao Ming pun mengajak Yang Jian ke teras rumah, dia mulai menceritakan tentang nya karena sekarang Yang Jian telah menjadi anak nya dan perlu tau tentang diri nya.
Xiao Ming menjelaskan bahwa dia adalah seorang cultivator legendaris yang telah banyak mengarungi dunia persilatan, dia memilih tinggal di Lembah Neraka karena suatu alasan tertentu.
Dia tidak menjelaskan tentang asal usul nya dan bagaimana dia bisa sampai di lembah, yang jelas ada tugas yang harus dia selesaikan di tempat ini.
Xiao Ming mulai menjelaskan apa itu cultivator dan bagaimana kehidupan dunia persilatan.
Dikataan dalam dunia persilatan itu sangat kejam ada juga hukum bahwa yang kuat lah yang berkuasa dan yang lemah akan di tindas, jadi kalau ingin di hargai dan di hormati maka harus punya kekuatan.
Sering kali nyawa bukan harga yang mahal bagi para cultivator, Yang Jian tampak antusias mendengar nya, raut wajahnya juga berubah-ubah di setiap bagian cerita ayah nya.
"Nah Jian'er, apakah kau tertarik untuk menjadi seorang cultivator hebat?"
Raut wajah Xiao Ming berubah serius, dia menatap ke dalam manik mata putra nya.
Yang Jian menggelengkan kepalanya pelan sebagai tanda ketidaktertarikannya akan saran Xiao Ming.
"Ahaha baiklah. Tetapi kau harus menemukan siapa dirimu bukan? Maka kau dapat menjadikan alasan tersebut menjadi cultivator."
" Mau ayah, Jian'er akan menjadi cultivator hebat seperti ayah dan akan melindungi ayah dari orang jahat." Jawaban Yang Jian sangat berlawanan dengan pertanyaan Xiao Ming. Dia sepertinya enggan untuk membahas masalah keluarganya dengan pria yang berstatus ayahnya tersebut.
"Ha..ha...ha" Xiao Ming tertawa geli mendengar jawaban polos Yang Jian karena bertujuan menjadi kuat untuk melindunginya.
"Dengar nak, kita menjadi kuat itu bukan hanya untuk melindungi diri sendiri maupun keluarga kita, tetapi kita dapat menggunakan kekuatan yang kita miliki untuk membantu dan melindungi orang baik juga untuk melawan kejahatan. Ingat Jian'er gunakan lah kekuatan mu untuk kebaikan dan hapuskan kejahatan dari muka bumi ini. Apakah kau mengerti?" nada bicara Xiao Ming berubah tegas
Yang Jian mengangguk pelan, " Jian'er menggerti ayah, aku akan selalu mengingat pesan ayah."
" Bagus, mulai besok ayah akan mengatur jadwal pelatihanmu. Sekarang ayah akan pergi ke dalam lembah untuk mengumpulkan sumber daya yang akan berguna bagi perkembangan praktikmu. Hari ini tugasmu adalah membersihkan kebun herbal ayah." Yang Jian mengangguk mengiyakan perkataan ayah nya.
Lalu Xiao Ming pergi memetik buah di kebun miliknya untuk sarapan nya dan Yang Jian,
dia mengambil beberapa buah berwarna merah cerah seperti buah apel.
"Makanlah Jian'er buah ini bagus untuk kesehatan dan pertumbuhan mu." Xiao Ming mengenalkan buah tersebut dengan nama red aplle, buah tersebut mempunya banyak khasiat dan termasuk menjadi salah satu buah langka.
"Terimakasih ayah." mereka makan dengan lahap sambil sesekali berbincang mengenai pelatihan yang akan Yang Jian jalani, setelah itu mereka mulai pergi melakukan tugas masing-masing.
" Kalau kau lapar makanlah buah yang ada di kebun belakang. Ayah pergi dulu."
Yang Jian menatap punggung ayah nya yang mulai menjauh dengan senyuman.
"Jian'er berjanji akan menjadi kuat dan bisa menemukan jati diri suatu saat nanti."
Setelah itu Yang Jian mulai membersihkan seluruh kebun sambil mempelajari tanaman tersebut, sesekali dia memetik buah yang di rasa sudah masak dan cukup menarik baginya dan menyimpan nya di dapur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Lanjutkan
2023-08-23
0
Dzikir Ari
Alurnya Bagus Tor 👍 MCnya nantinya dibikin dingin, dan jangan mudah tergoda Cewek² biar Oky
2023-06-15
0
Harman LokeST
seeeeeeeeeeeeeeemmmaaaaaaaaaannngggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaTtttttttttttttttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss Yang Jian dan tingkatkan terus kultivasimu yaaaaaaaaAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaannnggg lebbbiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiihh tinnnngggggggggggggggggggiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii laaaaaggiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii
2023-06-14
0