Pagi pun tiba, mereka berkemas sebelum melanjutkan perjalanan seolah tidak ada yang terjadi.
Kota Xemin merupakan kota yang cukup besar dengan penjagaan yang ketat, di depan pintu masuk terlihat dua penjaga yang merupakan cultivator sedang memeriksa setiap pendatang.
Yang Jian beserta rombongan nya telah tiba pada saat matahari mulai tenggelam kemudian mereka pun ikut mengantri di barisan belakang.
"Minggir minggir tuan muda Feng lewat." seorang pengawal berteriak, di belakangnya ada seorang pemuda berpakaian mewah sedang menaiki kuda hitam, dia adalah Feng Haocun.
Di samping pemuda Feng membawa rusa besar di atas kudanya, sepertinya mereka baru pulang berburu.
Semua orang menyingkir tak terkecuali rombongan Yang Jian, Feng Haocun melewati kerumunan dengan wajah angkuh dia bahkan tidak menatap satupun dari mereka.
"Terimakasih paman sudah membiarkan ku ikut rombongan." ucap Yang Jian sambil menyodorkan lima keping emas
"Ah tidak masalah." pemimpin rombongan menerima koin pemberian Yang Jian dengan malu-malu. Mereka pun berpisah di tengah jalan, Yang Jian ingin mencari penginapan dan rombongan pedagang akan langsung bertemu dengan orang yang akan membeli dagangan nya.
~~
Malam ini Yang Jian memutuskan untuk berjalan-jalan di sepanjang kota sekalian mencari informasi.
'Arghh...' tiba-tiba Yang Jian mendengar suara jeritan orang, karena penasaran dia mencari sumber suara tersebut.
Saat sampai di jalanan sepi dengan minim pencahayaan Yang Jian melihat seorang pria paruh baya memegang pedang yang sudah ternodai darah, di belakang pria tersebut ada dua orang pria yang cukup muda.
"Kenapa kalian melakukan ini? Bukan kah kita sudah melakukan perjanjian dagang?" seorang pria berkata dengan nada bergetar.
Yang Jian terkejut melihat pria tersebut, saat pandangan nya beralih ke tanah mulut Yang Jian terbuka lebar dia melihat kepala seseorang yang sudah terpisah dari tubuh nya, dia adalah pemimpin pedagang yang melakukan perjalanan dari desa Jizeng bersama Yang Jian. Seperti nya pria itu mati dalam sekali tebasan. Hal ini karena kelompok pedagang tersebut hanya manusia biasa.
Melihat itu raut wajah Yang Jian memerah menahan amarah.
"Hahaha perjanjian? Kalian sungguh naif.
Baiklah karena suasana hatiku sedang baik belakangan ini aku akan memberi kematian yang tidak menyakitkan buat kalian." pria itu hendak mengayunkan kembali pedang nya namun terhenti karena ucapan Yang Jian
"Kematian yang tidak menyakitkan? Apa paman sudah pernah merasakan kematian?" Yang Jian mendekat.
"Siapa kau?" pria paruh baya tersebut mengamati Yang Jian dari ujung kepala sampai kaki dia tidak merasakan adanya bahaya dari Yang Jian karena tidak dapat membaca praktik Yang Jian.
"Tidak peduli siapa kau, karena telah melihat sesuatu yang tidak seharusnya kau lihat maka aku akan menutup mata mu selamanya."Pria itu menyeringai.
"Warior star tahap menengah." Ucap Yang Jian menatap pria itu.
Pria itu terkejut, jelas baginya Yang Jian bukan anak biasa karena mampu membaca praktik nya. Pria di belakang nya juga memberi reaksi sementara para pedagang masih diam.
"Paman beritahu aku bagaimana rasanya mati." Ucap Yang Jian dia kemudian menarik pedang nya secepat kilat, dengan kuda-kuda untuk jurus ilmu 'pedang naga langit' dia mengalirkan qi yang cukup besar di pedang tersebut.
'Crashh...' Yang Jian menebas kepala pria tersebut, kepalanya menggelinding ke tanah dengan mata melotot dan raut wajah terkejut. Yang Jian tersenyum dingin melihat darah terciprat mengenai wajah nya. ' Menghapuskan kejahatan' ucap Yang Jian dalam hati. Ini adalah pertama kalinya Yang Jian membunuh manusia.
Kedua pengawal pria tersebut spontan mundur merasa ngeri dengan senyum dingin Yang Jian, mereka bahkan tidak dapat melihat gerakan Yang Jian. Sedangkan kelompok pedagang terduduk lemas bahkan ada yang pingsan, mereka bukan cultivator maklum saja bila pemandangan ini mengerikan bagi mereka.
Namun yang membuat mereka tidak habis fikir adalah bahwa pria yang baru saja membunuh itu adalah teman seperjalanan nya, mereka bersyukur karena memperlakukan Yang Jian dengan baik.
"Apa paman tidak apa-apa?" tanya Yang Jian memastikan kondisi pedagang tersebut.
"ti-tidak apa-apa nak terimakasih." Yang Jian membantu pedagang tersebut berdiri dan menuntunnya kembali ke penginapan membawa seluruh gerobak.
" Pergi sebelum mati" Ucap Yang Jian kepada dua orang lain nya dan melangkah pergi.
~~
"Apa? Tidak berhasil." seorang pria muda memukul dinding, dia adalah Feng Haocun.
"Apa yang kalian lakukan, bahkan untuk membunuh manusia saja tidak mampu bahkan tetua Song juga terbunuh." Dia memarahi dua pria muda dalam sebuah ruangan.
"Maaf tuan muda, kami sudah mengambil barang itu tapi ada seorang bocah kecil menggagalkan rencana kami dan membunuh tetua Song." Jawab salah satu pemuda itu.
"Bocah? Untuk menghadapi bocah saja kalian tidak mampu?" Bentak Feng Haocun.
"Bocah ini bukan bocah biasa tuan muda, bahkan dia dapan membunuh tetua Song dengan sekali tebasan."
"Baiklah, pergi dan selidiki bocah itu aku akan memberinya perhitungan." Feng Haocun tidak bisa membiarkan seorang pun tau tentang perbuatan kejinya demi sebuah harta. Oleh karena itu dia berniat menghabisi Yang Jian.
~~
Di sebuah hutan ada tembok besar dan tinggi, itu adalah perbatasan kota Xemin dengan hutan daerah lain. Ada seorang pemuda tampan sedang mengamati sekitar seperti sedang memastikan sesuatu, dia adalah Chang An salah satu tetua Sekte Batu Giok.
Pemuda tersebut adalah orang yang ikut serta dalam menghalau penyerangan tiga tahun lalu, dia di tugaskan untuk memantau perbatasan kota Xemin.
~~
Siang ini Yang Jian kembali menyusuri seluruh sudut kota Xemin karena tadi malam dia belum sempat menyelesaikan tujuan nya mencari informasi.
Dia memasuki hutan yang cukup banyak tumbuh pohon tinggi. Tiba-tiba sebuah anak panah meluncur ke arah Yang Jian, dia menghindar namun lengan kirinya tergores.
Muncul lima orang pria bertopeng hitam dari balik pohon, kelima pria tersebut membawa panah, golok, pedang dan tongkat dan mengeluarkan aura pembunuh. Yang Jian terkejut melihat kemunculan mereka, dia memiliki firasat bahwa ini berhubungan dengan kejadian tadi malam.
Kelima orang tersebut bekerja sama menyerang Yang Jian hingga membuat nya kewalahan. Mereka bergantian menyerang Yang Jian dari setiap sisi. Darah segar keluar dari tubuh Yang Jian, dia menangkis setiap serangan menggunakan pedang nya. Kelima pria tersebut juga mendapat luka akibat pedang Yang Jian.
Yang Jian menggitit bibir nya pelan nafasnya mulai tidak teratur, kelima orang tersebut berada di tingkat grand master tahap menengah yang jelas bukan tandingan Yang Jian, dia tidak yakin bisa lolos dari serangan mereka.
"Ayo cepat selesaikan." seru pria yang memegang pedang.
Dengan sisa kekuatan nya Yang Jian mencoba mengincar yang paling lemah dari mereka, pedang Yang Jian mengenai lengan kiri pria tersebut, tidak sampai di situ Yang Jian menyerangnya dengan jurus tapak kosong mengenai vital pria itu hingga terpental mengenai pohon hingga darah segar keluar dari mulut nya.
Karena kehabisan tenaga Yang Jian tidak dapat menghindari serangan seseorang ke arah nya, Yang Jian terpental jauh dan muntah darah. Tulang-tulang nya serasa remuk dan seluruh tubuh nya tidak dapat di gerakkan.
'Apa hanya sampai disini?' Yang Jian berkata sedih, dia tidak dapat menepati janjinya kepada sang ayah. Empat orang lain nya berjalan mendekati Yang Jian untuk mencabut nyawanya.
Tak ingin kalah, Yang Jian mengumpulkan qi dengan jumlah besar di kedua telapak tangannya. Dengan satu serangan penuh, Yang Jian berhasil meluncurkan serangannya terhedap keempat cultivator tersebut diikuti dengan tubuhnya yang mulai merosot hingga kegelapan mulai melingkupi pengelihatannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Putra_Andalas
Pertama gmn..5 perampok yg kmaren apa kbr tuh?
2023-10-05
1
masa Mcnya mudah kehabisan Tenaga
2023-08-23
0
Dzikir Ari
Mantap
2023-06-15
0